Angel tidak ingin keluarganya hancur. Lebih jauh, Angel tidak ingin Hadi dan seluruh keluarga Naga yang mendukungnya saat ini menyakiti Awan nantinya. Percuma ia bisa melarikan diri dan bisa berkumpul dengan Awan saat ini, karena Hadi dan tujuh keluarga Naga yang mendukungnya, pasti tidak akan pernah melepaskan mereka. Tidak hanya mereka, perusahaan Awan dan juga semua orang yang menggantungkan nasib mereka di perusahaan Awan akan ikut menjadi korban. Jadi, pengorbanan Angel saat ini, bukan hanya untuk menyelamatkan keluarga besarnya. Tapi, juga menyelamatkan Awan serta semua orang yang menggantungkan hidup mereka pada Awan. Bagaimana bisa Angel mementingkan kebahagiaannya? Sementara begitu banyak orang yang akan menjadi korban dari keegoisannya? Ia tidak sanggup menanggungnya. "Tapi, Nak. Kebahagiaanmu..." "Tidak, mah. Inilah yang terbaik. Lupakan kebahagiaan Angel, karena hidup semua orang lebih penting saat ini." Sela Angel dengan senyum tabahnya. "Nak." Lilyana sampai tidak tah
Pesta pernikahan keluarga konglomerat biasanya selalu diadakan dengan cara yang sangat megah. Namun, tidak halnya dengan pernikahan putra sulung keluarga Sanjaya kali ini. Pernikahan antara Hadi Sanjaya dengan Angel Tanuwijaya telah diumumkan pada publik sehari sebelumnya.Pengumuman itu sendiri dinilai terkesan sangat mendadak dan membuat banyak orang bertanya-tanya, kenapa keluarga Sanjaya membuat pesta sebesar ini dan mengumumkannya dalam rentang waktu yang sangat dekat? Terkesan seperti tidak ada persiapan sama sekali.Semakin aneh, karena pernikahan itu adalah pernikahannya putra sulung dalam keluarga Sanjaya. Dimana seharusnya diselenggarakan semegah dan semewah mungkin untuk menunjukkan prestise mereka pada dunia.Keanehan lainnya yang sempat menjadi perhatian publik adalah terbatasnya jumlah peserta undangan yang hadir. Sangat janggal dan bertolak belakang dengan reputasi keluarga Sanjaya selama ini. Beberapa tokoh ternama bahkan sempat menyentil ini dalam twit mereka, 'Tidak
Sebagai seorang yang sudah berpengalaman, tentu saja Riana sudah menganalisis kekuatan yang mereka miliki serta kekuatan lawan. Terdapat sangat besar kesenjangan diantara mereka saat ini, bahkna jika dewa perang keluarga Sanjaya telah datang sekalipun, masih belum bisa menutupi kesenjangan ini sepenuhnya.Sementara sembilan dewa perang ini belum datang, Awan sudah mendesak untuk datang ke pesta pernikahannya Angel. Jelas itu sangat beresiko tinggi. Namun, seperti apapun semua orang coba meyakinkan Awan untuk bersabar dan menunggu. Awan sama sekali tidak dapat menahan diri dan mendesak untuk datang hari ini.Kekhawatiran Awan terasa wajar, karena keluarga tirinya sengaja menjadwalkan pernikahan pukul 9 pagi. Menunda lebih lama, mereka tentu saja sudah terlambat datang kesana nantinya. Angel sudah berganti status dan menjadi istri sahnya Hadi Sanjaya. Hal itulah yang tidak diinginkan oleh Awan. Tatapan Awan sudah berbeda semenjak ia mendapat berita pernikahannya Angel dengan Hadi. Tata
Para wartawan yang menunggu di pintu terluar kediaman Sanjaya mulai jenuh, karena tidak ada satu pun tamu undangan yang dapat mereka wawancarai. Bagi para kuli tinta ini, tidak ada berita maka tidak ada sesuatu yang dapat mereka jual.Tidak penting, seterkenal atau sepenting apapun seseorang, jika tidak ada yang bisa mereka gali dan mereka dapatkan sebagai bahan berita, maka tetap saja percuma. Saat orang-orang ini mulai jenuh, tanpa sadar seorang tamu wanita menghampiri tempat mereka banyak berkumpul."Bukankah itu bu Riana? Wakil CEO RA Grup saat ini?" Tiba-tiba salah seorang wartawan berceletuk dan secara otomatis menarik perhatian para wartawan lainnya.Setelah sekian banyak tamu penting, tidak ada satupun dari mereka yang mau diwawancarai atau bahkan melirik para kuli tinta ini. Seolah mereka hanya sebagai pajangan ketika berdiri disana. Sekarang, seorang tamu penting dan tentu saja dengan latar belakang besar yang menyertainya, datang menghampiri mereka. Membuat harapan wartawa
"Tapi... satu hal yang tidak semua orang tahu. Jauh hari sebelum Kelvin Sanjaya menghilang, beliau telah menunjuk pewaris utama sebagai penerusnya kelak."Sampai disitu, para wartawan mulai kasak-kusuk."Ini baru berita besar, cepat pastikan jangan sampai ada yang terlewatkan."Setelah itu, Riana kembali melanjutkan, "Penerusnya adalah anak ketiga Kelvin Sanjaya yang juga pemilik sesungguhnya dari RA Grup."Mendengar berita yang benar-benar baru ini, para wartawan semakin bersemangat. Tidak ada seorang pun yang menyangka sebelumnya, jika pemilik RA Grup yang misterius itu adalah putranya taipan Kelvin Sanjaya. Pantas perusahaan RA Grup bisa berkembang begitu pesat, ternyata pemiliknya adalah putra dari Kelvin Sanjaya sendiri. Melihat dari prestasi yang telah dicapai RA Grup dan seluruh anak perusahannya, ternyata itu adalah bakat yang diturunkan dari sang ayah dan tidak tertutup kemungkinan jika perkembangan RA Grup juga karena sokongan dari Sanjaya Grup.Penasaran, seorang wartawan
"Saya, Saktiawan Sanjaya atau kalian dapat memanggil saya dengan nama kecil saya, Awan." Ucap Awan santai.Jika sebelumnya, ketika Riana bicara masih ada yang berani menyela. Tapi, tidak dengan Awan. Para wartawan ini menyimpan banyak pertanyaan didalam benak mereka, namun semuanya seakan tertahan dalam tenggorokan dan tidak berani mereka ungkapkan.Tentu saja, itu semua karena efek kharisma Awan yang terlalu luar biasa dan membuat orang biasa tidak memiliki keberanian untuk bicara secara terus terang padanya.Acara live tersebut sedang ditonton oleh banyak pasang mata. Mereka yang pernah berinteraksi dengan Awan, rata-rata memiliki ekspresi yang begitu rumit diwajah mereka. Teman-teman aiden Awan bahkan kesulitan untuk menutup mulut mereka yang menganga lebar saat itu, "Yan, i-itu benaran Awan kan?" Tanya Farhan dengan ekspresi terkejut.Yanuar yang duduk disebelahnya, bahkan harus menelan saliva yang cukup besar dan coba mengucek matanya sendiri untuk meyakinkan dirinya."Benar, it
Reaksi yang sama sekali tidak diduga oleh Rani, ternyata Calista justru menunjukkan kalau dia sama sekali tidak mengenal Awan. Rani menatap Calista dengan serius, "Calista, kamu tidak sedang bercanda kan? Kamu kan yang selama ini selalu bertanya-tanya tentang dia? Kamu bahkan pernah curhat padaku, kalau kamu sangat peduli tentang Awan. Kamu bahkan galau belakang ini, karena Awan tidak pernah lagi masuk ke kampus. Apa kamu lupa?" Tanya Rani heran."Masa sih?" Tanya Calista bingung. Ia bahkan tidak ingat pernah mengenal Awan dimana, bagaimana mungkin ia bisa memikirkannya sampai seserius itu?Rani tercengang melihat reaksi biasa Calista. Calista tampak jujur kalau ia benar-benar tidak mengingat Awan sama sekali. Hal itu membuat Rani bertanya-tanya, apa ada sesuatu yang terjadi pada Calista, sampai dia melupakan Awan?Kalau dulu, Rani mungkin hanya sekedar bicara mendukung Calista ketika memilih Awan. Tapi, melihat status Awan saat ini, tidak mungkin ia hanya sekedar asal mendukung pilih
Calista tidak bisa mengingat dengan jelas wajah pria tersebut, tapi ia masih bisa merasakan ciuman itu dibibirnya, seakan itu baru saja terjadi kemarin.Jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat dan tanpa sadar air matanya mulai keluar dengan sendirinya."Calista, kamu kenapa? Duh, ma-maaf aku tidak bermaksud mengingatkanmu dengan ciuman tersebut." Ujar Rani panik. Khawatir jika pertanyaannya salah dan menyinggung perasaan sahabatnya tersebut.Kembali ketempat Awan saat ini."Jadi, mulai saat ini. Saya adalah kepala keluarga Sanjaya yang sah.""Semua aset dan perusahaan keluarga Sanjaya akan saya ambil alih. Selain itu, semua perusahaan yang tergabung dalam grup Sanjaya akan di evaluasi secara ketat.""Dengan kata lain, semua pernyataan ibu tiri saya yang menyatakan dirinya sebagai kepala keluarga Sanjaya, dibatalkan."Seorang wartawan tampak ragu-ragu ketika mengangkat tangan untuk meminta ijin bertanya. Awan melihat hal itu dan menunjuknya, "Anda mau bertanya? Silahkan.""Maaf sebel
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi