Share

Gara Gara Memijit

Cukup lama terdiam, membiarkan hati Ginda tetap bertanya tanya, pandangan Ginda tertuju ngeri nan penasaran sebenarnya apa maksud Marvin memanggilnya?

Sampai kini Marvin menghela nafas, sebelum akhirnya angkat bicara.

"Apa saya boleh minta tolong?" tanyanya dengan pandangan tajam.

Kali ini tatapan itu membuat hati Ginda bergetar, pasalnya meskipun sudah lama bersama namun ini pertama kalinya Marvin memandang Ginda sedekat ini.

"Boleh ada apa, Mas?"

"Rasanya saya kurang enak badan apa kamu bisa memijit saya?" ucap Marvin yang membuat Ginda mengangkat alis sebelah kirinya.

Memijit, apakah ia tak salah mendengar? bukankah selama ini Marvin tak pernah mau disentuh oleh Ginda? lalu mengapa sekarang ia meminta dipijit?

"Pi-pijit?"

"Ya, Saya lelah sekali setelah meeting seharian tadi."

Mendengar ucapan Marvin, Ginda sejenak berpikir itu artinya tadi ia pergi untuk meeting, dan ternyata tidak seperti yang ia ki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status