Kegiatan panas mereka tidak berakhir sampai di situ saja, mereka masih terus mengulanginya sampai benar-benar kehabisan tenaga dan tertidur dengan pulasnya sambil berpelukan.Para elite pun sudah menyelesaikan tugas mereka, dan kembali ke kamar mereka untuk beristirahat dan bersiap pulang besok pagi, mereka sangat senang mendapatkan libur setelah semua kegilaan yang terjadi beberapa hari ini karena ulah bos mereka dan istrinya itu.Joseph pun saat ini sudah sampai di tempat helikopter pribadi sudah di siapkan untuknya kembali ke pulau kembar, dia pun harus dan mau tidak mau mengemudikan sendiri helikopter itu, karena memang tidak setiap orang di izinkan datang ke pulau kembar, bahkan untuk mengetahui letak persisnya pun hanya segelintir orang yang tahu.Karena setiap pekerja disana, terutama para peneliti atau ilmuwan itu akan dibawa kesana dengan mata mereka yang tertutup. Jadi mereka tak akan tahu letak persis pulau kembar berada, itu semua demi keamanan dan kelancaran rencana besar
Bryan memang sudah menentukan markas yang cocok, sesuai yang Belle inginkan. Yaitu masih di negara asal mereka, dan jauh dari pemukiman tapi masih bisa berkomunikasi dengan dunia luar, tak seperti markas di hutan ini yang tidak bisa berhubungan dengan dunia luar, karena tak ada sinyal pastinya di tempat semacam ini.Mereka semua pun pergi ke kendaraan masing-masing, para elite dibagi menjadi 2 tim. Satu tim pulang menggunakan mobil dari tim Joseph yang di tinggal dan satu lagi dengan mobil dari tim Hyuga yang di tinggal. Karena kedua tim itu memang membawa 2 mobil, dan itu adalah mobil yang biasa digunakan untuk mengangkut tentara, jadi muat untuk mereka naiki meskipun hanya 2 unit per tim."My home, I'm back." Batin Belle."Siap?" Tanya Bryan sebelum mulai lepas landas heli kopter mereka."Siap." Jawab Belle dan Kevin serempak.Deru helikopter pun mulai terdengar saat Brya melepas landaskan helinya, Belle menatap ke bawah kearah markasnya yang menjadi tempat tinggalnya beberapa hari
Keluarga Bryan dan semua anggota tim Belle pun tiba hampir bersamaan di mansion Bryan, Belle dan Bryan pun menunggu mereka semua di teras. Setelah mereka memarkirkan mobil mereka masing-masing, mereka pun turun dan berjalan menghampiri si pemilik mansion."How are you Belle? I miss you so much." Sapa Jessy sambil berlari kecil memeluk Belle yang memang sedang menunggu mereka."I'm fine, Jessy." Jawab Belle sambil tersenyum."Menantu mama.. gimana kabar kamu cantik? Pasti si gunung es itu ya, yang menyuruhmu mematikan telfonya jadi mama nggak bisa hubungin kalian?" Dia pun berhambur memeluk Belle sambil melirik sinis pada Bryan."Astaga ma.. sebenarnya yang anak kandungmu itu aku atau Belle?" Canda Bryan mendengar ucapan mamanya."Dasar gunung es, apa kau sudah berhasil membuatkan mamamu ini seorang cucu, hem?" Tanyanya sambil menaik turunkan alisnya."Ehm... Maybe yes, maybe no." Jawab Bryan yang membuat mamanya kesal."Maksutmu itu bagaimana? Kalau bicara dengan mamamu ini gunakan ba
"Hah!!?" Mereka pun kaget bersamaan saat mendengar ucapan Belle."Are you serious?! Lalu bagaimana dengan pasar gelap? Dan belum lagi dengan kepolisian, karena mereka sebentar lagi pasti akan mengetahui masalah ini dari pasar gelap." Tanya Anne."Maka dari itu, bisakah aku meminta bantuan kalian untuk mengurus mereka? Aku percaya kalian mampu, dan aku akan meminta Bryan untuk mengerahkan semua anak buah pribadinya untuk membantu kalian, bolehkah?" Tanya Belle pada teman-temanya dengan tatapan berharap."Tidak perlu bertanya, kita akan membantumu apapun masalahnya." Sahut Sky dengan mantapnya dan ikuti anggukan kepala setuju oleh yang lainya."Terimakasih teman-teman, aku beruntung punya kalian sebagai keluargaku." Belle pun memeluk Anne, Jessy dan Stella bergantian.Di ruang tengah, Bryan juga tengah menjawab rentetan pertanyaan yang mamanya lontarkan, tentu saja dia harus menhawabnya, tapi dia terpaksa berbohong soal bulan madu karena tidak mugkin baginya untuk memberitahu keluaragan
Malam pun nampak sunyi senyap, karena markas dimana mereka berada saat ini memang jauh dari pemukiman, sesuai permintaan Belle. Hari esok akan menjadi hari dimualainya perjalanan menegangkan bagi mereka semua, perjalanan yang pastinya akan seru namun juga berbahaya.Sang mentari pun mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu, tapi semua orang yang berada di markas sudah terbangun, bahkan mereka sudah bersiap untuk menjalankan rencana mereka. Belle, Bryan, Kevin, dan ke 10 anggota tim elite sudah bersiap dengan segala perlengkapan mereka, dan juga kendaraan yang akan membawa mereka ke pulau kembar. Dan untuk yang lainya, mereka baru melakukan persiapan, karean mereka harus bermain cantik agar tak menimbulkan kehebohan di kota saat menjalankan misi mereka, jadi mereka harus melakukan serangan gerilya."Kita naik heli sampai ke pinggiran hutan ini, karena seingatku mereka punya beberapa mercusuar dengan beberapa penjaga untuk mengamati jalur udara dan laut." Terang Belle pada tim yang ak
"Komandan? Apa yang akan anda lakukan pada Bryan?" Tanya Lucas pada Rayyan, sang komandan pasukan khusus."Huuhh.. mau bagaimana lagi? Sebenarnya aku juga tidak mau menangkapnya dan istrinya, tapi kau sendiri tahu bukan, para petinggi sudah mengetahui hal ini jadi meskipun aku menentang itu tidak akan berguna." Jawab Rayyan, saat ini mereka sedang berada di ruang rapat milik pasukan khusus.Rayyan sang komandan Bryan, sengaja mengulur ulur waktu pergerakan kepolisian untuk penangkapan Bryan dan Belle. Karena meskipun jelas, Bryan sudha melakukan kesalahan dengan tidak memberitahu mereka informasi tentang Belle, buron yang selama ini mereka cari, tapi dia yakin Bryan punya alasan tersendiri untuk itu, apalagi Bryan dan Belle sudah menikah sekarang. Itulah kenapa sampai saat ini pihak kepolisian belum juga melakukan pergerakan, karena Rayyan memberitahu para petinggi jika mereka sedang mencari keberadaan Bryan, meskipun mereka sempat mengetahui info bahwa Bryan kembali kerumahnya.Bagai
"Tapi tuan, apa semua persiapan rencana besarnya sudah siap?" tanya Joseph sebelum pergi menjalankan hukumanya."Kau tenang saja semua sudah di urus, besok setelah masa hukumanmu selesai segera kembali kesini dan kita akn jalankan rencana besar yang sudah lama kita tunggu tunggu," jawab Tuan Neraka sambil berjalan kembali dan duduk di kursi kebesaranya."Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi." Joseph pun melangkah pergi meninggalkan ruangan itu, menuju tempat hukuman yang paling mengerikan bagi pria normla sepertinya.Seperginya Joseph dari ruangan itu, Tuan Neraka Tampak tersenyum sambil memikirkan sesuatu yang entah apa, mungkinkah sesuatu yang berkaitan dengan rencana besarnya? Atau justru sesuatu yang sanggup membuat seorang Tuan Neraka tersenyum setulus itu adalah karena dia menunggu kedatangan Belle? Who knows?.#Flashback offSaat ini tim yang sedang dalam perjalanan menuju pulau kembar, tengah membahas kembali strategi yang akan mereka jalankan."Aku akan sedikit merubah ren
