Share

Putus Asa

Part 114

Aku merutuki diri sendiri, karena, membiarkan Marsya berada di dekat anak-anakku. Salahkah aku tuhan berbuat baik kepada mereka yang telah menyakitiku?

Aaarrrghhh!

"Apa salahku padamu Tuhan? Aku melakukan semua perintah-Mu, kenapa Engkau menghukumku seberat ini, kenapa?" jeritku histeris.

Aku tertunduk di depan rumah, gelapnya malam membuatku tidak tahu harus mencari kemana buah hatiku. Ibu membujukku masuk ke dalam rumah. Sirine polisi terdengar membelah keheningan malam. Tubuhku bergetar hebat, hati dan jiwaku hancur bagaikan gedung diguncang gempa dengan kekuatan yang dahsyat.

"Cari kemana pun, Aku tidak mau tahu bagaimana caranya. Aku mau hasil yang secepatnya!" bentak Revan dengan ponsel di telinganya.

Aku berlari ke dalam menaiki tangga menuju kamar. Beberapa polisi sedang memasukkan tubuh Rangga dan Adiba ke dalam kantong mayat untuk diautopsi. Menghambur memeluk tubuh kaku Adiba dan menciuminya.

"Minggir, jangan bawa anakku!" teriakku seraya menepis tangan polisi yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status