"Vannesa, segera kirim tim terpecaya dan juga advokat kita untuk mengambil alih Sanjaya Grup pusat. Aku ingin ini selesai dalam waktu kurang dari 12 jam.""Setelah itu, umumkan pengambil alihan ini secara terbuka. Siapapun CEO yang berada dibawah naungan Sanjaya grup dan secara terbuka mengikuti dan menyatakan dukungan mereka pada Ibuku sebelum ini, maka mereka akan dikeluarkan dari grup Sanjaya. Kita akan menggunakan hak absolut perusahaan untuk mengambil kontrol atas semuanya.""Tidak ada ruang untuk negosiasi. Segera, akan kita rilis orang-orang yang akan mengambil alih perusahaan dalam grup Sanjaya. Mereka yang menentang akan dikeluarkan dari grup perusahaan. Dan...""Kedepan tidak akan ada lagi yang namanya Sanjaya Grup, karena sepenuhnya akan berganti menjadi RA Grup."Perintah ini bagai petir di malam hari, tidak ada angin tidak ada hujan, Awan tiba-tiba memberikan perintah untuk rencana besar ini dalam satu waktu.Bahkan Vannesa, yang saat ini menjabat sebagai CEO RA Grup dibu
Ia sangat gugup ketika menayakan hal itu, khawatir jika Awan akan mengetahui isi hatinya. Namun, yang tidak diduga oleh Vannesa, Awan saat itu sedang tidak fokus berada disana. Seluruh pikirannya sedang memikirkan Angel, ia mengambil tindakan tersebut untuk menimbulkan riak dalam gelombang besar yang akan segera dibuatnya.Awan menjawab pertanyaan Vannesa dengan datar, "Tidak. Aku serahkan masalah ini sepenuhnya padamu. Jangan kecewakan aku."Vannesa jadi merasa malu sendiri setelah menanyakan hal itu sebelumnya, apalagi Awan terlihat hanya bersikap datar. Ia tahu saat itu Awan sedang banyak pikiran, karena itu Vannesa tidak ingin menganggunya lebih jauh.Dengan sopan Vannesa segera pamit pergi.Vannesa buru-buru mengumpulkan semua tim yang diperlukan dan ingin segera menyelesaikan perintah yang diberikan Awan.Vannesa tidak ingin membuat kesalahan sekecil apapun yang dapat mengecewakan Awan. Dengan begitu, Vannesa berharap Awan akan dapat memperhatikan dirinya. ...Pertemuan terbata
Semua orang saling bertukar pandang dengan ragu, mereka tentu saja dapat mengukur total kekuatan mereka saat ini dan membandingkannya dengan dua kekuatan besar yang akan segera beradu. Jelas mereka tidak akan sanggup menahan kedua sisi sekaligus, namun memilih untuk diam dan menutup mata untuk hal sebesar ini, juga akan mencoreng nama besar mereka.Saat ini, hanya komandan pertama dalam divisi zero yang dapat menentukan apa yang harus mereka lakukan. Beliau memiliki kekuatan yang melebihi seorang grandmaster sejati, tentu saja ia memiliki satu atau dua cara dibenaknya."Satu-satunya yang bisa angkatan bersenjata lakukan saat ini adalah... mengamankan area sampai 50 mil jauhnya dari titik lokasi.""Kami tidak memiliki kekuatan seperti yang yang kalian miliki."Yang pertama bicara diantara semua orang dalam ruangan ini adalah jenderal Andhika. Ia mengungkapkan isi pemikirannya dengan sangat jelas. Mungkin ia memiliki beberapa titel seni beladiri dan bahkan sabuk tertinggi dalam cabang s
"Nak, bicaralah! Mama tidak tahan jika melihatmu diam terus seperti ini." Ucap Lilyana ketika ia masuk ke dalam kamar Angel dan mendapati putrinya terus diam dengan tatapan kosong. Sebagai seorang ibu, jelas saja perasaannya sangat hancur melihat putri satu-satunya hidup tapi seperti terlihat orang yang sudah mati.Ia sadar jika apa yang keluarga mereka putuskan untuk Angel terlalu berlebihan. Namun, ia dan suaminya tidak berdaya menentang keputusan mertuanya serta semua keluarga besar Tanuwijaya. Apalagi keputusan itu menyangkut keberlangsungan hidup seluruh orang dalam keluarga mereka, meski dengan begitu mereka akan mengorbankan Angel.Air mata Lilyana mulai menetes perlahan, ia berada di dua sisi yang saling berlawanan. Berdiri disisi manapun, sama halnya berdiri di atas duri yang sangat tajam dan sama menyakitkannya.Nekat membela putrinya, maka keluarga besar mereka akan jatuh dan hancur. Jika mendukung pilihan keluarganya, maka kebahagiaan putrinya yang hancur.Pilihan baik apa
Angel tidak ingin keluarganya hancur. Lebih jauh, Angel tidak ingin Hadi dan seluruh keluarga Naga yang mendukungnya saat ini menyakiti Awan nantinya. Percuma ia bisa melarikan diri dan bisa berkumpul dengan Awan saat ini, karena Hadi dan tujuh keluarga Naga yang mendukungnya, pasti tidak akan pernah melepaskan mereka. Tidak hanya mereka, perusahaan Awan dan juga semua orang yang menggantungkan nasib mereka di perusahaan Awan akan ikut menjadi korban. Jadi, pengorbanan Angel saat ini, bukan hanya untuk menyelamatkan keluarga besarnya. Tapi, juga menyelamatkan Awan serta semua orang yang menggantungkan hidup mereka pada Awan. Bagaimana bisa Angel mementingkan kebahagiaannya? Sementara begitu banyak orang yang akan menjadi korban dari keegoisannya? Ia tidak sanggup menanggungnya. "Tapi, Nak. Kebahagiaanmu..." "Tidak, mah. Inilah yang terbaik. Lupakan kebahagiaan Angel, karena hidup semua orang lebih penting saat ini." Sela Angel dengan senyum tabahnya. "Nak." Lilyana sampai tidak tah
Pesta pernikahan keluarga konglomerat biasanya selalu diadakan dengan cara yang sangat megah. Namun, tidak halnya dengan pernikahan putra sulung keluarga Sanjaya kali ini. Pernikahan antara Hadi Sanjaya dengan Angel Tanuwijaya telah diumumkan pada publik sehari sebelumnya.Pengumuman itu sendiri dinilai terkesan sangat mendadak dan membuat banyak orang bertanya-tanya, kenapa keluarga Sanjaya membuat pesta sebesar ini dan mengumumkannya dalam rentang waktu yang sangat dekat? Terkesan seperti tidak ada persiapan sama sekali.Semakin aneh, karena pernikahan itu adalah pernikahannya putra sulung dalam keluarga Sanjaya. Dimana seharusnya diselenggarakan semegah dan semewah mungkin untuk menunjukkan prestise mereka pada dunia.Keanehan lainnya yang sempat menjadi perhatian publik adalah terbatasnya jumlah peserta undangan yang hadir. Sangat janggal dan bertolak belakang dengan reputasi keluarga Sanjaya selama ini. Beberapa tokoh ternama bahkan sempat menyentil ini dalam twit mereka, 'Tidak
Sebagai seorang yang sudah berpengalaman, tentu saja Riana sudah menganalisis kekuatan yang mereka miliki serta kekuatan lawan. Terdapat sangat besar kesenjangan diantara mereka saat ini, bahkna jika dewa perang keluarga Sanjaya telah datang sekalipun, masih belum bisa menutupi kesenjangan ini sepenuhnya.Sementara sembilan dewa perang ini belum datang, Awan sudah mendesak untuk datang ke pesta pernikahannya Angel. Jelas itu sangat beresiko tinggi. Namun, seperti apapun semua orang coba meyakinkan Awan untuk bersabar dan menunggu. Awan sama sekali tidak dapat menahan diri dan mendesak untuk datang hari ini.Kekhawatiran Awan terasa wajar, karena keluarga tirinya sengaja menjadwalkan pernikahan pukul 9 pagi. Menunda lebih lama, mereka tentu saja sudah terlambat datang kesana nantinya. Angel sudah berganti status dan menjadi istri sahnya Hadi Sanjaya. Hal itulah yang tidak diinginkan oleh Awan. Tatapan Awan sudah berbeda semenjak ia mendapat berita pernikahannya Angel dengan Hadi. Tata
Para wartawan yang menunggu di pintu terluar kediaman Sanjaya mulai jenuh, karena tidak ada satu pun tamu undangan yang dapat mereka wawancarai. Bagi para kuli tinta ini, tidak ada berita maka tidak ada sesuatu yang dapat mereka jual.Tidak penting, seterkenal atau sepenting apapun seseorang, jika tidak ada yang bisa mereka gali dan mereka dapatkan sebagai bahan berita, maka tetap saja percuma. Saat orang-orang ini mulai jenuh, tanpa sadar seorang tamu wanita menghampiri tempat mereka banyak berkumpul."Bukankah itu bu Riana? Wakil CEO RA Grup saat ini?" Tiba-tiba salah seorang wartawan berceletuk dan secara otomatis menarik perhatian para wartawan lainnya.Setelah sekian banyak tamu penting, tidak ada satupun dari mereka yang mau diwawancarai atau bahkan melirik para kuli tinta ini. Seolah mereka hanya sebagai pajangan ketika berdiri disana. Sekarang, seorang tamu penting dan tentu saja dengan latar belakang besar yang menyertainya, datang menghampiri mereka. Membuat harapan wartawa