Amanda melihat Awan masuk ke dalam ruangannya, segera menghapus jejak air mata di wajahnya. Ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan kekasihnya itu.Sebelumnya, Amanda sudah diberi tahu oleh Gandawati tentang kondisinya. Bagi Amanda yang sepanjang usianya, telah berlatih ilmu beladiri sedari kecil, hingga ia mencapai levelnya saat ini. Mengetahui bahwa kekuatan yang telah ia latih dengan susah payah dan penuh perjuangan itu tidak lagi bisa digunakan, jelas membuatnya begitu terpukul. Amanda merenung cukup lama dan coba berdamai dengan kondisinya yang sekarang. Namun kenyataannya, dirinya masih belum bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Meski begitu, Amanda adalah pribadi yang kuat. Dibalik keterpurukannya, ia tidak ingin menunjukkan sosok lemahnya di depan orang lain, termasuk keluarganya dan terlebih di depan pria yang dicintainya.Dengan memaksakan senyum di wajahnya, Amanda berkata, "Sayang, kamu datang!"Di sisi lain, Awan tentu sangat menyadari sesuatu yang coba di
Ketika persepsi seseorang telah melampaui dunia, maka semua kemewahan dunia tidak lagi menjadi menarik baginya.Mungkin, filosopi seperti itulah yang mulai dipahami dengan level Awan saat ini. Jika bagi orang superkaya pada umumnya, memiliki kendaraan supermewah adalah sebuah keharusan. Namun bagi Awan, semua itu hanya fatamorgana semu yang tidak lagi menarik hatinya. Bagaimana tidak?Awan bisa berpindah ke manapun ia mau dengan kecepatan yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh kendaraan tercepat di dunia manapun.Hanya satu detik, ketika ia memikirkan untuk pergi ke Vila Nirwana, kediamannya. Awan tiba-tiba sudah berada di ruang tamu vila tersebut dan sempat mengejutkan Naomi, kepala pelayannya yang saat itu juga sedang berada di ruang tengah.Sebagai seorang kepala pelayan, Naomi tidak hanya bekerja mengurusi para pembantu di Villa semata. Ia juga bertanggung jawab untuk mengelola seluruh Villa, berikut dengan semua penghuni yang ada di dalamnya. Itu bukanlah pekerjaan yang mudah,
"Apa perlu saya panggilkan nona Lana untuk menemui anda, tuan muda?" Awan terharu mendengar apa yang dilakukan Lana selama ini untuknya. Karena itu, Awan berinisiatif memberi kejutan pada pelayannya itu atas kepulangannya kali ini. Segera, Awan melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak usah, Naomi. Biar aku saja yang menemuinya di garasi." "Mari saya antar, tuan muda!" Ujar Naomi berharap. Sebagai kepala pelayan di Vila Nirwana, Naomi tentu saja ingin menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin dan berharap bisa memenuhi semua keinginan Awan sebagai mejikannya. Hanya saja, Naomi harus sedikit kecewa, karena Awan menolak permintaannya dan ingin menemui Lana seorang diri untuk memberi kejutan padanya. Seperti halnya saat Awan memberi kejutan pada Naomi sebelumnya. Awan beranjak ke ruangan lain, seolah hendak menuju garasi mobil, agar Naomi tidak terkejut melihat ia yang menghilang secara tiba-tiba nantinya. Di garasi Vila mewah tersebut. Berjejer belasan mobil dan motor mewah dari
Sementara itu, Calista siang itu berencana untuk menservis mobilnya.Sebenarnya, ia sudah sedikit telat dari jadwal servis berkala mobil BMW serie tujuh yang selama ini selalu setia mengantarnya untuk bekerja.Karena kesibukannya, membuat Calista sampai melewatkan jadwal servis kendaraannya. Ia sudah cukup trauma dengan mobilnya yang dulu. Di mana, karena iua jarang menservis mobilnya dan membuat mobil lamanya itu jadi sering mogok. Karena itu, Calista tidak ingin hal yang sama terjadi dengan kendaraannya saat ini.Selain itu, Calista terus saja didesak oleh salah seorang temannya sesama dosen yang bernama Florensia, untuk berkenalan dengan saudara sepupunya, Richard yang bekerja sebagai menajer di dealer BMW tempat Calista membeli mobil.Ini adalah servis ke tiga Calista di showroom tersebut. Ternyata, selama ini Richard diam-diam selalu memperthatikan Calista dan sangat memuji kecantikan Calista. Karena itu, ia segera mencari tahu semua hal tentang Calista.Saat mengetahui bahwa Cal
Calista merasa sangat bingung dengan apa yang terjadi. Pertemuan tidak sengajanya dengan Agnes dan apa yang diucapkannya, semakin menegaskan apa yang pernah disampaikan oleh sahabatnya sendiri, Rani. Rani berulang kali mengatakan padanya, kalau dirinya pernah dekat dengan Awan, orang nomor satu di RA Grup tersebut. Namun, berulang kali pula Calista membantah pernyataan Rani sahabatnya. Sampai Rani bosan dan berhenti untuk meyakinkannya. Alasan Calista menolak pernyataan Rani adalah status Awan yang tidak biasa. Bagi kebanyakan pria, Calista mungkin akan dipuja berkat kecantikan dan semua prestasi akademis yang telah dicapainya. Tapi, menyandingkan dirinya dengan Awan merupakan sesuatu yang berlebihan dan membuat Calista merasa inferior. Bahkan, meski ia adalah bidadari sekalipun. Calista masih merasa tidak layak untuk memantaskan dirinya bersanding dengan Awan. Awan adalah pemilik RA Grup dan ia juga seorang kepala keluarga Sanjaya saat ini, yang membuat posisi Awan menjadi oran
"Jadi, apa maksudnya semua ini?" Tanya Calista menuntut. Tatapan mata Calista begitu tegas, layaknya seorang pejuang wanita yang tidak akan pernah berhenti, sebelum berhasil mendapatkan apa sedang yang ia perjuangkan.Awan berusaha terlihat tenang, meski di dalam hati ia sangat gugup.Awan tidak mungkin mengatakan secara terus terang pada Calista, bahwa ia telah menghapus ingatan Calista tentang dirinya. Hal itu akan membuat Calista semakin menyalahkan dirinya. Meski begitu, Awan juga tidak bisa berterus terang begitu saja pada Calista atas apa yang terjadi antara mereka di masa lalu. Awan sudah bertekad untuk menjauhkan Calista dari hidupnya dan berusaha setia pada beberapa wanita dalam hidupnya. Apalagi, salah satu wanitanya, Amanda sedang dalam kesusahan.Awan tidak ingin menambah masalah baru dengan menambahkan Calista dalam daftar wanitanya."Cal, sepertinya kamu salah paham.""Tidak ada sesuatu yang istimewa terjadi di antara kita."Calista menatap Awan dengan mata berkaca-kac
Sayangnya, setiap perubahan mikro diwajah Awan, tidak luput sedikitpun dari perhatian Calista dan ia bisa menangkap kecemasan Awan dari balik gestur tenangnya. Karena itu, Calista coba mencecar Awan lebih lanjut."Di depan Agnes juga, mas mengatakan bahwa kita akan segera menikah saat itu."'Apa?' Awan makin tercengang.Kebohongan Agnes sudah semakin parah.Namun, yang lebih parah, Awan tidak berdaya untuk meyakinkan Calista saat ini. Karena Calista sudah mengaku bahwa ia tidak mengingat semua itu. Satu-satunya solusi, ia harus menyeret Agnes untuk mengklarifikasi semuanya.Masalahnya, Awan tidak mungkin menggunakan energinya saat ini untuk mencari tahu keberadaan Agnes.Dengan ekspresi tidak berdaya, Awan berkata, "Cal, kenyataannya tidak seperti itu. Bukankah sudah ku katakan, kalau waktu itu kita hanya berakting saja, agar menjauhkan pria yang mengejarmu waktu itu. Aku...."Belum selesai Awan meneruskan kalimatnya, tiba-tiba ia mendapati Calista tertawa.Reaksi yang membuat Awan me
Calista tanpa sadar melangkah mundur, dengan ekspresi yang terlihat seperti orang yang sedang patah hati. Harapannya masih membumbung tinggi sebelumnya dan Calista ingin berjuang untuk bisa merengkuh cintanya. Ia sudah begitu yakin dengan Awan, meski ingatannya sangat samar tentang itu.Calista bahkan sudah bersiap untuk sujud di depan Awan. Jika seandainya itu bisa merubah pendirian Awan dan mau mengakui dirinya.Namun, semua asanya hancur, begitu Awan mengatakan bahwa ia telah memiliki wanita lain yang ia cintai.Calista sangat syok dan semua lamunan indahnya hancur dalam sekejap mata. Calista luntuh, tanpa daya. Harapannya tumbuh dan patah di saat bersamaan dan Calista hampir tidak kuat untuk menanggung semua itu.Awan merasa terluka saat melihat Calista terluka. Awan merasa sakit, saat melihat kesakitan yang tidak terperi dalam kedua mata Calista. Ia merasa sangat bersalah melakukan tindakan kejam ini terhadap Calista.Tapi, Awan tidak memiliki pilihan lain. Ia tidak ingin menamb
Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl
Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H
Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha
Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih
Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me
Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me
Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.
Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera
Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,