***
Malam itu adalah awal dari bangkitnya sebuah dendam, Juragan Tono dan Sri istrinya itu saling berjauhan.
Semenjak malam itu yang ada dipikiran juragan Tono hanyalah Ayu.
Seperti biasanya, Ayu datang dengan terlambat ke Pabrik, namun tak ada satu pun dari anak buah Juragan Tono yang berani menghukum Ayu.
"Ayu, cepatlah ke sini!" Perintah Dewi yang khawatir jika Ayu dihukum lagi.
Ayu hanya mengangguk, sementara Aldo yang mengetahui percakapan semalam, merasa sangat kesal. Ia kesal karena Ayu menerima tawaran dari Juragan Tono.
"Kang, matanya melotot ke arah sana terus," goda seseorang yang berada di sebelah Aldo.
"Saya cuma takut kalau gadis itu dihukum lagi, gak tega liatnya," ujar Aldo yang mencoba berkilah.
Tidak lama kemudian, Juragan Tono muncul bersama dengan istrinya. Semua buruh pabrik memandang dengan heran, karena Juragan Tono dan Sri terlihat babak belur, bahkan ketiga anak buahnya pun sama.
Namun, tidak ada satu pun yang berani bertanya akan hal itu.
"Dengar, kalian semua yang ada di sini. Saya akan memberikan pengumuman penting," teriak Juragan Tono mengemukakan ucapannya.
Seluruh buruh pabrik pun menghentikan pekerjaannya sejenak, kemudian mendengarkan ucapan Juragan Tono dengan serius.
"Saya ingin berbagi kabar bahagia ini pada kalian semua, seminggu lagi saya akan mengadakan pesta besar di kampung ini," papar Juragan Tono dengan wajah sumringah.
Para buruh pun terdengar krasak-krusuk saling berbisik, mereka menebak-nebak dalam rangka apa Juragan Tono mengadakan pesta.
"Maaf, Juragan. Kalau boleh tau pesta dalam rangka apa yang akan Juragan rayakan itu?" tanya seorang wanita paruh baya yang memberanikan dirinya untuk bersuara.
"Bagus! Pertanyaan itu yang saya tunggu. Baiklah, saya akan memberitahu pada kalian semua." Juragan Tono bicara sambil berjalan ke arah Ayu.
Dewi mulai merasa gelisah, Dewi takut Juragan Tono berbuat kasar lagi pada Ayu. Namun, Aldo malah merasa sakit hati karena Aldo sudah mengetahui apa yang akan Juragan Tono umumkan.
Kini Juragan Tono meraih tangan Ayu dengan lembut, Ayu pun berdiri dengan begitu tenang. Dewi yang melihat hal itu, merasa sangat bingung.
"Kenapa Juragan Tono dan Ayu menjadi akrab," batin Dewi.
Sementara Sri hanya bisa diam dan menatap penuh amarah pada Ayu, ketiga sekelompok itu pun tak mampu lagi berkutik.
"Kalian tentunya sudah mengenal baik gadis yang di sampingku ini, gadis malang yang selalu mendapat hukuman. Namun, mulai hari ini, saya pastikan tidak akan ada lagi yang bisa menyakiti Ayu, bahkan saya sendiri pun tidak akan pernah melakukan hal buruk lagi padanya, akan tetapi bukan tanpa alasan...." papar Juragan Tono panjang lebar namun, belum mengatakan kejelasannya.
"Apa alasannya?" tanya Aldo dengan rasa kesal.
"Rupanya kau juga ingin tau ya, anak baru! Baiklah, saya akan meminta Ayu sendiri yang menjawabnya," ucap Juragan Tono sambil tersenyum pada Ayu.
Tanpa berbasa-basi Ayu langsung membuka suaranya.
"Saya akan menikah dengan Juragan Tono," papar Ayu dengan wajah tanpa ekspresinya.
Semua buruh Pabrik sontak terkejut, ada yang seketika melotot dengan mulut yang terbuka, dan yang paling terkejut adalah Dewi. Bagaimana mungkin Ayu bisa berkata demikian.
Aldo semakin kesal dan rasanya ingin segera membongkar penyamarannya, Aldo yang tak tau kisah hidup Ayu, malah berfikir bahwa Ayu menginginkan kemewahan yang dijanjikan Juragan Tono.
"Kamu pasti berlutut di kakiku jika mengetahui aku ini jauh lebih kaya dari Juragan brengsek itu," batin Aldo.
"Sekarang sudah jelas, jadi kalian semua di sini wajib bersikap baik dan mematuhi perkataan Ayu," papar Juragan Tono yang menggandeng Ayu dengan bangga.
***
Waktu berjalan begitu cepat, kini semua buruh mulai kembali ketempat masing-masing.
Ayu yang sedari tadi sudah bersantai di gubuk khusus yang diberikan Juragan Tono, tiba-tiba terkejut melihat Aldo yang nekat masuk menemuinya.
"Apa kamu ingin mencari mati?" tanya Ayu datar.
"Tentu saja tidak! Saya tidak akan sudi mati ditangan Juragan brengsek itu," sahut Aldo dengan kesal.
"Katakan, apa tujuanmu ke sini?" tanya Ayu lagi.
"Menemuimu," jawab Aldo santai.
"Saya bisa saja membuat kamu terhukum sekarang juga," ucap Ayu dengan menatap Aldo serius.
Seketika Aldo kembali seperti terbius ketika membalas tatapan mata Ayu yang hitam pekat nan tajam itu.
"Apa saya punya salah padamu seperti orang-orang yang berhasil kamu cambuk itu?" tanya Aldo yang masih menatap Ayu tanpa berkedip.
Ayu tidak menjawab, hanya memalingkan pandangannya, Ayu juga tidak bertanya, kenapa Aldo bisa mengetahui kejadian semalam. Ayu adalah gadis yang pintar, sedari awal Ayu sadar, bahwa Aldo ini sering mengintip segala sesuatu yang terjadi di sini.
"Jika tidak ingin celaka, maka pergilah! Sebentar lagi Juragan pasti ke sini," ucap Ayu yang tampak khawatir.
Aldo yang melihat wajah Ayu mulai berekspresi itu, ia merasa senang. Aldo pun semakin mendekat ke arah Ayu, Aldo memang terlalu nekat.
"Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Ayu yang mulai resah.
"Saya hanya ingin melihat wajahmu dari jarak yang lebih dekat" sahut Aldo dengan tenang.
Brak!
Tiba-tiba pintu dibuka, ternyata Sri yang datang, Aldo sontak menjauh.
"Apa yang kalian perbuat berduaan di sini? Dan kau Ayu, dasar wanita jalang! Semua laki-laki ingin kau goda!" Maki Sri dengan penuh kebencian.
Seketika Juragan Tono pun datang, Sri mencoba mengadukan tentang Ayu pada Juragan Tono, namun Juragan Tono malah tidak terima.
"Mas, coba kamu lihat itu, gadis yang kamu puja-puja sedang berduaan dengan laki-laki lain di sini," ujar Sri yang merasa penuh kemenangan.
"Diam, kau!" bentak Juragan Tono. "Saya akan bertanya langsung pada Ayu."
Juragan Tono mendekati Ayu, dan menatap penuh amarah pada Aldo.
"Katakan, apa yang terjadi?" tanya Juragan Tono pada Ayu.
"Laki-laki ini masuk ke sini begitu saja, saya sudah menyuruhnya keluar, tapi dia tidak mendengarkan saya," papar Ayu mengatakan yang sebenarnya.
Kini Juragan Tono kembali menatap Aldo dengan tatapan seolah siap menerkam.
Cambuk yang masih berada di sana, diambil oleh Juragan Tono,alu Juragan Tono melayangkan sebuah cambukan itu pada Aldo.
Plak!
Aldo pun tersungkur, lalu ditambah sekali lagi ....
plak!
"Argh ...." Aldo mulai merintih kesakitan.
Bukannya marah pada Ayu, kini Aldo malah berfikir, bagaimana caranya Ayu menahan cambukan-cambukan ini setiap kali ia dihukum, bahkan Ayu tidak merintih atau pun memperlihatkan rasa sakitnya.
"Apa kau masih mau mendapatkan hukuman lebih dari ini?" tanya Juragan Tono.
Aldo hanya diam, fikirannya masih memikirkan tentang ketangguhan seorang gadis bernama Ayu itu.
"Keluar kau dari sini, atau kau ingin saya pecat!" Ancam Juragan Tono.
Aldo pun segera berlalu dengan cepat, ia tidak ingin dipecat karena Aldo masih ingin menyelidiki isu yang ia dengar, sekaligus belum siap jika harus tidak bertemu dengan Ayu lagi.
"Istirahatlah, sayang! Beritahu saya jika ada yang ingin mengganggumu lagi," ucap Juragan Tono pada Ayu.
Sri yang menyaksikan itu, semakin merasa kepanasan, ia bergegas keluar dengan amarah yang semakin mamuncak, Sri merencanakan sebuah pelajaran untuk Ayu.
"Awas kau jalang, akan ku beri pelajaran," gumam Sri.
Bersambung.
