Share

Bab 3

Author: Aslihatin
last update Last Updated: 2024-07-18 21:07:04

Aku melangkah mendekati dirinya, mencoba bersikap seperti biasa saja, walaupun terkadang mulut ini ingin langsung bertanya padanya, apakah ada kaitan dirinya dengan foto pernikahan suamiku itu?

“Pagi, Bu,” sapaku sembari tersenyum

Mertuaku bergegas mematikan sambungan teleponnya, dia kelihatan seperti maling ketangkap basah. Wajah pucatnya pun terlihat jelas kalau dia sedang menyembunyikan sesuatu.

“Ah, menantu Ibu sudah bangun ternyata. Bagaimana tidurmu, Sayang?” pertanyaan seperti biasa yang setiap pagi selalu dia lontarkan padaku, suara lembut dan menghangatkan itu selalu kudengar. 

“Tidurku nyenyak, Ibu lagi masak?” tanyaku basa-basi dan dijawab anggukan saja, aku bertanya lagi karena penasaran, “lagi telponan sama siapa, Bu?”

“Ah, itu …,” ucapnya terjeda, kelihatan sekali kalau dia sedang memikirkan jawaban apa yang akan dia beri untukku. 

Aku terus memperhatikan perubahan wajahnya, kegelisahan yang dia rasakan begitu nampak di depanku. Namun, tidak lama dari itu ekspresi wajahnya kembali seperti semula, senyum manis dan kasih sayang yang selalu dia berikan untukku membuat diriku begitu merindukan Almarhumah ibuku.

“Teman Ibu, Sayang,” jawabnya, aku hanya mengangguk saja, tidak ingin bertanya lebih dalam lagi. Aku akan mencari tahu semuanya sendiri, tetapi dari mana aku memulai cari tahu tentang foto itu? Ah, sudahlah, nanti saja aku pikirkan, lebih baik aku membantu ibu mertuaku masak saja. 

“Biar aku gantikan ibu masaknya,” kataku yang ingin ambil alih pekerjaannya, “lebih baik Ibu duduk saja sambil minum teh seperti biasanya, biar aku buatkan Ibu teh dulu.”

“Gak usah, Areta,” tolak ibu mertuaku dengan halus, “lebih baik kamu siapkan keperluan Keyra dan Abian saja, biar Ibu saja yang masak, ini juga bentar lagi sudah matang.”

“Beneran, gak apa-apa, Bu?” tanyaku tidak enak hati.

Ibu mertuaku selalu seperti ini, sering membantuku untuk beres-beres rumah, walaupun hanya sekedar saja yang dibantu, tetapi itu cukup untuk meringankan pekerjaanku. Aku juga tidak mempermasalahkan hal itu. Toh aku menikah dengan Mas Abian  juga buat mengurus mertuaku sendiri. 

Jadi, seharusnya  mertuaku itu tidak perlu bekerja. Terkadang tetangga yang lain sering bertanya padaku ‘Betah, ya,  kamu tinggal satu rumah bersama mertua dan ipar-ipar kamu itu?’ Itu adalah pertanyaan yang setiap hari aku dengar.  

Yah, aku tinggal satu rumah bersama mertua dan saudara-saudara suamiku yang lain, di sini Mas Abian yang memimpin perusahaan keluarga mereka, karena hanya Mas Abian  anak laki satu-satunya, semua kebutuhan keluarga ini juga Mas Abian yang urus.

“Iya, Nak. Ibu gak apa-apa, ini juga pekerjaan yang sudah biasa Ibu lakukan,” ucap Ibu mertuaku dengan senyum hangatnya.

Ah, kenapa aku sampai punya pikiran kalau foto pernikahan Mas Abian ada kaitan dengannya. Astagfirullah, gak seharusnya aku berprasangka buruk pada mertua sebaik dirinya. 

