Keluarga Bryan dan semua anggota tim Belle pun tiba hampir bersamaan di mansion Bryan, Belle dan Bryan pun menunggu mereka semua di teras. Setelah mereka memarkirkan mobil mereka masing-masing, mereka pun turun dan berjalan menghampiri si pemilik mansion."How are you Belle? I miss you so much." Sapa Jessy sambil berlari kecil memeluk Belle yang memang sedang menunggu mereka."I'm fine, Jessy." Jawab Belle sambil tersenyum."Menantu mama.. gimana kabar kamu cantik? Pasti si gunung es itu ya, yang menyuruhmu mematikan telfonya jadi mama nggak bisa hubungin kalian?" Dia pun berhambur memeluk Belle sambil melirik sinis pada Bryan."Astaga ma.. sebenarnya yang anak kandungmu itu aku atau Belle?" Canda Bryan mendengar ucapan mamanya."Dasar gunung es, apa kau sudah berhasil membuatkan mamamu ini seorang cucu, hem?" Tanyanya sambil menaik turunkan alisnya."Ehm... Maybe yes, maybe no." Jawab Bryan yang membuat mamanya kesal."Maksutmu itu bagaimana? Kalau bicara dengan mamamu ini gunakan ba
"Hah!!?" Mereka pun kaget bersamaan saat mendengar ucapan Belle."Are you serious?! Lalu bagaimana dengan pasar gelap? Dan belum lagi dengan kepolisian, karena mereka sebentar lagi pasti akan mengetahui masalah ini dari pasar gelap." Tanya Anne."Maka dari itu, bisakah aku meminta bantuan kalian untuk mengurus mereka? Aku percaya kalian mampu, dan aku akan meminta Bryan untuk mengerahkan semua anak buah pribadinya untuk membantu kalian, bolehkah?" Tanya Belle pada teman-temanya dengan tatapan berharap."Tidak perlu bertanya, kita akan membantumu apapun masalahnya." Sahut Sky dengan mantapnya dan ikuti anggukan kepala setuju oleh yang lainya."Terimakasih teman-teman, aku beruntung punya kalian sebagai keluargaku." Belle pun memeluk Anne, Jessy dan Stella bergantian.Di ruang tengah, Bryan juga tengah menjawab rentetan pertanyaan yang mamanya lontarkan, tentu saja dia harus menhawabnya, tapi dia terpaksa berbohong soal bulan madu karena tidak mugkin baginya untuk memberitahu keluaragan
Malam pun nampak sunyi senyap, karena markas dimana mereka berada saat ini memang jauh dari pemukiman, sesuai permintaan Belle. Hari esok akan menjadi hari dimualainya perjalanan menegangkan bagi mereka semua, perjalanan yang pastinya akan seru namun juga berbahaya.Sang mentari pun mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu, tapi semua orang yang berada di markas sudah terbangun, bahkan mereka sudah bersiap untuk menjalankan rencana mereka. Belle, Bryan, Kevin, dan ke 10 anggota tim elite sudah bersiap dengan segala perlengkapan mereka, dan juga kendaraan yang akan membawa mereka ke pulau kembar. Dan untuk yang lainya, mereka baru melakukan persiapan, karean mereka harus bermain cantik agar tak menimbulkan kehebohan di kota saat menjalankan misi mereka, jadi mereka harus melakukan serangan gerilya."Kita naik heli sampai ke pinggiran hutan ini, karena seingatku mereka punya beberapa mercusuar dengan beberapa penjaga untuk mengamati jalur udara dan laut." Terang Belle pada tim yang ak
"Komandan? Apa yang akan anda lakukan pada Bryan?" Tanya Lucas pada Rayyan, sang komandan pasukan khusus."Huuhh.. mau bagaimana lagi? Sebenarnya aku juga tidak mau menangkapnya dan istrinya, tapi kau sendiri tahu bukan, para petinggi sudah mengetahui hal ini jadi meskipun aku menentang itu tidak akan berguna." Jawab Rayyan, saat ini mereka sedang berada di ruang rapat milik pasukan khusus.Rayyan sang komandan Bryan, sengaja mengulur ulur waktu pergerakan kepolisian untuk penangkapan Bryan dan Belle. Karena meskipun jelas, Bryan sudha melakukan kesalahan dengan tidak memberitahu mereka informasi tentang Belle, buron yang selama ini mereka cari, tapi dia yakin Bryan punya alasan tersendiri untuk itu, apalagi Bryan dan Belle sudah menikah sekarang. Itulah kenapa sampai saat ini pihak kepolisian belum juga melakukan pergerakan, karena Rayyan memberitahu para petinggi jika mereka sedang mencari keberadaan Bryan, meskipun mereka sempat mengetahui info bahwa Bryan kembali kerumahnya.Bagai
"Tapi tuan, apa semua persiapan rencana besarnya sudah siap?" tanya Joseph sebelum pergi menjalankan hukumanya."Kau tenang saja semua sudah di urus, besok setelah masa hukumanmu selesai segera kembali kesini dan kita akn jalankan rencana besar yang sudah lama kita tunggu tunggu," jawab Tuan Neraka sambil berjalan kembali dan duduk di kursi kebesaranya."Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi." Joseph pun melangkah pergi meninggalkan ruangan itu, menuju tempat hukuman yang paling mengerikan bagi pria normla sepertinya.Seperginya Joseph dari ruangan itu, Tuan Neraka Tampak tersenyum sambil memikirkan sesuatu yang entah apa, mungkinkah sesuatu yang berkaitan dengan rencana besarnya? Atau justru sesuatu yang sanggup membuat seorang Tuan Neraka tersenyum setulus itu adalah karena dia menunggu kedatangan Belle? Who knows?.#Flashback offSaat ini tim yang sedang dalam perjalanan menuju pulau kembar, tengah membahas kembali strategi yang akan mereka jalankan."Aku akan sedikit merubah ren
"Memangnya apa salahnya punya istri yang usianya di bawahmu? Apa jangan-jangan... Kau lebih menyukai tante-tante? Ha.. ha.. ha.." Ejek Seven yang tertawa sangat keras sambil memegangi perutnya yang terasa sakit karena banyak tertawa sedari tadi."Cih!! Kau fikir aku sepertimu yang menyukai tante-tante girang? Big NO!! Aku hanya tidak yakin sanggup memiliki istri semuda dia, kau tau kan ABG itu biasanya labil, suka ngambek, manja, dan masih banyak lagi. Dan aku yakin, aku tidak akan sanggup." Jawab Eight dengan senyum kecut di wajahnya."Tapi menurutku, dia tidak seperti itu Eight. Mungkin kau bisa mempertimbangkanya, tapi itu menurut pandanganku yang sesama wanita ya.. dia bukanlah wanita yang menyusahkan, dan asal kau tahu. Temanku juga menikahi gadis seusia Maria, tapi apa kau percaya? Di balik kepolosan dan keluguanya yang super duper itu, yang bahkan kelemotanya sering membuat kami tepok jidat, ngakak brutal, bahkan geleng-geleng kepala itu, kemampuanya hanya sedikit lebih rendah
"Sebenarnya darimana kau mendapatkan benda ini sayang?" Tanya Bryan yang penasaran."Ini di buat oleh temanku, dia ahli dalam membuat barang-barang seperti ini. Dia juga adalah orang yang merancang dan membuat markas di hutan yang kita tempati sebelumnya, tapi sayangnya.. dia sudah menghilang, dan aku tidak tau dimana dia berada sekarang." Jawab Belle dengan wajah yang terlihat sendu."Maksutnya? Temanmu itu hilang tanpa jejak?" Tanya Kevin."Ya, aku tidak menemukan petunjuk apapun tentang keberadaanya. Dia menghilang beberapa hari setelah menyelesaikan benda ini, aku sangat berharap bisa bertemu denganya lagi." Jelas Belle sambil berjalan menuju ruang kemudi.Mereka bertiga melihat-lihat ruang kemudi itu, mengagumi semua alat-alat canggih yang terpasang disana. Paus ini terlihat sangat sempurna, apalagi jika dia dalam mode penyamaran, tak akan ada perbedaan dengab paus pada umumnya. Dan itulah nilai plus tersendiri dari kapal selam unik ini.Sedangkan para elite memilih untuk beristi
Malam yang panjang pun akhirnya bisa mereka lewati, dan berganti dengan pagi hari yang cerah yang di tandai dengan senyum hangat sang mentari yang mulai keliar dari peraduanya untuk menyinari bumi."Nona Belle? Apa kita langsung pergi menuju pulau kembar itu?" Tanya One sambil membantu Three menyiapkan makanan untuk sarapan semua orang pagi ini."Tidak, kita butuh banyak persiapan sebelum berangkat menuju pulau kembar. Dan kita akan menyiapkan semua itu disini, selain tempat ini aman kita juga bisa sesekali memantau keadaan medan." Jawab Belle dengan santai."Ya nona, apa yang anda katakan benar. Kita memang butuh banyak sekali persiapan, apalagi dengan kemampuan musuh yang sudah nona Belle jelaskan pada kami. Kurasa, menyiapkan segala sesuatu terlebih dulu adalah yang terbaik." One mengangkat daging yang akan di masak oleh Three ke dapur yang ada di dalam Zeus."Tentu saja, sedia payung sebelum hujan adalah sesuatu yang harus kita lakukan." Belle duduk di kursi meja makan sambil mema