"Memangnya apa salahnya punya istri yang usianya di bawahmu? Apa jangan-jangan... Kau lebih menyukai tante-tante? Ha.. ha.. ha.." Ejek Seven yang tertawa sangat keras sambil memegangi perutnya yang terasa sakit karena banyak tertawa sedari tadi."Cih!! Kau fikir aku sepertimu yang menyukai tante-tante girang? Big NO!! Aku hanya tidak yakin sanggup memiliki istri semuda dia, kau tau kan ABG itu biasanya labil, suka ngambek, manja, dan masih banyak lagi. Dan aku yakin, aku tidak akan sanggup." Jawab Eight dengan senyum kecut di wajahnya."Tapi menurutku, dia tidak seperti itu Eight. Mungkin kau bisa mempertimbangkanya, tapi itu menurut pandanganku yang sesama wanita ya.. dia bukanlah wanita yang menyusahkan, dan asal kau tahu. Temanku juga menikahi gadis seusia Maria, tapi apa kau percaya? Di balik kepolosan dan keluguanya yang super duper itu, yang bahkan kelemotanya sering membuat kami tepok jidat, ngakak brutal, bahkan geleng-geleng kepala itu, kemampuanya hanya sedikit lebih rendah
"Sudahlah ma, sekarang ayo kita mulai makan malamnya saja. Aku sudah sangat lapar karena terlalu banyak bicara."Bryan pun mengajak semua orang untuk memulai makan malam mereka, BBQ yang di masak oleh koki yang Bryan panggil untuk datang ke rumah mereka pun sudah matang dan siap untuk di santap."Baiklah ma, ayo kita mulai makan saja. Kasihan teman-teman Bryan yang jadi menunda makan malam mereka karena obrolan kita ini." Sahut Adrian.Pria itu sedang dalam mood yang baik, hanya karena satu perkataan yang tadi sempat Bryan ucapkan. Yaitu permintaannya untuk bekerja di kantor milik Adrian, dan meninggalkan pekerjaanya di kepolisian demi keluarganya.Rasa bangga pun menyeruak di dalam hatinya, karena anak laki-lakinya itu lebih memikirkan keluarganya, memikirkan istri dan calon anak-anaknya dari pada memikirkan keinginan pribadinya.Bagiamanapun mengurus bisnis milik ayahnya itu tidak memiliki resiko yang bisa mengancam nyawa, lain halnya dengan tugas-tugas yang dia dapatkan di kepolisi
Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Bryan, dan benar saja di sana sudah ada beberapa mobil sport yang terparkir.Mereka pun masuk ke dalam mansion taoi tidak dapat menemukan siapapun di sana."Kemana anak nakal itu?" Gumam Riana smabil celingukan ke sana ke mari mancari keberadaan Belle maupun Bryan, namun Riana tidak juga kunjung menemukan mereka."Mungkin ada di halaman belakang mah?" Sahut Angel sembari berjalan lebih dulu mendahului mama, papa da suaminya.Angel berjalan menuju ke halaman belakang, dan benar saja semua orang tengah berkumpul di sana dan sedang membuat BBQ, Riana pun mendekat ke arah mereka dan menghampiri anak serta menantunya itu."Aww!!! Sakit ma!!" Seru Bryan yang tiba-tiba saja merasakan sakit akibat jeweran dari sang mama di telinga sebelah kananya."Kau masih tau sakit, hah? Kemana saja kau beberala hari ini? Seenaknya saja pergi membawa menantu mama tanpa pamit, dasar anak kurang ajar!" Riana kembali menjewer telinga Bryan.
