Beranda / Romansa / Gadis 50 Juta Sang Presdir / Bab 16. Pertemuan Erzhan dan Alisha

Share

Bab 16. Pertemuan Erzhan dan Alisha

Penulis: Desti Angraeni
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-28 14:18:09

Sekitar pukul tiga sore, Alisha dan Erzhan membuat janji di sebuah cafe privasi karena wanita ini memaksa. Jika tidak dipaksa, maka Erzhan tidak akan pernah menemuinya, untuk apa? Pria ini tidak pernah berminat pada Alisha. “Kenapa kamu membatalkan pertunangan kita? Jelaskan padaku!” desak wanita matang di hadapan Erzhan. Usia Alisha kini menginjak dua puluh enam tahun, sudah saatnya untuknya menikah. Maka, saat keluarganya menjodohkannya dengan Erzhan-pria super sempurna di matanya, wanita ini tidak menolak sama sekali. Justru perjodohan ini dianggap sebagai mujijat.

“Bukankah kita tidak saling mencintai.” Datar Erzhan dengan tatapan tenangnya yang bak danau di dalam hutan terpencil, tidak terkontaminasi apapun, tetapi di dalamnya penuh dengan riak dan entah hal berbahaya apa yang tersembunyi di bagian dasarnya.

“Apa, tidak saling mencintai!” Kedua mata Alisha membelalak sesaat bersama gelengan kepala, “aku mencintaimu, Erzhan, karena alasan itu aku bersedia dinikahkan denganmu.”

Erz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 17. Amira Memercayai Fatma Begitu Saja

    Sekitar pukul enam, Erzhan kembali ke villa. Tentu saja Riska sudah tidak di sana karena jam kerjanya sudah berakhir. Kini, hanya tersisa Amira yang penampilannya sudah berbeda dari biasanya. Dirinya memakai pakaian yang lebih dewasa serta menggunakan make up yang menunjukan usianya. “Malam, sudah pulang,” sambutnya disertai senyuman hangat. Ini adalah salah satu pelajaran yang diberikan Riska.Erzhan membentuk senyuman. “Malam,” ramahnya karena menyukai sambutan serta sikap Amira yang berbeda.“Sini, aku bawakan tasnya.” Masih hangat Amira seiring meminta tas kerja milik Erzhan hingga pria itu memberikannya. Kini, keduanya masuk ke dalam rumah. Amira duduk di seberang tuan rumah. “Ka-eu, Tuan mau minum apa?” tawarannya dengan sikap santun.“Panggil kamu, itu sudah cukup karena kamu akan sering aku bawa ke hadapan mama dan papa. Jadi mulai sekarang panggil saja aku dengan panggilan akrab,” pinta Erzhan dengan santai, pun wajah teduh dipasang.“Baiklah,” jawab Amira dengan tenang diser

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 18. Wajahnya Lebih Cantik Saat Bangun Tidur

    Maka saat Zulaiha tiba di lokasi, yang dilihatnya Fatma dan Tasya masih menunggu Amira. Segera, dirinya mengajak ipar serta keponakannya pulang karena keponakan kesayangannya tidak akan pulang.“Ami membuat cemas saja,” ungkapan palsu Fatma.“Mungkin perusahaannya memang sangat jauh, jadi tidak memungkinkan pulang.” Zulaiha mencoba menerka.“Sepertinya begitu ..., Ami tidak punya handphone sih. Apa daya saya walaupun ingin membelikannya handphone, tetapi uangnya mana ada untuk handphone, bisa makan saja sudah sangat beruntung,” desah memelas Fatma. Padahal sejak dirinya menerima uang sepuluh juta dari madam, hidupnya berkecukupan bahkan bisa berlibur bersama Tasya.“Saya ada handphone tidak terpakai sih, tapi mau diberikan pada Ami takutnya Ami malah malu karena handphone dulu, bukan android, hanya bisa telepon dan sms saja.”“Sudah, tidak usah!” Fatma mengibaskan satu tangannya, “pasti nanti Ami akan membeli handphone dari hasil kerjanya, sedangkan sekarang selama bisa menghubungi pa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 19. Wajah Palsu Fatma

    Amira membeli banyak sekali bahan makanan karena uang yang diberikan Erzhan berjumlah beberapa lembar. Wanita tua yang sering menyapanya hingga menanyakan perihal belanjaannya yang terkesan sangat banyak padahal rumah hanya diisi oleh dua orang saja. Amira memberikan jawaban jika ini persedian untuk beberapa hari.Sekembalinya Amira, Erzhan sedang membuka koran hari ini. Ternyata kabar anjloknya saham perusahaan masuk ke dalam artikel. “Ck, siapa yang membocorkan hal ini, padahal kemarin aku barusaja mengatakan agar anjloknya saham tidak bocor kemana pun!” berangnya bersama dengusan.Amira mendengar semuanya karena kalimat Erzhan sangat jelas. “Permisi ....” Senyuman canggungnya saat melewati Erzhan yang sedang duduk di ruang tamu.“Amira,” panggil Erzhan hingga menghentikan langkah si gadis.“Iya?”“Mungkin malam ini aku tidak akan pulang. Kalau mau pulang, pulanglah sendiri.” Tidak ada sikap dingin, justru raut wajah Erzhan sangat semrawut, dirinya berdiri memandangi Amira, “malam i

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 20. Amira adalah Pekerja Sexual!

    Amira kembali ke kediamannya saat memasuki waktu tidur, Zulaiha mengantarnya karena terlalu khawatir keponakannya akan digoda oleh para pemuda. “Tante pulang lagi ya, Sayang,” pamit Zulaiha saat tiba di halaman.“Loh, Tante tidak akan masuk?” heran Amira karena dia pikir Zulaiha akan mampir.“Tidak usah, sudah terlalu malam. Mungkin mama kamu dan Tasya akan tidur, takutnya Tante menganggu.” Senyuman lembut menyertai.“Iya sudah deh, terimakasih ya Tante bekal uang sama makanannya. Hihi ....” Amira menenteng paper bag berisi makanan kering.“Sama-sama. Nanti kalau Ami pergi lagi jangan terlalu lama ya, sering-seringlah pulang.” Belaian lembut Zulaiha di lengan Amira.“Akan Ami usahakan, Tante.” Karena yang menjadi penentu dirinya pulang atau tidak adalah sikap kedewasaannya. Kini, Amira sudah masuk ke dalam rumah. Fatma dan Tasya sedang menyaksikan acara televisi, keduanya sedang bergembira. Saat Amira tiba, ibunya menyambut sangat hangat.“Apa saja yang Ami lakukan di rumah tante, la

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 21. Kamu Harus Bersikap Centil, Jangan Lupa Desahannya!

    Hari berganti, pagi ini Fatma sibuk memersiapkan keperluan Tasya yang akan kembali ke tempat latihan bernyanyi. Pakaian bagus, sepatu dan semua hal yang dibutuhkannya disediakan oleh Fatma yang selalu memanjakannya, sedangkan putri tersayangnya menghampiri Amira di dalam kamarnya. “Kak, ini Tasya.” Suara kecilnya di depan pintu kamar kakaknya.Segera, Amira membukakan pintu saat mendengar suara adiknya. “Tasya, kamu mau pergi ya?” Raut wajah bangga dan ceria dipasangnya, tetapi justru raut wajah adiknya berbeda, tampak sendu. Tanpa aba-aba Tasya memeluk kakaknya.“Kak, Tasya mewakilkan mama minta maaf sama Kakak ..., tapi kalau Kakak tidak maafkan mama, Tasya tidak maksa kok, karena pasti hari-hari yang Kakak jalani sangat berat ....” Dalam kepalanya masih tertanam ucapan Fatma yang menjadikan Amira sebagai pekerja sexual, itulah yang mendasari kalimatnya ini.Namun, Amira dibuat tidak mengerti. Pelukan Tasya tidak dilepaskan, tetapi kalimatnya sangat menunjukan kebingungannya, “Mama

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 22. Mama Bukan Khilaf

    Jadi, saat di dalam rumah Fatma segera berkata lembut, “Kamu kan bekerja pada Madam. Nah, pekerjaan kamu adalah melayani dan memuaskan nafsu para pria di sana. Lalu tadi kenapa saat salah satu pelanggan menghubungi sikap Ami sangat kaku? Jangan seperti itu Sayang ... kamu harus tetap bisa menggoda para pria itu walaupun hanya lewat telepon.” Belaian lembut Fatma selaras dengan kalimatnya.Namun, selembut apapun penyampaian Fatma setiap kalimat yang keluar dari mulutnya menjadi luka untuk Amira. “Iya, Ma ....” Suara kecilnya dan seakan hampir habis karena sedang menahan pilu. ‘Ternyata mama bukan khilaf, ternyata mama memang sengaja menjualku.’ Kenyataan ini memukulnya, tetapi Amira tetap mengumbar senyuman dan berdiri tegap bahkan jemuran yang masih sangat banyak diteruskan seiring menahan air mata.Sementara, di dalam sana Fatma sangat bangga pada Amira yang mudah menyerap nasihat kotornya. “Kamu adalah sumber keuangan mama, jadi mama harus banyak menjejal kamu dengan pengatahuan kot

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-01
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 23. Ingin Membuka Lembaran Baru

    Kini, yang dilakukan Erzhan hanya memerhatikan Amira walaupun hanya bisa melihat punggungnya saja. Hingga segelas teh hangat tersaji. “Silakan ....” Amira masih melukiskan keceriaannya hingga membuat Erzhan tidak bisa menahan diri. “Apa yang terjadi di rumahmu, apa kamu menemukan kebahagiaan yang membuatmu sangat melayang?” Sebelah alis Erzhan terangkat. “Hihi ....” Amira tersipu seiring menutup bibirnya menggunakan sebelah telapak tangannya. “Kenapa menanyakan itu ..., bukankah itu privasi?” Amira sedikit merajuk, kemudian kembali menunduk kecil karena mungkin sikapnya tidak sopan. Namun, Erzhan bersikap santai dan hangat demi mencari tahu apa yang telah terjadi hingga gadis yang duduk di hadapannya tampak sangat aneh, “Ceritakan saja, aku akan mendengarnya.” Senyuman ditambahkan hingga kehangatannya berlipat. Kini Amira mendesah pelan, tetapi sejurus kemudian kembali melukis senyuman. “Aku hanya sedang berusaha membuka lembaran baru. Aku tidak tahu apakah lembaran baru di hidupk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 24

    Hari berganti, Amira kembali ditinggalkan oleh Erzhan karena pria itu harus tetap berada di AB Gruf, berusaha mengembalikan saham perusahaan sekaligus mencoba mengembangkan merk dagang mereka di pasaran besar, di kalangan atas.Cakwala sudah menunggu kedatangan putranya sejak dua puluh menit yang lalu. “Kenapa kamu selalu pulang ke villa? Padahal ada banyak hal yang ingin Papa bahas.” Dinginnya seperti biasanya. Sikap Cakrawala tidak pernah menunjukan kehangatan sedikit pun.“Maaf Pa, Erzhan butuh menenangkan diri,” santun Erzhan yang bahkan belum mendudukan dirinya.“Apakah rumah tidak cukup tenang untukmu. Hm?” Yang dilakukan Cakrawala semenjak saham perusahaan anjlok hanya mendesak Erzhan dalam beberapa bidang, salah satunya privasi putranya. Cakrawala berusaha mengatur privasi Erzhan, tetapi bukan niatnya ingin mengganggu, pria ini hanya inginkan putranya jauh lebih baik, dirinya berniat mengajarkan jika privasi yang tidak begitu penting bisa dikesampingkan demi fokus mengembalika

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-03

Bab terbaru

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 144

    Beberapa hari berlalu, Tasya masih tinggal bersama Cakrawala tetapi dia juga rajin menemui ibunya hingga komunikasi tidak pernah terputus. Hari ini gadis cantik yang semakin bersinar meluncurkan sebuah album, album pertamanya yang akhirnya dapat dinikmati oleh banyak orang. Senyuman merekah hingga menambah aura cantik di wajah Tasya. “Selamat.” Erlangga mengulurkan tangannya seiring memberikan senyuman teduh. Saat ini Tasya tidak memiliki alasan menolak Erlangga karena mereka sedang berada di antara para staf. “Terimakasih.” Dengan berat hati tangannya menjabat tangan kanan Erlangga. “Setelah ini jadwal kamu akan semakin padat. Apa kamu siap?” Masih teduh Erlangga. Raut wajahnya ini adalah raut wajah yang biasa digunakannya saat memiliki hubungan spesial dengan Tasya. “Ya. Saya juga akan berusaha.” Senyuman kecil Tasya yang dibentuk dengan terpaksa. Erlangga melepaskan jabatan tangannya dengan Tasya, tetapi rupanya pria itu meninggalkan secarik kerta yang sengaja diberikannya pad

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 143

    Maria menemui Amira dengan fashionnya yang anggun dan ayu. “Ami sudah siap dari tadi ..., maaf ya jadi menunggu Mama,” kekeh hangatnya.“Tidak kok, Ami baru turun.” Pun, Amira menunjukan senyuman hangat untuk mertuanya. Jadi, keduanya segera menuju kediaman sanak saudara terdekat yaitu yang hanya berjarak sekitar sepuluh rumah, tetapi Maria memilih menggunakan mobil hingga menantunya dibuat sangat tabu.‘Kalau Ami sih saat menemui teman satu daerah tinggal jalan saja. Kehidupan keluarga Erzhan emang beda sekali sama Ami.’ Udara ditiup dari mulutnya.“Nanti Ami bisa kumpul sama keponakannya Erzhan, ada kok yang usianya hampir sejajar sama Ami,” tutur lembut Maria.“Iya, Ma. Tapi yang mana ya? Saat pernikahan Ami melihat keponakan Erzhan cukup banyak.”Maria terkekeh kegelian dengan singkat. “Mama tahu kok Ami pasti bingung. Memang iya, keponakan Erzhan ada banyak, makannya Mama mengajak Ami ke rumah sanak saudara agar Ami mengenal keluarga kami perlahan.”“Iya, Ma.” Senyuman bahagia Am

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 142

    Amira kembali ke kediaman mertuanya. Maria segera menyambut hangat nan lembut, “Kamu dari mana saja, Sayang ....” Belaian ditambahkan selayaknya seorang ibu yang merindukan anaknya.“Ami barusaja bertemu Tasya, Ma.” Senyuman santun nan hangat Amira. Namun, ternyata kalimatnya ini membuat perubahan ekspresi pada wajah Maria.“Kenapa harus menemui Tasya, memangnya adik kamu tidak sibuk?” Senyuman hangat Maria berkurang banyak.“Sibuk sih, cuma Tasya menyempatkan waktu untuk menemui Ami,” kekeh hangat Amira tanpa mengatakan pembahasan mereka.Maria mendesah kecil, kemudian berkata lembut walau isi kalimatnya sensitif, “Kalian memang adik dan kakak, tapi kalian berbeda ibu. Maaf ya, bukan maksud Mama membatasi hubungan kalian apalagi ingin memutus hubungan kalian, tapi lebih baik jaga jarak sedikit ....”Amira tersenyum kecil. “Mama Fatma memang pernah jahat sama Ami, tapi Tasya tidak begitu kok Ma, Tasya anak yang baik, Tasya juga sering membela Ami.” Kalimat ini diungkapkan dengan maksu

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 141

    Hari ini Tasya mengunjungi Amira untuk menceritakan perintah Fatma kemarin. "Kak, mama menyuruh Tasya tinggal bersama papa selama beberapa hari. Mama bilang tunggu kabar dari papa karena papa harus meminta izin pada mamanya Erzhan.""Kamu mau?" tanya Amira untuk mencari tahu isi hati Tasya."Tasya tidak mau ..., Tasya tidak mau tinggal sama mama tiri!" tegasnya walaupun selama ini posisi Amira adalah posisi yang tidak diinginkannya sekarang."Iya sih, lagian kisah hidup kamu beda sama kisah hidup Kakak. Mungkin Kakak masih baik-baik saja karena kisah hidup Kakak masih terbilang lumrah, maka mama bisa menerimanya, sedangkan kamu ...." Amira tidak lantas melanjutkan karena asal-usul kelahiran Tasya bukan untuk dibahas secara panjang lebar. Namun, Tasya tidak keberatan dengan kalimat yang dilontarkan Amira. "Tasya mengerti, Kak. Itu juga yang Tasya pikirkan.""Lebih baik tidak usah sih. Kakak takut mamanya Erzhan memperlakukan kamu tidak baik," ceplos Amira yang sudah merasakan bagaiman

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 140

    Amira baru saja menemukan Maria saat mencari mertuanya di dapur. “Ami sudah memakainya, tapi sepertinya Mama lebih cocok,” kekehnya saat merendah.“Kamu juga cocok memakainya, kamu sangat cantik,” pujian tulus Maria. Kemudian mengajak menantunya ke ruang keluarga, tempat Cakrawala bersantai.Saat ini senyuman Cakrawala segera mengarah pada Maria. “Mama dari mana saja? Papa menunggu Mama sejak tadi.” Ini bukan hanya senyuman pormalitas karena berkat Amira akhirnya Cakrawala menemukan kembali masalalu indahnya dengan Maria.“Mama di dapur membantu bibi,” jawab lembut Maria yang juga bukan sekedar pormalitas karena dirinya merasa puas saat hati dan pikiran suaminya kembali padanya.Saat ini Amira mengerti situasi karena dirinya juga sudah memiliki pasangan. “Eu-Ami mau menemani Erzhan, kasihan Erzhan sedang bekerja sendiri di kamar, mungkin Erzhan butuh air apapun itu,” pamitnya menggunakan alasan untuk memberikan waktu berdua pada Cakrawala dan Maria yang tampak kembali harmonis.“Iya,

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 139

    Fatma berjalan cepat meninggalkan gedung entertaint karena terlalu cemas air matanya akan menetes. Tanpa diketahui oleh Erzhan dan Tasya jika wanita ini mendengar semua percakapan mereka walaupun tanpa sengaja. Niatnya adalah mengunjungi Tasya untuk memastikan putrinya tetap aman, tetapi pendengarannya harus disuguhi oleh hal di luar dugaan yang berhasil menyayat hatinya. “Jadi selama ini Tasya mengetahui hal-hal yang aku sembunyikan.” Suaranya terkecik karena rasa sakit, dadanya dipegangi kemudian dengan cepat mengunci diri di dalam rumah.“Sengaja mama menyembunyikannya karena belum saatnya kamu tahu, Sayang ...,” lirih Fatma yang terjatuh ke atas lantai. Cakrawala dihubungi, Fatma menyimpan nomor AB Gruf bukan nomor pria itu. “Saya ingin bicara dengan tuan Cakrawala, sambungkan telepon pada tuan Cakrawala,” ucapnya tidak berbasa-basi.“Maaf Nyonya, saat ini tuan Cakrawala sedang tidak dapat diganggu.”“Saya istrinya. Sambungkan saja!” tegas Fatma yang menambahkan wibawa dalam suara

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 138

    Hari ini tepat hari ketiga setelah pernikahan, Erzhan sudah kembali memulai aktivitasnya setelah mengambil cuti dari perusahaan, tetapi hal pertama yang dilakukannya saat menginjak AB Gruf adalah mengancam Cakrawala, ayahnya sendiri, “Jika Papa masih berhubungan baik dengan Fatma, jangan harap Papa akan melihat Erzhan dan mama lagi. Kami akan pergi.” Pembawaannya sangat santai.“Apa maksud pembicaraan kamu ini, Nak?” heran Cakrawala karena ternyata bukan hanya Maria, tetapi Erzhan mulai tidak menghormatinya sebagai seorang ayah padahal biasanya putranya sangat patuh dan tidak banyak bicara.“Erzhan tidak ingin punya ibu tiri dan mama tidak ingin dimadu. Erzhan yakin Papa mengerti itu.” Lagi, pembawaannya masih sangat santai.“Jangan membicarakan hal di luar bisnis. Ini perusahaan, bukan tempat bergossip.” Cakrawala berusaha menunjukan wibawa serta kedudukannya dalam keluarga maupun dalam gedung ini karena tidak ingin kehilangan martabat di depan anak dan istrinya.Namun, rupanya kalim

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 137

    Fatma sedang bersantai di dalam kediamannya. “Aku harus segera mendekatkan Tasya dengan mas Cakra karena Tasya juga ahli waris, Tasya berhak mendapatkan saham AB Gruf!” Niat jahatnya meletup-letup, tetapi Fatma terlalu bingung untuk menyampaikan hal ini pada putrinya, “Tasya sedang memulai kariernya, aku tidak boleh memberikan berita mengejutkan, tapi sampai kapan aku akan menunda?”Sifat serakahnya mengatakan Tasya harus segera mendapatkan harta milik Cakrawala karena Tasya juga darah daging pria itu, tetapi hati nuraninya tidak ingin mengganggu putrinya dengan kabar mengejutkan karena pasti berpengaruh pada kariernya yang barusaja dirintis.“Aku masih harus bersabar sedikit lagi, tapi aku juga tidak bisa hanya diam menunggu. Maria sangat berbahaya, dia bisa membatalkan hak Tasya untuk mendapatkan harta Cakrawala, aku harus mengawasinya sekalian mencegah hal itu terjadi!”Hari kembali berganti, pukul sembilan pagi Erzhan dan Amira sudah didandani selayaknya pengantin daerah. Resepsi

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 136

    Amira terpaku dengan wajah datar saat isi kepalanya kebingungan, maka selama beberapa saat tidak ada kalimat apapun yang keluar dari mulutnya hingga akhirnya sebuah pertanyaan diutarakan, “Memangnya kamu mau melakukannya sekarang, apa tidak mau menunggu besok?”“Astaga.” Erzhan menepuk dahinya, kemudian menerangkan, berdiri dengan gagah walaupun hanya menggunakan kemeja berdasi, “semua pria akan menjawab iya!”“Oh,” sahut datar Amira seiring mengangguk kecil hingga membuat dahi Erzhan berkerut.“Jadi bagaimana, kamu sudah mengerti kan?” Erzhan masih tidak yakin jika Amira menangkap maksud perkataannya.Amira meninggalkan duduk manisnya, berdiri di hadapan Erzhan dengan jarak pemisah sekitar dua meter. “Ya sudah.” Pun, kalimat ini dikatakan sangat datar.Erzhan memandangi Amira, mencoba mencari kebenaran dalam diri si gadis, apakah sifat polosnya masih mendominasi atau tidak. “Kamu yakin? Jika melakukannya malam ini maka kamu harus membuka semua pakaian di depanku. Terbaring pasrah di

DMCA.com Protection Status