Share

Bab 15

“Maksud aku, kenapa Ibu ada di rumah? Bukankah kemarin Ibu berkata akan pergi arisan ke luar kota untuk beberapa hari saja, ya?” tanyaku padanya.

Aku melihat wajah ibuku mertuaku berubah pucat, dia hanya diam membisu, apakah dia memang mengetahui kalau…

Ah, rasanya aku tidak bisa memprediksi apapun tentang mertuaku ini. Di sisi lain dia seperti terlibat, tetapi melihat sikapnya yang begitu menyayangiku tidak mungkin dia akan terlibat.

Tidak lama wajah pucatnya kembali seperti biasa, senyum hangatnya selalu ditampakkan pada setiap orang.

“Oh, itu. Ibu gak jadi pergi, ibu khawatir sama kamu yang setiap hari harus sendiri dirumah,” ucapnya padaku, “ayo, nanti kamu telat, Keyra pasti sedang menunggu kamu, Areta.”

Aku menepuk jidat, kenapa sampai melupakan anak dan suamiku yang akan pergi sekolah dan ke kantor, hanya gara-gara melihat perubahan wajah ibu mertuaku, aku sampai melupakan mereka berdua.

“Astaga, Areta lupa, Bu,” ucapku panik, “kalau begitu Areta ke kamar Keyra dulu.”

Aku ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status