"Tidak-tidak, aku tahu. Aku tahu apa yang terjadi, karena itu aku kesini untuk membawamu pergi." Sela Awan terisak. Ia lalu melanjutkan dengan sedih, "Bukankah kamu adalah tunanganku? Aku pasti akan melakukan apapun untukmu, sayang. Aku akan menikahimu saat ini juga."Awan merasakan ketidak berdayaan total, semua usahanya hari ini adalah demi Angel. Ia tidak akan sanggup menerima hasil akhirnya, jika ia sampai harus kehilangan Angel.Tapi yang terjadi, tatapan mata Angel justru mulai meredup dan napasnya mulai melemah. Angel sudah hampir mencapai batasnya, tapi bibirnya tampak tersenyum bahagia ketika mendengar ucapan Awan.Menikah dengan Awan? Itu adalah impian terbesarnya. Hanya saja, ia tidak mungkin bisa melakukannya dalam kehidupan ini. Angel dihinggapi perasaan bahagia dan sedih disaat bersamaan.Ia tidak salah mencintai pria tersebut dan mengorbankan dirinya demi melindungi Awan."Sa-say..ang, Aku... sakit," Rintih Angel tertahan.Bukan sekedar ungkapan, karena ia benar-benar s
Tidak hanya Awan, tubuh Angel yang sedang terbaring didepannya pun tidak tergores sedikitpun."Tidak! Bagaimana mungkin?" Seru madam Gao terkejut seolah tidak percaya.Tanah dibawah Awan bergetar, mulanya hanya getaran kecil dan semakin lama getaran tersebut mulai terasa semakin kuat.Selama proses itu, tampak sebuah cembungan muncul di tengah dahi Awan. Perlahan, mata Awan yang semula masih terlihat normal, kini berganti seperti mata hewan buas. Bedanya, bagian yang berwarna kuning keemasan, kini terlihat menyala terang.Ketika getaran disekitar mereka semakin kuat, cembungan ditengah dahi Awan tampak bergerak-gerak. Sebelum bagian tengahnya terbuka, lalu dari dalamnya muncul mata ketiga dengan bentuk yang sama dengan mata aslinya.Sejurus kemudian, cahaya terang mengelilingi seluruh tubuh Awan hingga terlihat menembus ke atas langit.Terdengar suara gesekan arus listrik sesaat dan madam Gao tanpa sadar melompat, menjauh. Ia menjadi gugup, begitu melihat perubahan signifikan yang dit
Pertarungan berlangsung sengit antara Gumara dan madam Gao. Meski sekarang kondisinya sudah berbalik, dimana madam Gao sekarang jadi lebih banyak bertindak defensif dan hanya dapat sesekali membalas.Perangkap telekinesis madam Gao tidak lagi berfungsi dibawah serangan kuatnya Gumara.Dua sisa tiang utama aula, melayang dengan kecepatan esktrem untuk menyerang Gumara. Namun, hanya dengan sebuah pukulan, dua tiang raksasa tersebut hancur lebur menjadi debu."Apa hanya itu yang dapat kamu lakukan sekarang, nenek tua? Kemana kesombonganmu sebelumnya? Mau mencuri kekuatanku? Cuih... itu hanya terjadi dalam mimpimu." Ejek Gumara terang-terangan menghina madam Gao.Madam dipaksa berkeringat deras, karena tidak satupun serangannya dapat menekan Gumara. Ternyata sepuluh persen kekuatan Gumara yang terbuka, bukan hanya sekedar bilangan sederhana dalam bentuk angka. Dimana sembilan tambah satu adalah sepuluh, tapi ini memiliki perspektif dan nilai tambah yang luar biasa dan sulit untuk dibayang
Jika saja, ia tidak mengaktifkan segel kutukan iblisnya, mungkin saja tubuhnya telah hancur saat ini.Meski begitu, madam Gao tetap saja tidak dapat terhndar dari cidera. Serangan itu mengandung kekuatan penghancur yang mengerikan, sehingga meski telah berbah menjadi sosok bertubuh hitam gelap yang menandakan ia sedang dalam mode puncaknya, ia masih menanggung efek serangan.Disisi lain, Huo sedang berada di ambang kematiannya. Tubuh sejatinya yang terbuat dari inti api neraka, tampak meredup dan menghitam layaknya arang. Seluruh pandangannya bahkan sudah hampir gelap sepenuhnya, sebelum sebuah cahaya menariknya kembali.Huo terbatuk beberapa kali dan ketika matanya terbuka, ia terkejut mendapati dirinya masih berada di tempat yang sama. Itu artinya satu hal, ia masih hidup.Huo terperanjat dan melihat keadaan sekelilingnya. Tempat di sana benar-benar hancur, ia seperti berada di gurun pasir dibanding aula megah, mengingat betapa hancurnya tempat disana.Saat itulah, Huo menemukan An
"Pergilah! Jangan membuat usaha terakhirku ini sia-sia. Aku menunggumu di neraka, mungkin kita dapat bertarung kembali. Saat itu, aku akan mengalahkanmu."Huo tidak tahu, apa ia harus senang atau sedih dengan kesempatan yang diberikan An huo wang padanya. Bagaimanapun mereka pernah menjadi saingan dan berusaha saling membunuh dimasa lalu, situasi ini membuatnya sedikit canggung.Melihat ketulusan An huo wang, Huo tidak mungkin berhati batu dan melupakan kebaikannya. Huo berkata, "Baiklah, terimakasih atas bantuanmu kali ini, saudaraku. Kamu dapat menungguku di neraka. Hanya saja, mungkin waktunya sedikit lebih lama."Tepat setelah itu, tubuh Huo yang memudar menghilang sepenuhnya.Alexander, setelah kepergian Huo hanya bisa tersenyum pahit, "Bajingan! Dia masih sempat membuatku kesal. Baiklah, tunjukkan padaku kalau kamu dapat mengalahkannya."...Saat itu, madam Gao baru saja dihempaskan oleh serangan Gumara dan membuat ledakkan keras menghancurkan tanah dibawahnya.Meski sudah mengg
Ia seharusnya sudah berhasil membunuh madam Gao saat ini, jika ia bertarung dengan kekuatan penuh sedari awal. Namun, terlalu asik menikmati momen kemenangannya, membuat ia terlena dan membuang banyak waktu bersenang-senang.Siapa yang menyangka, jika Huo yang semula ia anggap tidak akan menjadi penghalang, justru berhasil mematahkan kutukan ditubuhnya dan kembali berjuang untuk berusaha merebut tempatnya dalam tubuh Awan.Gumara dibuat sangat kesal, tapi ia tidak dapat mengambil tindakan penuh untuk menyingkirkan Huo karena masih ada madam Gao.Yang terjadi selanjutnya, Gumara harus menahan serangan dari dua sisi, luar dan dalam sekaligus. Itu membuat kemampuannya menjadi tidak maksimal. Hal itu dimanfaatkan betul oleh madam Gao. Ia tidak menahan diri sama sekali, karena belum tentu bisa mendapatkan kesempatan seperti itu lagi. Madam Gao menjadi bersemangat dan Gumara dibuat menjadi bulan-bulanannya.Mendapat dua serangan secara bersamaan, membuat Gumara tidak tahan. Ia meringkuk d
"Nona Amanda, sebaiknya kamu tahu apa yang baik untukmu. Menyingkirlah! Ini tidak ada urusannya denganmu." Ucap madam Gao memperingatkan. Mangsanya sudah sangat lemah dan kesempatan baginya untuk bisa segera memetik kekuatan besar Gumara. Sekarang, ada Amanda yang menghalanginya, jelas itu membuat rencana madam Gao jadi terhenti sementara.Sebenarnya, ia bisa saja menyingkirkan Amanda saat itu. Meski Amanda terlihat lebih kuat dengan penampilan barunya, itu masih belum cukup untuk menjadikannya sebagai lawan yang layak bagi madam Gao. Hanya saja, madam Gao harus lebih waspada dengan kakeknya Amanda, Abimana Pitaloka yang menjadi presiden divisi zero saat ini.Menyerang Amanda, akan membuat perseteruannya dengan Abimana semakin memanas. Dengan kondisi seperti sekarang, jelas hal tersebut tidak menguntungkan untuknya.Dalam hatinya, madam Gao sedikit khawatir dengan keberadaan jenderal perang divisi zero disana. Ia menduga, jika anggota atau bahkan petinggi divisi zero lainnya juga sud
Sejurus kemudian, Amanda mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu ketimbang menunggu madam Gao menyerangnya pertama kali, mengingat ada Awan dibelakangnya.Amanda menyerang dengan kekuatan tempurnya Agnis yang dikombinasikan dengan kekuatan waktunya Marin, sehingga serangannya dapat bergerak 10 kali lebih cepat. Hanya saja, tanpa Amanda sadari, di sekeliling madam Gao sudah terpasang perangkap telekinesis milik madam Gao.Sehingga, meskipun tidak dapat mengikuti kecepatan Amanda, formasi telekinesisnya sudah memberi sinyal keberadaan Amanda terlebih dahulu. Sehingga, madam Gao dapat dengan mudah mengantisipasi serangan cepatnya.Bam BamAmanda harus berjibaku melawan tekanan telekinesis madam Gao. Bukannya berhasil menyerang madam Gao, Amanda kini justru dipaksa mundur karena serangan balik madam Gao.Madam Gao terkekeh menertawakan kemampuan Amanda, "Mau mencuri serang? Tidak semudah itu. Baiklah, karena kamu sudah memakai kesempatanmu. Maka, cobalah hindari ini."Bayangan tomba
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi