Tapi mau mengejar Awan dan membuat perhitungan jelas tidak mungkin, mereka akan semakin mempermalukan diri mereka sendiri dengan membuat ribut dengan mahasiswa kasta rendah seperti Awan dan ketiga sahabatnya ditempat umum seperti ini. Sehingga Seila dan kawan-kawannya hanya bisa menyimpan dendam dihati saat ini.
'Awas kalian, ini belum berakhir.' Begitulah kira-kira arti tatapan mereka ketika melihat Awan yang sudah duduk di meja mereka.
Awan mengerti jika teman-temannya itu pasti akan sungkan untuk memesan makanan, melihat dari cara mereka yang begitu canggung untuk berada didalam kantin tersebut. Sehingga dari awal Awan sudah mengingatkan untuk tidak ragu memesan apapun yang mereka inginkan.
Keraguan Awan terbukti, walau ketiganya tampak tergoda melihat daftar menu yang menggugah selera. Namun ketika melihat list harga disampingnya, membuat wajah ketiganya langsung pucat.
"Nasi goreng aja." Kata mereka pada akhirnya.
"Hahaha..." Terdengar tawa keras dari samping meja mereka.
Ternyata itu adalah Ardi dan teman-temannya.
Ardi sendiri merupakan ponakan salah seorang Menteri dan tentu saja juga berasal dari kalangan orang berada. Mendengar Yuma dan dua temannya memesan nasi goreng, membuatnya tertawa dengan begitu nyaring karena menganggap hal itu sangat lucu bagi mereka.
"Yah, pantas saja. Kaum aiden memang pantasnya memesan nasi goreng." Ejek teman yang duduk disebelah Ardi.
"Itupun sudah sangat mahal bagi mereka, bagaimana mau pesan makanan lainnya. Hahaha."
Ardi dan teman-temannya seakan mendapat topik yang pas untuk semakin menjatuhkan Awan dan ketiga teman barunya.
Awan mulai paham apa itu arti aiden, ternyata itu sebutan untuk mereka yang kurang mampu dan mengandalkan beasiswa untuk bisa kuliah di JIU. Tidak tertutup kemungkinan, kalau ketiga temannya itu sering menjadi objek bulian karena status mereka.
'Sungguh ironi.' Pikir Awan kesal.
Tapi untuk membalas ejekan dengan balas mengejek bukan style-nya. Sehingga Awan perlu mengembalikan harga diri ketiga temannya itu.
"Mbak, saya pesan menu terenak dan termahal di kantin ini. Dan.. desertnya juga yang paling spesial untuk saya dan ketiga teman saya."
"Hah, sombong banget. Aiden sok-sok an mesan menu termahal." Ujar teman di sebelah Ardi mencibir.
"Ngakak benar! Gak sabar lihat mereka menangis ketika membayarnya nanti."
"Paling-paling mereka nanti akan dipaksa jadi tukang bersih-bersih disini selama setahun kedepan."
Ardi seakan tak henti-hentinya menertawakan Awan dan teman-temannya, membuat wanita pelayan yang sedang mencatat menu Awan sedikit terpengaruh dan meragukan kesanggupan Awan untuk membayar makan disana nantinya.
Sampai ketika Awan memanggilnya kembali, tapi melihat betapa percaya dirinya Awan memesan semua menu disana akhirnya si pelayan beranjak dan memasukan order makanan pada chef di dapur kantin.
Mahasiswa yang makan tidak jauh dari Awan sedikit terkejut, ketika pelayan benar-benar mengantar makanan terenak dan terlezat di kantin tersebut.
Walau ada yang menatap sinis, tapi ada juga yang iri melihat hidangan yang ada di meja Awan dan kawan-kawannya. Itu menu terlezat di kantin ini, walau mereka juga orang kaya tapi tidak setiap hari mereka bisa menikmati makanan tersebut karena pastinya akan menguras uang belanja mereka.
Awan pun cuek dengan berbagai respon dan komentar disekelilingnya.
Yang lebih penting, teman-teman barunya bisa menikmati makanan didepan mereka karena itu adalah masakan yang mungkin belum pernah mereka cicipi selama ini.
Saat selesai, Ardi sudah bersiap-siap dengan HP ditangannya. Ia ingin mengabadikan, bagaimana Mahasiswa baru dikelasnya tersebut akan mempermalukan dirinya sendiri.
Begitu pelayan datang dan memberikan struk tagihan senilai Rp. 5.900.000,-.
Teman-teman Awan tampak pucat, 'Astaga, ternyata yang kita makan barusan bisa semahal ini?'
Ketiganya tampak mulai gelisah, tapi Awan masih tampak tenang dan santai.
Ardi dan kawan-kawannya sudah bersiap bersorak untuk melihat betapa memalukan keempat orang itu nantinya jika tidak sanggup membayar tagihannya.
Tanpa terduga , Awan mengeluarkan kartu black gold untuk pembayaran.
Semua Mahasiswa yang tadi menertawakannya kini jadi terdiam dan melongo, itu karena mereka tahu apa arti kartu black gold tersebut. Walau tidak melihat serinya, tapi yang jelas kartu tersebut hanya dipegang oleh orang-orang kaya saja.
Dikota ini, bisa dihitung jari siapa-siapa saja orang yang memilikinya.
Membuat mereka bertanya-tanya dalam hati, siapa Awan sebenarnya.
Bahkan cewek-cewek disana yang tadi ikut menertawakan dan termakan ejekan Ardi mulai berbalik menatap Awan yang kini terlihat begitu keren ketika mengeluarkan kartu black gold tersebut.
Bahkan diam-diam, dalam hati mereka mulai berkata, 'Siapa mahasiswa keren ini ? Bahkan Ia terlihat begitu santainya mengeluarkan kartu yang luar biasa ini. Apa dia sudah punya pacar belum ya? Aku mau dong jadi pacarnya, jadi simpanannya pun gak apa-apa.'
Saat semuanya terdiam, si pelayan kembali dengan membawa kartu serta wajah yang masam.
"Maaf mas, kartu anda tertolak. Tidak bisa digunakan."
"Hahaha..." Terdengar pecah tawa dari meja sebelah Awan.
Siapa lagi kalau bukan Ardi dan teman-temannya.
"Semula gue kira dia beneran kaya, gak tahunya hanya berlagak seperti orang kaya."
"Pasti kartunya imitasi tuh. Sok-sok keren pakai kartu black gold, apa mereka tidak tahu betapa ekslusifnya kartu itu?"
"Atau jangan-jangan kartu itu dia curi dan tidak tahu sandinya?"
"Hahaha, siap-siap jadi babu kalian selama setahun di kantin ini." Ardi tampak paling senang dengan adegan didepannya itu sambil streaming di chanelnya.
Kapan lagi dapat tontonan seperti ini dan benar saja viewer di chanelnya jadi meningkat drastis dengan berbagai macam komentar pedas yang menertawakan dan menghina kelompok Aiden dikampusnya itu.
Yuma, Yanuar dan Farhan hanya tertunduk diam tanpa bisa berkata sepatahpun, mereka sudah benar-benar pasrah di bully seperti itu. Mereka sudah siap menanggung konsekuensinya, atau bahkan menjadi babu selama setahun seperti yang dikatakan oleh Ardi barusan.
Cewek-cewek yang semula mulai kagum, kembali menatap sinis ke arah Awan.
"Cuih, dikirain beneran kaya. Ternyata hanya penipu doang yang berlagak sok kaya."
"Menyesal tadi Gue sempat kagum padanya." Celetuk gadis lainnya.
Parahnya Awan masih saja terlihat tenang, tidak terpengaruh dengan bermacam komentar dan tatapan sinis ke arahnya.
"Oya, maaf mbak. Saya lupa mengubah limit kartu tersebut."
Kesombongan macam apalagi itu ? Lupa merubah limitnya ? Seolah-olah Ia adalah pria yang begitu kaya dan bisa mengubah limit kartu seenaknya ?
Pelayan Wanita tersebut mulai menatap Awan dengan mencibir, semula Ia benar-benar mengira jika Awan adalah orang kaya karena mengeluarkan kartu black gold untuk pembayarannya. Tapi sekarang, ucapan Awan terasa bagai bualan semata dan Ia sudah bersiap akan memanggil keamanan untuk menahan mereka berempat.
Namun sebelum ia melaksanakan niatnya Awan sudah mengeluarkan segepok uang yang masih baru dari dalam tas ranselnya. Itu adalah uang sisa membeli pakaian online sebelumnya, karena Awan tidak punya akun Ovo untuk pembayaran, jadi Ia mengambil uang tunai sebanyak 10 juta. Sisa uang tersebut masih cukup untuk membayar tagihan makanan mereka dan bahkan berlebih seratus ribu.
Pelayan Wanita tersebut jadi terdiam, begitupun dengan Ardi dan kawan-kawannya.
Mereka seperti kena tampar dua kali. Pertama ketika Awan mengeluarkan kartu black goldnya, walau kartu tersebut tertolak oleh sistem tapi mereka sempat mengira Awan beneran orang kaya. Kedua ketika mereka bersiap mempermalukan Awan lebih jauh, justru Ia mengeluarkan segepok uang dan masih segar baru keluar dari Bank.
Ketiga teman-teman Awan yang semula lesu kembali jadi bersemangat, mengingat mereka bisa selamat dari situasi memalukan tersebut dan menatap Awan dengan kagum, yang menurut mereka sangat hebat.
"Awas saja lu, aiden bangsat. Gue akan membuat lu jatuh, kalau gak! Jangan sebut gue Ardi." Gumam Ardi dengan geram menatap Awan penuh kebencian dan tidak terima, bagaimana mereka yang berstatus aiden itu bisa makan enak dan penonton chanelnya yang semula mendukungnya untuk mempermalukan Awan justru berbalik mencemoohnya karena mempermalukan orang yang salah.
Jika ada orang yang paling dibenci oleh seorang Ardi saat ini, maka Ia adalah Awan. Mahasiswa baru yang telah membuatnya sampai kehilangan muka didepan penggemarnya langsung. Bermaksud untuk menjadikan Awan sebagai objek tertawaan di chanelyoutubenya, justru malah berbalik jadi tamparan memalukan baginya. Bagaimana tidak ? Kaum Aiden tersebut seharusnya jadi bahan tertawaan bagi Ardi dan para penggemarnya, urung jadi tertawaan justru Ia sendiri yang jadi bahan cemoohan penonton. Aiden yang identik dengan mahasiswa miskin tersebut beneran mampu membayar makanan mereka yang harganya tidak sedikit. Bahkan seorang pegawai negeripun akan menguras gaji 1 bulan mereka untuk membayar tagihan makan sebanyak
"Pft, hanya 15 detik." Si gadis terlihat kesal. Sekarang Ardi yang terlihat pucat ketakutan. Bagaimana mereka begitu sial bisa bertemu dengan gadis ini ? Kecantikannya benar-benar menipu. "Loh, katanya mau mengoyak tubuhku ? Mau ngasih sama anjing jalanan kalau kalian sudah puas ? Bahkan untuk pemanasanku aja kalian berempat gak punya kemampuan. Dasar lelaki loyo!" Wajah Ardi dan ketiga temannya terlihat pias, mereka bahkan tidak mampu untuk mengangkat wajahnya apalagi untuk menjawab hinaan gadis tersebut. "Woi kalian kenapa kok lama banget sih? Cuma ngancurin motor aja..." Dari belakang terdengar suara teman Ardi yang tadi bertugas berjaga dari luar. Tapi ucapannya langsung ter
Walau sedikit terpaksa dan tidak suka, mereka tetap melakukannya. Itu karena Rachel adalah kakak tingkat mereka dan juga statusnya sebagai anak Menteri. Siapa yang berani menentang perintahnya ? "Tidak aktif, Kak." "Nomor teman-teman Ardi biasa nongkrong juga gak ada yang bisa dihubungi satupun, Kak." Kenapa nomor mereka bisa tidak aktif disaat bersamaan ? Semula tidak ada yang memikirkannya, tapi ketika nomor Ardi dan semua temannya tidak bisa dihubungi. Apa yang sedang mereka lakukan ? Disaat bersamaan Seila malah memikirkan hal lain, apa Ardi sengaja menon-aktifkan nomornya karena Ia sedang melakukan rencana mereka ? Jika benar begitu, makai Seila tidak akan bicara sedi
"Awan, berhenti disini saja!" Perintah Calista tiba-tiba saat mereka akan memasuki halaman hotel mewah bintang 5 yang ditujunya. "Loh, kenapa Bu ? Bukankah seharusnya saya mengantar Bu Calista sampai kedalam?" Tanya Awan heran. "Sudah gak apa-apa. Terimakasih yah, sudah mengantar saya sampai kesini." Setelah berkata begitu, Calista buru-buru melangkah pergi meninggalkan Awan yang hanya menatap terpana punggung Calista yang berjalan semakin jauh. Sepertinya Calista sengaja meminta Awan berhenti sedikit lebih jauh dari pintu masuk hotel untuk menghindari sesuatu atau seseorang? entahlah!. "Dosen yang aneh. Semoga saja Ia tidak terlambat." Gumam Awan pelan sambil mendecak lidah, lalu memilih untuk melajukan motornya masuk ke dalam halaman hotel dan menuju parkiran. "Oi, siapa yang membolehkan kamu parkir disana?" Belum juga Awan menurunkan standar samping motornya, sebuah suara menghardiknya dengan nyaring. "Gak lihat
"Wah, Dosen cantik kita sudah datang. Duduklah disini, kursi ini dikhususkan untuk menyambutmu, Cal." Ujar seorang pemuda berpenampilan perlente. Tampak sekali Ia ingin mengambil kesempatan terlebih dahulu untuk menarik perhatian Calista. Itu karena Calista memang memiliki penampilan yang lebih memukau diantara wanita lainnya dalam ruangan pertemuan VIP tersebut. Acara itu sendiri hanyagatheringbiasa diantara para CEO dan keluarga mereka, semua bernaung dalam kapal yang sama, RA Group. Namun, sepertinya setiap orang tidak ingin melewatkan kesempatan itu begitu saja. Dikarenakan CEO RA Group yang terkenal jarang memperlihatkan diri dan sulit ditemui dikabarkan akan hadir hari ini. Alasan itulah yang membuat para petinggi itu sengaja membawa anggota keluarga mereka untuk menarik simpati sang big bos. Ini adalah kesempatan yang sangat langka, mengingat CEO Group mereka itu sangat misterius, tidak suka dengan keramaian dan lebih bany
Melihat itu, Karmen langsung berbalik. Sadar jika Bosnya datang, Karmen menunduk hormat dan bersemangat melaporkan pemuda yang nekat memarkirkan motormaticnya dideretan kendaraan mewah tamu VIP hotel. Ekspresi Dian Kusuma menjadi tambah dingin, sedingin es. Betapa tidak tahu malunya anggota ini, beraninya memarahi dan membuat malu Presdirnya ditempat umum begitu. Tapi, bukannya berhenti begitu melihat perubahan ekspresi Dian, Karmen justru semakin melaporkan sikap kurang ajar Awan yang bahkan berani memukul salah seorangsecuritymereka, dan... Plak Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi kiri Karmen, membuat semua orang tercengang. Karmen yang beberapa saat lalu begitu percaya dirinya dan arogan memarahi seorang pemuda karena berpakaian biasa dan membuatnya malu didepan umum. Sekarang ditampar didepan umum oleh bosnya sendiri, bukannya itu lebih memalukan? "B-bu Dian?" Ucap Karm
Ini tentu bukan hanya untuk posisi manajernya itu saja, tapi bisa saja berimbas pada dirinya karena dianggap tidak membina anggotanya dengan baik, sampai peristiwa memalukan hari ini terjadi. Secara tidak langsung menjatuhkan penilaian terhadap kredibilitasnya sendiri. "Apalagi yang kamu tunggu? Cepat berterima kasih pada Pak Saktiawan. Jika bukan karena kemurahan hati beliau, Saya pastikan kamu keluar dengan kondisi cacat hari ini." Hardik Dian Kusuma yang melihat Karmen terdiam. "Te-terimakasih atas kemurahan hati Anda, pak." Karmen mnengucapkan permohonan maaf tersebut dari hatinya. Ia benar-benar menyesal karena telah mencari lawan yang salah kali ini. Bahkan saat pemuda yang tadi dihinanya itu berjalan, CEO KR Steel dan GM RA Investment yang terkenal itu sampai menunduk ketika bersalam kepadanya, yang menandakan betapa tinggi posisi pemuda tersebut. Terbayang kelancangannya yang menghina pemuda itu beberapa puluh menit yang lalu, wajah Karm
"Sayangnya om gue cuma ketemu sama pimpro nya aja. Tapi menurut keterangan om gue, yang punya tenpat ini masih sangat muda. Dia juga CEOnya RA Corporation yang terkenal itu." Berbagai macam hayalan mulai membayang disetiap kepala gadis-gadis cantik tersebut. "Kabarnya doi sangat misterius ya?" Tanya Viona penasaran dan itu mewakili semua pikiran teman-temannya. Wajar saja jika memiliki pertanyaan tersebut dalam pikiran mereka, karena selama beberapa tahun terakhir RA Corporation telah menorehkan namanya dengan tinta emas. Entah darimana datangnya pemuda yang begitu berbakat dan tiba-tiba saja membentuk grup RA Corporation. Masyarakat umum tahunya, CEO Ra Corporation itu adalah anak dari Kelvin Sanjaya, 1 dari 9 Naga penguasa Asia. Namun berbeda dengan sang Ayah, putranya ini terlihat lebih misterius karena tidak pernah muncul langsung didepan publik. Sebut saja media sosial yang lagi tren saat ini, tidak satupun ada profil tentang dirinya. Membu
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi