Share

Bab 24

Sedangkan Cakra hanya tersenyum smirk mengingat rencana apa yang akan dia lakukan untuk membalas setetes air mata Areta.

Jarinya dengan lancar mengirim pesan terhadap bawahannya. Tidak lama senyum tipis membunuh itu terbit di bibir Cakra.

Sedangkan Angel yang sudah membaca semua informasi Areta masih sesegukan di pelukan suaminya.

“Sayang, Zia sudah meninggal. Apa yang harus kita lakukan? Ternyata wanita tadi adalah Areta, anak dari sahabat aku sendiri. Selamatkan anak dan Cucu Zia, Pa,” ucap Angel dengan suara tercekat.

“Kamu tenang, Sayang. Bukankah Cakra tadi bilang dia akan melindungi Areta. Jadi kita tunggu saja apa yang akan dilakukan Cakra untuk anak sahabat kamu itu, Sayang.” Tangan Adimarta menepuk pelan punggung Angel yang berada di pelukannya untuk menenangkan istrinya itu.

“Aku juga tidak menyangka, Zia dan suaminya juga sudah meninggal. Lalu di mana tempat kuburannya, Pa?” ucap Angel lagi, “aku ingin mengunjungi sahabatku sendiri.”

Cakra yang mendengar itu tentu saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status