"Ini masih belum masuk jam kerja. Apa salahnya kami sarapan dulu sebelum bekerja. Kamu bukannya sudah dilarang masuk ke perusahaan ini ya?" sindir Amanda sambil menuendok kwetiaunya.Mulan menjadi semakin geram melihat Amanda yang dia rasa cukup sombong karena Carlos memanjakannya."Dasar wanita miskin yang baru saja mendapatkan kekayaan. Apa kamu pikir Carlos akan benar-benar menikahimu!" seru Mulan."Walau dia tidak menikahiku, dia juga tidak akan menikahi wanita kotor sepertimu. Lebih baik kamu periksa apakah ditubuhmu ada penyakit atau tidak," balas Amanda.Mulan semakin kesal dia benci melihat Amanda yang sekarang mulai berani melawannya. Setiap ada wanita yang mendekati Carlos selalu takut padanya. Ia juga punya segudang cara untuk menyingkirkannya. Tapi kali ini menghadapi Amanda begitu membuatnya kesulitan."Aku tidak serendah seperti yang ada dipikiranmu, Amanda. Cepat atau lambat aku akan mengalahkanmu, hanya aku yang bisa menjadi istri Carlos," teriak Mulan."Tapi aku tidak
Mulan masih menebak-nebak gaun rancangan Amanda. Dia tidak sabar untuk merusak gaun itu dan menunggu Amanda mendapatkan marah dari pelanggannya. "Eh kamu, kemarilah!" seru Mulan."Maaf, Bu. Yang tidak berkepentingan di larang masuk," balas karyawan itu."Aku klien Amanda. Tolong tunjukkan gaun mana rancangan Amanda," balas Mulan.Sebagai karyawan dia juga tidak bodoh-bodoh amat. Biasanya kalau ada klien datang akan di suruh menunggu di ruang tamu perusahaan. Bukan datang langsung ke ruang produksi seperti ini sendirian. Karyawan itu melihat Mulan dari atas sampai bawah, dia juga tidak ingin mendapatkan masalah di perusahaan."Ibu sudah pesan sebelumnya? Kalau sudah pesan seharusnya ibu tahu rancangan gaun yang ibu pesan seperti apa," ucap Karyawan itu."Ini untukmu, beri tahu aku yang mana gaun rancangan Amanda yang akan dilihat kliennya hari ini," balas Mulan sambil memberikan sejumlah uang. Karyawan itu menolaknya karena di ruangan itu ada cctv. Kalau sampai ada yang melihat dia b
Mulan jadi ciut mendengar Amanda akan memutar cctv. Dia mendorong Amanda kuat-kuat lalu kabur dari ruangan itu."Kejar dia!" teriak Satpam."Sudah tidak usah dikejar pak. Biarkan saja," balas Amanda."Tapi dia membuat keributan di sini," ucap satpam.Amanda menggelengkan kepalanya. Tidak usah meladeni manusia seperti itu. Nanti juga kena karma sendiri. Lebih baik sekarang kembali bekerja."Terima kasih ya. Kamu sudah berani bersuara," ucap Amanda."Sama-sama. Sudah tugas saya menjaga gaun yang dibuat dengan teliti ini," balas karyawan produksi."Kamu hebat. Aku akan berbicara dengan Carlos untuk menaikkab gajimu," ucap Amanda.Karyawan kecil itu mengangguk senang. Untung saja dia bertindak yang benar jadi mendapatkan keuntungan."Terima kasih banyak," balas Karyawan itu."Sekarang boleh bantu aku bawa gaun ke ruang tamu. Klien sudah mau datang," ucap Amanda.Karyawan itu membawa gaun ke ruang tamu perusahaan lalu di sana sudah menunggu seseorang yang memesan gaun tersebut.Amanda tamp
Amanda menyeringai tipis, dia menatap mata Carlos dalam. Setelahnya dia menceritakan apa yang dia lihat dari pantulan kaca di hiasan dinding tadi."Ada orang yang mengawasi kita. Aku hanya memberinya sedikit kejutan. Biar dia tahu kalau kamu mencintaiku," ucap Amanda."Kamu membuatku semakin suka padamu," balas Carlos.Pria itu menarik merangkul pinggang Amanda dan mengajakanya segera pergi dari tempat itu. Dia ingin melihat cctv siapa yang berani mengintainya di perusahaan sendiri."Sampai jumpa nanti saat pulang kerja. Aku harus menyelesaikan tugasku," ucap Amanda."Pergilah ke ruanganmu. Aku akan ke ruangan IT melihat cctv perusahaan," balas Carlos.Amanda melambaikan tangan dan berjalan menuju ruangannya untuk kembali bekerja. Amanda bekerja sampai sore hari. Seperti biasa dia selalu lembur untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini agar fokus mengerjakan pekerjaan hari esok."Amanda kami akan pulang lebih dulu. Jaga dirimu baik-baik," pamit Ratna."Hati-hati dijalan Ratna. Aku sebent
Carlos menyeringai tipis tentu saja dia mendapatkan rekaman cctv siapa yang menguntitnya di perusahaan. Dia adalah bos harus tahu segalanya."Tentu saja, aku juga tahu ada orang yang hampir saja mencelakaimu lagi," jawab Carlos."Aku sudah menduganya. Mulan datang ke ruang produksi berusaha menghancurkan desainku, untung ada karyawan yang berani berkata tidak. kamu harus menaikkan gajinya," balas Amanda."Kamu benar, orang jujur dan kinerjanya baik harus di apresiasi," ucap Carlos.Amanda menganggung. Kalau tidak ada karyawan itu mungkin semuanya sudah hancur. Perusahaan mendapatkan nama buruk. Amanda juga tidak akan di percaya lagi oleh orang. Sama-sama tidak menguntungkan kedua belah pihak karena klien akan kecewa tidak bisa memakai gaun yang dia impikan."Carlos, aku takut Mulan akan menargetkan karyawan kecil itu untuk dicelakai!" seru Amanda."Jangan khawatir, aku sudah menyuruh orang untuk mengawasi gerak-gerik Mulan supaya tidak bertindak sembarangan," balas Carlos.Amanda menj
Amanda masih tersenyum melihat Mulan yang menjadi bahan tontonan orang-orang di restoran. Amanda menikmati pertunjukan itu sambil menyedot orange jus di gelasnya."Carlos, lihatlah calon menantu pilihan mamamu itu. Membanggakan sekali dia membuat onar di tempat umum," ucap Amanda Sarkas."Aku tidak sudi kalau punya adik ipar seperti dia, memalukan," balas Carlos kesal.Amanda tertawa kecil melihat wajah Carlos yang kesal. Karena sudah kenyang dan butuh istirahat mereka memutuskan untuk pulang. Tentu saja saat melewati meja Mulan. Amanda menggandeng Carlos erat bagaikan pasangan kekasih yang tak akan pernah terpisahkan."Aduh ada apa sih ribut-ribut. Lebih baik kalian kalau berselisih di atas ranjang aja. Bisa lebih liar melampiaskan emosi!" seru Amanda."Tutup mulutmu dasar perempuan jalang tahunya hanya urusan ranjang saja," bentak Mulan."Carlos, apa aku memuaskanmu di ranjang?" ucap Amanda."Tentu saja. Aku suka setiap gaya yang kamu gerakan diatas ranjang. Tapi aku menyukaimu kare
Rudi duduk di dekat Carlos dan Amanda. Dia tahu kalau kedatangannya tak diharapkan atau mungkin tidak diterima oleh Carlos."Carlos aku datang untuk meminta maaf padamu," ucap Rudi."Aku sudah bilang sudah menerima permintaan maafmu. Tapi aku sudah tidak mau lagi berteman denganmu!" seru Carlos.Mungkin ini adalah hukuman buat Rudi yang selalu membantu Amanda melakukan kejahatan. Dia juga kembali ingin menghancurkan kehidupan Carlos awalnya. Pantas saja Carlos tidak ingin mengenalnya lagi."Aku tahu Carlos kamu tidak akan sudi mengenalku lagi. Setidaknya aku lega karena kamu sudah memaafkan aku. Semoga kamu bahagia Carlos. Aku pamit kembali ke luar negeri," ucap Rudi.Carlos tak acuh tidak mau menggubris Rudi. Tapi Amanda memanggil Rudi untuk berhenti sebentar."Tunggu! Rudi kamu hati-hati dijalan ya. Aku mewakili Carlos mengucapkan ini. Kamu lelali gentle yang berani minta maaf saat salah. Semoga hidupmu juga bahagia!" tegas Amanda."Carlos kamu beruntung mendapatkan wanita seperti A
Nyonya Wiliam masih saja tidak terima dengan tertusuknya lengan tangan Carlos. Dia mengira kalau Amanda adalah pembawa bencana di kehidupan Carlos."Yang menusuk dengan pisau anakmu adalah Mulan. Bukan aku! Kenapa aku yang harus disalahkan?" tanya Amanda tegas."Karena kamu pembawa sial. Mulan tidak akan marah kalau kamu tidak memperovokasinya!" jawab Nyonya William.Amanda menyeringai tipis, ternyata Nyonya William ini sangat keras kepala. Dia tidak akan melihat sedikitpun Amanda yang bukan siapa-siapa ini. Dia akan tetap melihat siapa yang mempunyai kedudukan walau melakukan kesalahan."Nyonya Wiliam, aku harap kamu bisa membedakan mana yang benar dan salah. Aku yakin Nyonya William tahu maksud saya," ucap Amanda lalu keluar dari ruangan itu."Dasar perempuan pembawa sial. Gara-gara kamu putraku jadi celaka!" seru Nyonya Wiliam lagi.Carlos terlihat tak senang dengan tingkah mamanya. Dia sangat benci ketika ada yang memperlakukan kasar Amanda. Kenapa harus percaya pada omongan Mulan