Mulan jadi ciut mendengar Amanda akan memutar cctv. Dia mendorong Amanda kuat-kuat lalu kabur dari ruangan itu."Kejar dia!" teriak Satpam."Sudah tidak usah dikejar pak. Biarkan saja," balas Amanda."Tapi dia membuat keributan di sini," ucap satpam.Amanda menggelengkan kepalanya. Tidak usah meladeni manusia seperti itu. Nanti juga kena karma sendiri. Lebih baik sekarang kembali bekerja."Terima kasih ya. Kamu sudah berani bersuara," ucap Amanda."Sama-sama. Sudah tugas saya menjaga gaun yang dibuat dengan teliti ini," balas karyawan produksi."Kamu hebat. Aku akan berbicara dengan Carlos untuk menaikkab gajimu," ucap Amanda.Karyawan kecil itu mengangguk senang. Untung saja dia bertindak yang benar jadi mendapatkan keuntungan."Terima kasih banyak," balas Karyawan itu."Sekarang boleh bantu aku bawa gaun ke ruang tamu. Klien sudah mau datang," ucap Amanda.Karyawan itu membawa gaun ke ruang tamu perusahaan lalu di sana sudah menunggu seseorang yang memesan gaun tersebut.Amanda tamp
Amanda menyeringai tipis, dia menatap mata Carlos dalam. Setelahnya dia menceritakan apa yang dia lihat dari pantulan kaca di hiasan dinding tadi."Ada orang yang mengawasi kita. Aku hanya memberinya sedikit kejutan. Biar dia tahu kalau kamu mencintaiku," ucap Amanda."Kamu membuatku semakin suka padamu," balas Carlos.Pria itu menarik merangkul pinggang Amanda dan mengajakanya segera pergi dari tempat itu. Dia ingin melihat cctv siapa yang berani mengintainya di perusahaan sendiri."Sampai jumpa nanti saat pulang kerja. Aku harus menyelesaikan tugasku," ucap Amanda."Pergilah ke ruanganmu. Aku akan ke ruangan IT melihat cctv perusahaan," balas Carlos.Amanda melambaikan tangan dan berjalan menuju ruangannya untuk kembali bekerja. Amanda bekerja sampai sore hari. Seperti biasa dia selalu lembur untuk menyelesaikan pekerjaan hari ini agar fokus mengerjakan pekerjaan hari esok."Amanda kami akan pulang lebih dulu. Jaga dirimu baik-baik," pamit Ratna."Hati-hati dijalan Ratna. Aku sebent
Carlos menyeringai tipis tentu saja dia mendapatkan rekaman cctv siapa yang menguntitnya di perusahaan. Dia adalah bos harus tahu segalanya."Tentu saja, aku juga tahu ada orang yang hampir saja mencelakaimu lagi," jawab Carlos."Aku sudah menduganya. Mulan datang ke ruang produksi berusaha menghancurkan desainku, untung ada karyawan yang berani berkata tidak. kamu harus menaikkan gajinya," balas Amanda."Kamu benar, orang jujur dan kinerjanya baik harus di apresiasi," ucap Carlos.Amanda menganggung. Kalau tidak ada karyawan itu mungkin semuanya sudah hancur. Perusahaan mendapatkan nama buruk. Amanda juga tidak akan di percaya lagi oleh orang. Sama-sama tidak menguntungkan kedua belah pihak karena klien akan kecewa tidak bisa memakai gaun yang dia impikan."Carlos, aku takut Mulan akan menargetkan karyawan kecil itu untuk dicelakai!" seru Amanda."Jangan khawatir, aku sudah menyuruh orang untuk mengawasi gerak-gerik Mulan supaya tidak bertindak sembarangan," balas Carlos.Amanda menj
Amanda masih tersenyum melihat Mulan yang menjadi bahan tontonan orang-orang di restoran. Amanda menikmati pertunjukan itu sambil menyedot orange jus di gelasnya."Carlos, lihatlah calon menantu pilihan mamamu itu. Membanggakan sekali dia membuat onar di tempat umum," ucap Amanda Sarkas."Aku tidak sudi kalau punya adik ipar seperti dia, memalukan," balas Carlos kesal.Amanda tertawa kecil melihat wajah Carlos yang kesal. Karena sudah kenyang dan butuh istirahat mereka memutuskan untuk pulang. Tentu saja saat melewati meja Mulan. Amanda menggandeng Carlos erat bagaikan pasangan kekasih yang tak akan pernah terpisahkan."Aduh ada apa sih ribut-ribut. Lebih baik kalian kalau berselisih di atas ranjang aja. Bisa lebih liar melampiaskan emosi!" seru Amanda."Tutup mulutmu dasar perempuan jalang tahunya hanya urusan ranjang saja," bentak Mulan."Carlos, apa aku memuaskanmu di ranjang?" ucap Amanda."Tentu saja. Aku suka setiap gaya yang kamu gerakan diatas ranjang. Tapi aku menyukaimu kare
Rudi duduk di dekat Carlos dan Amanda. Dia tahu kalau kedatangannya tak diharapkan atau mungkin tidak diterima oleh Carlos."Carlos aku datang untuk meminta maaf padamu," ucap Rudi."Aku sudah bilang sudah menerima permintaan maafmu. Tapi aku sudah tidak mau lagi berteman denganmu!" seru Carlos.Mungkin ini adalah hukuman buat Rudi yang selalu membantu Amanda melakukan kejahatan. Dia juga kembali ingin menghancurkan kehidupan Carlos awalnya. Pantas saja Carlos tidak ingin mengenalnya lagi."Aku tahu Carlos kamu tidak akan sudi mengenalku lagi. Setidaknya aku lega karena kamu sudah memaafkan aku. Semoga kamu bahagia Carlos. Aku pamit kembali ke luar negeri," ucap Rudi.Carlos tak acuh tidak mau menggubris Rudi. Tapi Amanda memanggil Rudi untuk berhenti sebentar."Tunggu! Rudi kamu hati-hati dijalan ya. Aku mewakili Carlos mengucapkan ini. Kamu lelali gentle yang berani minta maaf saat salah. Semoga hidupmu juga bahagia!" tegas Amanda."Carlos kamu beruntung mendapatkan wanita seperti A
Nyonya Wiliam masih saja tidak terima dengan tertusuknya lengan tangan Carlos. Dia mengira kalau Amanda adalah pembawa bencana di kehidupan Carlos."Yang menusuk dengan pisau anakmu adalah Mulan. Bukan aku! Kenapa aku yang harus disalahkan?" tanya Amanda tegas."Karena kamu pembawa sial. Mulan tidak akan marah kalau kamu tidak memperovokasinya!" jawab Nyonya William.Amanda menyeringai tipis, ternyata Nyonya William ini sangat keras kepala. Dia tidak akan melihat sedikitpun Amanda yang bukan siapa-siapa ini. Dia akan tetap melihat siapa yang mempunyai kedudukan walau melakukan kesalahan."Nyonya Wiliam, aku harap kamu bisa membedakan mana yang benar dan salah. Aku yakin Nyonya William tahu maksud saya," ucap Amanda lalu keluar dari ruangan itu."Dasar perempuan pembawa sial. Gara-gara kamu putraku jadi celaka!" seru Nyonya Wiliam lagi.Carlos terlihat tak senang dengan tingkah mamanya. Dia sangat benci ketika ada yang memperlakukan kasar Amanda. Kenapa harus percaya pada omongan Mulan
Amanda menyunggingkan senyuman. Dia memang sengaja memberikan waktu untuk Carlos agar bisa berbicara dengan orang tuanya."Berbicara tentang apa yang kamu maksud? Apa kamu ingin aku segera melamarmu?" balas Carlos."Aku sengaja keluar dari ruangan itu karena aku yakin Ayahmu akan membicarakan hal penting denganmu!" seru Amanda.Tuan Wiliam yang mendengarnya tersenyum. Amanda memang wanita pengertian. Memang benar kok beliau ada hal penting yang akan di bicarakan dengan Carlos. Tapi istrinya mengacaukan segalanya. "Kamu ini peka sekali dengan keadaan. Carlos pulanglah hari ini, Ayah memang ingin berbicara serius padamu!" seru Tuan Wiliam."Pulanglah Carlos dan berbincanglah pada Ayahmu selagi dia masih ada. Jangan sampai kamu menyesal," ucap Amanda.Nyonya Wiliam sewot melihat tingkah Amanda yang sok bijak itu. Dia melengos saat mata mereka betatapan. "Alah, pandai sekali kamu cari muka pada suami dan anaku. Ketahuan banget kalau kamu itu wanita penggoda," celetuk Nyonya Wiliam."Hat
Tuan William menyeruput kopinya sebelum menjawab pertanyaan Carlos. Setelah meletakkan cangkirnya dia menatap wajah Carlos tajam dan mulai berbicara. "Aku sudah mendengar reputasi Amanda yang sangat baik di perusahaan. Aku juga dengar kalau desainnya menjadi favarit di kalangan kelas atas dan remaja. Di perusahaan dia hanya desainer biasa atau kepala divisi?" tanya Tuan William. "Dia hanya desainer biasa. Waktu itu hrd merekrutnya saat masih mahasiswa di lomba desain tingkat nasional," jawab Carlos. Orang tua itu mengangguk, dia sudah melihat segala informasi tentang diri Amanda. Padahal dia sedang berada di sisi Carlos saat ini untuk naik jabatan ataupun gaji yang besar itu sangat mudah. Tapi sepertinya Amanda tidak melakukan itu. "Apa dia tidak meminta untuk cepat menaikkan karirnya kepadamu?" tanya Tuan William. "Dia bilang tidak terbiasa bergantung pada lelaki. Padahal aku sudah menawarkan diri untuk menjadi sugar daddy padanya," jawab Carlos. "Haha ,,, Dia memang wanita
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo