Seminggu pasca kejadian hari itu, Maria terus mendiami Mark. Walau tetap tidur bersama seperti biasa.Maria memang sempat goyah, karena jatuh cinta. Namun, kali ini ia berusaha untuk bekerja secara profesional. Tidak melibatkan perasaan lagi.Jauh di lubuk hati terdalam, bahwa gadis berparas cantik tersebut masih menaruh rasa cinta untuk Mark. Akan tetapi, ia tidak ingin menunjukkannya secara terang-terangan.Bahkan ketika Mark berusaha menunjukkan ketertarikannya, Maria selalu menghindar. Tidak ingin terlalu percaya diri seperti dulu lagi.Alhasil Mark dibuat merasa bersalah. Meski demikian, lelaki yang sebentar lagi berusia tiga puluh tujuh tahun tersebut masih tak ingin mengungkap cinta secara terbuka terhadap Maria."Kau benar-benar payah. Bagaimana bisa kau tak membela Maria saat Nyonya besar menamparnya? Wajar bila dia menghindarimu. Supaya kau sadar diri." Beberapa saat lalu Mark meminta pendapat Leo ihwal insiden kala itu.Karena merasa sudah tak tahan lagi, serta butuh solusi
Ada segumpal harap lewat mata Casandra. Harapan itu seolah memenuhi hasrat. Ada rasa ingin mencumbu. Ada pula rasa ingin memeluk.Dua bola mata bulat nan indah itu menatap penuh harap. Maka dipasangnya wajah iba serta kasih sayang. Tentu saja dengan harapan penuh untuk kembali bersama."Kau terlalu percaya diri, Casandra. Aku tidak menginginkanmu lagi!" Sialnya, cinta itu tidak terbalaskan. Mark menolak mentah-mentah perasaan Casandra. Hingga wanita itu merasa sedih sekaligus marah. Namun, tak ada yang bisa diperbuat. Kesalahannya lima tahun lalu tak akan pernah dibenahi, meski ia berusaha mencucinya dengan air garam sekalipun.Luka serta kecewa yang dirasa Mark masih sangat membekas di dalam sana. Seolah mencekiknya setiap saat tiap kali melihat Casandra."Mengapa? Apa karena gadis itu?" lirih Casandra.Casandra memang masih mencintai Mark. Ia` berharap pria itu bersedia menerimanya kembali. Namun, tujuan utamanya menginginkan pria tersebut adalah karena harta, tahta dan nama.Jika m
Hari itu menjadi kesempatan bagi James untuk menyatakan cinta kepada Maria.Katakan saja terlalu cepat. Hanya butuh waktu satu minggu pria itu sudah memutuskan untuk menjadikan Maria sebagai kekasihnya.Namun, James tidak ingin menunda terlalu lama. Ia benar-benar yakin, bahwa yang dirasakan saat ini adalah cinta, bukan sekedar penasaran semata.Pun Willy, Ayahnya. Pria berkacamata tersebut sangat mendukung hubungan Sang putra bersama Maria. Tak peduli latar belakang gadis itu seperti apa. Asal mereka bahagia, maka segalanya bukan jadi masalah."Bagaimana aktifitasmu di rumah Paman Mark? Apakah semuanya lancar?" tanya James basa-basi.Sejujurnya pemuda itu bukan tipikal orang yang pandai membual. Hanya saja ia tidak ingin membuat Maria terkejut dengan pernyataan cintanya yang terkesan mendadak."Lancar," sahut Maria setelah menelan stik pesanannya."Baguslah... Oh iya, apakah hidup di sana menyenangkan? Maaf maksud aku, apakah Paman Mark memperlakukanmu dengan baik?"Mendengar pertany
Baik Maria maupun Mark, keduanya sama-sama terkesiap begitu mendengar pertanyaan cinta James yang begitu berani.Pria itu seolah mengalahkan Mark yang diketahui usianya jauh lebih matang darinya. James seakan tak takut pada konsekuensi yang kelak dihadapi. Baginya Maria tetap harga mati yang patut diperjuangkan."Apa yang kau lihat darinya, sehingga membuatmu jatuh cinta?" Dalam hati Mark tengah menahan gejolak amarah yang telah membakar hati.Dada lelaki itu seolah bergemuruh hingga menghasilkan hawa panas di dalam sana. Emosi yang masih bisa ditahan telah membuatnya kelimpungan. Mark nyaris kehilangan kendali. Alhasil ia hanya mampu mengajukan pertanyaan basa-basi kepada James.James tersenyum manis saat membayangkan wajah cantik nan imut Maria. Serta senyumannya yang begitu menggoda.Dari postur tubuh serta mimik mukanya yang mempesona, seakan membawa aura positif bagi pemuda dua puluh tahun tersebut."Banyak. Salah satunya adalah auranya yang positif," jawab James bersungguh-sungg
Cinta sangat identik dengan perasaan, kasih sayang, suka, dan sebagainya.Semua orang pastinya juga pernah merasakan cinta. Mulai dari bayi, remaja, dan juga dewasa. Cinta tentunya ada pada masing-masing individu.Namun, cara mengungkapkan sebuah cinta juga akan berbeda-beda. Cinta tidak hanya membahas persoalan pasangan, tetapi di dalam sahabat dan keluarga juga terdapat cinta.Setiap orang memiliki perbedaan pemahaman soal cinta. Hal ini tentunya akan membuat bingung bagi orang yang tidak mengetahui arti sebenarnya dari cinta. Jadi, apa itu cinta?Bila dijabarkan secara umum, cinta tidak memiliki arti yang konkret. Cinta tidak bisa dilihat secara nyata. Namun, hanya bisa dirasakan pada setiap orang.Ya, seperti itulah hakekatnya cinta. Keberadaannya begitu misterius, tetapi sukses membuat hidup manusia hancur berantakan bagi yang sedang patah hati, karena putus cinta. Dan bahagia bagi yang sedang merasakan jatuh cinta.Seperti Maria dan Mark contohnya. Dua anak manusia itu tengah d
Hidup adalah misteri. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok hari. Tidak kau, tidak juga aku.Pun perasaan manusia. Tak ada yang bisa menebaknya dengan sempurna. Hari ini berkata iya, besok akan menemukan kalimat berbeda pula. Ajaib bukan?Seperti itulah hakekatnya dunia dan manusia. Dua hal itu tak dapat dipisahkan."Setelah ini, kau akan melakukannya untukku, kan?" Tangan Casandra melingkar ke dada Antonio. Memainkan jemari lentiknya di sana. Memutar-mutar hingga membentuk lingkaran."Seperti yang kau inginkan." Kasihan Antonio. Harus menjadi budak Casandra yang hanya memanfaatkan cintanya. Nyatanya wanita itu akan menyingkirkan pria tersebut bila semua ambisinya telah tercapai.Antonio hanyalah pion bagi Casandra. Sedangkan Mely tidak bisa diandalkan untuk meluluhkan hati Mark."Tapi, bagaimana dengan Nyonya Mely? Bukankah kau bisa meminta bantuannya?" imbuh Antonio.Casandra tersenyum remeh sebelum akhirnya berkata, "Wanita tua itu tidak bisa diandalkan, Sayang. Dia hanya be
Mark masih menatap tajam Richard. Dia marah sekaligus kecewa terhadap pria yang sudah dianggapnya sebagai keluarga itu.Nyatanya adalah tak ada yang benar-benar tulus menjadi kawan Mark. Mereka hanya datang di waktu yang diinginkan. Dan pergi saat tidak peduli lagi. Terkecuali Leo. Pria itu sangat tulus menyayangi Mark. Tidak peduli setegas dan sekasar apa lelaki tersebut memperlakukan dirinya. Di mata Leo, Mark adalah pria baik yang rela berkorban demi orang yang disayang."Mark, apa aku tidak salah dengar? Demi gadis kampung itu kau tega memukul temanmu sendiri? Aku lebih dulu mengenalmu dibanding dia, Mark. Apa kau yakin benar-benar jatuh cinta padanya?" Satu yang menjadi keraguan Richard dari sosok Mark, yakni cintanya terhadap Maria. Tuluskah ia atau justru sebaliknya.Pasalnya, hampir seluruh penduduk di penjujur negeri itu tahu, bahwa Mark tidak menyukai anak remaja untuk dijadikan pasangan hidupnya.Kehidupan pribadi Mark nyaris tak ada yang dirahasiakan. Seluruh media di kota
Sehari setelah insiden pelecehan yang dialami oleh Maria. Mark mendatangi tempat usaha Richard, yakni hotel the king.Di tempat itu Mark mencerca Richard yang memohon ampun padanya, karena telah berani melecehkan kekasih penguasa di negeri tersebut."Tolong ampuni aku, Mark. Aku terbawa suasana. Aku tidak sungguh-sungguh ingin melecehkan Maria." Richard bersimpuh memohon kepada Mark.Merengek ampunan pria tersebut agar ia segera dibebaskan dari belenggu kebangkrutan yang sebentar lagi akan menghantui dirinya."Bukankah aku telah memperingatimu sebelumnya?" sarkas Mark masih berusaha tampak tenang.Satu jam lalu pria itu datang ke tempat Richard, lalu mengacak-acaknya bersama Leo dan beberapa anak buahnya.Mark menarik seluruh saham yang ditanam dalam usaha Richard. Serta mengambil alih usaha tersebut sesuai prosedur."Mark, tolong jangan seperti ini. Aku mengaku salah. Tolong ampuni aku. Bukankah kita berteman sejak dulu? Setidaknya pikirkan itu. Apa kau tega merampas seluruh harta te