*** Tubuh Aldo yang terkena cambukan terasa begitu perih, hingga Aldo tidak bisa tidur dengan nyenyak. "Sial! Ayu lebih membela Juragan brengsek itu," gumam Aldo. Sementara Sri merencanakan sesuatu untuk memberi Ayu pelajaran. Sri pergi ke ujung desa, ia menemui dua orang laki-laki yang berbadan kekar. Dua laki-laki tersebut adalah mantan anak buah Juragan Tono, yang bernama Sarif dan Sarmin, mereka dipecat dengan sadis oleh Juragan Tono. "Lakukan seperti yang saya perintahkan! Ini uang muka ... untuk pekerjaan kalian, jika berhasil saya akan bayar dengan jumlah yang besar!" perintah Sri pada Sarif dan Sarmin. "Baik, Bu Juragan," sahut Sarif dan Sarmin bersamaan. Sri bergegas kembali ke rumah, sebelum ada yang melihatnya di ujung desa. Jalan yang ditempuh Sri sangat gelap, ia sengaja pergi malam-malam agar tidak ada yang melihatnya. Sampai di bangunan mewah yang hanya dimiliki Juragan Tono itu, Sri langsung masuk
***Dua hari berlalu, Ayu belum ditemukan keberadaannya.Aldo dan Dewi sangat cemas.Sementara Juragan Tono sudah sangat marah, Sri yang bahagia merasa ia telah memenangkan permainan."Dasar tidak berguna kalian semua! Mencari satu perempuan saja tidak becus!" bentak Juragan Tono pada anak buahnya, serta buruh Pabrik.Tidak ada yang berani membuka suara. Semua hanya menunduk, mendengarkan kemarahan Juragan Tono.Ketika Juragan Tono masih mencaci maki seluruh anak buahnya, tiba-tiba Ayu datang dengan berlari seperti orang ketakutan."Juragan ...!" teriak Ayu memanggil Juragan Tono.Semua yang ada di sana sontak terkejut melihat Ayu sudah kembali, Sri melotot tak percaya, bagaimana bisa Ayu kembali lagi."Ayu! Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat berantakan seperti ini," tanya Juragan Tono dengan amarah yang mulai mereda."Sa-saya diculik, Juragan," sahut Ayu.Aldo yang mendengar jawaban Ayu itu, merasa sang
***Juragan Tono datang, mengecek pekerjaan para buruhnya. Ia melihat Ayu tengah duduk di sebelah Dewi, Juragan Tono pun tersenyum ke arah Ayu."Apa kamu bosan berdiam diri saja?" tanya Juragan Tono pada Ayu."Iya, Juragan," sahut Ayu datar."Baiklah, mulai hari ini kamu bisa menggantikan tugas Sri, dalam menghitung semua pemasukan serta pengeluaran uang Pabrik ini," papar Juragan Tono.Sri yang sedang duduk manis memegang semua keuangan Pabrik, kini sudah berubah ekspresi. Matanya melotot dengan sangat besar, mulutnya terbuka lebar. Ia sangat terkejut mendengar keputusan gila suaminya itu.Dewi yang mendengar itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Ia sungguh tidak percaya keajaiban apa yang sedang terjadi ini.Sementara Aldo berusaha terlihat biasa-biasa saja, agar tidak ada yang menaruh curiga."Tapi bagaimana dengan, Bu Juragan Sri?" tanya Ayu sengaja memancing keributan."Sri b
***Pagi ini Joko akan mengirim seluruh hasil olahan Pabrik ke kota, Sri merasa senang karena sebentar lagi Ayu akan kena hukuman.Harga penjualan santan hasil olahan tentunya seperti biasa, fikir Sri sambil menatap penuh kemenangan."Kirimkan dengan baik, jangan sampai ada kesalahan!" Perintah Juragan Tono pada Joko."Siap Juragan," sahutnya.Aldo mulai cemas, ia mencoba mencari alasan agar bisa beranjak sebentar dari pekerjaannya."Maaf, Kang. Saya mau izin buang air sebentar," ucap Aldo pada Tole yang mengawasi para buruh."Ya, sudah! Jangan lama-lama." Tole mengizinkan.Aldo kembali ke dalam gubuknya, ia mengecek pesan yang kemarin dikirimnya pada Danu."Astaga! Belum ada jaringan," gerutu Aldo sambil mengacak kasar rambutnya.Dengan gusar, Aldo pun segera kembali ke Pabrik. Ia merasa cemas, karena setelah penjualan itu pastinya Ayu terkena masalah.Hari
***Pagi ini semua buruh berpakaian rapi. Tole dan Dodo telah mengabari seluruh penduduk desa akan acara pernikahan Juragan Tono dengan Ayu.Aldo yang sudah tidak tahan memendam rasa kecewanya, kini ia mencoba menemui Ayu.Aldo sampai di depan gubuk milik Ayu, ia melihat Ayu sedang dihiasi oleh dua orang wanita.Wajah Ayu yang pucat, seketika menjadi sangat bersinar. Ayu terlihat bagaikan seorang putri kerajaan.Aldo sangat terpesona, dan sadar bahwa Juragan Tono tidak pantas bersanding dengan Ayu.Cukup lama Aldo berdiri dari balik pintu, hingga kedua wanita yang menghiasi Ayu tersebut keluar.Kini Aldo mencoba masuk dengan hati-hati. Aldo sudah memastikan keadaan aman terkendali."Kamu!" ucap Ayu kaget melihat Aldo nekat masuk."Apa kamu memang ingin menjadi istri dari Juragan Tono?" tanya Aldo serius."Tentu saja tidak!" jawab Ayu cepat.Aldo tersenyum mendengar jawaban Ayu itu. Kemudian ia k
***Sedangkan Aldo merasa dirinya tidak berguna selama berada di desa. Ia tidak mampu berbuat apa-apa.Padahal sebelumnya Aldo sudah menyarankan Ayu untuk mengusut kasus itu ke kantor Polisi. Namun, Ayu tidak setuju.Kini Aldo hanya bisa menyaksikan permainan dari Ayu untuk membalas dendamnya. Namun, Aldo sangat khawatir, kalau permainan yang Ayu jalankan ini malah mencelakakan dirinya sendiri.Sementara itu Juragan Tono telah tiba di belakang bangunan pabrik. Dengan penuh amarah ia mengamuk pada Sri."Sri!" teriaknya dengan keras.Sri terkejut melihat ke datangan Juragan Tono. Sementara Ayu ber-akting pingsan."Ayu ...." teriak Juragan Tono pula sembari berlari."Lho, kenapa tiba-tiba jadi pingsan. Perempuan ini pandai sekali bersandiwara," papar Sri dengan sangat kesal."Tutup mulutmu! Kau apakan Ayu?" bentak Juragan Tono pada Sri.Tole dan Dodo bergegas membantu Juragan Tono mengangkat Ayu ke dalam gubukn
***Hari yang cerah telah berganti menjadi malam yang sunyi. Desa KENANGA ini, terasa seperti tak berpenghuni jika malam hari.Mungkin karena para penduduk sudah sangat lelah bekerja seharian, jadi mereka menggunakan waktu malamnya untuk beristirahat total.Juragan Tono sangat gelisah malam ini. Ketiga anak buahnya tidak berhasil menemukan Sri.Sementara Ayu kembali mendatangi pohon besar nan rimbun itu. Baginya di sana adalah tempat ternyaman untuk ia bersandar menumpahkan segala keluh kesah."Ayah, Ibu. Ayu berjanji akan membalas mereka semua dengan cara Ayu sendiri," lirihnya penuh dendam.Aldo kembali datang menghampiri Ayu. Selain ingin menemani Ayu, Aldo juga ingin mengungkapkan perasaannya itu.Langkah Aldo semakin mendekat, hingga Ayu menyadari kehadiran Aldo."Boleh aku ikut duduk di sini?" tanya Aldo basa-basi.Ayu hanya mengangguk pelan. Sepertinya suasana hati Ayu sedang tidak baik."Apa tidak takut se
***Aldo semakin panas menyaksikan adegan demi adegan yang berlangsung di hadapannya. Kini ia berdiri dan segera menjauh dari tempat pesta itu.Aldo masuk kembali ke dalam gubuknya. Dengan perasaan yang tak karuan, ia meraih ponsel miliknya dan mengirim pesan pada, Danu![ Saya telah kalah! ] isi pesan yang Aldo kirim.Hari ini sinyal handphone bersahabat, pesan yang Aldo kirim sangat lancar. Danu juga membalas dengan cepat.[ Sabar, Tuan muda! Saya yakin itu hanya bagian dari rencana gadis itu saja. ] Balas, Danu.Aldo pun memikirkan hal yang sama. Namun, tetap saja, kini status Ayu sudah sah menjadi istri dari Juragan Tono.Sementara suasana di tempat pesta sangat riuh. Juragan Tono memerintahkan anak buahnya membuat pesta susulan untuk merayakan pernikahannya, karena hari ini memang tidak ada persiapan apa-apa."Dengar, kalian semua! Silahkan buat makanan sebanyak yang kalian suka! Saya akan menyiapkan seluruh keperluannya!