Share

BAB 560

Awan merasakan kesedihan yang tidak terkira, disaat bersamaan ia merasakan emosinya meluap hampir tidak terkendali. Bahkan disaat akhir hayat pelayan setianya, ia tidak dapat memeluknya dan melepaskan kepergiannya untuk terakhir kali.

Awan menatap Father yang tertawa senang dengan kehilangan yang dialaminya. Begitupun dengan wanita tua yang berdiri dibelakangnya.

'Ini semua karena mereka.' Pikir Awan dengan dendam membumbung tinggi.

"Dia... dia tidak ada hubungannya dengan pertarungan kita." Ucap Awan dengan suara bergetar.

"Hehehe, jangan naif bocah! Dia berani menghalangiku, maka dia harus mati untuk menebus aksi nekadnya." Ujar Father sama sekali tidak peduli. Baginya, baik Harvard maupun Neo hanya seperti lalat yang tidak berharga.

Rahang Awan terlihat mengeras, ia coba mengontrol dirinya agar tidak lepas kendali saat itu dan membuat Gumara muncul kembali.

"Mereka harus mati katamu?" Ucap Awan tertawa dingin. Harvard adalah pelayan keluarganya yang setia. Sementara, Neo adalah pel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status