“Terima kasih, Bu. Kalau begitu aku ke atas dulu, mau menyiapkan kebutuhan Keyra dan Mas Abian,” ucapku dan dijawab anggukan serta senyuman manisnya yang tidak pernah ketinggalan. 

 Aku pergi ke kamar Keyra terlebih dahulu untuk menata rambutnya, anakku itu memang sangat suka jika rambutnya ditata berbagai macam model.

“Hay, anak Mama yang cantik. sudah siap belum?” tanyaku setelah tiba di kamarnya.

“Rambut Keyra belum dikepang, Ma.” ucapnya sembari memanyunkan bibirnya.

Menggemaskan sekali putriku itu. Walaupun Mas Abian memiliki banyak harta, aku selalu mengajarkan anakku untuk mandiri, seperti mandi dan pakai bajunya sendiri. Sehingga kalau pagi-pagi aku tidak terlalu repot untuk hal itu.

Tanganku terulur untuk menyisir rambutnya lalu mengepang rambut indah itu, “Cantik sekali anak Mama ini. Sudah siap! Yuk, kita sarapan sama Nenek, Tante dan yang lainnya di bawah.”

“Keyra turun dulu, ya. Langsung sarapan saja sama nenek dan Tante. Mama mau panggil Papa dulu,” ucapku setelah kami berada di luar kamar putriku.

“Iya, Ma,” jawabnya, seperti biasa dia tidak pernah membantah.

Aku melangkah menuju kamar pribadiku dan Mas Abian. Aku membuka ganggang pintu kamar kami. 

Aku masuk tanpa menimbulkan suara. Tanpa Mas Abian ketahui, bahwa aku ada berada beberapa langkah darinya.

Mas Abian berdiri menghadap ke balkon, dia tidak sadar aku berada di belakangnya.

Saat aku ingin menyapanya, tiba-tiba saja dia berkata, “Aku juga merindukanmu,”

Aku diam mematung mendengar ucapan suamiku itu. Ternyata dia sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon, Siapa yang dirindukan olehnya? Jika aku sudah mempunyai bukti bahwa benar kamu mengkhianati pernikahan ini, lihat saja, Mas, aku tidak akan tinggal diam.

Yuk, komentar dibawah ini 👇🏻

Related chapters

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 4

    Aku mendengkus samar, kenapa pagi ini aku mendengar kalimat yang membuat dadaku terasa sesak dari kedua orang yang aku cinta. Apakah ini petunjuk awal? Baiklah, sepertinya aku tahu harus memulai dari mana. “Mas …,” panggilku lirih, tetapi masih bisa didengar olehnya.Suamiku memutar badannya menghadapku, tiba-tiba ponsel yang dipegang suamiku yang menyatu dengan telinganya jatuh begitu saja, kulirik ponsel Mas Abian jatuh ke lantai. Dahiku mengernyit. Apakah aku salah lihat atau sebaliknya? Itu bukan ponsel yang biasa Mas Abian pakai, bahkan tadi malam pun saat Mas Abian membalas pesan anak buahnya, dia menggunakan ponsel yang biasa dipakai sejak kami belum menikah. Namun kenapa ponsel yang jatuh ini berbeda? Apakah dia membeli ponsel baru? Ah, aku ingin mencecarnya dengan berbagai pertanyaan.Baiklah kalau begitu, aku ingin melihat bagaimana ia akan menjawab jika aku bertanya tentang ponsel barunya. Aku berusa

    Last Updated : 2024-07-18
  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 5

    Seperti biasa, aku mengantar Mas Abian sampai teras rumah saat dirinya berangkat bekerja. Sedangkan Keyra sudah berangkat bersama Siska.Walaupun selama satu tahun ini Siska sikapnya berubah jadi tidak suka padaku, tetapi entah kenapa yang paling dekat sama putriku diantara semua iparku adalah Siska. Aku juga tidak tahu kenapa, hatiku lebih nyaman melihat Keyra bersama Siska walaupun dia sangat membenciku. Begitupun juga dengan Keyra, dia lebih nyaman bersama tante Siskanya ketimbang tantenya yang lain. Entahlah, mungkin karena Siska benar-benar tulus menyayangi putriku itu. Bukan tanpa sebab aku berkata seperti ini, saat itu aku pernah bertanya pada putriku, apakah dia benar-benar nyaman sama Tante Siskanya atau tidak. Aku bertanya seperti itu karena melihat Siska benar-benar tidak menyukaiku, dan jawaban yang Keyra berikan adalah dia lebih menyukai saat bersama tante siskanya dari pada tantenya yang lain. “Areta …,” panggil ibu mertuaku

    Last Updated : 2024-07-18
  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 6

    Sedangkan aku yang sudah lama menangis di taman tersebut sampai tak ingat waktu, hatiku bagai tertusuk belati nan tajam. Menyembuhkannya begitu perih, hanya ada sakit yang terus mendera. Tanpa Areta sadari sejak tadi ia diperhatikan oleh seorang pria. Aku yang awalnya ingin menjalankan program hamil pun tak jadi, hatiku sudah benar-benar sakit. Aku tidak ingin memiliki anak dari Mas Abian lagi, apalagi aku melihat dengan jelas dan pakai mata kepalaku sendiri.Aku melihat suamiku begitu perhatian terhadap wanita yang sedang hamil besar itu. Yah, pria yang membantu wanita hamil itu adalah suamiku sendiri siapa lagi jika bukan Mas Abian Pratama. Dengan mata kepalaku sendiri aku melihat suamiku begitu perhatian terhadap istri keduanya. Bahkan Mas Abian selalu mengatakan  cinta pada maduku itu. Aku bangkit dari kursi taman rumah sakit itu, aku tak ingin lemah, aku harus menuntut keadilan untuk diriku sendiri. Sebelum itu aku harus men

    Last Updated : 2024-07-18
  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 7

    “Areta Permata Sari,” ucap pria tersebut membaca kartu nama wanita yang dilihat di taman rumah sakit tersebut, “nama yang cantik seperti orangnya.”Bram yang mendengar ucapan sahabatnya merasa heran, ini pertama kali dirinya mendengar Cakra memuji seorang wanita. Ah, apakah sahabatnya itu akan jatuh cinta lagi? Pikir Bram. “Bram, kamu cari tau tentang wanita tadi. Sekaligus dengan wanita paruh baya yang juga mengintai dirinya,” ucap Cakra pada asisten pribadinya, bukan hanya asisten saja, tetapi Bram merupakan sahabat Cakra dari kecil.Cakra Adimarta merupakan pewaris satu-satunya perusahan Adimarta Company. Perusahan mereka sudah berjalan Go Internasional. Bisa dikatakan keluarga Cakra merupakan orang terkaya di Jakarta. Banyak sekali wanita yang mengejar dirinya, tetapi tidak pernah ditanggapi olehnya. Bukan hanya wanita yang mengejar pewaris tunggal itu, bahkan CEO dari masing-masing perusahan di Jakarta banyak yang mencar

    Last Updated : 2024-07-18
  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 8

    Tiba-tiba saja wanita paruh baya itu melambaikan tangan pada pengunjung yang baru saja tiba, aku menatap ke arah mana dia menatap juga. Astaga itu kan? Aku diam mematung, tubuhku terasa kaku untuk digerakkan. Entahlah, bahkan bibirku terasa kelu untuk bicara. Ternyata wanita paruh baya itu adalah ibu mertuaku, wajahnya terlalu jelas saat dirinya membalik badan untuk memanggil pelayan cafe ini, sedangkan pelanggan yang baru masuk itu adalah suamiku. Kenapa? Kenapa ibu mertuaku bersama dengan Mas Abian dan Wanita hamil itu? Berbagai macam pertanyaan merajalela dalam pikiranku. Aku mencoba menahan air mata yang sudah mengembun. Pikiranku berkelana disaat Almarhum Ayah dan Bunda tidak merestui hubungan kami. Apakah ini teguran dari Sang Maha Kuasa, karena aku tidak mendengar ucapan orang tua. Aku bingung harus melakukan apa. Apakah ibu mertuaku yang selama ini aku anggap sebagai pengganti Almarhumah Bunda ternyata mengetahui tentang perselingkuhan suamiku? Jika memang benar dia m

    Last Updated : 2024-08-09
  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 9

    Ibu Ida yang tetap memperhatikan cermin di depannya tiba-tiba saja tersenyum smirk saat melihat siapa yang ada di dalam cafe itu juga. “Ini baru permulaan, Areta,” gumam Ibu Ida.Abian yang tidak jelas mendengar gumaman ibunya langsung saja menatap dan bertanya padanya, “Ibu bicara apa?”Ibu Ida hanya menggeleng dan berkata, “Ibu tidak bicara apa-apa,”“Cobalah kamu hubungi Istrimu, apakah dia baik-baik saja di rumah sendiri,” pinta Ibu Ida pada Abian. “Dia sudah besar, Bu. Untuk apa Mas Abian menghubungi istrinya yang pertama,” keluh Diana dengan wajah kesalnya. Dia gak suka melihat Abian terlalu dekat dengan istri pertamanya itu. Dia akan melakukan apapun untuk membuat Abian melupakan Areta. Diana sudah lama mengejar Abian sejak masa kuliah dulu, tetapi Abian tidak sedikitpun melirik dirinya. Saat ada kesempatan untuk mendapatkan Abian, Diana tidak menyia-nyiakan semuanya. Bahkan saat ini semua milik Abian menjadi miliknya, bahkan tubuh laki-laki yang dari dulu dia idam-idamkan i

    Last Updated : 2024-08-10
  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 10

    Seperti yang ibunya bilang, lambat laun Areta pasti akan mengetahuinya. Bagaimanapun dia menyembunyikan bangkai, baunya pasti akan tercium juga. Namun disisi lain, ia tidak ingin kehilangan Areta juga. Tanpa mereka berdua sadari, seseorang mengepalkan tangannya dibalik dinding ruang keluarga tersebut.Dia terus berdiri mendengarkan apa yang Ibu Ida bicarakan bersama Abian. Bahkan rencana yang mereka berdua rencanakan, didengar olehnya..“Sungguh setiap orang di keluarga ini memiliki topeng tersendiri,” gumam seseorang yang ada di balik tembok tersebut. “Kamu tidak ingin menceraikan Areta?” tanya Ibu Ida pada putranya. Abian yang mendengar itu tentu saja terkejut. Bukankah ibunya ini sangat menyayangi Areta istrinya? Lalu kenapa ibunya seperti ini? Abian tidak mungkin melepaskan wanita yang sangat sulit didapatkan dari dulu. Tidak ingin berburuk sangka, Abian langsung saja bertanya pada ibunya, “Kenapa Ibu bicara begitu? Tidak mungkin aku menceraikan Areta, dia adalah istri yang se

    Last Updated : 2024-08-10
  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 11

    Tidak lama Ida mengambil kunci cadangan kamar diujung barat, setelah sampai di depan kamar tersebut, ia membuka gagang pintu kamar itu, dan tampaklah seorang gadis berusia sekitar 23 tahun menatap takut dirinya.“I-Ibu …,” ucap Gadis 23 tahun itu dengan gugup. Ida terus melangkah mendekati gadis itu, kemudian dia berkata dengan tatapan tajamnya, “Apa yang kamu lakukan di balik dinding itu?”Sedangkan gadis yang sedang duduk di kursi belajarnya tiba-tiba saja bangun dan melangkah mundur dengan kaki bergetar saat wanita yang dipanggil Ibu itu mendekatinya.“Jangan takut, Sayang,” ucap Ida pada gadis tersebut, “kemarilah, Aku ini ibumu, Nak.”Gadis itu hanya menggeleng dengan kaki yang tetap melangkah mundur.“Ini Ibu, Sayang. Bukan malaikat mautmu,” ucap Ida dengan senyum smirknya, bahkah dengan suara yang lemah lembut Ida ucapkan pada gadis itu, tetapi tidak bagi gadis tersebut. Bahkan suara lembut ibunya seperti maut yang akan mencabut nyawanya. Kakinya bergetar, dia ingin berlari, t

    Last Updated : 2024-08-10

Latest chapter

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 41

    “Aku ingin bertemu dengan pembunuh anakku.” Tanganku terkepal, aku bicara terus menatap arah depan dengan tajam, bahkan aku tidak melirik mereka sama sekali. ‘Aku akan membunuhmu, Mas. Bahkan bukan hanya kamu saja yang aku bunuh, tetapi semua yang terlibat akan aku habiskan satu persatu,’ ucapku dalam hati dengan penuh rasa dendam.Tidak sengaja aku melirik ke arah pintu, senyum smirk di bibirku muncul melihat sosok bayangan yang begitu aku kenali. “Mereka tidak tertangkap semua, Kak. Masih ada Ibu yang berhasil kabur dari kejaran Polisi,” ucap Siska yang kembali menatapku.“Maafkan aku, Kak. Ini semua salahku. Seandainya aku tidak menyimpan bukti itu, seandainya aku memberikan semua bukti itu sejak dulu pada Ibu, mungkin ini tidak akan terjadi.” Siska kembali menangis di bawah kakiku.Aku menghembuskan nafas kasar, lalu berkata, “Mendekatlah, Dek.”Dia menatap dan mendekat ke arahku, aku merentangkan tangan untuk memintanya memeluk diriku, dia pun langsung masuk dalam pelukanku. A

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 40

    “Jangan berlagak sok gak tau kamu, Areta! Aku sudah sering kali melihatmu bersama Pak Cakra Adimarta!” Tunjuk Siska padaku. Aku yang mendengar itu langsung saja melirik ke arah Mas Cakra. “Aku tidak tertarik dengan wanita murahan seperti dirimu,” ucap Mas Cakra datar. Sedangkan Sintia langsung melebarkan matanya saat melihat Mas Cakra ada di sana. Mendengar ucapan Sintia ternyata benar Bunda selamat, tidak apa jika mereka tidak tertangkap polisi, asalkan Bunda bisa selamat sudah membuat hatiku begitu lega, dan sekarang yang aku harus pikirkan untuk pertama kali adalah, bagaimana aku menyelamatkan Keyra dari atas sana. Sedangkan bodyguard mereka berbadan besar semua.“Kamu alihkan mereka, Ta,” ucap lina dengan suara kecilnya, “aku akan menyelamatkan para lelaki itu terlebih dahulu, karena tidak mungkin aku menghadapi semua pengawal mereka, otomatis kita pasti akan kalah telak.”Aku hanya menyetujui ucapan Lina, karena apa yang dikatakan lina memang benar adanya. Apalagi mereka membaw

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 39

    “Aku tidak ingin membawa kalian dalam bahaya.” Aku melihat ke arah depan lagi, tiba-tiba saja mataku langsung membola melihat seseorang baru saja keluar dari mobil taksi. ‘Ya, Allah. Apakah dia juga mengkhianatiku selama ini,” kataku dalam hati. “Siska …,” ucapku lirih namun bisa terdengar oleh Lina dan Mas Cakra.Saat aku ingin membuka pintu mobil, pergerakanku langsung dihentikan oleh Lina. Aku menoleh dan menatapnya penuh tanda tanya, dia hanya menggeleng saja, aku melihat ke arah spion, di sana Mas Cakra hanya diam dan memperhatikan kami saja. “Jangan gegabah. Bisa-bisa nenek lampir itu tahu kalau kamu ada di disini,” ucap Lina, “kita perhatikan dulu, apakah dia benar-benar terlibat atau tidak. Jangan sampai tindakan gegabah kita merusak semuanya. Jika memang dia terlibat, maka rencana kita menyelamatkan Keyra akan gagal total. Namun, jika dia tidak terlibat, maka nyawa dia juga dalam bahaya, Areta.”Aku menghela nafas kasar, apa yang dikatakan Lina memang benar, kenapa pemikir

