Alroy tidak menyerah begitu saja. Dalam sejarahnya, Alroy hampir tidak pernah kalah bertarung. Kecuali saat ia dia ditundukkan oleh ketua organisasi the Snake, Flyn atau yang dikenal dengan julukan Black Mamba. Menurut Alroy, Flyn berada dilevel yang sama sekali berbeda dan hampir menembus level dewa. Meski sudah menggunakan pil iblis sekalipun, Alroy tetap tidak bisa mengalahkannya.Sekarang, saat Alroy berhadapan dengan Awan, membuatnya kembali merasakan sensasi yang sama saat ia berhadapan dengan ketuanya tersebut.Perlahan, ada rasa takut yang mulai merasuk ke dalam jiwanya. Meski begitu, ada sisi lain dirinya yang menolak untuk mengakui bahwa ada orang lain yang bisa sekuat masternya. Apalagi, orang itu berasal dari negeri antah berantah seperti negeri ini.Di lain sisi, Awan yang sudah mulai terbiasa dengan wujud hibridanya, tampak cerah. Ia terlihat senang dengan perkembangan adaptasinya dan membuatnya mulai terbiasa dengan wujud baru tersebut. Untung saja Awan tidak bercermi
Kenyataannya, Awan sendiri juga terkejut dengan ketahanan fisiknya saat ini.Fisiknya bukan hanya sekedar bertambah lapisan daging dan otot semata. Di saat bersamaan, juga memberinya lapisan perisai pertahanan yang sangat kuat. Yang selama ini, hanya bisa ia lakukan dengan membuat lapisan energi pelindung dari energi murninya. Sekarang, lapisan energi murni tersebut, secara alami menjadi bagian dari fisik hibridanya."Menarik! Dengan begini, aku bisa bertarung bebas tanpa perlu takut lagi dengan cakar beracunnya." Gumam Awan bersemangat.Lebih lanjut, Awan sengaja memprovokasi lawan dengan berkata, "Majulah! Tunjukan semua kemampuan yang kamu miliki!"Alroy yang sedang kesal, terlihat semakin marah. Rahang wajahnya terlihat mengeras dan terdengar bunyi gertakan gigi di dalamnya, "Matilah!" Teriaknya sebelum melesat ke arah Awan dengan kekuatan penuhnya.Pertarungan mereka semakin menjadi dan terlihat begitu brutal. Karena kali ini, Awan tidak lagi menghindar dan terlihat bersenang-sen
Senyum kematian terpampang di bibir Ezel dan siap memasukan pil iblis ke dalam mulutnya.Sling.Slash."Aargh."Ezel yang sudah bersiap memasukan pil iblis ke dalam mulutnya, tidak menyadari ada api berwarna biru yang menyasar dirinya. Dalam sepersekian detik berikutnya, api panas yang berbentuk wujud pedang tersebut, menebas lengan kanannya dan membuat lengan yang sedang mengenggam pil iblis tersebut melayang jatuh tepat di depan matanya dan menyisakan rasa sakit yang tidak terkira.Ezel berteriak kesakitan dan berguling di atas tanah, saat menyadari bahwa tangannya baru saja putus.Teriakan Ezel ternyata juga menarik perhatian dari Nana dan yang lainnya.Mereka dikejutkan dengan kondisi Ezel yang terlihat menggenaskan dengan satu tangan sudah putus, tergeletak di atas tanah. Tangan itu, terlihat sedang memegang sebuah pil di sela-sela jarinya."Sialan! Pria ini berniat mengkonsumsi pil iblis!" Seru Rosie terkejut.Mereka merasa beruntung, karena ada seseorang yang datang tepat waktu
Saat Awan menjelaskan tindakannya sebelumnya dan siapa yang mengajarinya hal itu, Gandawati terkejut, "Jadi, kamu adalah muridnya master Kaibo?" Awan tidak tahu alasan Gandawati sampai seterkejut itu dan berkata, "Benar, aku sempat belajar beberapa minggu dari beliau. Apa anda mengenal guru saya?" Ujar Awan balik bertanya. Ekspresi Gandawati terlihat begitu rumit saat mendengar Awan pernah belajar dari mr. Kaibo dan sekilas, tampak kecemburuan dalam matanya. Gandawati coba menghibur diri dan menarik napas dalam. "Iya, aku pernah bertemu dengannya dan sempat berbagi pengalaman dengan beliau." Gandawati menceritakan. Saat itu, Gandawati masih sangat muda dan mereka bertemu saat pertukaran ilmu kedokteran antar negara. Saat itu, Gandawati terkesan dengan ketinggian ilmu mr. Kaibo yang dianggap sebagai dewa kedokteran dan Gandawati bahkan bersedia menjadi muridnya. Hanya saja, mr. Kaibo tidak ingin menerima murid saat itu. Mr. Kaibo juga tidak menjelaskan alasannya. Sekarang, sete
