Home / Pernikahan / GADIS TAWANAN CEO / BAB 1 | JEBAKAN SANG BILLIONAIRE

Share

GADIS TAWANAN CEO
GADIS TAWANAN CEO
Author: Meilina07

BAB 1 | JEBAKAN SANG BILLIONAIRE

Author: Meilina07
last update Last Updated: 2022-04-22 21:12:30

“Bangun!”

“Heh! Bangun!”

“Bangunlah kucing liar!” ucap pria itu, sambil menepuk-nepuk pipi bersemu merah sang gadis yang masih memejamkan matanya.

Namun, meskipun dengan nada tinggi ia membangunkan kucing cantiknya itu, hasilnya tetap tak ada respon, sang gadis masih saja tergolek tak berdaya tanpa busana dan hanya selimutlah yang menutupi keindahan tubuhnya, kemudian pria gagah berperawakan tegap itu mengambil segelas air di meja fancy kabinnya.

Setelan tuxedo begitu mencetak indah tubuh sixpack itu, dengan rambut pomade khas ekskutif muda, wajahnya begitu merah padam hingga menutupi rupanya yang menawan, dengan kekesalan yang tak dapat dihindari ia menyiramkan segelas air pada tubuh gadisnya.

BYUURR

BYURRR

Tak hanya sekali, dua kali Biru mengguyurkan air ke wajah Mashayu, gadis muda yang selama ini menjadi tawanannya.

“Apa-apaan ini?” ucap Shayu, dengan nafas tersengal-sengal akibat air yang menyumbat pernafasannya, gadis cantik itu baru saja terbangun dari tidur panjangnya saat pria yang sangat ia benci harus bertindak kasar seperti itu.

“Brengsek! Mengapa kau membuatku basah kuyup?” Shayu mengibas-ngibaskan rambutnya yang terurai berkilau karena siraman air Biru.

“Bukankah kau sangat menyukainya saat aku membuatmu basah seperti semalam, hm?” pria tampan itu mendekatkan wajahnya pada wajah Shayu, ia menelan salivanya saat selimut yang Shayu kenakan basah oleh air sehingga membuat bagian yang menonjol pada tubuh gadis itu tercetak jelas dari balik selimutnya.

“Apa yang kau katakan Biru?!” ucap Shayu hendak menampar pipi Biru, namun dengan sigap tangan kokoh pria itu mencengkeram pergelangan tangan Shayu.

“Coba, ingat-ingat apa yang sudah kita lakukan semalam?” Biru semakin ingin menerkam kucing manis itu, terlebih saat wajah polosnya begitu terlihat menggemaskan.

“Apa maksudmu Biru? Bicaralah dengan jelas!”

“Apa kau masih belum sadar Shayu? Sadarlah dan tebus semuanya!” Biru kembali mendekatkan wajahnya, menciptakan kontak mata di antara mereka berdua.

Shayu mematung, menatap dagu tegas dan mata elang Biru, ia seakan terhipnotis oleh rupa rentenir kejam itu.

“Sudah sadar? Atau mau disadarkan?” tanya Biru mencengkeram pipi mulus Shayu, merasa tersakiti gadis itupun berontak melakukan perlawanan dengan mencengkeram kerah baju lawannya.

“Apa kau pikir aku lemah Albiru? Aku bahkan bisa membunuhmu jika aku mau!” gertak Shayu dengan penuh emosi, ia sudah sangat muak dengan semua yang dilakukan rentenir sekaligus calon suaminya itu padanya.

“Woah , lihatlah gadis lemah ini. Kau selalu saja percaya diri, apa kau ingat apa yang sudah kulakukan padamu semalam?” Biru menyeringai melepaskan cengkeramannya pada Shayu.

Shayu menatap pria tampan itu dengan penuh tanda tanya, sebab ia tidak ingat apa yang telah terjadi semalam.

“Apa yang sudah kau lakukan padaku semalam?” tanya Shayu, mencengkeram sprei yang kusut akibat adegan malam mereka.

“Tidak, tidak mungkin aku dan Biru melakukan hal itu, aku yakin tidak ada yang terjadi semalam, ia bahkan akan menikahiku sebentar lagi, lalu mengapa ia mencuri malam pertama kami sekarang, tanpa kesadaranku,” Shayu terus saja bermonolog, meyakinkan dirinya bahwa di antara mereka memang belum terjadi sesuatu.

“Kau benar tidak mengingat keagresifanmu semalam Sayang?” tanya Biru, dengan nada ejekan seakan ia telah benar-benar menguasai emosional Mashayu.

“Kau bohong Biru! Kau pembohong!” lagi-lagi Shayu memeriksa keadaan tubuhnya, ia baru sadar jika tubuhnya polos tanpa sehelai benang sedikitpun.

“Dengar! Aku bisa melakukan apapun padamu, sesuai keinginaku! Bersiaplah untuk melahirkan anak untukku!” ucap pria itu dengan menggengam erat tangan Shayu, ia mengecup bibir gadisnya dengan begitu kuat, hingga berubah menjadi sebuah gigitan yang menyakitkan.

PLAK!

PLAK!

Biru menyentuh sudut bibirnya yang terluka, akibat tamparan dari tangan lembut Shayu, ia hanya tersenyum pada gadis itu, kemudian bangkit dan menarik kasar rambut Shayu kemudian melumat bibir tipis gadis tawanannya itu, semakin lama, ia semakin beringas terlebih saat Shayu tidak membalas keliaran lidahnya yang bermain di rongga mulut Mashayu.

Dia merengkuh tubuh ramping tanpa busana itu, kemudian perlahan menyingkirkan selimut yang Shayu gunakan sebagai pelindung terakhir tubuhnya yang polos.

"Mau mengulanginya lagi?hm?" desah Albiru saat tangannya menyentuh sesuatu milik Shayu, Shayu geram tetapi ia tak mampu melawan sebab Albiru menahan kedua pergelangan tangannya dengan kuat.

"Aku tau kau sangat menikmatinya bukan? Akan kutunjukkan siapa diriku yang sebenarnya Shayu, setelah ini kau akan merasakan kenimatan dan kepedihan secara bersamaan," ucap Biru memulai aksinya, namun saat itu juga ia terhenti saat melihat air mata Shayu mulai menetes.

"Kau tak sekuat yang kukira kucing liar! aku akan menjinakkanmu dengan caraku!"

"Brengsek! Dasar monster! Kau jahat Biru! Kau jahat!” ucap Shayu, menahan rasa ngilu di area sensitifnya, hampir saja kemarin ia berhasil kabur dari pria jahat itu, tetapi sekarang ia harus kembali tertahan, bahkan ayahnya sekalipun tak mampu menyelamatkan dirinya, ia menangis, kali ini air mata benar-benar telah mengalir di pipi berseri itu.

Sudah sekian lama ia bertahan untuk tetap kuat dan tegar namun, sekarang semuanya sia-sia, Biru sudah mendapatkan apa yang ia inginkan dari Shayu.

Shayu melepaskan pagutan bibirnya dengan Albiru, kemudian menampar wajah Biru beberapa kali lagi, Biru meringis saat sudut bibirnya berdarah, tetapi ia tetap saja masih bisa tersenyum pada gadis yang ia benci sekaligus ia cintai tersebut.

“Kau menamparku lagi? Tak masalah, karena sekarang tak ada lagi yang mampu memisahkanmu dari pria monster seperti diriku!”

“Aku membencimu melebihi apapun di dunia ini! Aku benci padamu Albiru Declaire!” teriak Shayu, kini tubuh polosnya terperosot ke lantai, dengan rambut dan wajah yang masih terdapat sisa air mata bercampur segelas air yang Biru siramkan ke arahnya.

“Kau harus merasakan apa yang selama ini kurasakan Shayu! Harus!” ucap Biru kembali mencengkeram pipi mulus itu.

“Diam kau! Jelaskan padaku tentang segalanya sekarang!”

“Apa salahku padamu Biru! Apa?” tanya Shayu, dengan menatap mata tajam Biru, Biru tak dapat menjawab apapun, ia hanya tersenyum sinis dan meninggalkan gadisnya begitu saja.

“Kau tau apa yang sudah kau curi dari hidupku Shay?”

“Kau telah mencuri hidupku! Kau dan ayahmu adalah pencuri!” ucap Biru dengan kasar. Shayu masih tak mengerti dengan ucapan yang keluar dari bibir sensual pria itu.

“Apa maksudmu Biru? Tolong, jelaskan semuanya secara gamblang. Jika memang aku bersalah padamu, maka biarkan aku menebusnya dengan caraku, bukan seperti ini!” ucap Shayu membuat negosiasi dengan pria yang kini hanya tersenyum sinis mendengar perkataan kucing cantiknya itu.

“Tidak semudah itu Shayu! Tidak semudah itu!” Biru menarik rambut yang terurai itu, hingga membuat pemiliknya meringis kesakitan lagi dan lagi.

“Kau harus mengembalikan kesunyian hidupku dengan segala canda tawa dari anak-anak dan bayi-bayi yang lucu dari rahimmu!” ucap Biru lalu berjalan ke luar ruangan suite itu.

Sementara Shayu masih saja menangis, ia benar-benar tak habis pikir, mengapa ada jenis manusia seperti Biru di dunia ini. Fisik yang begitu menawan tetapi, perilaku yang begitu menyesakkan, sungguh perpaduan yang sangat disayangkan.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Senja Merona
padahal biru warna kesukaanku, baiklah nanti kamu pasti bucin bir
goodnovel comment avatar
Esa Aurelia
sungguh terlalu declaire ...
goodnovel comment avatar
Meilina07
thank you baby sugar wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 2 | AWAL MULA

    Beberapa tahun silam “Nak, bapak sakit. Kita butuh biaya lebih untuk pengobatan bapak,” ucap ibu Shayu, saat melihat putrinya baru saja pulang sekolah, Shayu pun terperanjat kaget, ia teringat bukankah terakhir ayahnya berada di rumah, beliau terlihat baik-baik saja, lalu mengapa sekarang tiba-tiba jadi sakit seperti ini. Shayu menghampiri ibunya dan menanyakan hal tersebut. “Buk, bapak sakit? Bukankah sebelum berangkat ke kota bapak baik-baik saja?” tanya anak gadis itu heran. “Iya, rekan bapak, Pak Hamdan tadi mengabari jika bapak terkena serangan jantung saat sedang bekerja,” ibu itu pun terlihat lemas, namun ia tetap berusaha terlihat tegar di depan anaknya. “Apa Buk? Jantung?” Shayu pun semakin terkejut. “Ya benar, Mashayu. Bapak harus menjalani operasi baypass jantung secepatnya. Ibu bingung, sementara ini biaya pengobatan masih ditanggung oleh perusahaan bapak berkerja, namun setelah ini biaya akan dibebankan pada keluarga pasien, mengingat kontrak kerja bapak akan segera b

    Last Updated : 2022-04-22
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 3 | SIAPA KAU?

    Mashayu berjalan gontai setelah membetulkan pakaiannya yang acak-acakan karena perbuatan pria tadi, cengkraman tangan itu masih sangat ia rasakan, rasanya sakit sekali untuknya, tetapi Shayu heran, mengapa wajah Albiru begitu familiar baginya, mungkinkah mereka pernah bertemu sebelumnya, Shayu sama sekali tidak ingat, lalu ia pun melanjutkan pekerjaanya dan setelah itu, gadis itu menghadap HRM, untuk menuntut keadilan untuknya, dan juga untuk orang lain, karena kejadian seperti tadi akan terus jika tidak dihentikan. Kini ia tiba di depan ruangan HRM, diapun masuk ke ruangan itu, Ibu Dina adalah kepala HRM di hotel tempatnya bekerja tersebut, ia sangat ramah, tanpa ragu wanita paruhbaya itupun menanyakan apa keperluan Shayu datang ke ruangannya. “Ibu Dina, saya minta maaf sebelumnya jika dinggap terlalu berlebihan dalam menyikapi sikap tamu terhadap saya hari ini,” ucap Shayu ragu, Ibu Dina dengan saksama mendengarkan dan memperhatikan ucapan gadis itu “Ada masalah apa dengan tamu it

    Last Updated : 2022-04-22
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 4 | LINTAH DARAT

    “Apa maksudmu?” bentak Shayu pada pria yang masih saja berada di hadapannya itu, ia merasa pria itu sedang ingin menggodanya, pria setampan dan semapan itu menggoda seorang gadis biasa seperti Shayu, gadis itu merasa ada yang tidak beres pada Biru. Biru mulai mendekat, dan semakin dekat lalu berbisik di telinga Shayu. “Aku tau kau sangat penasaran terhadapku bukan?” tanya Albiru, hembusan nafas itu lagi-lagi menggelitik manja di area leher Shayu. Seakan ia sengaja melakukannya untuk membangunkan hasrat Mashayu. “Albiru, siapa sebenarnya dirimu? Dan kenapa kau terus saja menggangguku?” Shayu tak tau lagi harus menggunakan bahasa apa, agar pria itu mau menjelaskan maksud dan tujuannya. “Mashayu, aku tertarik padamu. Menikahlah denganku, dan kau tak perlu lagi bekerja keras untuk melunasi hutangmu,” kata Biru tepat pada wajah Shayu. Sejenak gadis itu berfikir bagaimana mungkin pria itu tahu tentang hutangnya. Mungkinkah ia benar-benar telah mengenal Shayu dan keluarganya sebelumnya.

    Last Updated : 2022-04-22
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 5 | DICULIK

    Albiru sedang berada di ruangannya, sebuah ruang kerja di mansion bergaya Eropa, pemilik mata elang dan hidung mancung itu sedang berbicara pada asisten pribadinya, Dilan. “Tuan, kami mendapat laporan bahwa Tangguh Airlangga masih dalam status koma,” ucap pria berseragam serba hitam itu pada bosnya. “Bagaimana kondisi bedebah itu sekarang? Apa kau yakin ia masih koma?” tanya Biru, memastikan. “Yakin tuan, sesuai dengan laporan dokter,” “Bagus, lihat saja Tangguh! Setangguh apa dirimu setelah ini, apa yang bisa kau lakukan saat nanti putrimu berada dalam genggamanku,” gumam Biru sambil menatap foto agen rahasia Negara yang sejak lama diincarnya itu. “Charles, pastikan system sadap dan pengintai kita bekerja dengan benar! Aku tak ingin ada kesalahan terutama, saat Tangguh tersadar nanti,” ucap Biru pada asistennya itu. “Siap tuan,” jawab Charles. “Berjagalah di depan kamar Shayu, jangan sampai ia kabur!” “Sesuai perintahmu Tuan,” jawab Charles. **** Di tempat lain. Tepatnya di

    Last Updated : 2022-04-22
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 6 | KABUR

    Sial, kenapa curam sekali lantainya! dan jika aku memaksakan untuk melompat maka matilah diriku! jika saja tak ada tanggungan keuangan untuk keluarga, sudah dari kemarin-kemarin aku bunuh diri. Sayangnya, aku masih memikirkan ayah ibuku yang saat ini terjerat rentenir gila itu! gumam Mashayu saat berada di balcony bangunan megah itu. Dia mengamati lingkungan sekitar dari atas, lantai tiga kamar dimana Albiru menyekapnya, dilihatnya beberapa penjaga mansion sedang berjalan mondar-mandir mengedarkan pandangan. Mashayu masih mengamati dan memikirkan caranya bagaimana untuk bisa kabur. Diapun mengambil bed cover di atas tempat tidur kemudian menariknya dan mengikatnya menjadi beberapa bagian. Setelah itu dihubungkannya pada rails pada balcony tersebut. Mashayu berusaha sekuat tenaga agar kain tebal itu dapat terikat dengan sempurna sehingga mampu untuk menopang tubuhnya saat ia kabur nanti. Semoga saja bundalan sheet dan bed cover ini cukup untuk membawaku hingga ke dasar, Ya Tuhan, la

