Madam Gao tidak ingin kehilangan salah satu pendukung terkuatnya, apalagi Awan berniat menghancurkan mental Father dengan terlebih dahulu menghancurkan raganya."Hilda, cepat bantu Fahter!" Perintah madam Gao.Hilda semula tidak bergerak membantu Father, karena misinya adalah menjaga madam Gao. Sekarang, mendapat perintah seperti itu. Hilda tidak menunggu barang sedetik pun dan langsung bergerak menyerang Awan.Jika sebelumnya, kecepatan cahaya Hilda begitu menakutkan bagi Awan, karena kecepatannya yang sangat mengerikan. Sekarang, dengan meningkatnya kemampuan Awan, kemampuannya persepsinya ikut meningkat drastis. Ia tidak perlu cepat untuk untuk bisa mengimbangi kecepatan Hilda. Sebaliknya, Awan hanya perlu memahami pergerakan lawan dan menebak langkah yang akan diambilnya.Ini sama halnya dengan super car yang sedang melewati banyak ruas jalan. Anda tidak perlu memiliki supercar yang sama, jika tahu jalan mana yang akan ditujunya. Cukup dengan memotong jalurnnya dan melemparkan sup
Father mungkin tidak pernah membayangkan jika akan menemui kejadian naas seperti hari ini."Kamu..." Father hanya bisa menatap Awan dengan penuh kebencian. Tapi, tetap saja ia harus menerima konsekuensi dari apa yang telah dilakukannya. Hanya saja, semua itu harus dibayarnya dalam waktu yang begitu cepat."Satu detik."Ucap Awan singkat, sebelum kembali menghilang.Father dipaksa harus mengakui betapa kejamnya cara takdir berjalan. Ia bahkan hanya diberi satu detik untuk menikmati sisa hidupnya.Tepat sedetik kemudian, Awan muncul kembali didekatnya."Waktu sedetikmu habis, pak tua."Madam Gao sebenarnya sudah berusaha memadatkan intent telekinesis miliknya disekitar Father, hanya saja kemampuan indera ke tujuh milik Awan sudah mencapai tahap hampir sempurna. Sehingga, setiap pancaran intent madam Gao coba menyentuhnya, semuanya dikirim ke alam lain secara acak.Selanjutnya, madam Gao tidak dapat berbuat banyak ketika pedang Awan menebas kepala Father hingga terpisah dari badannya.Em
Trang Trang TrangPuluhan bilah pisau raksasa tak kasat mata menghantam Awan dengan kecepatan sangat ekstrim dan sulit untuk bisa dihindari oleh petarung biasa.Puluhan bilah pisau tersebut tercipta dari perwujudan kekuatan telekinesisnya madam Gao. Meski hanya terlihat samar dan hanya seperti gumpalan udara kosong, namun kekuatannya ternyata mampu melebihan pisau berbahan baja yang asli. Meski berhasil menahan dan menghancurkan sebagian besar dari serangan tersebut, wajah Awan tampak pias. Kedua lengannya hampir serasa mati rasa karena dipaksa bertahan total. Awan sama sekali tidak menyangka jika madam Gao memiliki kekuatan tempur yang begitu menakutkan ketika serius bertarung. Ia bahkan tidak perlu menghimpun energi untuk mengeluarkan serangan besar seperti barusan secara berulang-ulang. 'Apa kekuatan telekinesisnya sungguh sedemikian menakutkan?' Pikir Awan coba menganalisis kemampuan lawan.Tidak peduli sekeras apapun ia mempertimbangkan segala macam opsi untuk menghadapi madam
"Sial!"Awan terkejut begitu merasakan ada tangan tidak terlihat hendak mengunci kedua kakinya yang sedang mengawang di udara.Ia dengan cepat berpindah tempat.Semula, madam Gao mengira jika Awan kembali ke tempat dia semula berada. Ternyata, Awan berpindah ke tempat lain dan masih melayang di atas udara.Jelas saja, madam Gao tidak senang dengan hal itu. Ratusan perangkap sudah ditebar dengan intent telekinesis miliknya. Pertarungan keduanya, lebih tepat disebut sebagai hide and seek. Siapa yang bergerak cepat dan bisa menangkap pergerakan lawan, maka dia lah yang akan keluar sebagai pemenangnya.Madam Gao sudah menutup semua ruang gerak Awan, hanya saja kemampuan indera ke tujuh Awan membuatnya mampu untuk mengekspos beberapa tempat yang luput dari jangkauan madam Gao. Selanjutnya, Awan muncul dari atas udara di sudut lainnya. Awan membuat ratusan bola energi dari energinya Gumara, lalu melontarkan dengan cepat ke arah madam Gao. Sebelum kembali berpindah dan kali ini berada tep
Sekuat apapun pertahanan Gumara, mustahil untuk bisa bertahan dari serangan sebanyak itu secara bersamaan.Melihat itu, jantung Awan berdegup sangat kencang. Ia mengaktifkan mata bathinnya, tapi sekarang hampir mustahil untuk melihat celah yang dapat digunakan untuk menghindar. Awan benar-benar tersudut kali ini dan tidak memiliki pilihan lain selain menghadapi serang itu secara langsung.Madam Gao melihat Awan terdesak, hanya tertawa dingin. Matanya menyala terang, "Terimalah ini, bocah!"Seratus perwujudan madam Gao melesat ke arah Awan dengan masing-masing membawa seratus bola energi.Awan merasakan keringat dingin merembes di punggungnya, ia ragu bisa menghadapi serangan sekuat dan sebanyak itu.Kejadiannya begitu cepat, selanjutnya terdengar suara ledakan 100 kali lebih kuat dari serangan Awan sebelumnya. Bahkan setengah aula langsung hancur karena beban ledakan yang begitu besar. Mereka yang sedang bertarung di dekat sana, bahkan secara serentak langsung menarik diri menjauh.G
Angel mengerjapkan mata beberapa kali dan merasakan panas matahari membakar permukaan kulitnya. Saat kesadarannya sudah pulih sepenuhnya, ia dikejutkan dengan pemandangan disekitarnya.Aula yang semula megah, kini hanya tersisa puing-puing bangunan. Pemandangan itu semakin diperparah dengan pertarungan yang seakan tiada henti di sekelilingnya.Ia coba mengingat kejadian terakhir kali, sebelum ia tidak sadarkan diri. Angel baru ingat, kalau saat itu ia telah dibuat pingsan oleh Vino. Mengingat hal itu, Angel langsung mencari keberadaan Vino dan terkejut begitu menemukannya sudah tidak sadarkan diri, tidak jauh dari tempat Angel saat ini. Pemandangan disana begitu kacau, karena tidak jauh dari tempat mereka, Angel melihat Lukman juga sedang bertarung dengan Amelia yang dibantu oleh para pengawalnya.Angel teringat dengan Awan.Saat matanya beralih ke sisi lain, disana Angel menemukan Awan yang sedang disiksa oleh madam Gao. Tepatnya madam Gao sedang berusaha menarik paksa kekuatan murn
Madam Gao kembali menyiksa Awan dan memperparah kondisinya. Seluruh tubuh Awan sudah dipenuhi oleh darah, tampak banyak luka di hampir seluruh bagian tubuhnya."Apa kamu bodoh, cepat lepaskan segelnya atau kita berdua mati konyol." Teriak Gumara dari dalam tubuh Awan. Gumara merasa gelisah sekaligus marah melihat betapa keras kepalanya Awan. Awan hanya diam, tidak mengiraukan Gumara dan memilih menanggung semua siksaan itu. Ini seperti pilihan simalakama baginya.Awan tentu saja tidak ingin menyerah dan mati konyol di tangan madam Gao, namun ia juga tidak bisa melepaskan segel terakhir dalam tubuhnya yang dapat melepaskan seluruh kekuatan Gumara keluar.Sampai detik itu, Awan semakin menyadari betapa besarnya ambisi Gumara untuk bisa terlahir kembali sepenuhnya. Awan tidak ingin mengulangi kembali kesalahan yang pernah dilakukan oleh leluhurnya.Jika Gumara lepas, bukan hanya semua orang disini yang akan mati. Gumara melalui raganya akan membanjiri dunia ini dengan darah dan hal it
Nura Queen tidak beruntung, ia dipaksa terbang puluhan meter jauhnya sebelum terhempas ke atas tanah dengan ledakan yang cukup keras dan membuat kondisinya berakhir kritis. Nura Queen memuntahkan darah segar, sebelum ia jatuh tidak sadarkan diri.Disisi lain, Lucifer Serzei hanya bisa menahan sebentar serangan madam Gao. Pada akhirnya, mereka dipaksa terbang seperti halnya Nura Queen. Kekuatan madam Gao berada di liga lain, yang sangat jauh berbeda dengan mereka.Empat dewa perang sekte Flamis dengan mudah ditundukkan oleh madam Gao.Gangguan tersebut ternyata tidak berhenti sampai disana, ketika madam Gao melemparkan Lucifer dan yang lainnya, Riana berhasil menyelinap masuk melalui jejak yang ditinggalkan oleh Lucifer sebelumnya.Dengan pedang ditangannya, Riana tanpa ragu menyerang madam Gao dari belakang.Wosshh.Serangannya hanya berjarak lima jari dari punggung madam Gao, sebelum Riana menyadari ada sebuah kekuatan tidak nampak yang menahan gerakannya. Tidak hanya itu, seluruh tu
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi