Menjauh itu perlu jika penat.
Aila tidak terlambat karena Habib mengantarnya pagi sekali, sebelum kelas pagi dimulai. Aila semalam menginap di rumah dinas Habib, bahkan Habib tidak melepaskannya sama sekali, memberondongnya dengan pertanyaan tentang Azlan yang dengan lancangnya mencium tangan Aila. Ingatkan Aila untuk menimpuknya jika mereka bertemu nanti sore.Sania duduk dengan Aila. Semasa sekolah maupun kuliah, dia tetap dipanggil Zahira bukan Aila. Nama Aila hanya terkhusus bagi keluarga dan Sania saja. Sania adalah teman Aila sedari kecil."Lo harus cerita semuanya ke gue. Kata bang Alvino, lo kemarin datang ke kondangan dan gandengan mesrah sama laki-laki lain, dan dia seorang TNI AL. Beneran?" Aila hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Sania. "Jelasin ke gue sedetail-detailnya""Iya nanti istirahat. Eh, lo ketemu sama si Vino?" Sania mengangguk. Dia kembali fokus mendengarkan Dosennya saat menjelaskan bagaimana teori lempar lembing yang tepat.Tinggal di lempar apa susahnya sih. Kalau kena kepala orang, ya itu apesnya. Jadi pingin coba ngelempar wajah si Azlan. Batin Aila.Saat istirahat, Aila dan Sania duduk di kantin. Aila
memesan bakso bersama Sania. Aila menceritakan semuanya tanpa terlewatkan. Menceritakan tentang Azlan dan hadir ke undangan pernikahan itu bersama Habib dan tingkah laku Azlan yang membuat Habib kembali ke mode posesif."Kayaknya sih, dia suka sama lo beneran deh Ai, ya ampun Ai, gue mau ngakak jadinya. Lo mau nikah?" Sania tertawa terbahak-bahak. Aila melemparnya dengan kacang telur yang tadi dibelinya."Ini Lo langsung pulang apa gimana? Kan Lo mau ketemu pak Letnan, calon suami lo!" Sania menarik turunkan alisnya menggoda Aila."Dibilangin juga gue males San." Aila menyeruput es tehnya kembali dan memandang ponselnya yang masih sepi seperti hatinya. Tidak ada notifikasi apapun di sana, bahkan operator saja enggan untuk menghubunginya. Miris sekali nasib Jomlo.Seorang laki-laki datang dengan pakaian casual menghampiri Aila dan Sania yang asyik ngobrol berdua. Dia langsung duduk di dekat Aila. Tersenyum saat Aila tak menyadari kehadirannya. Berasa seperti hantu tiba-tiba ada."Ehem. Saya ganggu kalian?" tanya Abil. Aila dan Sania mendongak, dan menggeleng bersamaan. “Kalian sibuk ya?” tanyanya memecah keheningan di antara mereka.Abil mencuri pandang ke Aila. Diam-diam dia jatuh cinta pada Aila, tapi statusnya yang seorang tentara khusus, tidak dapatdia katakan. Karena Aila sendiri memang menjauhi tentara. Abil teringat akan percakapannya dulu dengan Aila."Kamu suka dengan tentara?" tanya Abil saat itu. Aila yang sedang istirahat, duduk kembali di depan Abil. "Saya ingin menjauhi tentara. Ada apa ya, Kak Abil tanya seperti itu?""Hanya ingin tahu saja. Karena banyak teman-teman kamu
yang ingin berkenalan dengan dosen baru yang seorang tentara itu. Kenapa kamu enggak?""Karena saya bukan mereka. Permisi kak, saya duluan." Aila meninggalkan Abil."Itu sebabnya saya menyukai kamu Hira," lirih Abil.Sampai saat ini, Abil tidak pernah memberitahukan kepada Aila atau siapapun soal kehidupan sehari-harinya yang memang seorang tentara pasukan khusus.Aila menjentikkan jarinya di depan Abil yang sedang melamun. Abil mengalihkan pandangannya pada Aila kembali, dia tersenyum simpul, menegakkan badannya kembali."Maaf saya melamun." Aila mengangguk."Ada apa Kak?" tanya Aila dan Sania bersamaan. Karena mereka jarang melihat Abil bergentayangan di sekitar kampus di jam segini. Abil hanya akan menampakkan dirinya hari Rabu dan Minggu saat latihan saja."Saya mau mengajak kalian latihan siang ini. Karena bulan depan akan ada seleksi dan kejuaraan di luar kota. Bagaimana,kalian siap?""Siap pelatih," jawab Sania dan Aila bersamaan.081xxxxAila?Pulang jam berapa?Tak ada niatan untuk membalasnya. Aila tahu, itu pasti nomor Azlan. Meskipun icon di WhatsApp miliknya hanya bergambar doreng dan merah putih. Siapa lagi yang memanggilnya Aila kalau bukan Azlan. Aila memasukkan kembali ponselnya di tas, dan berjalan ke ruang latihan bersama dengan Abil dan Sania.❤❤❤Pukul lima sore, Aila baru saja tiba di teras rumah dinas
Akhtar. Aila tidak ingin masuk ke rumah. Dia duduk di kursi teras dan mengecek semua dokumen tentang dirinya yang akan dia serahkan ke Azlan. Tadi Akhtar sudah menelponnya, menyuruhnyaagar mampir ke rumah dengan ancaman akan menjemputnya di kos. Aila tidak suka jika siapapun anggota keluarganya yang berpakaian doreng khas tentara menjemputnya di kos. Dia tidak suka melihat para penghuni kos yang rata-rata perempuan itu akan jejeritan melihat seragam doreng keabanggaan mereka. Itu baru seragam, belum wajah tampan saudaranya.081xxx calling...Aila segera menggeser tombol hijau. "Assalamu'alaikum.""Waalaikumsalam. Kamu di mana Aila? Kenapa chat saya tidak kamu balas? Ini saya Azlan." Dengan nada dinginnya.Aila menahan tawanya. "Astaghfirullah, maaf atuh Mas Letnan. Saya baru saja pulang dari kampus, tadi ada matkul tambahan, sekalian ngobrol sama kak Ab – eh, nggak."Azlan mengembuskan napasnya kasar menahan amarahnya. "Siapa? Kamu ngobrol sama siapa? Sebentar lagi saya sampai di depan rumah Komanda.n""Oke, Mas Letnan. Assalamu'alaikum." Aila mematikan panggilannya secara sepihak. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar suara Azlan yang mengandung Amarah. Dia memang dengan sengaja tidak membalas pesan Azlan."Siap salah Komandan. Baru kali ini saya mendengar Andaberbicara panjang dengan seseorang," jelas Serda Ucok. Azlan menatap tajam Ucok. "Siap salah."Azlan menghembuskan napas beratnya. "Kamu benar. Entah kenapa dia berbeda dari perempuan yang lainnya. Bahkandia berbeda dengan pacar saya."Sudah cair rupanya. Batin Ucok.Mereka sudah sampai di seberang teras rumah Akhtar.
Azlan tidak ada niatan keluar dari mobil. Dia hanya diam menatap Aila yang sedang sibuk dengan beberapa kertas di depannya. Azlan membuka kaca mobil sedikit untuk melihat wajah cantik Aila yang meneduhkan. Dia benar-benar terpesona melihat wajah cantik Aila.Seorang laki-laki keluar dari dalam rumah bersama Vebby. Vebby bergelayut manja di lengan laki-laki itu. Laki-laki itu melihat Aila, dan berjalan mendekatinya, mengabaikan Vebby."Haiy, aku Zain, kamu siapa? Aku belum pernah lihat kamu di sini." Aila tak menggubris laki-laki itu. Dia sibuk dengan ponseldan kertas-kertas di depannya. Azlan tersenyum tipis melihat kecuekan Aila."Ck, udah deh Zain. Dia itu kakak aku, sana pulang kamu." Zain masih saja memandang wajah Aila, tak peduli dengan rengekan Vebby yang membuatnya muak."Aku ingin tahu siapa nama kamu?" tanya Zain kembali.Aila menatap datar Zain lalu menatap datar ke Vebby. "Kalian mengganggu saya. Pergi kamu!" Dengan nada dinginnya. Zain berlalu dan naik motornya meninggalkan Aila.Vebby menarik lengan Aila untuk berdiri, Vebby sudah melayangkan tangannya hendak menampar Aila, tapi di cegah oleh Azlan, sehingga tangannya menggantung di udara. Untung saja Azlan turun tepat waktu."Siapa yang menyuruh kamu melukai calon istri saya?" Dengan tatapan tajam dan menusuk, mampu membuat Vebby ketakutan. Azlan melepaskan cekalan tangannya."Dia sudah menggoda pacarku." Azlan berdiri satu langkah mendekati Vebby dengan tatapan yang masih tajam mampu merobek tulang sumsum. Tak memungkiri rasa takutnya terhadap tatapan Azlan, Vebby melangkah mundur."Saya bisa melihatnya. Pacar kamu yang berusaha
menggoda Aila. Jangan salahkan Aila di sini". dengan nada dinginnya.Mamaaaaa takut. Batin Vebby"Ehem," suara deheman dari belakang Vebby. Vebby mematung. Itu suara Akhtar, dia takut setengah mati. "Masuk semuanya termasuk Azlan.""Siap Komandan," jawab Azlan tegas dan tak gentar.Kini mereka duduk berhadapan layaknya tersangka. Azlan duduk di samping Aila. Sedangkan Vebby duduk di dekat Raya. Akhtar memandang tajam ke arah Vebby, membuat nyalinya menciut."Jelaskan Vebby." Sarat akan menahan amarah. Vebby mulai ketakutan. "Kak Aila, yang menggoda pacar Vebby Pa." Dia bersembunyi di belakang Raya, takut melihat wajah garang Akhtar."Dosa kamu sudah banyak, jangan kamu tambah lagi. Kamu sudah mengajak laki-laki itu masuk ke rumah tanpa adanya Papa di rumah dan Mama kamu. Kalian juga berciuman," jelas Aila yang membuat Raya melotot ke arah Aila menyuruhnya diam. Bukan Aila kalau dia sampai takut."Benar itu Vebby?" Vebby semakin takut. Dia hanya bisa diam."Kenapa kamu berusaha menampar Aila?" Vebby hanya diam. "JAWAB!" Nyali Vebby menciut. Tapi tidak bagi Aila, karena dia tidak salah."Vebby benci Kak Aila. Kenapa selalu dia yang mendapat perhatian dari Papa, kenapa selalu dia penyebab putusnya hubungan Vebby dan pacar Vebby. Kenapa?" Vebby berdiri dan menunjuk Aila, sedangkan yang di tunjuk hanya diam dan cuek."Mas, kamu mendingan pulang dulu, setelah isya kita ketemu lagi di sini," bisik Aila yang masih bisa di dengar Akhtar. Azlan mengangguk."Izin mendahului Komandan." Akhtar mengangguk.
Setelah Azlan cukup jauh dar pandangannya, tatapan Azlan kembali mengintimidasi Vebby dan Raya. Dia benar-benar sudah muak."Karena saya sudah cukup lelah melihat tingkah kamu yang seenaknya saja. Kamu tahu, anak kamu ini selalu diusir dan bermasalah dengan para tentara muda di gerbang depan." “Kamu mau tahu karena apa? Didikan kamu ini benar-benar luar binasa. Dia selalu menggoda beberapa tentara baru, atau dia selalu kedapati berciuman di gerbang depan dengan seorang lelaki yang berbeda. Hebat sekali didikan kamu.” Akhtar menatap Raya tajam."Mas, kamu nggak adil, harusnya kamu Juga membagi rata kasih sayang kamu juga Mas ke Vebby," bela Raya."Kasih sayang?” Akhtar tertawa. “Memangnya kamu sendiri sudah seperti itu dengan Aila?" Raya hanya diam tidak berani menjawab. "Kamu hanya mementingkan kedua anak kamu saja, bukan anak saya," jelas Akhtar yang membuat Aila tersenyum dalam hati.Papa gue keren abis. Lope sekebon Papa. Batin Aila.Vebby mendekati Aila, lalu menunjukknya dengan jari telunjuk. “Kenapa harus semuanya kamu. Kenapa harus kamu yang di jodohin sama tentara itu, kenapa perhatian Papa bukan buat aku? Aku benci sama kamu,” teriaknya frustasi.“Karena gue bukan elo, yang selalu mencari perhatian dengan tingkah centil lo. Karena gue, perempuan baik-baik dan terhormat.” Kata-kata tenang Aila membuat Vebby berteriak histeris, meluapkan amarahnya.“Masuk kamar kamu Vebby!” Vebby menghentakkan kakinya saat Akhtar benar-benar menyuruhnya masuk."Lebih baik tuh, Mama cerai aja dari Papa. Daripada kita
sakit hati Ma," kata Vebby tepat di depan Akhtar."Kalau itu kemauan kalian. Akan saya kabulkan segera." Raya melotot ke arah Akhtar. Tanpa banyak bicara lagi. Rayamenarik Vebby masuk ke kamarnya.❤❤❤Sesuai janji Aila tadi. Azlan datang setelah isya dengan baju kasualnya. Celana jins panjang dan kaos oblong warna hijau. Azlan membawa beberapa dokumen. Aila menyerahkan semua data dirinya kepada Azlan. Azlan melihat wajah sendu Aila. Bukan seperti biasanya."Kamu baik-baik saja?" Aila mendongakkan wajahnya dan menatap Azlan. Azlan masih menampilkan wajah datar yang membuat Aila ingin mencakarnya manja."Mana ekspresinya sih, datar Mulu Mas," greget Aila. Azlan berusaha menahan tawanya melihat ekspresi gemas Aila saat ini."Saya pulang duluan. Mana Komandan?" Aila menunjuk dalam rumah dengan jari telunjuknya. "Tidak sopan kamu.""Maaf Bapak Letnan yang terhormat. Papah." Akhtar keluar dan menghampiri mereka berdua."Siap. Ijin mendahului Komandan.""Iya, silakan."Akhtar masuk bersama dengan Aila. Akhtar memeluk bahu Aila dan Aila hanya tersenyum manis di depan Akhtar. Akhtar bahagia, anak semata wayangnya itu tersenyum padanya. Raya menghampiri Akhtar dan Aila."Aku minta cerai Mas." Raya memandang Akhtar nyalang, berharap Akhtar akan memohon padanya."Oke, akan saya urus secepatnya,” jawab Akhtar dengan santainya yang membuat Raya makin sedih. Pasalnya hanya dia sendiri yang mencintai Akhtar, sedangkan Akhtar tidak.***Berpisah itu memang diperlukan untuk kita yang tidakberjodoh.Raya mendapat telepon dari Andi, adik dari mendiangsuaminya. Andi saat ini sedang berada di Surabaya. Raya bertemudengan Andi membawa serta Ramzan sepulang sekolah.Andi adalah cinta pertama Raya semasa SMA. Namunsayang Andi lebih memilih menikah dengan sahabatnya sendiri,Nila. Namun sayang, setelah dua tahun mereka menikah, Niladinyatakan terkena kanker payudara. Dua tahun berjuang, Nilameninggal dunia. Andi memilih menyendiri dan tinggal diSingapura untuk melanjutkan bisnisnya di sana.Andi juga mendengar kabar, bahwa Raya menikah denganAkhtar yang seorang tentara. Andi merasa ingin memiliki Rayakembali. Andi segera pulang ke Indonesia dan mencari Raya."Raya, aku langsung saja ya, tanpa basa-basi." Rayamengangguk. "Aku mau, kamu tinggalkan tentara itu dankembalilah padaku. Kita bangun rumah tang
Menata hati untuk sesuatu yang membingungkan, akanmenjadikan hati ini bingung.Akhtar berlari di lorong rumah sakit bersama denganajudannya. Pekerjaan di Solo sudah dia selesaikan lebih awal walausecara terpaksa. Akhtar kemarin mendapatkan telepon ancamandari Hasan, kakak pertamanya, bahwa dia akan membawa Ailabersamanya saat ini juga, kalau sampai dia tidak datang ke rumahsakit dan melihat keadaan Aila saat ini."Kamu tahu, Aila masuk rumah sakit dengan keadaan telahdianiaya. Kemana istrimu?" geram Hasan saat di telepon."Aku sudah bercerai dengannya Bang.""Aku akan bawa Aila pergi ke Jakarta sekarang juga danmembatalkan perjodohan gila yang kamu inginkan. Dan janganpernah kamu temui Aila, kalau sampai kamu belum bisamenemukan siapa pelaku penganiayaan Aila dan memberikanhukuman setimpal pada mereka, ucapkan selamat tinggal," ancamHasan.Akhtar sud
Aku rela kembali untuk papaku, bukan kamu.Aila diantarkan oleh Hasan dan Hanifah untuk pulang keBandung. Mereka pergi ke makam Inara dan Dita. Mereka dudukdan melantunkan ayat suci dan berdoa untuk mereka."Mah, Nek, Ai, mau nikah bulan depan." Aila tergugu danmenangis di depan pusara Inara. "Ai sedih Mamah, Mamah nggakada saat hari bahagia Ai nanti."Hanifah membelai punggung Aila, menyalurkan kekuatanagar dia tegar. Aila memeluk Hanifah sebagai pengganti seorangibu selain Aisyah.Kini Aila sudah berada di rumahnya yang dia tinggalkanselama empat tahun ini, hanya saat liburan saja dia kemari."Papa dan Mama harus segera kembali ke Jakarta, Nak.Kamu baik-baik ya, Sayang di sini. Pulangnya sama Sania." Ailamemeluk Hasan dan Hanifah bergantian."Terima kasih Mama dan Papa bisa anterin Ai ke sini. LusaAi balik bareng Sania. Janji." Hanifah memeluknya, memeluk erat 
Waktu itu berharga untuk diriku melupakan mu.Kronometer (pengukur waktu) dipergunakan dikapal untuk mengetahui waktu Greenwich. Bagi Navigasimengetahui waktu Greenwich sangat penting. Seperti benda-bendaangkasa yang dicantumkan dalam nautika semuanya berdasarkanwaktu tersebut.Bahkan untuk menentukan waktu di tengah laut, jugamemerlukan seorang navigasi, yang berperan dalam rangkamenjamin keselamatan perjalanan kapal. Maka alat navigasi harusdi buat semodern mungkin, mengikuti kemajuan teknologi.Lagi dan lagi, semuanya butuh waktu untuk menentukanarah hati seseorang yang telah lama terluka.Mencoba mencari penyembuhan hati dengan terus memilihberlayar, juga tidak mampu membuat hatinya langsung sembuh.Sekali lagi bahkan berulang kali dia merutukikebodohannya sendiri, bagaimana bisa dia masih mengingat gadisitu. Gadis yang telah melukai hatinya, gadis y
Melepasmu dengan rasa yang setengah hati.Aila dilanda gugup setengah mati. Dia baru saja selesaidirias di salah satu kamar hotel, yang sengaja di sewa untukberlangsungnya pernikahan ini. Aila dapat melihat dari layar lcd dikamar hotelnya, prosesi ijab qobul yang berlangsung. Di sanaAzlan memakai jas hitam, duduk fi fepan ayahnya.Azlan menjabat tangan Akhtar. "Saudara Azlan DylanAlfarizqi bin Wahyu Iskandar, Saya nikahkan engkau dankawinkan engkau dengan anak saya, Aila Nuha Zahira binti AkhtarPramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uang tunaisebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkat alatsalat dibayar tunai." Akhtar menghentakkan tangannya."Saya terima nikah dan kawinnya Aila Nuha Zahira bintiAkhtar Pramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uangtunai sebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkatalat s
Hati ini bertahan hanya untukmu, menunggu dirimu hadir di dalamnya.Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) yaitu merupakan sebuah kelenjar yang "terbesar" di dalam tubuh manusia, ini terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan juga sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. Sebanyak 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal.Dalam bahasa medis, patah hati ini dikenal dengan sebutan takotsub
Kapan perasaan cinta itu akan datang?Azlan membawa Aila ke rumah dinasnya yang berhadapan langsung dengan rumah dinas Hafizh. Beberapa barang Aila sudah ada di rumah dinas Azlan, Serda Ucok tadi yang membawanya. Ucok adalah ajudan Azlan."Kamar aku yang mana?" tanyanya polos.Azlan mencubit hidung Aila gemas. "Kamu kira lagi menginap di sini?" Aila nyengir kuda. Enak saja beda kamar. "Kamu dan saya satu kamar. Tenang saja, saya tidak akan ngapa-ngapain kamu." Aila mengangguk dan masuk kamar.Aila menata barang-barang yang memang tidak dia bawa semuanya dari rumah dinas Akhtar. Hanya beberapa dan yang terpenting saja. Aila merasa lapar, dia masuk ke dapur dan tak mendapati apapun di sana. Kosong melompong. Sampai Aila dibuat melongo. Hanya ada dispenser dan kulkas."Kenapa?" tanya Azlan datar, dalam hati dia ingin tertawa habis-habisan."Kamu kalau makan gimana Mas? Dapur kamu ajaibnya, habis mai
Hatimu lebih kejam, daripada ombak di lautan.Gadis berkerudung coklat itu melambaikan tangan pada sahabatbaiknya, mereka berpisah dan masuk rumah masing-masing. Aila, namagadis kecil itu Aila Nuha Zahira. Gadis kecil yang menjadi kebahagiaandi ke luarganya. Karena dia perempuan satu-satunya, dia dimanja olehsemuanya. Tapi tak pernah menjadikannya seorang gadis kecil yangsemaunya sendiri. Karena dia didik oleh kalangan militer, membuatnyamenjadi pribadi yang mandiri."Mama, Aila pulang nih Ma. Mama di mana?” teriak Aila, saatdirinya masuk ke rumah minimalis bercat Putih hitam.Aila terus saja berjalan menuju teras belakang. Biasanya Inarasedang menata tanaman anggrek kesayangannya. Sayup-sayup terdengarsuara percekcokan antara Inara dan Akhtar. Aila tak berani mendekat, diahanya bersembunyi di balik sekat pembatas dapur dan teras belakang.Mengintip dari balik jendela yang
Kapan perasaan cinta itu akan datang?Azlan membawa Aila ke rumah dinasnya yang berhadapan langsung dengan rumah dinas Hafizh. Beberapa barang Aila sudah ada di rumah dinas Azlan, Serda Ucok tadi yang membawanya. Ucok adalah ajudan Azlan."Kamar aku yang mana?" tanyanya polos.Azlan mencubit hidung Aila gemas. "Kamu kira lagi menginap di sini?" Aila nyengir kuda. Enak saja beda kamar. "Kamu dan saya satu kamar. Tenang saja, saya tidak akan ngapa-ngapain kamu." Aila mengangguk dan masuk kamar.Aila menata barang-barang yang memang tidak dia bawa semuanya dari rumah dinas Akhtar. Hanya beberapa dan yang terpenting saja. Aila merasa lapar, dia masuk ke dapur dan tak mendapati apapun di sana. Kosong melompong. Sampai Aila dibuat melongo. Hanya ada dispenser dan kulkas."Kenapa?" tanya Azlan datar, dalam hati dia ingin tertawa habis-habisan."Kamu kalau makan gimana Mas? Dapur kamu ajaibnya, habis mai
Hati ini bertahan hanya untukmu, menunggu dirimu hadir di dalamnya.Hati (bahasa Yunani: ἡπαρ, hēpar) yaitu merupakan sebuah kelenjar yang "terbesar" di dalam tubuh manusia, ini terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan juga sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. Sebanyak 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal.Dalam bahasa medis, patah hati ini dikenal dengan sebutan takotsub
Melepasmu dengan rasa yang setengah hati.Aila dilanda gugup setengah mati. Dia baru saja selesaidirias di salah satu kamar hotel, yang sengaja di sewa untukberlangsungnya pernikahan ini. Aila dapat melihat dari layar lcd dikamar hotelnya, prosesi ijab qobul yang berlangsung. Di sanaAzlan memakai jas hitam, duduk fi fepan ayahnya.Azlan menjabat tangan Akhtar. "Saudara Azlan DylanAlfarizqi bin Wahyu Iskandar, Saya nikahkan engkau dankawinkan engkau dengan anak saya, Aila Nuha Zahira binti AkhtarPramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uang tunaisebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkat alatsalat dibayar tunai." Akhtar menghentakkan tangannya."Saya terima nikah dan kawinnya Aila Nuha Zahira bintiAkhtar Pramudya Zahir dengan mas kawin emas 24 karat, uangtunai sebesar tiga juta tiga ratus sebelas ribu rupiah dan seperangkatalat s
Waktu itu berharga untuk diriku melupakan mu.Kronometer (pengukur waktu) dipergunakan dikapal untuk mengetahui waktu Greenwich. Bagi Navigasimengetahui waktu Greenwich sangat penting. Seperti benda-bendaangkasa yang dicantumkan dalam nautika semuanya berdasarkanwaktu tersebut.Bahkan untuk menentukan waktu di tengah laut, jugamemerlukan seorang navigasi, yang berperan dalam rangkamenjamin keselamatan perjalanan kapal. Maka alat navigasi harusdi buat semodern mungkin, mengikuti kemajuan teknologi.Lagi dan lagi, semuanya butuh waktu untuk menentukanarah hati seseorang yang telah lama terluka.Mencoba mencari penyembuhan hati dengan terus memilihberlayar, juga tidak mampu membuat hatinya langsung sembuh.Sekali lagi bahkan berulang kali dia merutukikebodohannya sendiri, bagaimana bisa dia masih mengingat gadisitu. Gadis yang telah melukai hatinya, gadis y
Aku rela kembali untuk papaku, bukan kamu.Aila diantarkan oleh Hasan dan Hanifah untuk pulang keBandung. Mereka pergi ke makam Inara dan Dita. Mereka dudukdan melantunkan ayat suci dan berdoa untuk mereka."Mah, Nek, Ai, mau nikah bulan depan." Aila tergugu danmenangis di depan pusara Inara. "Ai sedih Mamah, Mamah nggakada saat hari bahagia Ai nanti."Hanifah membelai punggung Aila, menyalurkan kekuatanagar dia tegar. Aila memeluk Hanifah sebagai pengganti seorangibu selain Aisyah.Kini Aila sudah berada di rumahnya yang dia tinggalkanselama empat tahun ini, hanya saat liburan saja dia kemari."Papa dan Mama harus segera kembali ke Jakarta, Nak.Kamu baik-baik ya, Sayang di sini. Pulangnya sama Sania." Ailamemeluk Hasan dan Hanifah bergantian."Terima kasih Mama dan Papa bisa anterin Ai ke sini. LusaAi balik bareng Sania. Janji." Hanifah memeluknya, memeluk erat 
Menata hati untuk sesuatu yang membingungkan, akanmenjadikan hati ini bingung.Akhtar berlari di lorong rumah sakit bersama denganajudannya. Pekerjaan di Solo sudah dia selesaikan lebih awal walausecara terpaksa. Akhtar kemarin mendapatkan telepon ancamandari Hasan, kakak pertamanya, bahwa dia akan membawa Ailabersamanya saat ini juga, kalau sampai dia tidak datang ke rumahsakit dan melihat keadaan Aila saat ini."Kamu tahu, Aila masuk rumah sakit dengan keadaan telahdianiaya. Kemana istrimu?" geram Hasan saat di telepon."Aku sudah bercerai dengannya Bang.""Aku akan bawa Aila pergi ke Jakarta sekarang juga danmembatalkan perjodohan gila yang kamu inginkan. Dan janganpernah kamu temui Aila, kalau sampai kamu belum bisamenemukan siapa pelaku penganiayaan Aila dan memberikanhukuman setimpal pada mereka, ucapkan selamat tinggal," ancamHasan.Akhtar sud
Berpisah itu memang diperlukan untuk kita yang tidakberjodoh.Raya mendapat telepon dari Andi, adik dari mendiangsuaminya. Andi saat ini sedang berada di Surabaya. Raya bertemudengan Andi membawa serta Ramzan sepulang sekolah.Andi adalah cinta pertama Raya semasa SMA. Namunsayang Andi lebih memilih menikah dengan sahabatnya sendiri,Nila. Namun sayang, setelah dua tahun mereka menikah, Niladinyatakan terkena kanker payudara. Dua tahun berjuang, Nilameninggal dunia. Andi memilih menyendiri dan tinggal diSingapura untuk melanjutkan bisnisnya di sana.Andi juga mendengar kabar, bahwa Raya menikah denganAkhtar yang seorang tentara. Andi merasa ingin memiliki Rayakembali. Andi segera pulang ke Indonesia dan mencari Raya."Raya, aku langsung saja ya, tanpa basa-basi." Rayamengangguk. "Aku mau, kamu tinggalkan tentara itu dankembalilah padaku. Kita bangun rumah tang
Menjauh itu perlu jika penat.Aila tidak terlambat karena Habib mengantarnya pagisekali, sebelum kelas pagi dimulai. Aila semalam menginap dirumah dinas Habib, bahkan Habib tidak melepaskannya samasekali, memberondongnya dengan pertanyaan tentang Azlan yangdengan lancangnya mencium tangan Aila. Ingatkan Aila untukmenimpuknya jika mereka bertemu nanti sore.Sania duduk dengan Aila. Semasa sekolah maupun kuliah,dia tetap dipanggil Zahira bukan Aila. Nama Aila hanya terkhususbagi keluarga dan Sania saja. Sania adalah teman Aila sedari kecil."Lo harus cerita semuanya ke gue. Kata bang Alvino, lokemarin datang ke kondangan dan gandengan mesrah sama laki-laki lain, dan dia seorang TNI AL. Beneran?" Aila hanyamengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Sania. "Jelasin kegue sedetail-detailnya""Iya nanti istirahat. Eh, lo ketemu sama si Vino?" Saniamengangguk. Dia k
Ada pelukan untuk air mata yang tumpah.Hari ini Aila dikejutkan oleh seseorang yang sudah lamatidak ditemuinya. Laki-laki itu berdiri di depan rumah dinas Akhtardan sedang berbicara. Aila yang baru saja selesai jogingmenghampiri mereka."Assalamu'alaikum Ukhti," sapanya. Laki-laki itu langsungmemeluk Aila erat. "Abang kangen kamu Dek. Adek Abang yangcantik jelita yang petakilan juga." Aila mendengus sebal kala lelakidi depannya ini menyebut dirinya petakilan.Aila mencubit pinggang laki-laki yang memeluknya."Lebay deh, Abang." Dan dia tertawa. Akhtar mengajak Hafizh danAila untuk masuk ke dalam rumah.Hafizh adik dari Habib kini sudah berada di depan rumahdinas Akhtar dan memeluk erat Aila. Vebby dengan senyumcentilnya berusaha menggoda Hafizh saat dia baru saja tiba tadi.Memang dasarnya Hafizh tak peka, jadilah dia hanya masa bodohdengan Vebby yang caper de