Share

Bab 25

Sepulang dari pertemuanku dengan Sintia tadi, aku bergegas menancapkan motor butut itu menuju rumah kediaman suamiku.

Disetiap jalan butiran bening itu terus saja mengalir tanpa diminta. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana takutnya putriku saat ini.

Yah, Sintia benar aku harus memberitahukan Mas Abian kalau Keyra diculik. Tidak mungkin juga dia yang menculik anak kandungnya sendiri.

Sampai di rumah, aku memanggil suamiku. Namun tidak ada jawaban yang aku dapatkan. Mungkin semuanya sudah bubar setelah makan bersama istri baru suamiku itu. Saat aku ingin berlari menuju kamar tiba-tiba langkahku terhenti mendengar suara tawa yang menggelegar. Aku mencoba sembunyi di bawah tangga. Tawa itu semakin jelas kudengar. Bahkan suara kaki yang menuruni tangga sangat jelas aku dengar juga. Tidak lama orang tersebut bicara, itu seperti suara ibu mertuaku. Yah, suara itu memang milik ibu mertuaku.

“Sekap saja anak kecil itu, bahkan Abian sebagai ayahnya saja setuju untuk menculik anaknya sendiri,”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status