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 38

    Aku dan Lina masih memperhatikan mereka yang berbicara di depan gerbang. Entahlah, aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Namun, aku begitu kecewa dari salah satu yang aku anggap saudara ternyata mengkhianatiku. Mereka seperti sudah mengenal sejak lama. “Mereka begitu pintar menyembunyikan rahasia,” gumam Lina lirih, tetapi masih bisa aku dengar. Apakah Lina mengetahui sesuatu? Ah, dari pada penasaran lebih baik aku bertanya saja padanya.“Lina, apakah kamu sudah tahu sejak lama kalau Sintia memang dekat sama mereka? Aku pernah bercerita padanya tentang semua masalahku waktu itu. Bahkan, dia sendiri yang memberikan solusinya,” ucapku menatap ke arah Lina yang masih fokus menatap mereka semua. “Maaf, kalau aku melakukan sesuatu tanpa izin darimu, Areta,” ucap Lina, “saat melihat tetesan air matamu membasahi pipi waktu itu, membuatku ingin mengetahui lebih dalam lagi masalah yang kamu sembunyikan, apalagi saat itu aku melihat kamu menatap Abian dan mertuamu bersama seorang wanita

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 37

    Angel langsung memeluk erat Siska, dia tidak menyangka akan bertemu dengan salah satu putri sahabatnya, yaitu Yura. Angel masih menangis terisak di pelukan siska. Siska juga ikut menangis, dia tidak menyangka usahanya selama bertahun-tahun untuk mencari seorang wanita yang bernama ‘Angel Adimarta’ akhirnya ketemu juga. Sedangkan Riyan terus mengepalkan tangannya dengan kuat. Dia tidak ingin kehilangan sang kekasih, karena Siska adalah satu-satunya seorang wanita yang membuat dia nyaman selain ibunya sendiri. Siska melepaskan pelukannya, lalu menatap Angel dengan haru, dia berharap keluarga Adimarta benar-benar bisa menolong kakak iparnya selama ini.Siska mengeluarkan ponsel miliknya lalu memesan taksi online, dia tidak ingin membawa sang kekasih dalam bahaya. Dia akan pergi sendiri untuk menyelamatkan keponakannya serta sahabat almarhum mamanya. Sedangkan Riyan juga sibuk dengan ponselnya miliknya untuk menghubungi para sahabatnya. Tentu saja untuk menyelamatkan Siska dan yang la

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 36

    Cepat, Kak, hubungi Kak Cakra!” teriak Siska, “cepat, Kak. Kak Areta dalam bahaya!”Riyan yang mendengar teriakan Siska langsung saja melakukan apa yang dikatakan sang kekasih. “Ya, Allah. Lindungi Keyra dan Kak Areta,” ucap Siska lirih. Sedangkan Riyan masih sibuk berbicara dengan Cakra lewat sambungan telepon.“Sayang, tenang, ya. Cakra sudah mulai bertindak,” ucap Riyan menenangkan Siska, “mereka pasti baik-baik saja,”Tidak lama Siska kembali mendapatkan notif pesan dari ibu tirinya. Tangannya pun terulur memegang ponsel miliknya lalu membuka pesan itu.[Aku kasih kamu waktu sampai malam, kalau tidak. Maka, anak ini akan menerima akibatnya sendiri. Dan ingat! Jangan pernah membawa polisi!] Siska langsung saja membalas pesan dari ibu tirinya itu[Aku lagi dijalan, Bu. Jangan sakiti keponakan aku] Siska membalas pesan itu dengan tangan yang gemetar. Riyan yang melihat itu langsung saja mengambil alih ponsel Siska lalu membaca pesan tersebut. Tangan Riyan mengepal erat. Dia tidak

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 35

    Areta yang awalnya menyetujui untuk bekerja di perusahaan milik Cakra, tiba-tiba di batalkan olehnya, dengan alasan dia masih berstatus istri orang. Dia tidak mau menimbulkan fitnah yang dapat membuat orang salah paham atas kedekatannya dengan Cakra. Apalagi Cakra memintanya secara langsung menjadi sekretaris pribadi Cakra sendiri tanpa melalui HRD. Itulah yang membuat Areta menolak kembali syarat yang diajukan oleh Cakra. Sehingga selama satu bulan ini juga Areta hanya fokus pada perceraiannya dengan Abian Pratama.Sedangkan di sebuah apartemen yang tidak terlalu mewah itu, seorang gadis lagi menyiapkan berbagai macam makanan untuk menyambut kedatangan kakak ipar dan keponakannya. Gadis cantik yang sudah sembuh dari luka sayatan dan selamat dari racun satu bulan yang lalu, siapa lagi kalau bukan Sista Pratama.Yah, Siska Pratama memilih tinggal bersama Areta dan Keyra walaupun hidup mereka tidak semewah yang dulu. Namun, masih bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi Siska juga memi

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 34

    Tiga bulan telah berlalu, selama itu juga aku mencari dimana Bunda disekap. Namun, sampai sekarang aku tidak mendapat sedikit petunjuk saja. Padahal setiap hari aku selalu mengintai di depan rumah mantan suamiku itu untuk mengikuti orang rumah kemanapun dia pergi, karena aku berharap mereka akan pergi ke tempat penyekapan Bunda, tetapi semuanya hanya tinggal harapan. Hari ini juga aku dan Mas Abian sudah resmi bercerai. Syukur tiada kira aku panjatkan pada Sang Maha Kuasa atas kemenanganku di Pengadilan Agama. Tidak lupa juga Hak Asuh Keyra jatuh pada diriku.Aku ditemani Lina dan Pengacara yang aku sewa dalam sidang pengadilan ku hari ini. Saat kami akan memasuki mobil tiba-tiba saja Keyra langsung di tarik dan dibawa pergi oleh seseorang yang berpakaian serba hitam. Aku teriak minta tolong sambil memanggil nama anakku. Aku mengejar orang yang membawa Keyra. Naasnya, mobil berwarna hitam tiba-tiba menghalangi jalanku. Saat aku berlari lagi untuk mengejar orang yang mencuri putriku

  • Foto di Dalam Mobil Suamiku   Bab 33

    “Kau …,” ucap Adimarta yang baru memasuki sel tahanan tersebut langsung saja membeku, dia menatap Pria paruh baya yang ada di depannya ini dengan nyalang, bahkan tangannya mengepal kuat. Sedangkan Pria paruh baya yang duduk di kursi usang dengan tubuh yang di ikat secara keseluruhan hanya tersenyum smirk ke arah Adimarta. “Hay, Adimarta. Kita bertemu lagi,” ucap Pria Paruh baya tersebut yang seumuran dengan dirinya. Bahkan dia menampilkan. Senyum mengejek pada Adimarta. “Prayoga, ternyata lo masih sama seperti dulu. Masih tetap menjadi lelaki bodoh untuk wanita rendahan seperti Ida Sanjaya,” ucap Adimarta yang mencoba menahan emosi agar tetap terkendali. “Jaga bicara lo, Adimarta!” teriak Prayoga yang sudah mulai tersulut emosi, karena wanita yang dia cintai di hina begitu saja. Sedangkan Adimarta yang melihat reaksi Prayoga masih sama seperti dulu membuat dia membuka kepalan tangannya.Adimarta berjalan mendekat, lalu tangannya terulur mencekram dagu Prayoga dengan sekuat tenaga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status