Share

Bab 16

Ya Allah, kenapa Mas Abian begitu dingin, batinku berkata. Tidak lama saat aku akan menyuapkan nasi ke mulutku, tiba-tiba saja notif pesan masuk dari sahabatku, yang mana dia mengirim sebuah foto. Aku buka pesan itu, saat aku melihat foto tersebut mataku langsung membola melihat foto yang dikirimkannya untukku.

Saat aku ingin mematikan layar ponselku, tiba-tiba saja sebuah tangan langsung merampas ponsel milikku dan melihat foto tersebut. Aku menoleh dan ternyata…

Astaga, ternyata ibu mertuaku yang merampasnya. aku berharap dia tidak membahas foto itu di sini, masih ada Keyra di hadapan kami, aku terus berdoa dalam hati semoga Ibu tidak membahas foto itu sekarang.

“Abian Pratama! apa-apan kamu, apa maksud dari semua ini?” ucap ibu mertuaku dengan nada yang naik satu oktaf, berbeda dari biasanya saat dia berbicara dengan nada yang lemah lembut.

Apa yang aku harapkan ternyata tidak terjadi, ibu mertuaku langsung tanpa basa-basi menanyakan foto yang dikirimkan sahabatku itu. Dia bahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status