Beranda / Pernikahan / GADIS TAWANAN CEO / BAB 11 | MENIKAHLAH DENGAN ALBIRU

Share

BAB 11 | MENIKAHLAH DENGAN ALBIRU

Penulis: Meilina07
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-17 18:08:10
"Bu, apa yang ibu katakan?" tanya Mashayu saat mendengar ibunya mengatakan hal yang menurutnya gila.

"Nak, ibu tak mau melihatmu terus menderita, lebih baik menikah saja dengan Albiru!"

"Tidak Bu, Shayu tidak mau!" ucap gadis keras kepala itu pada ibunya, sebenarnya Shayu tak pernah membantah perintah atau perkataan ibunya namun ia terpaksa harus menolaknya jika sang ibu meminta gadis itu untuk menikah dengan pria yang sangat ia benci.

"Belum menikah saja sudah berniat jahat! apa lagi setelah menikah, apa ibu mau Shayu lebih disiksa lagi?"

"Nak. dengarkan ibu, sepertinya dia itu pria yang baik," Laras semakin membuat Mashayu terintimidasi.

"Apa ibu bilang?"

"Dia itu jahat Bu, dia telah membuat hidup kita menjadi seperti ini, tidak ada pria baik yang memanfaatkan ketidakberdayaan orang lain, tidak ada orang baik yang menjadikan kelemahan orang lain untuk kepentingannya sendiri," gadis itu masih saja melanjutkan pendapatnya tentang Albiru.

"Tapi Nak, waktu kita tidak banyak lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 12 | PRAMUGARI

    Mashayu menutup pintu kamarnya dengan kasar, hatinya bergemuruh, dadanya sesak dan meluap-luap mendengar ibunya memintanya untuk menikah dengan Albiru. Mashayu tak menyangka jika ibunya akan menyerah secepat itu. Memberikan dirinya kepada rentenir kejam dan tidak tau diri itu, bukankah suatu kebodohan untuk menyerah sebelum berperang, meskipun selama ini ia sudah cukup bertahan dengan keadaan. Walaupun hasil kerjanya kerasnya tak pernah terlihat dan tersentuh olehnya, tetapi paling tidak gadis itu dapat sedikit demi sedikit melepas ikatan kencang yang menghubungkan dirinya dengan Albiru dengan membayar cicilan hutangnya pada rentenir itu, sedikit demi sedikit. Semata-mata Shayu lakukan agar dia dan keluarganya bisa terlepas dari jeratan Albiru Declaire. "Shayu," terdengar Laras kembali memanggil namanya. Namun Shayu sama sekali tidak menjawab panggilan ibunya. "Nak, ya sudah jika kau masih membutuhkan waktu untuk berfikir, tapi ingat bulan depan adalah acara pertunanganmu dengan Na

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-19
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 13 | PEKERJAAN BARU

    Di ruang personalia tersebut, Mashayu sedang berhadapan dengan interviewer-nya. Gadis itu gugup dan sesekali membetulkan anak rambutnya yang terjatuh begitu saja. “Jangan tegang Mashayu,”ucap sang penginterview, yang juga berprofesi sebagai Flight Attendant. “Ma-maaf Bu, entah bagaimana rasanya, saya begitu gugup,” jawab Shayu dengan jujur. “Saya lihat dari dokumen yang kamu bawa, semuanya sudah memenuhi kualifikasi, dan saya cukup takjup dengan nilai IPK kamu,” pramugari tersebut membuka lembar demi lembar dokumen Mashayu. “Baiklah, cukup sampai di sini ya wawancaranya, hasilnya akan saya kirim via e-mail,” Shayu pun mengangguk mendengar penuturan wanita cantik itu, kemudian berlalu meninggalkan ruangan tersebut. Shayu pulang ke rumah dengan perasaan yang berbunga, entah mengapa ia merasa jika dirinya akan diterima bekerja di perusahaan bonafit tersebut. Namun, senyuamannya menghilang saat dilihatnya sang ibu sedang menunggu kedatangannya di teras rumah mereka. “Ibu,” ucap Shayu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-20
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 14 | KAU JAHAT

    Mashayu berontak, menghindar dan mendorong dada bidang Albiru dengan sekuat tenaganya. Namun, lagi-lagi nasib baik belum berpihak pada gadis malang itu, genggaman tangan Biru pada pergelangannya begitu kuat, tenaga gadis kecil sepertinya tentu saja tak akan mampu menandingi pria sixpack seperti Albiru Declaire “Masuk!” ucap Biru pada gadis yang dicengkeramnya dengan kuat itu. Aroma parfum white rose bercampur vanilla begitu membangunkan insting liar pria bermata biru tersebut. “Shayu, kau tertangkap!” ucap Biru sambil memasukkan tawanannya ke mobil sport berlabang empat lingkaran miliknya. Mashayu menciptakan jarak antara tubuhnya dengan sang pria untuk mengambil ancang-ancang. “Kau salah Albiru!” Shayu berhasil menendang selah-selah pangkal pa*a pria itu dengan menggunakan lututnya, Biru memekik, kesakitan dan terjatuh ke aspal. Lalu lalang jalan kota itu sedang sangat padat, hingga banyak mata yang menyaksikan adegan pertandingan tersebut. “Sudah kubilang jangan mengganggu! Jika

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 15 | KEGAGALAN

    “Kau jahat Albiru!” ucap gadis yang sedang membetulkan pakaiannya tersebut.“Kau sengaja melakukan semua ini agar aku terlambat, bukan!” bentak Mashayu sambil memukuli dada pria yang tengah di selimuti gairah itu. Namun Biru hanya menyunggingkan senyumannya tanpa mengatakan apa-apa.“Biru! Apa maksudmu menggagguku hari ini!”“Apa kau tau aku harus menghadiri konfirmasi perekrutan pekerjaan baruku?” Mashayu menatap pria yang masih membiarkan dada bidangnya tebuka lebar itu.“Apa kau tak ingin melanjutkan permainan ini ke tahap selanjutnya?” tanya Albiru tanpa memperdulikan perkataan gadis tawanannya.“Jawab aku Albiru!” kini Mashayu mulai meneteskan air mata, ia begitu kesal dengan pria di hadapannya itu.“Bukankah kau ingin segera mendapatkan uangmu kembali! Tapi mengapa kau mempersulitku untuk mendapatkan pekerjaan?!” Mashayu menangis terisak, berulang kali ia meminta agar Albiru membiarkannya pergi, namun pria itu begitu tidak dapat dimengerti.“Bukan aku yang mempersulitmu Shayu, t

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 16 | MASA LALU

    Mashayu kembali beradu mulut dengan ibunya, dan selalu berakhir dengan gadis itu mengurung diri di kamar, ponselnya telah rusak dan ia tidak memilik apapun lagi saat ini untuk berkomunikasi, Mashayu berbaring di ranjangnya, mengingat ayahnya yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit, sudah sejak lama ia dan ibunya tidak pernah lagi bertemu dengan sang ayah.Berulang kali Mashayu mengajak sang ibu untuk melihat bagaimana kondisi sang ayah, namun ibunya selalu saja menolak dengan berkata jika ayahnya masih dirawat di ruang ICU, dan tak seorangpun boleh membesuknya. Dengan berat hati akhirnya gadis itu pun menuruti perkataan sang ibu, lagi pula ia juga tidak memiliki uang untuk pergi ke kota, jadi lebih baik Mashayu tetap berada di tempat tinggalnya dan bekerja untuk biaya pengobatan sang ayah serta untuk membayar cicilan hutangnya pada Albiru.Sore itu, Shayu pergi berjalan-jalan, sambil mengenang masa lalunya saat ia mengenyam pendidikannya di bangku menengah atas. Dengan berjalan k

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 17 | MASA LALU PART 2

    "Shay, kok malah bengong sih!" ucap Della, saat ia mengatakan pada Mashayu tentang apa yang dilihatnya baru saja. "Shay!" Della menaikkan intonasinya agar sang sahabat mendengar ucapannya."Eh, iya Del!" Shayu terperanjat, ia begitu terkejut saat Adella mengatakan jika gadis itu bertemu dengan idolanya saat semasa SMA dulu."Ngelamun aja sih!" bentak Della."Lo tau gak, dia tambah ganteng tau! elo sih dulu setiap ketemu gak pernah mau liat wajahnya!" ucap gadis cerewet itu. "Elo yakin itu dia Del?""Yakinlah! orang dari dulu gue merhatiin wajahnya, emang elo! nunduk mulu tapi pas doi madep belakang, baru deh elo mantengin punggungnya!" Della menggeleng-gelengkan kepalanya. Heran dengan sikap sahabatnya tersebut.“Mana mungkin gue berani ngeliat wajahnya Del, liat punggungnya aja gue udah kelojotan setengah mati!” ucap Shayu dengan menutup kedua matanya.“Uh dasar lebay! Cinta apaan model begitu,” sanggah sang sahabat.“Itulah cinta Del, lo gak akan berani menatap wajahnya saat elo b

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-25
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 18 | CALON MENANTU

    “Charl, bagaimana perkembangannya?” tanya Albiru pada asisten kpercayaannya itu.“Maksud tuan, keadaan Tangguh?” Charles memeriksa ponselnya dan membaca lapoan dari orang suruhannya yang stand by di rumah sakit..“Ya, apa kesehatannya belum membaik?” Albiru fokus menatap depan.“Seperti yang kita ketahui sebelumnya tuan, saya pun tak bisa melihat langsung keadaan agen rahasia itu, dokter selalu melarang siapapun untulk menjenguknyha secara lansung,” jelas Charles. Senyuman tersungging di bibir Albiru, mengira jika ayah Mashayu tersebuty benar-benar terbaring di rumah sakit.“Bagus, aku bisa berkujung ke rumah Mashayu saat ini,” ucap pria dengan setelan tuxedo-nya tersebut.“Apa kita perlu membawa sesuatu untuk nona, tuan?” usul Charles.“Sepertinya itu ide yang bagus,” jawab Albiru kemudian mobil itu berhenti di saklah satu toko bunga.***Satu bucket bunga mawar merah dalam genggamanya saat pria tampan itu telah tiba di depan rumah Mashayu. Tanpa mnenunggu lama, Albiru mengetuk pint

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-26
  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 19 | PERTUNANGAN

    Pagi itu Mashayu berniat untuk kabur dari Albiru yang akan mengajaknya mellihat cincin pertunangan mereka. Seperti bisa , dia kabur saat sang ibu sedang sibuk di dapur. Dengan menggunakan sepedanya ia pun mengayuh pedal itu menuju sebuah supermarket yang terdapat cafeteria di dalamnya. “Akhirnya bisa kabur juga,” ucap Mashayu sambil memakirkan sepedanya. Diapun melihat-lihat keadaan sekitar kemudian memastikan jika tidak ada yang memperhatikannya, Mashayu berjalan menuju area cefetaria, kemudian memesan sebuah minuman untuk menhilangka dahaganya. Namun saat pesanannya datang, tiba-tiba saja sebuah tangan putih merebut minuman itu dan meminumnya. “Jika ingin kencan di sini? Kenapa tidak bilang?” tanya Albiru dengan jus Mashayu pada genggamannya. “Kau? Biru kau tau aku ada di sini?” Mashayu heran sebab sejak tadi ia merasa tak ada yang mengikutinya, namun sekarang ia kembali harus berurusan dengan Albiru. “Bukan hal yang sulit bagiku jika hanya untuk mengikutimu kucing liar!” bisik

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-28

Bab terbaru

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 49 | KAU HAMIL

    "Biru, jelaskan padaku!" rangek Mashayu sambil menghentak-hentakkan kakinya, terlihat lucu di mata Albiru."Jelaskan apa sayang?" "Tentang gadis itu!" Mashayu semakin terlihat kesal. melihat sang suami begitu sengaja mengacuhkannya setelah berhasil membuat gadis itu penasaran setengah mati."Sudah kukatakan, kaulah gadis itu Shayu, mengapa masih belum percaya juga," ucap pria itu kemudian melingkarkan tangan kekarnya pada pinggang ramping Mashayu."Kau bohong!" "Sayang, ayolah hentikan perdebatan ini. Apa kau tidak merasa lapar?" tanya Albiru sambil meletakkan dagunya pada pundak sang istri. Terlihat begitu romantis meskipun dengan wajah Mashayu yang sedang diselimuti kekesalan. "Aku belum lapar!" jawab Mashayu ketus."Adik bayi, apa kau juga tidak merasa lapar sama seperti mama?" goda pria itu sambil mengelus perut Mashayu."Jangan gila Biru, aku tidak sedang hamil!""Belum sayang, dan mungkin sebentar lagi." ucap Albiru, kemudian meraih ponselnya untuk menelepon seseorang."Charl

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 48 | KAULAH ORANGNYA

    Mashayu menggeliat sambil membetulkan posisinya, tangan halusnya menyentuh seprei satin yang kusut dan acak akibat ulah suaminya, sementara Albiru yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan wajah yang segar begitu terlihat bersemangat. "Sayang, jadi jalan-jalan?" tanya Albiru pada gadis yang masih berbaring di atas bed itu. "Apa kau senang sekarang?" sungut Mashayu, ia masih saja kesal karena Albiru mengerjainya dari pagi hingga siang hari. "Maaf sayang, kau sangat menggoda sehingga aku tak dapat menahan diri," Albiru menunjukkan ekspresi menyesal namun itu tidak membuat Mashayu lantas memaafkannya. "Kau sungguh menyebalkan! kau menghilangkan mood liburanku, Biru!" "Oh sayang, bukankah kita sedang berbulan madu saat ini hm?" Albiru menyentuh dagu gadis itu lalu memberikan kecupan pada bibirnya. "Sungguh menyebalkan!" dengus Masahyu dengan area dadanya yang semakin terasa sakit, seperti nyeri saat ingin datang bulan, tetapi nyatanya tamu bulanannya tid

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 47 | JALAN-JALAN

    “Biru, aku ingin pergi ke pantai,” ucap Mashayu sambil mengeratkan pelukan tangannya pada lengan Albiru.“Ke pantai? Sekarang?” Biru mengerutkan keningnya, terheran tidak biasanya sang istri manja seperti itu.“Iya!” seru gadis itu kemudian memeluk tubuh Albiru, menempelkan dadanya dengan dada bidang suaminya, membuat pria itu sedikit terangsang.“Apa kau sedang ingin menggodaku sayang?” Albiru menaikkan satu alisnya sambil mencubit dagu tirus Mashayu.“Tidak Biru,” ucap Shayu menggelengkan kepalanya.“Hu’um, aku sungguh ingin pergi sekarang,” ucapnya lagi, sambil semakin mengeratkan pelukannya bahkan ia juga menciumi pipi sang suami. Albiru menghentikan pekerjaannya, menutup laptop dan segera merengkuh pinggang Mashayu.“Kau sungguh ingin menggodaku rupanya ya?” sergah suami Mashayu itu lalu merebahkan tubuh Mashayu di atas ranjang.Mashayu menutup matanya, ia selalu saja merasa risih saat tatapan Albiru begitu terlihat menyeramkan seperti itu, tatapan yang sangat menunjukkan jika pr

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 46 | APA KAU SEDANG NGIDAM?