Amanda melihat Awan masuk ke dalam ruangannya, segera menghapus jejak air mata di wajahnya. Ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan kekasihnya itu.Sebelumnya, Amanda sudah diberi tahu oleh Gandawati tentang kondisinya. Bagi Amanda yang sepanjang usianya, telah berlatih ilmu beladiri sedari kecil, hingga ia mencapai levelnya saat ini. Mengetahui bahwa kekuatan yang telah ia latih dengan susah payah dan penuh perjuangan itu tidak lagi bisa digunakan, jelas membuatnya begitu terpukul. Amanda merenung cukup lama dan coba berdamai dengan kondisinya yang sekarang. Namun kenyataannya, dirinya masih belum bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Meski begitu, Amanda adalah pribadi yang kuat. Dibalik keterpurukannya, ia tidak ingin menunjukkan sosok lemahnya di depan orang lain, termasuk keluarganya dan terlebih di depan pria yang dicintainya.Dengan memaksakan senyum di wajahnya, Amanda berkata, "Sayang, kamu datang!"Di sisi lain, Awan tentu sangat menyadari sesuatu yang coba di
Ketika persepsi seseorang telah melampaui dunia, maka semua kemewahan dunia tidak lagi menjadi menarik baginya.Mungkin, filosopi seperti itulah yang mulai dipahami dengan level Awan saat ini. Jika bagi orang superkaya pada umumnya, memiliki kendaraan supermewah adalah sebuah keharusan. Namun bagi Awan, semua itu hanya fatamorgana semu yang tidak lagi menarik hatinya. Bagaimana tidak?Awan bisa berpindah ke manapun ia mau dengan kecepatan yang tidak mungkin bisa ditandingi oleh kendaraan tercepat di dunia manapun.Hanya satu detik, ketika ia memikirkan untuk pergi ke Vila Nirwana, kediamannya. Awan tiba-tiba sudah berada di ruang tamu vila tersebut dan sempat mengejutkan Naomi, kepala pelayannya yang saat itu juga sedang berada di ruang tengah.Sebagai seorang kepala pelayan, Naomi tidak hanya bekerja mengurusi para pembantu di Villa semata. Ia juga bertanggung jawab untuk mengelola seluruh Villa, berikut dengan semua penghuni yang ada di dalamnya. Itu bukanlah pekerjaan yang mudah,
"Apa perlu saya panggilkan nona Lana untuk menemui anda, tuan muda?" Awan terharu mendengar apa yang dilakukan Lana selama ini untuknya. Karena itu, Awan berinisiatif memberi kejutan pada pelayannya itu atas kepulangannya kali ini. Segera, Awan melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak usah, Naomi. Biar aku saja yang menemuinya di garasi." "Mari saya antar, tuan muda!" Ujar Naomi berharap. Sebagai kepala pelayan di Vila Nirwana, Naomi tentu saja ingin menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin dan berharap bisa memenuhi semua keinginan Awan sebagai mejikannya. Hanya saja, Naomi harus sedikit kecewa, karena Awan menolak permintaannya dan ingin menemui Lana seorang diri untuk memberi kejutan padanya. Seperti halnya saat Awan memberi kejutan pada Naomi sebelumnya. Awan beranjak ke ruangan lain, seolah hendak menuju garasi mobil, agar Naomi tidak terkejut melihat ia yang menghilang secara tiba-tiba nantinya. Di garasi Vila mewah tersebut. Berjejer belasan mobil dan motor mewah dari
Sementara itu, Calista siang itu berencana untuk menservis mobilnya.Sebenarnya, ia sudah sedikit telat dari jadwal servis berkala mobil BMW serie tujuh yang selama ini selalu setia mengantarnya untuk bekerja.Karena kesibukannya, membuat Calista sampai melewatkan jadwal servis kendaraannya. Ia sudah cukup trauma dengan mobilnya yang dulu. Di mana, karena iua jarang menservis mobilnya dan membuat mobil lamanya itu jadi sering mogok. Karena itu, Calista tidak ingin hal yang sama terjadi dengan kendaraannya saat ini.Selain itu, Calista terus saja didesak oleh salah seorang temannya sesama dosen yang bernama Florensia, untuk berkenalan dengan saudara sepupunya, Richard yang bekerja sebagai menajer di dealer BMW tempat Calista membeli mobil.Ini adalah servis ke tiga Calista di showroom tersebut. Ternyata, selama ini Richard diam-diam selalu memperthatikan Calista dan sangat memuji kecantikan Calista. Karena itu, ia segera mencari tahu semua hal tentang Calista.Saat mengetahui bahwa Cal