Share

BAB 568

Madam Gao kembali menyiksa Awan dan memperparah kondisinya. Seluruh tubuh Awan sudah dipenuhi oleh darah, tampak banyak luka di hampir seluruh bagian tubuhnya.

"Apa kamu bodoh, cepat lepaskan segelnya atau kita berdua mati konyol." Teriak Gumara dari dalam tubuh Awan.

Gumara merasa gelisah sekaligus marah melihat betapa keras kepalanya Awan.

Awan hanya diam, tidak mengiraukan Gumara dan memilih menanggung semua siksaan itu. Ini seperti pilihan simalakama baginya.

Awan tentu saja tidak ingin menyerah dan mati konyol di tangan madam Gao, namun ia juga tidak bisa melepaskan segel terakhir dalam tubuhnya yang dapat melepaskan seluruh kekuatan Gumara keluar.

Sampai detik itu, Awan semakin menyadari betapa besarnya ambisi Gumara untuk bisa terlahir kembali sepenuhnya. Awan tidak ingin mengulangi kembali kesalahan yang pernah dilakukan oleh leluhurnya.

Jika Gumara lepas, bukan hanya semua orang disini yang akan mati. Gumara melalui raganya akan membanjiri dunia ini dengan darah dan hal it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status