Share

BAB 357

"Kamu itu di anugerahi bakat yang luar biasa. Dengan bakatmu, kamu bisa menjadi apa saja yang kamu inginkan."

"Jika itu terserah padaku, aku lebih menginginkan kamu menjadi dewa obat dibanding menjadi seorang seorang kultivator."

"Tapi, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya."

"Seperti halnya ayahmu, kamu lebih condong memilih untuk mengikuti jejaknya."

Kalimat itu diucapkan oleh Mr. Kaibo, salah satu guru Awan saat ia dikirim berlatih di kampung halaman keluarga ayahnya, di Tiongkok sana.

Mr. Kaibo adalah seorang tabib jenius dalam keluarga Sanjaya dan usianya sudah lebih dari seratus tahun. Tidak hanya Awan, Kelvin bahkan pernah belajar ilmu pengobatan dari Mr. Kaibo semasa mudanya.

Sebagai calon kepala klan Sanjaya, maka generasi penerusnya diharuskan memiliki pengetahuan luas, di luar kemampuan beladiri.

Saat itu, Awan tidak terlalu menghiraukan saran bijak gurunya. Karena ia hanya ingin menuntut ilmu pengobatan darinya dan tidak pernah berpikir, bahwa suatu hari nanti, ia akan memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status