    Last Updated : 2022-05-12
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 7 | TERTANGKAP LAGI

    “Ayo pulang!” ucap Biru, mencengkeram tangan gadis itu. “Tidak mau! Pulang kemana? Itu bukan rumahku!” ucap Shayu mencoba untuk melepaskan tangan kekar itu, otot kehijauan mulai terlihat di kulit putih Albiru. “Mansion itu akan menjadi tempat tinggalmu! Mashayu!” Biru semakin mengeratkan genggaman tanganya. “Akhh! Shayu! Kau!” pria itu tiba-tiba memekik kesakitan saat Shayu menggigit tangannya, seketika Albiru melepaskan tawanan yang telah berhasil ditangkapnya itu. “Rasakan!” Mashayu berlari sekuat tenaganya, namun dengan sigap kawanan pengawal Albiru kembali menangkapnya. “Bawa dia masuk ke mobil!” perintah Albiru, seketika pria-pria berpakaian hitam itu membawa Shayu masuk. “Baik tuan,” jawab mereka serempak. Mashayu berontak, hingga ia kembali menggigit para bodyguard itu dengan sisa tenaga yang ia miliki. “Akh! Nona kenapa kau hobi sekali menggigit!” ucap salah seorang pengawal. “Rasakan! Aku bisa saja memakan dagingmu jika aku mau!” ucap gadis yang mulai pucat itu, ia ke

    Last Updated : 2022-05-13
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 8 | LEPASKAN AKU

    “Bagaimana keadaannya Dok?” tanya Albiru pada dokter itu. “Umm.. tidak ada masalah tuan,” ucap dokter sambil memeriksa bagian luka Shayu. “Apa anda yakin?” Albiru ikut mengamati kaki Mashayu. “Yakin, tuan. Hanya perlu dua atau tiga jahitan dan luka ini akan segera hilang,” dokter itupun mulai memebersihkan luka di telapak kaki Mashayu. Kemudian dikeluarkannya alat jahit medis, Shayu bergidik ngeri. “Ahh!” pekik gadis itu saat dokter menyuntiknya bius di bagian yang akan dilakikan tindakan. “Maaf Nona,” ucap dokter itu. Albiru menatap gadisnya yang tengah kesakitan selama proses penjahitan. “Dok, apa kau yakin itu mati rasa?” tanya Albiru. “Iya tuan,” jawab sang dokter sambil melanjutkan kegiatannya. “Tapi, kenapa dia sangat kesakitan?” tanya pria itu sedikit menampakkan kekhawatiran. “Aku tidak sedang kesakitan Biru!” “Aku hanya ngeri melihat jarum jahit,” kini Shayu mengeluarkan suaranya. “Tidak apa nona, ini tak akan lama lagi, dan setelah ini luka anda akan segera pulih,”

    Last Updated : 2022-05-14
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 9 | TERGODA

    Albiru masuk ke kamar Mashayu dengan diikuti Rida, pelayannya dari belakang. Tampak gadis itu masih terbaring di atas tempat tidur. "Rida, suruh dia makan! aku ingin melihatnya!" perintah Albiru, dan seketika mendekati Mashayu yang masih tak mau menatap ke arah Albiru. "Nona, maaf ini makanannya," ucap pelayan wanita itu. "Sudah kubilang, aku tidak lapar!" ucap Mashayu ketus. "Tapi, tuan meminta anda untuk makan, Nona," tutur Rida lembut. "Suruh saja dia yang makan!" Mashayu masih saja menolak, sedangkan perutnya kian berbunyi menandakan jika empunya sedang kelaparan. "Nona.. " "Apa? cepat bawa nasi itu pergi!" Albiru yang hanya memperhatikan sejak tadi, kemudian merasa geram pada gadis itu dan menghampirinya, ia bahkan tau jika Mashayu sedang kelaparan."Rida, pergilah," ucap pria itu sambil meraih piring di tangan pelayannya. Wanita itupun mengangguk dan keluar dari sana meninggalkan tuannya bersama gadisnya. "Apa kau mau mati kelaparan?" tanya Albiru dengan sepiring nasi di

    Last Updated : 2022-05-15

Latest chapter

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 49 | KAU HAMIL

    "Biru, jelaskan padaku!" rangek Mashayu sambil menghentak-hentakkan kakinya, terlihat lucu di mata Albiru."Jelaskan apa sayang?" "Tentang gadis itu!" Mashayu semakin terlihat kesal. melihat sang suami begitu sengaja mengacuhkannya setelah berhasil membuat gadis itu penasaran setengah mati."Sudah kukatakan, kaulah gadis itu Shayu, mengapa masih belum percaya juga," ucap pria itu kemudian melingkarkan tangan kekarnya pada pinggang ramping Mashayu."Kau bohong!" "Sayang, ayolah hentikan perdebatan ini. Apa kau tidak merasa lapar?" tanya Albiru sambil meletakkan dagunya pada pundak sang istri. Terlihat begitu romantis meskipun dengan wajah Mashayu yang sedang diselimuti kekesalan. "Aku belum lapar!" jawab Mashayu ketus."Adik bayi, apa kau juga tidak merasa lapar sama seperti mama?" goda pria itu sambil mengelus perut Mashayu."Jangan gila Biru, aku tidak sedang hamil!""Belum sayang, dan mungkin sebentar lagi." ucap Albiru, kemudian meraih ponselnya untuk menelepon seseorang."Charl

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 48 | KAULAH ORANGNYA

    Mashayu menggeliat sambil membetulkan posisinya, tangan halusnya menyentuh seprei satin yang kusut dan acak akibat ulah suaminya, sementara Albiru yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan wajah yang segar begitu terlihat bersemangat. "Sayang, jadi jalan-jalan?" tanya Albiru pada gadis yang masih berbaring di atas bed itu. "Apa kau senang sekarang?" sungut Mashayu, ia masih saja kesal karena Albiru mengerjainya dari pagi hingga siang hari. "Maaf sayang, kau sangat menggoda sehingga aku tak dapat menahan diri," Albiru menunjukkan ekspresi menyesal namun itu tidak membuat Mashayu lantas memaafkannya. "Kau sungguh menyebalkan! kau menghilangkan mood liburanku, Biru!" "Oh sayang, bukankah kita sedang berbulan madu saat ini hm?" Albiru menyentuh dagu gadis itu lalu memberikan kecupan pada bibirnya. "Sungguh menyebalkan!" dengus Masahyu dengan area dadanya yang semakin terasa sakit, seperti nyeri saat ingin datang bulan, tetapi nyatanya tamu bulanannya tid

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 47 | JALAN-JALAN

    “Biru, aku ingin pergi ke pantai,” ucap Mashayu sambil mengeratkan pelukan tangannya pada lengan Albiru.“Ke pantai? Sekarang?” Biru mengerutkan keningnya, terheran tidak biasanya sang istri manja seperti itu.“Iya!” seru gadis itu kemudian memeluk tubuh Albiru, menempelkan dadanya dengan dada bidang suaminya, membuat pria itu sedikit terangsang.“Apa kau sedang ingin menggodaku sayang?” Albiru menaikkan satu alisnya sambil mencubit dagu tirus Mashayu.“Tidak Biru,” ucap Shayu menggelengkan kepalanya.“Hu’um, aku sungguh ingin pergi sekarang,” ucapnya lagi, sambil semakin mengeratkan pelukannya bahkan ia juga menciumi pipi sang suami. Albiru menghentikan pekerjaannya, menutup laptop dan segera merengkuh pinggang Mashayu.“Kau sungguh ingin menggodaku rupanya ya?” sergah suami Mashayu itu lalu merebahkan tubuh Mashayu di atas ranjang.Mashayu menutup matanya, ia selalu saja merasa risih saat tatapan Albiru begitu terlihat menyeramkan seperti itu, tatapan yang sangat menunjukkan jika pr

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 46 | APA KAU SEDANG NGIDAM?

    “Shayu, apa kau mendengarku?” Albiru kembali mengulangi perkataannya.“Sayang, saat itu juga Albiru menoleh ke arah sang istri tetapi ia harus menahan kekesalan karena ternyata Mashayu telah tertidur.“Astaga Shayu, aku sudah sangat memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya kepadamu tetapi ternyata kau justru terlelap,” ucap Albiru menghela napas panjang, ingin memarahi sang istri tetapi tidak tega akhirnya ia hanya mengecup wajah cantik itu.‘Mungkin ini belum waktunya untukmu mengetahui semuanya Shayu, biarlah kita menjalani apa yang ada dulu. Aku belum siap untuk menerima kemarahanmu sayang,’ gumam pria tampan itu.***Tiba di Jakarta.Charles menjemput atasan beserta sang istri tersebut di area departure. Sesekali Mashayu mengerjapkan matanya saat berusaha melawan rasa kantuk yang masih melanda.“Sayang, apa kau masih saja mengantuk? Kau bahkan sudah tertidur lebih dari enam jam!” ucap Albiru sambil berjalan menggandeng tangan gadis itu.“Aku pun tak tau Biru, beberapa waktu

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 45 | PENGAKUAN ALBIRU

    BAB 45 ALBIRU SHAYUSatu bulan kemudian Shayu dan Albiru memutuskan untuk kembali ke Indonesia, dengan berat hati Sharon melepaskan putra dan menantunya tersebut, wanita paruh baya itu sudah sangat menyayangi Mashayu, baginya gadis itu merupakan secerca cahaya di dalam kehidupan putranya yang selama ini terbilang gelap dan hampa.“Biru, bisakah Shayu tetap tinggal di sini?” tanya Sharon menggoda putranya padahal ia tau jika Albiru begitu tidak bisa berjauhan dari istri cantiknya itu.“Apa maksud mama? Bagaimana mungkin Shayu berada di sini sedangkan Biru di Indonesia?”“Kau bisa mengunjunginya setiap minggu Nak!” rengek Sharon.“Tidak bisa Ma!” bantah Albiru.“Ayolah! Mama sangat kesepian di sini!” Sharon masih saja ingin mengerjai pria itu.“Ma, bukankah mama ingin agar Shayu segera hamil? Lalu jika kami harus menjalani LDR, peluang untuk hamil itu akan semakin mengecil ma,” balas Albiru, padahal ia memang tidak bisa berjauhan dengan Mashayu, pesona gadis itu terlalu memabukkan untuk

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 44 | TIDAK HAMIL

    BAB 44 ALBIRU SHAYUAlbiru semakin merasakan gejolak pada perutnya, sementara Sharon semakin menyunggingkan senyuman di wajahnya. Wanita paruh baya itu sangat berharap lebih pada putera dan menanantunya tanpa memperdulikan kondisi Albiru yang semakin kacau.“Ma, Shayu akan menelepon dokter sekarang juga!” ucap gadis yang mulai tidak tega pada suaminya itu.“No sayang! Kau tak boleh terlalu banyak bergerak, biarkan mama saja yang menghubungi dokter!” sergah Sharon kemudian berlari untuk mengambil ponselnya.“Ma, apa-apaan ini, Biru yang sedang sakit, tetapi mengapa mama malah mengkhawatirkan Shayu?”“Biru, jangan terlalu banyak bicara! Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah!” pungkas wanita paruh baya itu kemudian berlalu. Albiru hanya menatap sang istri dengan ekspresi bertanya-tanya.“Sayang, apa kau hamil?” tanya Albiru ragu.“Aku tidak tau, Biru. Tetapi rasanya itu tidak mungkin, aku bahkan merasa sangat biasa-biasa saja saat ini,” jawab gadis itu santai.“Oh, jika kau benar h

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 43 | KEHAMILAN SIMPATIK

    Albiru masih terlelap setelah kegiatan panasnya dengan sang istri semalam. Dia benar-benar terlarut dalam kehangatan tubuh Mashayu, begitupun dengan Mashayu yang tak dapat mengontrol dirinya saat sentuhan Albiru begitu terasa memabukkan pada setiap jengkal kulit mulus gadis itu. Setelah usai membersihkan diri, gadis itupun keluar dari kamar menuju dapur, berniat untuk membuatkan sarapan untuk suaminya. “Selamat pagi sayang,” sapa Sharon yang sedang memasak. “Selamat pagi Mama,” jawab Mashayu padahal ia sudah bangun sepagi mungkin, tetapi tetap saja ibu mertuanya bangun lebih pagi dari dirinya. “Mashayu, bagaimana tidurmu?” Sharon memperhatikan wajah menantunya tersebut, sambil tersenyum-senyum ia membatin Kau hebat Albiru, tidak sia-sia mama membantumu! Gumam Sharon saat memeperhatikan kulit Mashayu yang penuh dengan kissmarks dari puteranya. “Sangat nyenyak Ma, bagaimana tidur mama? Maafkan Shayu yang selalu tertlambat bangun,” ucap gadis itu, menahan malu, ia tau jika sang ibu m

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 42 | SIHIR APA YANG KAU MILIKI

    Mashayu menatap benda pipih itu ia tak mengerti mengapa Albiru tidak menggunakan uang tersebut seperti sebagai mana mestinya, gadis itu sempat berfikir jika Albiru adalah tipe orang yang serakah, tetapi lagi-lagi sepertinya dugaannya itu salah.“Albiru, mengapa kau tak menggunkan uang ini? kupikir kau akan--,” ucap Mashayu terpotong saat pria tampan di sampingnya itu menghentikannya.“No Shayu, aku tak menggunakan uang itu,” ucap Albiru.“Iya, tetapi kenapa?”“Karena itu uangmu Shayu, itu hasil kerja kerasmu selama bertahun-tahun ini,” Albiru menatap manik indah gadis itu.“Biru, ada apa denganmu? Ini uangmu! Aku telah bekerja keras selama ini hanya untuk mengembalikan uangmu,” ucap Mashayu sambil memberikan kartu atm itu pada Albiru.“Shayu, mungkin aku memang memerasmu selama ini, tetapi jujur saja aku tak bisa mengatakan alasan yang sesungguhnya padamu. Yang jelas kau harus mengambil uangmu kembali, aku adalah suamimu sekarang dan sudah menjadi kwajibanku untuk menafkahimu,” jelas

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 41 | KEBAHAGIAAN ALBIRU

    Mashayu memandang tubuh renta itu, wajah yang begitu teduh meskipun matanya terpejam tetapi Armani terlihat seperti seoarang yang masih sehat dan terawat.“Opa, sebelumnya perkenalkan saya Mashayu istri Albiru, cucu opa yang tampan itu, opa bisa memanggilku dengan nama Shayu.” Gadis itu terus memperhatikan tubuh yang sedang tergolek dengan berbagai alat bantu kehidupan itu.“Opa, bagaimana kabar opa? Mungkin benar ini adalah pertemuan pertama kita, tetapi entah mengapa Shayu merasa sudah sangat mengenal opa,” ucap Mashayu sambil terus mencoba berkomunikasi dengan pria renta tersebut, berharap sang kakek bisa mendengarnya.“Opa, apa Shayu boleh sedikit bercerita? Sebenarnya awalnya Shayu sangat membenci Biru, karena dia sudah sangat keterlaluan pada Mashayu, namun entah bagaimana seiring berjalannya waktu Shayu mulai jatuh hati padanya,” Mashayu tersenyum tipis dia merasa seperti ingin menceritakan semuanya pada Armani saat itu juga.“Apa opa tau, jika ternyata Albiru pun juga memiliki

DMCA.com Protection Status