Share

41. Restu Adik Ipar

Rintik hujan yang mulai membasahi bumi tidak membuat seorang gadis berseragam SMA itu masuk ke dalam rumah. Dia masih betah berdiri di balkon kamar sambil menikmati pemandangan sejuk di hadapannya. Matanya terpejam dan mulai menarik napas dalam. Setelahnya, gadis itu tersenyum karena mencium aroma khas hujan yang menenangkan.

"Lo nggak dingin?" tanya Febi ikut keluar dari kamar.

Cia membuka matanya dan menggeleng. "Lagi nikmatin hujan."

"Dih, galau lo?"

Cia terkekeh dan menggeleng. Bagaimana dia bisa sedih jika apa yang ada di depannya saat ini sangatlah indah?

Hujan? Itu hanya pelengkap. Pemandangan indah yang Cia maksud sedari tadi adalah Agam Mahawira. Dari balkon kamar Febi, Cia bisa melihat Agam yang duduk santai di gazebo taman belakang sambil membaca buku. Terlihat sangat tenang, tetapi mampu membuat jantung Cia berdebar tidak karuan.

"Lo aneh, kayak kakak gue," gumam Febi.

"Kak Agam?"

Febi mengangguk dan ikut bersandar pada pagar. "Liat, dia suka banget liat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status