Entah Awan harus merasa senang atau sedih dengan hal itu, karena itu berarti Elisa mengorbankan banyak hal untuk memilih berada disisinya. Pengorbanan seperti itu, tidak mungkin hanya dibalasnya dengan sekedar ucapan terimakasih semata.Hukuman paling ringan jika keluarganya mengetahui pembelotan Elisa adalah dikeluarkan dari keluarga. Elisa bahkan akan dihapus dari daftar silsilah keluarga Jati, jelas itu adalah pengorbanan yang sangat besar demi orang yang tidak ada sangkut paut dengannya.Saat Awan sedang memikirkan hal ini, telponnya berdering dan nama Elisa tertera disana.'Gila, betapa cepatnya ini?' Pikir Awan takjub dengan kecepatan kerja Elisa. Awan melirik jam di pergelangan tangannya dan ia segera sadar bahwa panggilan terakhirnya dengan Elisa baru terjadi 15 menit yang lalu dan sekarang Elisa sudah menghubunginya.Awan segera menjawab panggilan telepon Elisa, "Ya?" Tanya Awan singkat, namun dengan nada yang lebih lunak dari sebelumnya. Ia tidak mungkin memperlakukan Elisa
"Tidak bisa." Ulang Awan tegas."Aku kesana bukan hanya demi Gina semata. Tunanganku akan menikah dengan saudara tiriku.""Eh?" Elisa mengalami keterkejutan lainnya."Tidak mungkin itu Calista kan?" Awan terkekeh dan berkata, "Tidak, itu bukan Calista."Elisa merasa sangat kebingungan saat itu juga, "Tapi- tapi bukankah kalian...?""Pacaran?" Sela Awan sebelum Elisa sempat menyesaikan kalimatnya."Bukan, aku dan Calista hanya berteman semata. Bukankah kamu sudah mengatakan dengan jelas waktu itu, kalau kami hanya pasangan pura-pura." "Wanita yang ku maksud adalah Angel Tanuwijaya. Dia adalah tunanganku dan keluarga tiriku yang didukung oleh tujuh keluarga naga lainnya, memaksakan pernikahan besok. Sekarang dengan adanya temanku disana, aku semakin tidak bisa berhenti. Kuharap kamu tidak berada disana saat aku menyerang mereka semua." Penggalan terakhir kalimat Awan menunjukkan keinginannya. Meski hanya beberapa kali bertemu dengannya, sejauh ini Awan memiliki kesan yang cukup baik
"Vannesa, segera kirim tim terpecaya dan juga advokat kita untuk mengambil alih Sanjaya Grup pusat. Aku ingin ini selesai dalam waktu kurang dari 12 jam.""Setelah itu, umumkan pengambil alihan ini secara terbuka. Siapapun CEO yang berada dibawah naungan Sanjaya grup dan secara terbuka mengikuti dan menyatakan dukungan mereka pada Ibuku sebelum ini, maka mereka akan dikeluarkan dari grup Sanjaya. Kita akan menggunakan hak absolut perusahaan untuk mengambil kontrol atas semuanya.""Tidak ada ruang untuk negosiasi. Segera, akan kita rilis orang-orang yang akan mengambil alih perusahaan dalam grup Sanjaya. Mereka yang menentang akan dikeluarkan dari grup perusahaan. Dan...""Kedepan tidak akan ada lagi yang namanya Sanjaya Grup, karena sepenuhnya akan berganti menjadi RA Grup."Perintah ini bagai petir di malam hari, tidak ada angin tidak ada hujan, Awan tiba-tiba memberikan perintah untuk rencana besar ini dalam satu waktu.Bahkan Vannesa, yang saat ini menjabat sebagai CEO RA Grup dibu
Ia sangat gugup ketika menayakan hal itu, khawatir jika Awan akan mengetahui isi hatinya. Namun, yang tidak diduga oleh Vannesa, Awan saat itu sedang tidak fokus berada disana. Seluruh pikirannya sedang memikirkan Angel, ia mengambil tindakan tersebut untuk menimbulkan riak dalam gelombang besar yang akan segera dibuatnya.Awan menjawab pertanyaan Vannesa dengan datar, "Tidak. Aku serahkan masalah ini sepenuhnya padamu. Jangan kecewakan aku."Vannesa jadi merasa malu sendiri setelah menanyakan hal itu sebelumnya, apalagi Awan terlihat hanya bersikap datar. Ia tahu saat itu Awan sedang banyak pikiran, karena itu Vannesa tidak ingin menganggunya lebih jauh.Dengan sopan Vannesa segera pamit pergi.Vannesa buru-buru mengumpulkan semua tim yang diperlukan dan ingin segera menyelesaikan perintah yang diberikan Awan.Vannesa tidak ingin membuat kesalahan sekecil apapun yang dapat mengecewakan Awan. Dengan begitu, Vannesa berharap Awan akan dapat memperhatikan dirinya. ...Pertemuan terbata
Semua orang saling bertukar pandang dengan ragu, mereka tentu saja dapat mengukur total kekuatan mereka saat ini dan membandingkannya dengan dua kekuatan besar yang akan segera beradu. Jelas mereka tidak akan sanggup menahan kedua sisi sekaligus, namun memilih untuk diam dan menutup mata untuk hal sebesar ini, juga akan mencoreng nama besar mereka.Saat ini, hanya komandan pertama dalam divisi zero yang dapat menentukan apa yang harus mereka lakukan. Beliau memiliki kekuatan yang melebihi seorang grandmaster sejati, tentu saja ia memiliki satu atau dua cara dibenaknya."Satu-satunya yang bisa angkatan bersenjata lakukan saat ini adalah... mengamankan area sampai 50 mil jauhnya dari titik lokasi.""Kami tidak memiliki kekuatan seperti yang yang kalian miliki."Yang pertama bicara diantara semua orang dalam ruangan ini adalah jenderal Andhika. Ia mengungkapkan isi pemikirannya dengan sangat jelas. Mungkin ia memiliki beberapa titel seni beladiri dan bahkan sabuk tertinggi dalam cabang s
"Nak, bicaralah! Mama tidak tahan jika melihatmu diam terus seperti ini." Ucap Lilyana ketika ia masuk ke dalam kamar Angel dan mendapati putrinya terus diam dengan tatapan kosong. Sebagai seorang ibu, jelas saja perasaannya sangat hancur melihat putri satu-satunya hidup tapi seperti terlihat orang yang sudah mati.Ia sadar jika apa yang keluarga mereka putuskan untuk Angel terlalu berlebihan. Namun, ia dan suaminya tidak berdaya menentang keputusan mertuanya serta semua keluarga besar Tanuwijaya. Apalagi keputusan itu menyangkut keberlangsungan hidup seluruh orang dalam keluarga mereka, meski dengan begitu mereka akan mengorbankan Angel.Air mata Lilyana mulai menetes perlahan, ia berada di dua sisi yang saling berlawanan. Berdiri disisi manapun, sama halnya berdiri di atas duri yang sangat tajam dan sama menyakitkannya.Nekat membela putrinya, maka keluarga besar mereka akan jatuh dan hancur. Jika mendukung pilihan keluarganya, maka kebahagiaan putrinya yang hancur.Pilihan baik apa
Angel tidak ingin keluarganya hancur. Lebih jauh, Angel tidak ingin Hadi dan seluruh keluarga Naga yang mendukungnya saat ini menyakiti Awan nantinya. Percuma ia bisa melarikan diri dan bisa berkumpul dengan Awan saat ini, karena Hadi dan tujuh keluarga Naga yang mendukungnya, pasti tidak akan pernah melepaskan mereka. Tidak hanya mereka, perusahaan Awan dan juga semua orang yang menggantungkan nasib mereka di perusahaan Awan akan ikut menjadi korban. Jadi, pengorbanan Angel saat ini, bukan hanya untuk menyelamatkan keluarga besarnya. Tapi, juga menyelamatkan Awan serta semua orang yang menggantungkan hidup mereka pada Awan. Bagaimana bisa Angel mementingkan kebahagiaannya? Sementara begitu banyak orang yang akan menjadi korban dari keegoisannya? Ia tidak sanggup menanggungnya. "Tapi, Nak. Kebahagiaanmu..." "Tidak, mah. Inilah yang terbaik. Lupakan kebahagiaan Angel, karena hidup semua orang lebih penting saat ini." Sela Angel dengan senyum tabahnya. "Nak." Lilyana sampai tidak tah
Pesta pernikahan keluarga konglomerat biasanya selalu diadakan dengan cara yang sangat megah. Namun, tidak halnya dengan pernikahan putra sulung keluarga Sanjaya kali ini. Pernikahan antara Hadi Sanjaya dengan Angel Tanuwijaya telah diumumkan pada publik sehari sebelumnya.Pengumuman itu sendiri dinilai terkesan sangat mendadak dan membuat banyak orang bertanya-tanya, kenapa keluarga Sanjaya membuat pesta sebesar ini dan mengumumkannya dalam rentang waktu yang sangat dekat? Terkesan seperti tidak ada persiapan sama sekali.Semakin aneh, karena pernikahan itu adalah pernikahannya putra sulung dalam keluarga Sanjaya. Dimana seharusnya diselenggarakan semegah dan semewah mungkin untuk menunjukkan prestise mereka pada dunia.Keanehan lainnya yang sempat menjadi perhatian publik adalah terbatasnya jumlah peserta undangan yang hadir. Sangat janggal dan bertolak belakang dengan reputasi keluarga Sanjaya selama ini. Beberapa tokoh ternama bahkan sempat menyentil ini dalam twit mereka, 'Tidak