    “Shayu, apa kau mendengarku?” Albiru kembali mengulangi perkataannya.“Sayang, saat itu juga Albiru menoleh ke arah sang istri tetapi ia harus menahan kekesalan karena ternyata Mashayu telah tertidur.“Astaga Shayu, aku sudah sangat memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya kepadamu tetapi ternyata kau justru terlelap,” ucap Albiru menghela napas panjang, ingin memarahi sang istri tetapi tidak tega akhirnya ia hanya mengecup wajah cantik itu.‘Mungkin ini belum waktunya untukmu mengetahui semuanya Shayu, biarlah kita menjalani apa yang ada dulu. Aku belum siap untuk menerima kemarahanmu sayang,’ gumam pria tampan itu.***Tiba di Jakarta.Charles menjemput atasan beserta sang istri tersebut di area departure. Sesekali Mashayu mengerjapkan matanya saat berusaha melawan rasa kantuk yang masih melanda.“Sayang, apa kau masih saja mengantuk? Kau bahkan sudah tertidur lebih dari enam jam!” ucap Albiru sambil berjalan menggandeng tangan gadis itu.“Aku pun tak tau Biru, beberapa waktu

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 45 | PENGAKUAN ALBIRU

    BAB 45 ALBIRU SHAYUSatu bulan kemudian Shayu dan Albiru memutuskan untuk kembali ke Indonesia, dengan berat hati Sharon melepaskan putra dan menantunya tersebut, wanita paruh baya itu sudah sangat menyayangi Mashayu, baginya gadis itu merupakan secerca cahaya di dalam kehidupan putranya yang selama ini terbilang gelap dan hampa.“Biru, bisakah Shayu tetap tinggal di sini?” tanya Sharon menggoda putranya padahal ia tau jika Albiru begitu tidak bisa berjauhan dari istri cantiknya itu.“Apa maksud mama? Bagaimana mungkin Shayu berada di sini sedangkan Biru di Indonesia?”“Kau bisa mengunjunginya setiap minggu Nak!” rengek Sharon.“Tidak bisa Ma!” bantah Albiru.“Ayolah! Mama sangat kesepian di sini!” Sharon masih saja ingin mengerjai pria itu.“Ma, bukankah mama ingin agar Shayu segera hamil? Lalu jika kami harus menjalani LDR, peluang untuk hamil itu akan semakin mengecil ma,” balas Albiru, padahal ia memang tidak bisa berjauhan dengan Mashayu, pesona gadis itu terlalu memabukkan untuk

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 44 | TIDAK HAMIL

    BAB 44 ALBIRU SHAYUAlbiru semakin merasakan gejolak pada perutnya, sementara Sharon semakin menyunggingkan senyuman di wajahnya. Wanita paruh baya itu sangat berharap lebih pada putera dan menanantunya tanpa memperdulikan kondisi Albiru yang semakin kacau.“Ma, Shayu akan menelepon dokter sekarang juga!” ucap gadis yang mulai tidak tega pada suaminya itu.“No sayang! Kau tak boleh terlalu banyak bergerak, biarkan mama saja yang menghubungi dokter!” sergah Sharon kemudian berlari untuk mengambil ponselnya.“Ma, apa-apaan ini, Biru yang sedang sakit, tetapi mengapa mama malah mengkhawatirkan Shayu?”“Biru, jangan terlalu banyak bicara! Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah!” pungkas wanita paruh baya itu kemudian berlalu. Albiru hanya menatap sang istri dengan ekspresi bertanya-tanya.“Sayang, apa kau hamil?” tanya Albiru ragu.“Aku tidak tau, Biru. Tetapi rasanya itu tidak mungkin, aku bahkan merasa sangat biasa-biasa saja saat ini,” jawab gadis itu santai.“Oh, jika kau benar h

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 43 | KEHAMILAN SIMPATIK

    Albiru masih terlelap setelah kegiatan panasnya dengan sang istri semalam. Dia benar-benar terlarut dalam kehangatan tubuh Mashayu, begitupun dengan Mashayu yang tak dapat mengontrol dirinya saat sentuhan Albiru begitu terasa memabukkan pada setiap jengkal kulit mulus gadis itu. Setelah usai membersihkan diri, gadis itupun keluar dari kamar menuju dapur, berniat untuk membuatkan sarapan untuk suaminya. “Selamat pagi sayang,” sapa Sharon yang sedang memasak. “Selamat pagi Mama,” jawab Mashayu padahal ia sudah bangun sepagi mungkin, tetapi tetap saja ibu mertuanya bangun lebih pagi dari dirinya. “Mashayu, bagaimana tidurmu?” Sharon memperhatikan wajah menantunya tersebut, sambil tersenyum-senyum ia membatin Kau hebat Albiru, tidak sia-sia mama membantumu! Gumam Sharon saat memeperhatikan kulit Mashayu yang penuh dengan kissmarks dari puteranya. “Sangat nyenyak Ma, bagaimana tidur mama? Maafkan Shayu yang selalu tertlambat bangun,” ucap gadis itu, menahan malu, ia tau jika sang ibu m

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 42 | SIHIR APA YANG KAU MILIKI

    Mashayu menatap benda pipih itu ia tak mengerti mengapa Albiru tidak menggunakan uang tersebut seperti sebagai mana mestinya, gadis itu sempat berfikir jika Albiru adalah tipe orang yang serakah, tetapi lagi-lagi sepertinya dugaannya itu salah.“Albiru, mengapa kau tak menggunkan uang ini? kupikir kau akan--,” ucap Mashayu terpotong saat pria tampan di sampingnya itu menghentikannya.“No Shayu, aku tak menggunakan uang itu,” ucap Albiru.“Iya, tetapi kenapa?”“Karena itu uangmu Shayu, itu hasil kerja kerasmu selama bertahun-tahun ini,” Albiru menatap manik indah gadis itu.“Biru, ada apa denganmu? Ini uangmu! Aku telah bekerja keras selama ini hanya untuk mengembalikan uangmu,” ucap Mashayu sambil memberikan kartu atm itu pada Albiru.“Shayu, mungkin aku memang memerasmu selama ini, tetapi jujur saja aku tak bisa mengatakan alasan yang sesungguhnya padamu. Yang jelas kau harus mengambil uangmu kembali, aku adalah suamimu sekarang dan sudah menjadi kwajibanku untuk menafkahimu,” jelas

  • GADIS TAWANAN CEO   BAB 41 | KEBAHAGIAAN ALBIRU

    Mashayu memandang tubuh renta itu, wajah yang begitu teduh meskipun matanya terpejam tetapi Armani terlihat seperti seoarang yang masih sehat dan terawat.“Opa, sebelumnya perkenalkan saya Mashayu istri Albiru, cucu opa yang tampan itu, opa bisa memanggilku dengan nama Shayu.” Gadis itu terus memperhatikan tubuh yang sedang tergolek dengan berbagai alat bantu kehidupan itu.“Opa, bagaimana kabar opa? Mungkin benar ini adalah pertemuan pertama kita, tetapi entah mengapa Shayu merasa sudah sangat mengenal opa,” ucap Mashayu sambil terus mencoba berkomunikasi dengan pria renta tersebut, berharap sang kakek bisa mendengarnya.“Opa, apa Shayu boleh sedikit bercerita? Sebenarnya awalnya Shayu sangat membenci Biru, karena dia sudah sangat keterlaluan pada Mashayu, namun entah bagaimana seiring berjalannya waktu Shayu mulai jatuh hati padanya,” Mashayu tersenyum tipis dia merasa seperti ingin menceritakan semuanya pada Armani saat itu juga.“Apa opa tau, jika ternyata Albiru pun juga memiliki

DMCA.com Protection Status