Share

Bab 139

Sementara di dalam kamar Melya, ia masih merajuk. Wisnu merasa kesal dan hanya bisa melampiaskannya dengan main game di ponselnya.

“Mas, kamu kok ngk perduli sih? Saya mual lho dan kaki ini capek sekali,” seru Melya dengan sebal.

“Haizzz, bukankah Mas ngk bekerja sudah hampir dua bulan menemani mu disini? Kalau kaki mau dipijit, kan bisa menyuruh tukang pijit. Tinggal telepon saja. Untuk apa merepotiku, itu menyebalkan tahu?” jawab Wisnu dengan mata tetap memandang ke layar handphonenya.

Melya yang semakin kesal hanya bisa merengut kemudian membantingkan pantatnya dengan kesal ke ranjang. Kemudian berusaha tidur.

Wisnu melirik sebentar,”Sudah tertidur, merepet saja setiap hari..”

Wisnu membuka gallery photo di handphonenya. Terpampang foto Rini, kakak Luca dengan si kecil Michael.

“Bagaimana kabar kalian sekarang ya? Aku rindu…,” gumam Wisnu sambil mengelus handphonenya dengan lembut.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status