...
"Kak..Kak Awan." Hanna merasa tercekat. Ia dipenuhi kebahagiaan yang langsung memenuhi dadanya.
Air matanya tiba-tiba mengalir begitu saja tanpa bisa ditahannya, air mata kebahagiaan dan kerinduan.
Cowok yang selalu menghiasi setiap mimpinya, kini berada tepat didepannya. Kak Awannya yang dulu dan hingga sekarang dikaguminya, cowok yang bisa membuatnya bersemangat untuk berjuang terus hidup.
Setiap waktu, Hanna selalu memimpikan berada dalam momen seperti ini. Namun karena saking bahagianya, Ia sampai tidak bisa bergerak sama sekali. Sehingga yang bisa dilakukan Hanna hanya diam mematung dengan mata yang menatap penuh kerinduan dan cinta menatap Awan yang sedang tersenyum menatapnya.
Sore tadi, Hanna tersadar dari pingsannya. Ia masih sempat gamang sesaat, sebelum mendapati jika Ia kembali bisa merasakan kehadiran Awan kembali.
Itulah alasan kenapa Hanna bisa tampil begitu percaya diri pada konsernya malam ini.
Sekaran
Bukannya menemani pulang seperti minta Hanna sebelumnya, yang terjadi justru Awan harus membawa pulang Hanna diatas punggungnya. Diva berwajah innocent tersebut terbaring nyenyak diatas punggung Awan, tapi dengan wajah pulas dengan sedikit senyum tipis disudut bibirnya.Mempersiapkan penampilan yang begitu memukau untuk penampilan spektakulernya malam ini, membuat seorang Hanna sampai pada batas ketahanan fisiknya. Meski dalam ucapannya, Hanna ingin menghabiskan waktu lebih lama untuk melepas kerinduannya terhadap Awan, yang terjadi justru Ia terkapar tidur duluan.Begitu naik keatas punggung Awan, Ia merasakan kenyamanan yang selama ini dicarinya, sehingga tanpa sadar membuat Hanna dengan cepat tertidur lelap. Ekspresinya yang damai, menandakan kalau Ia bahagia dengan apa yang diraihnya malam ini.Awan yang mendapati Hanna justru sudah tertidur pulas, tidak berkomentar banyak. Dibibirnya justru tersungging sebuah senyum tipis. Ini seperti menggendong a
"Eh, keburu pergi loh!" Ucap Seila kesal.Dia tampak begitu ingin untuk bisa mengenal Hanna lebih dekat dan momennya juga mendukung. Sebelumnya, mereka selalu berusaha mendekati Hanna hanya untuk bisa kenal dengan sang Diva lebih dekat. Bisa mengenal seorang Diva seterkenal Hanna, merupakan kebanggan tersendiri bagi mereka.Namun jadwal latihan yang ketat, belum pelatihnya Hanna yang tampak begitu protektif padanya, membuat para penyanyi seperti mereka berdua kesulitan untuk bisa lebih dekat lagi dengan Hanna. Kecuali hanya sebatas interaksi saat dipanggung, yang jelas momennya tidak akan sebaik jika mereka bisa bicara langsung.Bukannya menjawab pertanyaan Seila, Caitlin justru mengeluarkan HPnya dan mengambil foto Hanna yang sedang digendong oleh Awan."Eh, kamu ngapain sih, Cait? Jangan bilang, kamu mau ganti profesi jadi paparazy sekarang?" Tanya Seila tidak mengerti melihat sikap aneh sahabatnya itu."Justru karena kita tidak bisa mendek
Pagi ini terasa sedikit berbeda dengan hari biasanya, semenjak Awan pergi ke Bandung 5 hari yang lalu, duo Lang bersaudara telah pindah ke Villa Nirwana. Disamping, itu merupakan perintah Awan, sekaligus juga untuk menjaga keselamatan Gina yang belum sepenuhnya lepas dari ancaman keluarga Jati. Meski Vino sendiri tidak akan bisa mengingat Gina untuk saat sekarang.Namun mengingat, kuatnya jaringan yang dimiliki keluarga Jati, bukan hal yang mustahil bagi mereka untuk menemukan Awan atau Gina dibalik insiden Vino Jati. Sehingga Awan menyiapkan langkah preventif guna menjaga keselamatan Gina dari kemungkinan seperti itu.Pagi ini, matahari masih separuh keluar dari peraduannya. Chintya bermaksud untuk olahraga pagi dibelakang Villa, disana terdapat taman yang sangat luas. Sangat pas untuk kegiatan pagi atau sekedar menikmati keindahan halaman belakang Villa yang lengkap dengan danau buatannya.Namun, Chintya dikejutkan dengan adanya seorang wanita l
Wanita cantik tersebut hanya tersenyum tipis dan tidak mempermasalahkan kecurigaan mereka terhadap dirinya. Menurutnya, itu malah bagus. Karena mereka adalah pengawal tuan mudanya, itu artinya mereka menjalankan pekerjaannya dengan baik.Karena itu, wanita tersebut memperkenalkan dirinya untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut, "Perkenalkan, saya Neo. Saya pengawalnya Awan Kun. Kalian berdua pasti Lana, Chintya, dan..."Neo memandang penuh tanya pada Gina yang masih berdiri dibelakang Lana dan Chintya, Ia belum dapat informasi tentang keberadaan wanita cantik berpipi chubby tersebut dari Awan sebelumnya.Tanpa diminta, Gina langsung menjawab dengan bersemangat. Ia tidak menyangka jika wanita cantik misterius itu juga salah satu pengawal Awan dan spesialnya lagi, wanita itu orang Jepang, "Saya.. Gina San.""Ginasan San?""Bukan-bukan... Gina." Jawab Gina cepat meluruskan."Oh, Gina San. Oke, salam kenal.""Salam kenal,
Sementara itu, saat Awan masih terlelap dalam tidurnya. Seorang pemuda tampak tersenyum angkuh ketika memandangi bangunan megah, RA Corporation dari luar. Disebelahnya, berdiri seorang wanita paruh baya namun masih memiliki kesan cantik kelas bangsawan, serta perhiasan emas yang terlihat begitu menonjolkan penampilannya."Sebentar lagi, bangunan megah ini dan semua yang ada didalamnya akan menjadi milik kita, Bi.""Hadi, ponakanku yang paling ganteng. Kamu memang paling pintar membuat hati bibi senang." Ucap si wanita tersanjung dan meluap bahagia.Bagaimana tidak! Hanya melihat bangunan ini dari luar saja, mereka sudah bisa merasakan betapa besarnya nilai bangunan tersebut. Belum lagi isi didalamnya yang mewakili multi perusahaan dengan omset yang tidak terhitung jumlahnya. Hanya dengan menjadi eksekutif di perusahaan RA Corporation saja, sudah mampu membuat seseorang menjadi jutawan. Apalagi ketika berhasil menjadi pemiliknya, uang akan mengalir de
Hadi dan Magdalena keluar dari lift di lantai teratas RA Grup.Selama RA Corporatin menempati gedung ini, sekaligus menandakan kesuksesan mereka dalam dunia bisnis tanah air, ini merupakan kali pertama kalinya Hadi ataupun Magdalena melihat secara langsung gedung serta isi di dalamnya.Melihat betapa teratur penataan interior perusahaan, mau tidak mau membuat keduanya berdecak kagum. Setiap ruangan dibatasi dengan sebuah pratisi megah yang menjamin setiap privasi orang didalamnya.Tidak hanya itu, mulai dari pintu masuk perusahaan hingga langkah mereka sampai dilantai teratas ini, tidak henti membuat keduanya berdecak kagum dan membuat keduanya semakin berhasrat untuk bisa segera menguasai perusahaan itu sepenuhnya.Dilantai teratas ini, setiap ruangan ditata dengan sangat elegan dengan memperhatikan fungsi serta posisi setiap orang. Bahkan terdapat ruang rileksasi tersendiri, layaknya perusahaan top di Eropa atau bahkan Amerika sana. Didalamnya set
Hadi yang melihat hal itu hanya tertawa bangga. Ia segera melangkah ke balik meja CEO, matanya sedari masuk sudah langsung tertuju ke objek satu ini.Ia duduk dengan tenang diatas kursi CEO, sambil memejamkan matanya untuk menikmati rasanya duduk diatas kursi tersebut. Itu adalah Dragon Chairs terkenal asal Perancis, duduk diatasnya mampu meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Bahkan, konon kabarnya raja dan ratu Eropa juga menggunakan kursi yang sama sebagai kursi mahkota kebanggaan mereka.Dua orang security yang melihat tingkah dua tamu tak diundang tersebut, hanya bisa terpana. Mereka hanya bisa diam tanpa bisa melakukan apa-apa.Jika tidak mengingat latar belakang keduanya, mereka bisa saja melempar keduanya keluar dari jendela saat itu juga. Mereka adalah petarung elit Klan Sanjaya, namun karena saat ini mereka dibatasi oleh tugas, membuat keduanya hanya bisa melihat kelakuan tidak sopan keduanya."Kalian... Panggil wakil CEO kemar
Saat Vannesa masuk ke dalam ruangan CEO, ekspresinya langsung berubah buruk begitu mendapati dua orang yang sedang bersantai di dalam ruangan. Bagaimana tidak? Keduanya bersikap seolah-olah mereka adalah pemilik ruangan tersebut. Sehingga bisa berbuat apa saja yang mereka inginkan didalam sana.Jika tidak mengingat status kedua tamu tersebut, Vannesa mungkin saja bisa meledak karena saking emosinya. Bahkan Ia tidak akan ragu sedikitpun untuk memerintahkan dua security yang berdiri dibelakangnya untuk mengusir keduanya dengan keras. Namun kali ini, Vannesa terpaksa harus menahan dirinya."Nyonya Magdalena dan Tuan Hadi.. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa Vannesa coba menampilkan kesan ramah, meski itu bertentangan dengan hati nuraninya."Ahh, si wakil CEO sudah datang rupanya." Hadi yang pertama kali melihat Vannesa langsung berbinar cerah. Ia tidak menduga jika ada bidadari secantik itu di perusahaan ini. Apalagi posisinya sebagai wakli CEO, tentu saja ak
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi