Argana dan dua komandannya yang merasakan keseriusan dari duo yin dan yang tersebut, bergidik ngeri! Khususnya Argana.Sebelumnya, ia sudah sangat serius menghadapi Kane dan Killian. Namun, dirinya masih kalah.Setelah melihat kekuatan penuh keduanya, Argana segera sadar, bahwa keduanya masih belum mengeluarkan kekuatan puncak mereka saat melawan dirinya.Tiba-tiba saja, ia mencemaskan keselamatan Awan. Ia ingin memberi peringatan pada Awan agar lebih berhati-hati. Namun, begitu teringat dengan ucapan Awan padanya terakhir kali. Argana hanya bisa menahan napas cemas dan berharap Awan tidak akan kalah melawan keduanya.Saat Kane dan Killian mengeluarkan kekuatan puncak mereka, aura keduanya berubah menjadi putih dan hitam yang mewakili unsur Yin dan Yang itu sendiri. Hanya dengan melihat auranya saja, seseorang sudah bisa merasakan ancaman sangat besar dari keduanya.Tidak terkecuali Alroy. Ia sangat yakin, pria sombong yang telah meremehkannya itu akan tewas dengan cara paling menggen
Alroy tidaK percaya jika pemuda di depannya itu sekuat apa yang dikatakan oleh Ezel. Pasti ada trik yang coba dimainkannya, sampai membuat dua pengawal pribadinya terpedaya dan bisa dalam satu serangan. Itu alasan paling logis yang terpikir dalam benak Alroy saat itu. Ia melihat sendiri, kalau Awan sama sekali tidak melakukan gerakan apapun untuk coba menghadapi serangan andalan Kane dan Killian. Alasan yang membuat Alroy berpikir, kalau Awan sebenarnya melakukan sebuah tindakan curang untuk mengelabui dua pengawal pribadinya itu. Bagi Alroy, cara paling mudah adalah dengan membuktikannya secara langsung. Untuk menunjukkan keseriusannya, Alroy langsung menggunakan jurus andalannya. Selain untuk mengungkap trik yang digunakan Awan untuk membunuh dua pengawal pribadinya. Alroy memiliki misi membalaskan kematian dua pengawalnya tersebut. Alroy tidak akan pernah puas, sebelum bisa membunuh Awan dengan kedua tangannya. Saat Alroy menggunakan jurus andalannya, kulit tubuhnya terlihat s
Bunyi suara tulang berderak terdengar jelas, saat tubuh Alroy secara perlahan mulai membesar. Perubahan fisik paling jelas, setelah Alroy meminum pil iblis adalah fisiknya yang berubah menjadi lebih tinggi dengan tulang-tulang ditubuhnya terlihat lebih menonjol keluar. Pakaian yang ia kenakan, bahkan tidak cukup untuk menampung perubahan fisik Alroy. Fisiknya bertambah tinggi dan bola matanya juga berubah menjadi merah total, yang membuat orang melihatnya akan merinding ketakutan.Penampilan Alroy seperti perpaduan antara sosok vampir dan monster, dingin dan haus darah.Di sisi lain, Awan yang melihat perubahan fisik Alroy, tersenyum dingin tanpa rasa khawatir sama sekali."Brother, apa kamu ingin memakai kekuatanku sekarang?" Tanya Gundala dalam diri Awan. Ia sudah tidak sabar untuk beraksi, ketika melihat lawan yang mereka hadapi menunjukkan asnya. "Belum, untuk saat ini. Aku ingin mencoba sesuatu dengan kekuatan Gumara yang ada dalam diriku." Balas Awan memikirkan suatu rencana da
Alroy tidak menyerah begitu saja. Dalam sejarahnya, Alroy hampir tidak pernah kalah bertarung. Kecuali saat ia dia ditundukkan oleh ketua organisasi the Snake, Flyn atau yang dikenal dengan julukan Black Mamba. Menurut Alroy, Flyn berada dilevel yang sama sekali berbeda dan hampir menembus level dewa. Meski sudah menggunakan pil iblis sekalipun, Alroy tetap tidak bisa mengalahkannya.Sekarang, saat Alroy berhadapan dengan Awan, membuatnya kembali merasakan sensasi yang sama saat ia berhadapan dengan ketuanya tersebut.Perlahan, ada rasa takut yang mulai merasuk ke dalam jiwanya. Meski begitu, ada sisi lain dirinya yang menolak untuk mengakui bahwa ada orang lain yang bisa sekuat masternya. Apalagi, orang itu berasal dari negeri antah berantah seperti negeri ini.Di lain sisi, Awan yang sudah mulai terbiasa dengan wujud hibridanya, tampak cerah. Ia terlihat senang dengan perkembangan adaptasinya dan membuatnya mulai terbiasa dengan wujud baru tersebut. Untung saja Awan tidak bercermi
Kenyataannya, Awan sendiri juga terkejut dengan ketahanan fisiknya saat ini.Fisiknya bukan hanya sekedar bertambah lapisan daging dan otot semata. Di saat bersamaan, juga memberinya lapisan perisai pertahanan yang sangat kuat. Yang selama ini, hanya bisa ia lakukan dengan membuat lapisan energi pelindung dari energi murninya. Sekarang, lapisan energi murni tersebut, secara alami menjadi bagian dari fisik hibridanya."Menarik! Dengan begini, aku bisa bertarung bebas tanpa perlu takut lagi dengan cakar beracunnya." Gumam Awan bersemangat.Lebih lanjut, Awan sengaja memprovokasi lawan dengan berkata, "Majulah! Tunjukan semua kemampuan yang kamu miliki!"Alroy yang sedang kesal, terlihat semakin marah. Rahang wajahnya terlihat mengeras dan terdengar bunyi gertakan gigi di dalamnya, "Matilah!" Teriaknya sebelum melesat ke arah Awan dengan kekuatan penuhnya.Pertarungan mereka semakin menjadi dan terlihat begitu brutal. Karena kali ini, Awan tidak lagi menghindar dan terlihat bersenang-sen
Senyum kematian terpampang di bibir Ezel dan siap memasukan pil iblis ke dalam mulutnya.Sling.Slash."Aargh."Ezel yang sudah bersiap memasukan pil iblis ke dalam mulutnya, tidak menyadari ada api berwarna biru yang menyasar dirinya. Dalam sepersekian detik berikutnya, api panas yang berbentuk wujud pedang tersebut, menebas lengan kanannya dan membuat lengan yang sedang mengenggam pil iblis tersebut melayang jatuh tepat di depan matanya dan menyisakan rasa sakit yang tidak terkira.Ezel berteriak kesakitan dan berguling di atas tanah, saat menyadari bahwa tangannya baru saja putus.Teriakan Ezel ternyata juga menarik perhatian dari Nana dan yang lainnya.Mereka dikejutkan dengan kondisi Ezel yang terlihat menggenaskan dengan satu tangan sudah putus, tergeletak di atas tanah. Tangan itu, terlihat sedang memegang sebuah pil di sela-sela jarinya."Sialan! Pria ini berniat mengkonsumsi pil iblis!" Seru Rosie terkejut.Mereka merasa beruntung, karena ada seseorang yang datang tepat waktu
Saat Awan menjelaskan tindakannya sebelumnya dan siapa yang mengajarinya hal itu, Gandawati terkejut, "Jadi, kamu adalah muridnya master Kaibo?" Awan tidak tahu alasan Gandawati sampai seterkejut itu dan berkata, "Benar, aku sempat belajar beberapa minggu dari beliau. Apa anda mengenal guru saya?" Ujar Awan balik bertanya. Ekspresi Gandawati terlihat begitu rumit saat mendengar Awan pernah belajar dari mr. Kaibo dan sekilas, tampak kecemburuan dalam matanya. Gandawati coba menghibur diri dan menarik napas dalam. "Iya, aku pernah bertemu dengannya dan sempat berbagi pengalaman dengan beliau." Gandawati menceritakan. Saat itu, Gandawati masih sangat muda dan mereka bertemu saat pertukaran ilmu kedokteran antar negara. Saat itu, Gandawati terkesan dengan ketinggian ilmu mr. Kaibo yang dianggap sebagai dewa kedokteran dan Gandawati bahkan bersedia menjadi muridnya. Hanya saja, mr. Kaibo tidak ingin menerima murid saat itu. Mr. Kaibo juga tidak menjelaskan alasannya. Sekarang, sete
Amanda melihat Awan masuk ke dalam ruangannya, segera menghapus jejak air mata di wajahnya. Ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan kekasihnya itu.Sebelumnya, Amanda sudah diberi tahu oleh Gandawati tentang kondisinya. Bagi Amanda yang sepanjang usianya, telah berlatih ilmu beladiri sedari kecil, hingga ia mencapai levelnya saat ini. Mengetahui bahwa kekuatan yang telah ia latih dengan susah payah dan penuh perjuangan itu tidak lagi bisa digunakan, jelas membuatnya begitu terpukul. Amanda merenung cukup lama dan coba berdamai dengan kondisinya yang sekarang. Namun kenyataannya, dirinya masih belum bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Meski begitu, Amanda adalah pribadi yang kuat. Dibalik keterpurukannya, ia tidak ingin menunjukkan sosok lemahnya di depan orang lain, termasuk keluarganya dan terlebih di depan pria yang dicintainya.Dengan memaksakan senyum di wajahnya, Amanda berkata, "Sayang, kamu datang!"Di sisi lain, Awan tentu sangat menyadari sesuatu yang coba di