"Tidak benar-benar sesuai dengan rencana, tapi hasil akhirnya benar-benar sama seperti yang kita semua inginkan. Jadi datanglah ke mansionku untuk berpesta malam ini, ok?" Jawab Belle yang langsung mendapatkan sorakan gembira dari teman-temanya."Kau tenang saja Belle, kami pasti akan datang." Sahut Sky yang langsung merebut hp Leo dari tangan si empunya."Astaga kau ini Sky, selalu saja seperti monyet melihat pisang saay mendengar kata party." Gurau Anne yang membuat Sky auto nyengir kuda dan semua orang pun tertawa geli melijay tingkah dua sejoli itu."Kau salah Anne, kasihan si monyetnya, kenapa dia kau samakan dengan Sky? Turun sudah derajat para monyet di dunia ini, ha.. ha.. ha.." Tawa semua orang kembali pecah akibat selorohan yang di lontarkan oleh Max itu."Aku benar-benar jai angat merindukan kalian teman-teman, cepatlah kesini sekarang juga oke? Aku tunggu!" Seru Belle yang sudah sangat rindu dengan kawan seperjuanganya itu.Dan Bryan juga tengah menelfon orang tuanya saat
"Tentu saja, aku akan memenuhi keinginanmu itu. Jadi sekarang pergilah dengan tenang..." Rian baru saja akan menarik pelatuk senjatanya, namun Belle menendang senjata kakaknya hingga terjatuh ke lantai.Prak!!"Hentikan kakak, jangan bunuh mereka. Mereka hanya ingin membalaskan dendam orang tua mereka, dan aku tidak ingin menjadi sama seperti mereka yang di butakan oleh dendam. Aku akan mengampuni kalian, tapi kalian harus berjanji untuk berubah. Aku akan menyuntikkan sebuah virus ke tubuh kalian, dan itu butuh penawar untuk setiap bulanya. Jadi bersikap baiklah, berubahlah menjadi orang yang lebih baik lagi." Ujar Belle."Kau yakin adik?" Tanya Rian memastikan keputusan adiknya itu."Aku yakin kakak." Jawabnya singkat dan terdengar tidak sedang main-main."Baiklah, terserah kau saja." Balas Rian mengalah."Kalau begitu, biar mereka berdua ikut denganku saja kembali ke kepolisian. Aku membawa mereka sebagai penebusan kesalahanku yang mangkir dari tugas, dan untuk membebaskanmu dari ke
"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi apa mungkin jika ini adalah ulah dari nona Belle Gabriel?" Tanya Joseph yang baru saja ingat kalau Belle akan datang ke pulau kembar untuk menjatuhkan Gabriel."Belle? Sepertinya tidak mungkin, meskipun dia jenius dalam bidang penelitian, tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sampai sejauh ini." Jawab Gabriel yang tidak oercaya dalang di balik semua ini adalah orang yang dia sebut sebagai wanita miliknya."Kenapa tidak mungkin? Suami nona Belle adalah seorang anggota keplisiam khusus, bahkan dia lahnyang ada di oeringkat pertama. Apa itu masih belum cukup untuk membuatmu percaya kalau semua ini adalah ulah mona Belle?" Tanyanya lagi."Entahlah, tapi jika memang benar ini ulah dari Belle, ku rasa ini merupakan karma untukku karena telah membunuh kedua orang tuanya." Jawab Belle.Belle dan Rian pun akhirnya sampai di pulau yang satu lagi, dan semua anggota pasukan elite sudah bersiap di eoan gedung lab untuk menyerbu, tapi
"Yup. Aku pernah mengalami mimpi buruk yang amat sangat mengerikan itu, apa lagi saat dia memanggilku atau mendatangiku dengan jarum suntik di tangannya dan senyum manis atau senyum pepsodent yang dia perlihatkan padaku. Di saat itu pula lah mimpi burukku yang baru akan segera di mulai. Jadi sebelum kau mengingatkanku tentang senyum manis terkutuk adik kita itu, aku sudah lebih dulu faham betul apa arti ari senyuman itu."Kevin pun menceritakan bagaimana ekspresi Belle dulu saat akan mulai mencoba virus baru temuanya pada tubuh Kevin.Di saat hal itu terjadi, Belle pasti memanggil Kevin atau dia yang menghampiri Kevin dengan membawa jarum suntik di tangannya dan menebar senyuman manis atau terkadang juga senyum ala iklan pespsodent miliknya.Biasanya sebuah senyuman adalah pertanda untuk sesuatu yang baik. Namun berbeda dengan Belle, senyumannya justru acap kali membawa hal buruk bagi orang di sekitarnya.Namun saat dia benar-benar sedang tersenyum tanpa ada niatan di baliknya, senyum
"Kak Kevin bawa kendaraan pengangkut yang ada di dalam Zeus ke sini, aku akan mengirimkan koordinatku padamu untuk membawa para tahanan ke kapal selam Zeus." Ucap Belle setelah komunikasinya dengan Kevin yang berada di dalam kapal selam Zeus terhubung."Kendaraan pengangkut? Ada di mana benda itu? Ku rasa aku tidak pernah melihat kendaraan semacam itu sejak naik ke kapal selam ini." Tanya Kevin dengan bingung pada Belle, pasalnya dia memang belum pernah melihat sesuatu seperti itu ada di dalam kapal selam Zeus."Buka buku petunjuknya kak itu ada di halaman terakhir." Jawab Belle memberitahu Kevin cara untuk menemukan kendaraan pengangkut itu."Oke sebentar." Kevin pun mulai membuka e-boom yang berisi petunjuk cara kerja kapal selam Zeus itu.Dan benar saja di halaman terakhir ada petunjuk mengenain kendaraan pengangkit amfibi alias kendaraan pengangkut yang bisa bergerak di darat maupun di air."Pertama tekan tombol buka garasi, lalu tekan tombol kendaraan amfibi, lalu tekan mulai." G
"Iya kak sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju ke pulau sebelah, ada apa kak? Apa kau juga berencana untuk memulai aksimu dari sana?" Tanya Belle pada kakaknya itu, karena dia tau pasti kakaknya itu tak akan mau tinggal diam saja sedangkan dirinya sedang berjuang di medan perang."Baiklah kalau begitu kita hancurkan tempat itu bersama adikku tersayang, kau bisa memulai dari sisi barat dan aku akan memulai dari sisi timur bersama dengan Park. Kita akan bertemu tepat di tengah pulau itu, di rumah Gabriel." Jelas Rian pada Belle, dia mengaturnya menjadi seperti itu agar menghemat waktu, dan mereka masih bisa membantu anggota tim elite untuk meratakan pulau yang satunya lagi dan menagkap Gabriel."Oh iya kak, aku juga akan meminta kak Kevin untuk menyelamatkan para tahanan yang ada di ruang bawah tanah rumah Gabriel nantinya." Ucap Belle yang berniat membebaskan para tahanan Gabriel, karena sepengetahuanya para tahanan Gabriel adalah ilmuwan atau orang dengan profesi lain yang tidak
"Jadi benar-benar ada piring terbang tadi? Lalu kalian tidak mengejarnya?! Apa kalian semua bodoh!?" Seru Gabriel sambil membanting semua barang yang ada diatas meja di dekatnya dan juga membalikkan meja itu."Bagaimana kami bisa mengejarnya? Jika kecepatanya saja sangat tidak masuk akal sama sekali! Kecepatanya bahkan melampau jet, lalu kita mau mengejarmya dengan apa?" Bela Joseph yang tak mau di salahkan, karena memang mereka tidak akan sanggup jika harus mengejar benda itu."Shitt!! Aku semakin yakin ini adalah ulah dari sisa-sisa pasukan Leon, hanya dia yang mampu membuat kegaduhan semacam ini, dan benda gila seperti itu!" Gumam Gabriel yang akhirnya tak lagi menyalahkan Joseph.Di gua, di saat yang sama..."Itu adalah tanda yang di buat oleh kak Rian bukan?" Tanya Bryan pada Belle, saat mereka juga mendengar suara ledakan yang berasal dari piring terbang itu, yup piring terbang itu adalah mahakarya terbaru milik Park yang baru saja mereka selesaikan dan sempurnakan."Iya itu ala