Home / Pernikahan / GADIS TAWANAN CEO / BAB 4 | LINTAH DARAT

Share

BAB 4 | LINTAH DARAT

Author: Meilina07
last update Last Updated: 2022-04-22 21:57:23

“Apa maksudmu?” bentak Shayu pada pria yang masih saja berada di hadapannya itu, ia merasa pria itu sedang ingin menggodanya, pria setampan dan semapan itu menggoda seorang gadis biasa seperti Shayu, gadis itu merasa ada yang tidak beres pada Biru. Biru mulai mendekat, dan  semakin dekat lalu berbisik di telinga Shayu.

“Aku tau kau sangat penasaran terhadapku bukan?” tanya Albiru, hembusan nafas itu lagi-lagi menggelitik manja di area leher Shayu. Seakan ia sengaja melakukannya untuk membangunkan hasrat Mashayu.

“Albiru, siapa sebenarnya dirimu? Dan kenapa kau terus saja menggangguku?”  Shayu tak tau lagi harus menggunakan bahasa apa, agar pria itu mau menjelaskan maksud dan tujuannya.

“Mashayu, aku tertarik padamu. Menikahlah denganku, dan kau tak perlu lagi bekerja keras untuk melunasi hutangmu,” kata Biru tepat pada wajah Shayu. Sejenak gadis itu berfikir bagaimana mungkin pria itu tahu tentang hutangnya. Mungkinkah ia benar-benar telah mengenal Shayu dan keluarganya sebelumnya.

“Kau tau tentang hutangku?” tanya gadis itu ragu.

“Tentu saja, ibumu yang memiliki hutang, bukan?”

“Iya benar. Dari mana kau tau?”

“Bukankah bunganya semakin mencekik leher kalian?” Biru tersenyum sinis saat mengatakan hal itu, bahkan ia pun tau tentang suku bunga hutang yang Shayu miliki, yaitu bunga yang kian menyiksanya dan ibunya.

“Dari mana kau tau Biru? Jawab aku!” Shayu pun membentaknya.

“Karena akulah orangnya Shayu, akulah orangnya!” ucap Biru, kali ini sorot matanya begitu dingin. Seakan menyimpan kebencian untuk Shayu.

“Apa maksudmu Biru? Bicaralah dengan jelas!” Albiru membetulkan kaca mata hitamnya,

 “Shayu, menikahlah denganku dan semua hutangmu akan kuanggap lunas!”  akhirnya ucapan itulah yang menyadarkan Shayu tentang siapa dirinya yang sebenarnya.

“Jadi, kau adalah rentenir itu?” ucap Shayu dengan mulut menganga. Pria sekaya Albiru ternyata adalah seorang rentenir, tetapi untuk apa? Dan kenapa? Bukankah kekayaan yang ia milikki sudah lebih dari cukup, ucap Shayu dalam hati.

Dia hanya tersenyum saat mendapati gadisnya itu terkejut.

“Bagaimana Shayu? Jadi kapan kita akan menikah?”

“Jangan kurang ajar Biru! Aku tidak akan menikah denganmu, kupastikan hutangku akan segera lunas!”

“Kau terlalu percaya diri sayang, tetapi tak apa, aku menyukai pekerja keras sepertimu!”  ucap Biru kembali dengan membelai wajah Shayu. Bagaikan serangan aliran listrik. Seluruh tubuh gadis itu terasa lumpuh saat belaian tangan Biru mengelusnya dengan lembut. Shayu ingin mengutuk dirinya sendiri atas semua itu.

Hari semakin siang, setelah kepergian lintah darat itu. Shayu pun kembali melanjutkan kegiatannya,  ia merasa wajah pria itu  begitu tercetak jelas di otaknya,  ia menyayangkan sekali mengapa wajah setampan itu harus memiliki sifat yang tak baik.

Dia mesum, dia rentenir dan dia ingin menikahiku sebagai penembus hutang keluargaku, benar-benar jahat. Bahkan bunga pinjaman yang ia berikan selalu saja naik dan naik, membuatku kelabakan untuk membayarnya.

Tetapi, aku tak akan menyerah, setelah wisuda aku akan kembali bekerja, masih tersisa satu tahun lagi sebelum jatuh tempo pelunasan, dan aku akan terselamatkan dari pria mesum seperti dirinya, Shayu sibuk bermonolog sambil melanjutkan pekerjaannya.

Keesokan harinya Shayu memulai pekerjaannya  seperti  biasanya, selesai bekerja ia pulang seperti biasanya, namun saat perjalanan kembali ke rumah, tiba-tiba saja sebuah mobil menghadang motornya, dan dia pun berhenti.

“Turun!” teriak sesorang berpakaian bodyguard. Shayu panic, sementara suasana sangat sepi, ia  tak mungkin mendapat bantuan untuk kabur.

“Turun Nona!”

“Tidak! Siapa kalian?” ucap Shayu, tetap berada di atas motor.

“Nona jangan memaksa kami untuk berbuat kasar!”

“Katakan dulu, siapa kalian?” ucap Shayu, masih saja ingin mereka mengaku padahal kondisi gadis itu tengah berada dalam situasi yang tak aman.

“Tidak, Nona akan tau setelah ikut kami,” ungkap pria itu. Dan kemudian dia dan bodyguard yang lain menarik tubuh Shayu dengan paksa, lalu membawanya ke dalam mobil.

“Kalian sangat kurang ajar! Siapa kalian sebenarnya ha?”

“Nona, akan tau jawabannya segera!”

“Kau!” Shayu memukuli bodyguard itu, ia sangat ketakutan sekarang dan tak tau kemana mereka akan membawanya setelah ini.

“Nona, tenanglah jangan membuat kami dimarahi bos besar jika terjadi sesuatu pada anda!” bodyguard berkacamata itu  masih saja memegangi tangan halus Mashayu. Dia menangkap satu hal, jadi mereka diperintahkan oleh seseorang, padahal Shayu merasa tak punya musuh sama sekali selama ini.

“Katakan, siapa bos kalian ha?”

“Nona akan tau setelah ini!” ucap Shayu, memberontak dan terus berusaha melepaskan diri dari mereka saat mobil itu tiba di sebuah mansions mewah.

“Lepaskan aku! Aku tidak mau ikut kalian! Aku mau pulang!” rasanya Shayu sangat takut, tetapi ia tak mampu melawan.

Mereka membawanya masuk ke dalam mansion mewah itu, dengan disambut oleh beberapa pelayan yang berseragam khusus.

“Bawa nona ini menemui tuan,” ucap bodyguard tadi kepada salah satu pelayan, Shayu pun dengan sigap menggunakan kesempatan itu untuk berlari namun beberapa bodyguard berhasil menangkapnya lagi.

Kini ia kembali di tahan, dan tiba-tiba seseorang membungkam mulutnya secara tiba-tiba dengan sebuah kain beraroma obat.

“Kau ini, sangat liar Shayu, tepaksa aku akan menengkanmu lebih dulu!” sama-samar terdengar seseorang mengatakan hal itu kepada Shayu yang mulai lemas, sebelum akhirnya pengelihatan gadis itu buram dan ia terpejam.

"Dan kalian! jika sampai lengah dalam menjaganya, kupastikan kepala kalian tidak akan berada pada tempatnya lagi!" ucap Biru pada para pengawalnya.

"Baik tuan," ucap para pengawal patuh.

Biru mengangkat tubuh lunglai itu dengan lengan kokohnya, bak seorang pengantin pria membawa pengantin wanitanya dalam dekapan. Dia membawa gadis itu ke sebuah ruangan, kemudian beberapa pelayan menghampirinya. 

"Selamat siang tuan," ucap para maid.

"Siang, bawa nona ini ke ruang treatment, ubah segalnya yang tidak indah, segera bawa ia padaku setealah kalian selesai," ucap Biru. 

Setelah merasa semua rencananya berjalan dengan mulus, CEO tampan itu pun kembali ke ruang kerjanya, untuk melanjutkan pekerjaannya, Biru sangat menggilai dunia IT, ia bahkan menciptakan beberapa software terkemuka di dunia, hingga bebrapa perusahaan ternama juga mengunakan software buatannya tersebut, ia mewarisi kecerdasan ayahnya yang seorang hacker. Sayangnya, saat karir sang ayah sedang melejit, tiba-tiba saja sebuah insiden kecelakaaan merenggut nyawa ayah Albiru, yaitu Rajendra Declair. 

Rajendra adalah seorang hacker yang kerap bekerjasama dengan polisi cyber dalam memecahkan suatu masalah informasi dan teknologi yang menyangkut hukum. Hingga akhir hayatnya pun, beberapa software yang memiliki hak cipta atas nama ayahnya masih saja berkeliaran dan naik daun, meskipun sang empunya telah tiada. 

Sepersekian detik kemudian, ponselnya berbunyi dan ia pun mengangkatnya.

"Ya halo, Ma," jawab Biru dengan ekspresi wajah cerah.

"Biru, Mama akan segera datang ke mansion, apa calon menantu mama sudah siap?" tanya wanita di seberang sana.

"Tentu Ma, Mama akan segera bertemu dengannya," ucap Biru tersenyum puas.

"Mari membuat kekacauan Mashayu!!" gumamnya membayangkan apa yang akan terjadi.

Related chapters

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 5 | DICULIK

    Albiru sedang berada di ruangannya, sebuah ruang kerja di mansion bergaya Eropa, pemilik mata elang dan hidung mancung itu sedang berbicara pada asisten pribadinya, Dilan. “Tuan, kami mendapat laporan bahwa Tangguh Airlangga masih dalam status koma,” ucap pria berseragam serba hitam itu pada bosnya. “Bagaimana kondisi bedebah itu sekarang? Apa kau yakin ia masih koma?” tanya Biru, memastikan. “Yakin tuan, sesuai dengan laporan dokter,” “Bagus, lihat saja Tangguh! Setangguh apa dirimu setelah ini, apa yang bisa kau lakukan saat nanti putrimu berada dalam genggamanku,” gumam Biru sambil menatap foto agen rahasia Negara yang sejak lama diincarnya itu. “Charles, pastikan system sadap dan pengintai kita bekerja dengan benar! Aku tak ingin ada kesalahan terutama, saat Tangguh tersadar nanti,” ucap Biru pada asistennya itu. “Siap tuan,” jawab Charles. “Berjagalah di depan kamar Shayu, jangan sampai ia kabur!” “Sesuai perintahmu Tuan,” jawab Charles. **** Di tempat lain. Tepatnya di

    Last Updated : 2022-04-22
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 6 | KABUR

    Sial, kenapa curam sekali lantainya! dan jika aku memaksakan untuk melompat maka matilah diriku! jika saja tak ada tanggungan keuangan untuk keluarga, sudah dari kemarin-kemarin aku bunuh diri. Sayangnya, aku masih memikirkan ayah ibuku yang saat ini terjerat rentenir gila itu! gumam Mashayu saat berada di balcony bangunan megah itu. Dia mengamati lingkungan sekitar dari atas, lantai tiga kamar dimana Albiru menyekapnya, dilihatnya beberapa penjaga mansion sedang berjalan mondar-mandir mengedarkan pandangan. Mashayu masih mengamati dan memikirkan caranya bagaimana untuk bisa kabur. Diapun mengambil bed cover di atas tempat tidur kemudian menariknya dan mengikatnya menjadi beberapa bagian. Setelah itu dihubungkannya pada rails pada balcony tersebut. Mashayu berusaha sekuat tenaga agar kain tebal itu dapat terikat dengan sempurna sehingga mampu untuk menopang tubuhnya saat ia kabur nanti. Semoga saja bundalan sheet dan bed cover ini cukup untuk membawaku hingga ke dasar, Ya Tuhan, la

    Last Updated : 2022-05-12
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 7 | TERTANGKAP LAGI

    “Ayo pulang!” ucap Biru, mencengkeram tangan gadis itu. “Tidak mau! Pulang kemana? Itu bukan rumahku!” ucap Shayu mencoba untuk melepaskan tangan kekar itu, otot kehijauan mulai terlihat di kulit putih Albiru. “Mansion itu akan menjadi tempat tinggalmu! Mashayu!” Biru semakin mengeratkan genggaman tanganya. “Akhh! Shayu! Kau!” pria itu tiba-tiba memekik kesakitan saat Shayu menggigit tangannya, seketika Albiru melepaskan tawanan yang telah berhasil ditangkapnya itu. “Rasakan!” Mashayu berlari sekuat tenaganya, namun dengan sigap kawanan pengawal Albiru kembali menangkapnya. “Bawa dia masuk ke mobil!” perintah Albiru, seketika pria-pria berpakaian hitam itu membawa Shayu masuk. “Baik tuan,” jawab mereka serempak. Mashayu berontak, hingga ia kembali menggigit para bodyguard itu dengan sisa tenaga yang ia miliki. “Akh! Nona kenapa kau hobi sekali menggigit!” ucap salah seorang pengawal. “Rasakan! Aku bisa saja memakan dagingmu jika aku mau!” ucap gadis yang mulai pucat itu, ia ke

    Last Updated : 2022-05-13
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 8 | LEPASKAN AKU

    “Bagaimana keadaannya Dok?” tanya Albiru pada dokter itu. “Umm.. tidak ada masalah tuan,” ucap dokter sambil memeriksa bagian luka Shayu. “Apa anda yakin?” Albiru ikut mengamati kaki Mashayu. “Yakin, tuan. Hanya perlu dua atau tiga jahitan dan luka ini akan segera hilang,” dokter itupun mulai memebersihkan luka di telapak kaki Mashayu. Kemudian dikeluarkannya alat jahit medis, Shayu bergidik ngeri. “Ahh!” pekik gadis itu saat dokter menyuntiknya bius di bagian yang akan dilakikan tindakan. “Maaf Nona,” ucap dokter itu. Albiru menatap gadisnya yang tengah kesakitan selama proses penjahitan. “Dok, apa kau yakin itu mati rasa?” tanya Albiru. “Iya tuan,” jawab sang dokter sambil melanjutkan kegiatannya. “Tapi, kenapa dia sangat kesakitan?” tanya pria itu sedikit menampakkan kekhawatiran. “Aku tidak sedang kesakitan Biru!” “Aku hanya ngeri melihat jarum jahit,” kini Shayu mengeluarkan suaranya. “Tidak apa nona, ini tak akan lama lagi, dan setelah ini luka anda akan segera pulih,”

    Last Updated : 2022-05-14
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 9 | TERGODA

    Albiru masuk ke kamar Mashayu dengan diikuti Rida, pelayannya dari belakang. Tampak gadis itu masih terbaring di atas tempat tidur. "Rida, suruh dia makan! aku ingin melihatnya!" perintah Albiru, dan seketika mendekati Mashayu yang masih tak mau menatap ke arah Albiru. "Nona, maaf ini makanannya," ucap pelayan wanita itu. "Sudah kubilang, aku tidak lapar!" ucap Mashayu ketus. "Tapi, tuan meminta anda untuk makan, Nona," tutur Rida lembut. "Suruh saja dia yang makan!" Mashayu masih saja menolak, sedangkan perutnya kian berbunyi menandakan jika empunya sedang kelaparan. "Nona.. " "Apa? cepat bawa nasi itu pergi!" Albiru yang hanya memperhatikan sejak tadi, kemudian merasa geram pada gadis itu dan menghampirinya, ia bahkan tau jika Mashayu sedang kelaparan."Rida, pergilah," ucap pria itu sambil meraih piring di tangan pelayannya. Wanita itupun mengangguk dan keluar dari sana meninggalkan tuannya bersama gadisnya. "Apa kau mau mati kelaparan?" tanya Albiru dengan sepiring nasi di

    Last Updated : 2022-05-15
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 10 | PULANG

    “Jangan menyentuhku!” ucap Shayu berusaha melepaskan diri dari pria itu. “Biru!” “Lepaskan!” bagaikan mendapat dorongan semangat, nyatanya pria itu justru semakin liar menjelajahi tubuh indah Mashayu, Shayu menggunakan segala kekuatannya agar bisa lolos dari pria kejam dan mes*m itu. Tetapi, tetap saja sepertinya tenaga mereka sangat berbeda jauh. Bagaimanapun Shayu adalah seorang wanita, tentu saja ia tak dapat melawan pria kekar itu. Ada desiran aneh saat mata mereka saling bertemu, namun rasa kesal dan benci begitu mendominasi sehingga membuat gadis itu memiliki tenaga lebih untuk mendorong Albiru. “Sudah kubilang jangan menyentuhku!” “UKHH!” Shayu mendorong dan menendang tubuh pria yang sedang mengungkungnya tersebut, hingga terjatuh ke lantai. “Sial, tubuh sekecil itu, nyatanya bisa menjatuhkanku,” batin Albiru , dia meringis kesakitan, mendapati bagian tubuhnya yang menghantam lantai marmer kamar itu. Shayu berlari menuju pintu keluar, ia tak sanggup untuk berada di dekat

    Last Updated : 2022-05-16
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 11 | MENIKAHLAH DENGAN ALBIRU

    "Bu, apa yang ibu katakan?" tanya Mashayu saat mendengar ibunya mengatakan hal yang menurutnya gila. "Nak, ibu tak mau melihatmu terus menderita, lebih baik menikah saja dengan Albiru!" "Tidak Bu, Shayu tidak mau!" ucap gadis keras kepala itu pada ibunya, sebenarnya Shayu tak pernah membantah perintah atau perkataan ibunya namun ia terpaksa harus menolaknya jika sang ibu meminta gadis itu untuk menikah dengan pria yang sangat ia benci. "Belum menikah saja sudah berniat jahat! apa lagi setelah menikah, apa ibu mau Shayu lebih disiksa lagi?" "Nak. dengarkan ibu, sepertinya dia itu pria yang baik," Laras semakin membuat Mashayu terintimidasi. "Apa ibu bilang?" "Dia itu jahat Bu, dia telah membuat hidup kita menjadi seperti ini, tidak ada pria baik yang memanfaatkan ketidakberdayaan orang lain, tidak ada orang baik yang menjadikan kelemahan orang lain untuk kepentingannya sendiri," gadis itu masih saja melanjutkan pendapatnya tentang Albiru. "Tapi Nak, waktu kita tidak banyak lagi

    Last Updated : 2022-05-17
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 12 | PRAMUGARI

    Mashayu menutup pintu kamarnya dengan kasar, hatinya bergemuruh, dadanya sesak dan meluap-luap mendengar ibunya memintanya untuk menikah dengan Albiru. Mashayu tak menyangka jika ibunya akan menyerah secepat itu. Memberikan dirinya kepada rentenir kejam dan tidak tau diri itu, bukankah suatu kebodohan untuk menyerah sebelum berperang, meskipun selama ini ia sudah cukup bertahan dengan keadaan. Walaupun hasil kerjanya kerasnya tak pernah terlihat dan tersentuh olehnya, tetapi paling tidak gadis itu dapat sedikit demi sedikit melepas ikatan kencang yang menghubungkan dirinya dengan Albiru dengan membayar cicilan hutangnya pada rentenir itu, sedikit demi sedikit. Semata-mata Shayu lakukan agar dia dan keluarganya bisa terlepas dari jeratan Albiru Declaire. "Shayu," terdengar Laras kembali memanggil namanya. Namun Shayu sama sekali tidak menjawab panggilan ibunya. "Nak, ya sudah jika kau masih membutuhkan waktu untuk berfikir, tapi ingat bulan depan adalah acara pertunanganmu dengan Na

    Last Updated : 2022-05-19

Latest chapter

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 49 | KAU HAMIL

    "Biru, jelaskan padaku!" rangek Mashayu sambil menghentak-hentakkan kakinya, terlihat lucu di mata Albiru."Jelaskan apa sayang?" "Tentang gadis itu!" Mashayu semakin terlihat kesal. melihat sang suami begitu sengaja mengacuhkannya setelah berhasil membuat gadis itu penasaran setengah mati."Sudah kukatakan, kaulah gadis itu Shayu, mengapa masih belum percaya juga," ucap pria itu kemudian melingkarkan tangan kekarnya pada pinggang ramping Mashayu."Kau bohong!" "Sayang, ayolah hentikan perdebatan ini. Apa kau tidak merasa lapar?" tanya Albiru sambil meletakkan dagunya pada pundak sang istri. Terlihat begitu romantis meskipun dengan wajah Mashayu yang sedang diselimuti kekesalan. "Aku belum lapar!" jawab Mashayu ketus."Adik bayi, apa kau juga tidak merasa lapar sama seperti mama?" goda pria itu sambil mengelus perut Mashayu."Jangan gila Biru, aku tidak sedang hamil!""Belum sayang, dan mungkin sebentar lagi." ucap Albiru, kemudian meraih ponselnya untuk menelepon seseorang."Charl

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 48 | KAULAH ORANGNYA

    Mashayu menggeliat sambil membetulkan posisinya, tangan halusnya menyentuh seprei satin yang kusut dan acak akibat ulah suaminya, sementara Albiru yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan wajah yang segar begitu terlihat bersemangat. "Sayang, jadi jalan-jalan?" tanya Albiru pada gadis yang masih berbaring di atas bed itu. "Apa kau senang sekarang?" sungut Mashayu, ia masih saja kesal karena Albiru mengerjainya dari pagi hingga siang hari. "Maaf sayang, kau sangat menggoda sehingga aku tak dapat menahan diri," Albiru menunjukkan ekspresi menyesal namun itu tidak membuat Mashayu lantas memaafkannya. "Kau sungguh menyebalkan! kau menghilangkan mood liburanku, Biru!" "Oh sayang, bukankah kita sedang berbulan madu saat ini hm?" Albiru menyentuh dagu gadis itu lalu memberikan kecupan pada bibirnya. "Sungguh menyebalkan!" dengus Masahyu dengan area dadanya yang semakin terasa sakit, seperti nyeri saat ingin datang bulan, tetapi nyatanya tamu bulanannya tid

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 47 | JALAN-JALAN

    “Biru, aku ingin pergi ke pantai,” ucap Mashayu sambil mengeratkan pelukan tangannya pada lengan Albiru.“Ke pantai? Sekarang?” Biru mengerutkan keningnya, terheran tidak biasanya sang istri manja seperti itu.“Iya!” seru gadis itu kemudian memeluk tubuh Albiru, menempelkan dadanya dengan dada bidang suaminya, membuat pria itu sedikit terangsang.“Apa kau sedang ingin menggodaku sayang?” Albiru menaikkan satu alisnya sambil mencubit dagu tirus Mashayu.“Tidak Biru,” ucap Shayu menggelengkan kepalanya.“Hu’um, aku sungguh ingin pergi sekarang,” ucapnya lagi, sambil semakin mengeratkan pelukannya bahkan ia juga menciumi pipi sang suami. Albiru menghentikan pekerjaannya, menutup laptop dan segera merengkuh pinggang Mashayu.“Kau sungguh ingin menggodaku rupanya ya?” sergah suami Mashayu itu lalu merebahkan tubuh Mashayu di atas ranjang.Mashayu menutup matanya, ia selalu saja merasa risih saat tatapan Albiru begitu terlihat menyeramkan seperti itu, tatapan yang sangat menunjukkan jika pr

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 46 | APA KAU SEDANG NGIDAM?

    “Shayu, apa kau mendengarku?” Albiru kembali mengulangi perkataannya.“Sayang, saat itu juga Albiru menoleh ke arah sang istri tetapi ia harus menahan kekesalan karena ternyata Mashayu telah tertidur.“Astaga Shayu, aku sudah sangat memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya kepadamu tetapi ternyata kau justru terlelap,” ucap Albiru menghela napas panjang, ingin memarahi sang istri tetapi tidak tega akhirnya ia hanya mengecup wajah cantik itu.‘Mungkin ini belum waktunya untukmu mengetahui semuanya Shayu, biarlah kita menjalani apa yang ada dulu. Aku belum siap untuk menerima kemarahanmu sayang,’ gumam pria tampan itu.***Tiba di Jakarta.Charles menjemput atasan beserta sang istri tersebut di area departure. Sesekali Mashayu mengerjapkan matanya saat berusaha melawan rasa kantuk yang masih melanda.“Sayang, apa kau masih saja mengantuk? Kau bahkan sudah tertidur lebih dari enam jam!” ucap Albiru sambil berjalan menggandeng tangan gadis itu.“Aku pun tak tau Biru, beberapa waktu

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 45 | PENGAKUAN ALBIRU

    BAB 45 ALBIRU SHAYUSatu bulan kemudian Shayu dan Albiru memutuskan untuk kembali ke Indonesia, dengan berat hati Sharon melepaskan putra dan menantunya tersebut, wanita paruh baya itu sudah sangat menyayangi Mashayu, baginya gadis itu merupakan secerca cahaya di dalam kehidupan putranya yang selama ini terbilang gelap dan hampa.“Biru, bisakah Shayu tetap tinggal di sini?” tanya Sharon menggoda putranya padahal ia tau jika Albiru begitu tidak bisa berjauhan dari istri cantiknya itu.“Apa maksud mama? Bagaimana mungkin Shayu berada di sini sedangkan Biru di Indonesia?”“Kau bisa mengunjunginya setiap minggu Nak!” rengek Sharon.“Tidak bisa Ma!” bantah Albiru.“Ayolah! Mama sangat kesepian di sini!” Sharon masih saja ingin mengerjai pria itu.“Ma, bukankah mama ingin agar Shayu segera hamil? Lalu jika kami harus menjalani LDR, peluang untuk hamil itu akan semakin mengecil ma,” balas Albiru, padahal ia memang tidak bisa berjauhan dengan Mashayu, pesona gadis itu terlalu memabukkan untuk

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 44 | TIDAK HAMIL

    BAB 44 ALBIRU SHAYUAlbiru semakin merasakan gejolak pada perutnya, sementara Sharon semakin menyunggingkan senyuman di wajahnya. Wanita paruh baya itu sangat berharap lebih pada putera dan menanantunya tanpa memperdulikan kondisi Albiru yang semakin kacau.“Ma, Shayu akan menelepon dokter sekarang juga!” ucap gadis yang mulai tidak tega pada suaminya itu.“No sayang! Kau tak boleh terlalu banyak bergerak, biarkan mama saja yang menghubungi dokter!” sergah Sharon kemudian berlari untuk mengambil ponselnya.“Ma, apa-apaan ini, Biru yang sedang sakit, tetapi mengapa mama malah mengkhawatirkan Shayu?”“Biru, jangan terlalu banyak bicara! Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah!” pungkas wanita paruh baya itu kemudian berlalu. Albiru hanya menatap sang istri dengan ekspresi bertanya-tanya.“Sayang, apa kau hamil?” tanya Albiru ragu.“Aku tidak tau, Biru. Tetapi rasanya itu tidak mungkin, aku bahkan merasa sangat biasa-biasa saja saat ini,” jawab gadis itu santai.“Oh, jika kau benar h

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 43 | KEHAMILAN SIMPATIK

    Albiru masih terlelap setelah kegiatan panasnya dengan sang istri semalam. Dia benar-benar terlarut dalam kehangatan tubuh Mashayu, begitupun dengan Mashayu yang tak dapat mengontrol dirinya saat sentuhan Albiru begitu terasa memabukkan pada setiap jengkal kulit mulus gadis itu. Setelah usai membersihkan diri, gadis itupun keluar dari kamar menuju dapur, berniat untuk membuatkan sarapan untuk suaminya. “Selamat pagi sayang,” sapa Sharon yang sedang memasak. “Selamat pagi Mama,” jawab Mashayu padahal ia sudah bangun sepagi mungkin, tetapi tetap saja ibu mertuanya bangun lebih pagi dari dirinya. “Mashayu, bagaimana tidurmu?” Sharon memperhatikan wajah menantunya tersebut, sambil tersenyum-senyum ia membatin Kau hebat Albiru, tidak sia-sia mama membantumu! Gumam Sharon saat memeperhatikan kulit Mashayu yang penuh dengan kissmarks dari puteranya. “Sangat nyenyak Ma, bagaimana tidur mama? Maafkan Shayu yang selalu tertlambat bangun,” ucap gadis itu, menahan malu, ia tau jika sang ibu m

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 42 | SIHIR APA YANG KAU MILIKI

    Mashayu menatap benda pipih itu ia tak mengerti mengapa Albiru tidak menggunakan uang tersebut seperti sebagai mana mestinya, gadis itu sempat berfikir jika Albiru adalah tipe orang yang serakah, tetapi lagi-lagi sepertinya dugaannya itu salah.“Albiru, mengapa kau tak menggunkan uang ini? kupikir kau akan--,” ucap Mashayu terpotong saat pria tampan di sampingnya itu menghentikannya.“No Shayu, aku tak menggunakan uang itu,” ucap Albiru.“Iya, tetapi kenapa?”“Karena itu uangmu Shayu, itu hasil kerja kerasmu selama bertahun-tahun ini,” Albiru menatap manik indah gadis itu.“Biru, ada apa denganmu? Ini uangmu! Aku telah bekerja keras selama ini hanya untuk mengembalikan uangmu,” ucap Mashayu sambil memberikan kartu atm itu pada Albiru.“Shayu, mungkin aku memang memerasmu selama ini, tetapi jujur saja aku tak bisa mengatakan alasan yang sesungguhnya padamu. Yang jelas kau harus mengambil uangmu kembali, aku adalah suamimu sekarang dan sudah menjadi kwajibanku untuk menafkahimu,” jelas

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 41 | KEBAHAGIAAN ALBIRU

    Mashayu memandang tubuh renta itu, wajah yang begitu teduh meskipun matanya terpejam tetapi Armani terlihat seperti seoarang yang masih sehat dan terawat.“Opa, sebelumnya perkenalkan saya Mashayu istri Albiru, cucu opa yang tampan itu, opa bisa memanggilku dengan nama Shayu.” Gadis itu terus memperhatikan tubuh yang sedang tergolek dengan berbagai alat bantu kehidupan itu.“Opa, bagaimana kabar opa? Mungkin benar ini adalah pertemuan pertama kita, tetapi entah mengapa Shayu merasa sudah sangat mengenal opa,” ucap Mashayu sambil terus mencoba berkomunikasi dengan pria renta tersebut, berharap sang kakek bisa mendengarnya.“Opa, apa Shayu boleh sedikit bercerita? Sebenarnya awalnya Shayu sangat membenci Biru, karena dia sudah sangat keterlaluan pada Mashayu, namun entah bagaimana seiring berjalannya waktu Shayu mulai jatuh hati padanya,” Mashayu tersenyum tipis dia merasa seperti ingin menceritakan semuanya pada Armani saat itu juga.“Apa opa tau, jika ternyata Albiru pun juga memiliki

DMCA.com Protection Status