Share

BAB 470

Awan membungkuk hormat pada tetua Rudolf sebagai perwakilan dari semua tetua klan Sanjaya dibelakangnya. Mereka adalah seniornya dan ada beberapa bahkan seusia dengan kakek Awan, namun melihat semangat mereka dalam mendukung dirinya, Awan merasa tersentuh dan menghormati mereka dengan tulus.

Berikutnya, tatapan Awan beranjak pada Rose. Awan menatap heran dengan kehadiran Rose disana. Namun, wanita yang ditatapnya hanya tersenyum santai. Ia tampak percaya diri dan sangat yakin dengan peran sertanya hari ini.

"Awan, jangan menatapku seperti itu. Bagaimana pun aku akan mendukungmu. Aku berhutang nyama padamu di masa lalu, karena itu aku telah memutuskan untuk membantumu kali ini. Meski aku harus kehilangan nyawa nantinya, aku tidak peduli."

Awan tersenyum tidak berdaya mendengar kalimat Rose, ia melambaikan tangannya ke depan dan bertanya padanya, "Memang kamu tahu, musuh seperti apa yang akan kita hadapi? Mereka bahkan dapat membunuhmu hanya dalam satu jentikan."

Bukan bermaksud untuk m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jali Prut
Joss Gandoss....... Mantoel Banget Nih..... Bikin Dak Dik Duk Dorr....... lanjut JURAGAN
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status