Home / Romansa / Fake Girlfriend / Bab 5: Cowok Aneh

Share

Bab 5: Cowok Aneh

Author: Anquin Dienna
last update Last Updated: 2021-09-24 20:29:53

Kim Na Ra POV

“Na Ra, benarkan yang aku katakan, Cha Jung Won fans club benar-benar ada!” ujar Ji Hyun menggebu-gebu. Ji Hyun selalu punya banyak waktu untuk membicarakan laki-laki tampan seperti sekarang. Bahkan, sejak laki-laki itu sekolah sebulan yang lalu, tidak henti-hentinya dia bercerita tentang laki-laki itu. Ji Hyun mengatakan bahwa sikap Cha Jung Won sangat dingin sedingin es pada perempuan. Meskipun dingin, Jung Won termasuk siswa cerdas dalam mata pelajaran apapun. Pesonanya yang luar biasa di atas rata-rata membuat setiap wanita jatuh cinta dan masih banyak cerita lainnya.

“Lalu? Kau juga jatuh cinta padanya?” cecarku. Aku sangat yakin kali ini Ji Hyun tidak hanya sekadar suka pada Jung Won hanya karena laki-laki itu tampan. Sepertinya Ji Hyun benar-benar sudah jatuh cinta pada Jung Won.

“Ani, Anieyo! Jinjja anieyo[1]!” ucapnya gugup. Aku tahu jika saat ini Ji Hyun sedang berbohong padaku.

“Benarkah? Apa kau tidak membohongiku? Jujur saja kau menyukainya lebih dari sekadar fangirl kan?” ucapku seraya memakan menu set di kantin. Kusuapkan bulgogi ke mulutku. Sungguh, bulgogi ini sangat nikmat apalagi ditambah dengan harganya yang sangat ramah di kantong siswa sepertiku. Jujur saja, aku hanya bisa perbaikan gizi ketika makan di sekolah. Jika di luaran sana, aku lebih sering memakan ramyeon atau kimbap saja. 

 “Ah~~ Molla[2]! Jangan mencecarku dengan pertanyaan-pertanyaan aneh, Na Ra!”

“ Ah, ternyata Ji Hyun-ku benar-benar sudah jatuh cinta. Kau tidak usah malu, aku pasti akan mendukungmu, tenang saja.” Selama ini Ji Hyun hanya senang membicarakan laki-laki tampan tapi dia tidak pernah benar-benar menyukainya. Bahkan, selama ini dia tidak pernah berpacaran.

“Kau sendiri bagaimana? Apa kau menyukai seseorang?” tanya Ji Hyun seolah mengalihkan perhatianku.

“Hm, ani.” Aku menggeleng. Jujur saja, aku masih terbayang cinta pertamaku yang tak terbalaskan. Laki-laki itu kakak kelasku di Sekolah Terpadu Nanyang. Dulu aku masih gadis dekil yang tidak bisa berdandan yang duduk di kelas 7 sedangkan dia duduk di kelas 11. Dia adalah laki-laki paling popular di sekolah. Ketampanannya bertambah karena dia mahir bermain musik dan atlet basket. Selain itu, dia juga ketua OSIS. Perfect! Sejak dia lulus, aku tidak pernah bertemu lagi dengannya. Dari gossip yang kudengar, dia pindah ke luar negeri dengan orangtuanya.

“Na Ra? Apa yang kau lamunkan? Kau masih memikirkan Seung Jo Seonbae?”

“Ng? Sedikit. Lagi pula dia tidak mungkin mengingatku, bahkan mungkin tidak pernah mengenalku.” Sesakit itu? Ya, sesakit itu rasa cinta yang bertepuk sebelah tangan.

"Aku tak mengira kau masih menyukainya. Lupakanlah dia Na Ra! Sudah 4 tahun kau tak pernah tahu kabar Seung Jo Seonbae. Apa kau tak mau mencoba menjalin hubungan dengan laki-laki lain? Lee Ki misalnya. Bukankah Lee Ki pernah menyatakan perasaannya padamu?" Ah, Ji Hyun andai melupakan semudah itu, pasti sudah lama kulakukan. Sayangnya, aku tak mampu menghilangkan Seung Jo Seonbae dari hatiku. 

"Aku belum tertarik untuk berpacaran Ji Hyun. Lagipula aku tak memiliki perasaan apapun pada Lee Ki selain hanya teman satu kelas dan partner di OSIS." Aku kembali menyendokkan nasi dan lauk ke mulutku. Hening beberapa saat karena kami sibuk dengan makanan masing-masing sampai akhirnya Ji Hyun kembali membicarakan Cha Jung Won.

“Na Ra, sudah tiga hari ini di motor Jung Won tersimpan banyak hadiah. Mulai dari cake, minuman mahal, sepatu, kaos, smartwatch, coklat, ah jinjja dia benar-benar laki-laki paling popular saat ini di SIHS. Lalu yang membuatnya semakin keren, dia tidak pernah mau menerima hadiah-hadiah itu. Bahkan, dia menganggap semua itu hanya sumbangan yang tak layak untuk dipertimbangkan. Ah, dia benar-benar pintar menjaga image. Dia lebih senang membagikan hadiah-hadiah itu di kelas,” cerocos Ji Hyun panjang lebar. Kalau sudah membicarakan Cha Jung Won, Ji Hyun ahlinya.

“Sombong!” komentarku.

“Kesombongannya tertutup dengan wajah tampannya Na Ra.” Ji Hyun mulai menggila. Sudah jelas laki-laki itu sombong, kenapa dia masih menyukainya?

“Baiklah aku tidak akan berdebat denganmu, sulit bicara dengan orang yang sedang jatuh cinta,” ledekku.

“Ani! Anieyo! Aku tidak jatuh cinta Na Ra.” Ji Hyun memberengutkan wajahnya.

“HAHA. Geojismal[3]! Sudah jelas kau jatuh cinta masih saja mengelak!” ledekku.

“Ah~~~ molla!” Ji Hyun semakin memberengutkan wajahnya.

                                                            ***

Suara bel pulang berbunyi dengan kencang. Aku langsung membereskan buku-bukuku dan bergegas untuk pulang. Song Yi teman sekelasku mengajakku untuk rapat OSIS mengenai lomba basket antar sekolah yang akan dilaksanakan di sekolahku. Selaku wakil ketua OSIS aku wajib ikut dalam rapat ini.

“Saya mau dengar laporan dari tim dana dan sponsorship,” ucap Lee Ki selaku Ketua OSIS di SNHS.

“Sejauh ini dana yang sudah terkumpul sebesar 3.000.000 won. 1.200.000 won dari sponsor, sisanya dari uang pendaftaran lomba. Dana yang sudah digunakan 1.354.400 won untuk pembelian hadiah, medali, konsumsi, dan tips juri," jelas Song Yi.

“Bagaimana dengan laporan dari tim dekorasi dan acara?”

“Untuk dekorasi kami memerlukan dana sekitar 300.000 won untuk membayar vendor.”

“Undangan acara sudah disebar?” tanya Lee Ki.

“Sudah.”

“Rapat cukup sampai di sini. Minggu depan di hari Senin kita akan rapat kembali,” pungkas Lee Ki. Anggota OSIS membubarkan diri. Tiba-tiba Lee Ki menghalau jalanku.

“Na Ra tunggu. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” ucap Lee Ki. Kutebak Lee Ki pasti ingin bertanya mengenai jawabanku. Sudah lama dia mengungkapkan perasaannya padaku. Aku bingung karena hatiku masih milik Seung Jo Seonbae. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan Lee Ki. Dia tampan, pintar, kaya, good boy, ketua OSIS pula. Namun, entah kenapa aku tidak dapat menerima hatinya. Lagi pula aku tidak berminat untuk menjalin hubungan dengan laki-laki. Aku hanya ingin lebih fokus belajar, kerja, dan yang paling penting hatiku masih milik Seung Jo Seonbae.

“Apa yang ingin kau katakan?” tanyaku.

“Sampai kapan kau akan menghindariku? Aku hanya ingin kepastian darimu. Aku lelah mengejarmu. Setiap kali aku bertanya tentang jawabanmu, kau selalu menghindar! Apa kekuranganku untukmu? Perempuan lain mengantre ingin menjadi pacarku, kenapa kau malah bersikap sebaliknya?” Jelas sekali Lee Ki terlihat putus asa. Wajar saja ia sudah mengejarku sejak duduk di kelas X. Apa aku harus menolaknya hari ini?

“Lebih baik kita bicarakan ini lain kali.” Lagi, kucoba menghindar. Aku benar-benar tak ingin pertemanan kami berantakan hanya karena aku menolaknya. Benarkah yang kulakukan atau justru perbuatanku ini seolah mempermainkan hati Lee Ki seperti pendapat Song Yi?

“Tidak ada lain kali. Aku mau jawabanmu sekarang. Sudah cukup waktuku menunggumu selama 1 tahun Na Ra.” Lee Ki mencengkram lenganku. Mungkin memang lebih baik kuakhiri penantiannya hari ini.

“Mianhe, aku tidak bisa menerima perasaanmu. Mulai sekarang kau tidak perlu memperhatikanku lagi. Kau bisa mendapatkan perempuan mana pun di sekolah ini kecuali aku.” Aku langsung pergi meninggalkan Lee Ki. Ia sempat memanggil namaku. Namun, aku tak menghiraukannya.

                                                            ***

Suara klakson motor yang cukup kencang memekak telingaku. Aku terkejut dan terjatuh. Aku segera bangun dan menghampiri si pengendara motor yang seenaknya. Apa dia tidak memiliki mata? Sampai-sampai ia hampir menabrakku? Ah, benar-benar menyebalkan!

“Ya~~! Turun!” hardikku. Si pengendara membuka helm full face-nya. “Kau?” Mataku membulat ketika tahu si pengendara motor adalah laki-laki aneh yang super menyebalkan itu. Padahal sudah satu bulan kami tak bertemu, kenapa sekarang harus bertemu? Ergh!

“Kau mau mati hah?” bentaknya.

“Kau, kau berani membentakku? Cepat minta maaf!” timpalku. Laki-laki ini benar-benar menguras habis emosiku.

“What ever! Minggir!” Si laki-laki aneh menghempaskan lengannya di depanku. Dasar idiot!

“Jalanan ini masih luas, kau tidak perlu repot-repot mengusirku!” Entah karena alasan apa? Aku selalu terbawa emosi jika bertemu dengan laki-laki ini. Sampai saat ini aku tidak tahu namanya siapa? Omo! Untuk apa aku tahu namanya? Tidak perlu. Dia manusia paling idiot yang pernah kutemui.

“Naik!” perintahnya padaku.

“Hah?” Apa pendengaranku bermasalah? Apa katanya? Naik? untuk apa dia memintaku naik ke motornya?

“Ppalli[4]!” Malaikat mana yang tiba-tiba merasukinya? Mengapa laki-laki ini tiba-tiba baik? Tapi sebenarnya dia memang baik, pernah menolongku juga, tapi sayang menyebalkan!

“Andwae[5]!” Aku langsung pergi meninggalkan dia. Sebenarnya dia itu siapa? Dia benar-benar aneh!

                                                            ***

[1] Tidak, sumpah tidak kok (kurang lebih begitu artinya kalau diartikan dalam bahasa Indonesia)

[2] Enggak tahu ah! (kurang lebih begitu artinya kalau diartikan dalam bahasa Indonesia)

[3] bohong

[4] cepetan

[5] Enggak mau

Related chapters

  • Fake Girlfriend   Bab 6: Coverboy Sekolah

    Cha Jung Won POV Aku sudah sekolah di SIHS selama satu bulan. Benar dugaanku, fans club season 2 benar-benar muncul. Sama halnya seperti di London, anggota fans club di sini juga beragam mulai dari gadis paling cantik sampai gadis paling biasa saja. Kalian tahu? Tiap pagi selalu saja ada kado di atas mejaku mulai dari coklat, baju, sepatu, makanan, minuman, dan masih banyak yang lainnya. Kalau mereka langsung memberikannya padaku pasti sudah aku tolak mentah-mentah. Mereka pikir aku tidak mampu? Sampai harus diberikan sumbangan? Selama sebulan ini aku hanya dekat dengan Heo Joon Jae. Salah satu teman sekelasku. Aku memang tipe laki-laki yang dingin terhadap perempuan. Rasanya enggan kalau harus memberikan harapan palsu. Sumbangan-sumbangan itu pasti aku berikan pada Joon Jae atau aku bagikan pada temen-temen di kelas. Kulihat Joon Jae masih sibuk memilah-milah sumbangan mana yang akan ia bawa sebelum akhirnya sumbangan itu berpindah tangan ke teman-teman yang lain. Dia memilih kaos b

    Last Updated : 2021-10-19
  • Fake Girlfriend   Bab 7: Dasar Lelaki Gila

    Kim Na Ra POV Sepulang sekolah aku langsung mandi dan ganti baju. Aku bersiap untuk kerja paruh waktu di sebuah coffeshop terkenal di daerah Namdaemun-ro, Myeong-dong. Untuk sampai ke sana, hanya perlu waktu sekita 15-20 menit saja mengingat lokasi runah atapku yang berada di Insadong. Aku mengenakan seragam kerja dan memoles wajah dengan make up. Kucepol rambut panjangku dengan jepit hitam. Kuambil tas kecil dan berjalan menuju gang depan rumah atapku. Aku berjalan beberapa meter ke halte bus. Tak berapa lama bus tujuanku tiba dan aku langsung menaikinya. Sesampainya di tempat kerja, aku langsung membereskan cangkir-cangkir kopi yang sudah tidak dipakai oleh pelanggan, mengambilkan pesanan, dan melayani tamu. Badanku terasa pegal. Jam di lenganku menunjukkan pukul sembilan malam. Aku beristirahat sejenak di tempat kasir menggantikan temanku yang ingin ke toilet. Seorang pelanggan mengantre di depan meja kasir memesan tiga gelas sexagintuple vanilla bean mocha frappuccino. Daebak!

    Last Updated : 2021-10-26
  • Fake Girlfriend   Bab 8: Ditolak

    Cha Jung Won POV “K A U?” Mata gadis itu terbelalak saat menatapku. Aku benar-benar tidak mengerti kenapa gadis ini harus bekerja seperti ini? Apakah orangtuanya menelantarkannya? “Ikut aku!” Aku mencengkram lengannya dengan cukup kencang. “Ke mana? Ini sudah malam aku mau pulang! Kau jangan macam-macam padaku.” Ini pertama kalinya gadis itu berbicara dengan memakai kosakata banmal padaku. Namun, aku tidak peduli! Lagi pula aku juga sudah terbiasa memakai kosakata banmal padanya. “Ternyata kau orang yang terlalu percaya diri! Siapa juga yang mau berbuat macam-macam padamu? Aku hanya akan mengantarmu pulang.” Gadis ini sungguh terlalu percaya diri. Aku hanya kasihan padanya. Ini sudah malam, tak baik seorang gadis keluyuran malam-malam. “Mengantarku? Untuk apa kau repot-repot mengantarku? Kau dan aku tidak seakrab itu untuk saling mengantar.” Gadis ini benar-benar keras kepala. Padahal, aku hanya berniat baik, tetapi dia sama sekali tak melihat kebaikanku. “Sekarang sudah larut ma

    Last Updated : 2021-10-29
  • Fake Girlfriend   Bab 9: Muse

    Cha Jung Won POV “Saranghae[2]~~ Jung Won,” ucap Yoon Na. Perempuan ini benar-benar tidak mempunyai rasa malu. Berani sekali mengungkapkan perasaannya pada laki-laki. “Aku sudah tahu!” jawabku. “Lalu?” Kening Yoon Na berkerut. “Apa kau sudah selesai berbicara denganku? Sekarang aku sibuk. Aku mau latihan basket. Minggu depan ada lomba.” tukasku. “Jung Won ah~~ aku sudah mengungkapkan isi hatiku padamu dan kau seenaknya saja meninggalkanku?” Yoon Na memegang lenganku. Gadis ini selalu saja memegangku seenak jidatnya. Sudah jelas, aku paling tidak suka dipegang-pegang. “Lepas! Apa kau tidak malu mengejarku?” Kuhempaskan lengannya kasar. “Tidak. Sama sekali tidak. Aku tidak akan pernah menyerah sampai kau benar-benar membalas perasaanku.” Yoon Na sama sekali tak terintimidasi dengan sikap kasarku. Argh! Aku benar-benar tertekan dengan fandom seperti dia. “What ever! I don’t care anything about you! Bikyeo![3]” Aku pergi meninggalkan Yoon Na yang berdiri dipinggir lapangan basket.

    Last Updated : 2021-10-29
  • Fake Girlfriend   Bab 10 : Pertandingan Basket

    Kim Na Ra POV Han Na Seonsaeng-nim sedang sibuk menjelaskan materi Seni Rupa di layar proyektor. Kali ini aku benar-benar tak dapat berkonsentrasi dengan baik. Pikiranku melayang-layang tak karuan. Aku masih sibuk memikirkan si laki-laki aneh yang semalam sukses mengantarkanku pulang. Dia terheran-heran melihat aku yang hidup di rumah atap. Berulang kali dia bertanya ke mana orangtuaku, tetapi aku malas menjawabnya. Untuk apa? Itu urusan pribadiku. Lagi pula dia bukan siapa-siapa! Dia adalah laki-laki teraneh yang pernah aku temui. Tatapannya selalu aneh padaku. Seperti ada banyak pertanyaan yang muncul di otaknya tentangku. Padahal, kami sama sekali tidak pernah saling mengenal satu sama lain. Kenapa dia harus penasaran tentang hidupku? “Kim Na Ra!” Teriakan Han Na Seonsaeng-nim membuyarkan lamunanku. “Ye~~ Seosaeng-nim?” tanyaku gelagapan. “Kau sama sekali tidak memerhatikan pembelajaran! Saya sedang menjelaskan pelajaran! TOLONG PERHATIKAN!” Han Na Seonsaeng-nim memelototkan ma

    Last Updated : 2021-10-29
  • Fake Girlfriend   Bab 11: Kenalkan Kim Na Ra, Pacarku!

    Cha Jung Won POV Peluh menetes satu demi satu di keningku. Aku baru saja menyelesaikan pertandingan dengan hasil memuaskan. Tim basketku masuk final. Tim cheers bersorak riang, begitu pula dengan tim supporter dari sekolahku. “DAEBAK! Jung Won! Kau benar-benar luar biasa!” puji Joon Jae. Matanya berbinar-binar. Aku akui, hari ini aku sangat luar biasa karena berhasil membuat harum nama sekolah baruku. Padahal hal ini sudah sering terjadi ketika aku masih di London. “Jung Won chughahae![1] selangkah lagi kau bisa membuat sekolah kami menjadi juara,” puji Se Gyeong. Salah satu fans-ku selain Yoon Na. “Gomawo[2]!” jawabku. “Ini untukmu!” Se Gyeong menyodorkan sebotol minuman isotonic padaku. “Tidak perlu!” tolakku. Se Gyeong membawa kembali minumannya dan duduk kembali di kursi penonton. Kulihat raut wajahnya kecewa, biarlah daripada aku menerimanya lalu dia berharap lebih padaku, itu lebih kejam. “Terima saja minuman dari Se Gyeong! Apa susahnya? Kau terlalu jual mahal Jung Won!”

    Last Updated : 2021-11-01
  • Fake Girlfriend   Bab 12 : Mike Gila!

    Kim Na Ra POV “Seonbae, kau tidak perlu berharap lagi padaku. Aku secara resmi akan memperkenalkan pacarku padamu, Kim Na Ra.” WHAT? Apa katanya? PACARKU? Sejak kapan aku menjadi pacarnya? Mataku membulat mendengar pernyataan Mike barusan. Iblis! Laki-laki ini benar-benar iblis! Kulihat perempuan di sebelahnya terkejut dan terperangah tak percaya. “DIA? Perempuan biasa ini? Pacarmu?” Perempuan itu tertawa sinis merendahkanku. Suaranya melengking menusuk telinga! Apalagi dia berbicara setengah berteriak, membuat semua mata tertuju padaku. Apa lagi kata-katanya sangat tajam. Sepertinya perempuan ini perlu disumpal mulutnya supaya tidak asal bicara! “Iya. Dia pacarku, jadi kau tidak perlu mengejar-ngejarku lagi.” Kulihat beberapa perempuan di kursi penonton terbelalak tak percaya. Mereka seolah menahan napas kecewa. “Tunggu! Ini hanya kesalahpahaman. Aku bukan pacarnya.” Aku buru-buru menolak pengakuan Mike tadi. Mike GILA! “Jagiya! Kenapa kau tidak mau mengakuiku? Kau tidak perlu m

    Last Updated : 2021-11-17
  • Fake Girlfriend   Bab 13: Deal

    Kim Na Ra POV “Deal?” tanya Mike seraya menyodorkan tangan kanannya padaku. “Deal!” sahutku. Setelah kejadian kemarin, sepulang sekolah Mike tiba-tiba datang ke kompleks rumah atapku. Lelaki ini memang benar-benar menyebalkan! Sikapnya benar-benar di luar ekspektasi. Tanpa basa-basi dia memintaku menjadi kekasihnya. Awalnya jelas kutolak, tetapi setelah diskusi yang sangat panjang termasuk pasal-pasal larangan yang boleh dan tidak boleh dilakukan akhirnya aku pun setuju dengan kontrak berpacaran selama enam bulan. “Mengenai ucapanmu kemarin, apakah itu benar?” tanyaku. “Mueo?[2]” Dia malah balik bertanya. Kedua alis tebalnya bertaut. “Ucapanmu tentang aku yang selalu hadir dalam mimpimu.” “Maj-a![3] Kau memang selalu muncul dalam mimpiku. Mungkin itu cara Tuhan menunjukkan bahwa kau tercipta untuk menjadi modelku.” Lelaki itu menyilangkan kakinya dengan santai di atas sofa rumah atapku. “Ergh! Aku tidak menyukai foto!” timpalku cemberut. “Tapi mulai hari ini kau harus menyukai

    Last Updated : 2021-12-13

Latest chapter

  • Fake Girlfriend   Bab 30 : Persaingan

    Cha Seung Jo POV“Aku pilih Seung Jo Oppa.”“HAH?” Aku dan Mike sontak terkejut mendengar jawaban Kim Na Ra. Tak dapat kusembunyikan senyuman yang tersungging di bibirku.“Kau benar-benar serius memilihku?” tanyaku lagi. Gadis pujaanku hanya mengangguk. “Sudah kukatakan Mike, Na Ra tidak mungkin dengan mudah melupakanku. Ikhlaskan dia untukku! Tidak ada persaingan lagi di antara kita. Kul!” ucapku pada Mike disertai senyuman penuh kemenangan.“Kim Na Ra, kau masih memiliki utang padaku,” ucap Mike membuat aku dan Na Ra mengerutkan kening secara bersamaan.“Utang?” tanya gadisku bingung. Jujur saja, aku juga tak paham dengan perkataan Mike tadi. Sepertinya adikku ingin mencari kesempatan untuk tetap berdekatan dengan kekasihku. Tidak akan kubiarkan!“Kontrak kita belum berakhir dan sesuai perjanjian kau harus tetap menjadi pacar gadunganku selama di sekolah sampai kontrak ini selesai. Lalu kau harus tetap menjadi model fotoku terlepas kau masih pacarku atau pun bukan.” “Ya~ kau tak b

  • Fake Girlfriend   Bab 29 : Aku Pilih DIA

    Kim Na Ra POVPikiranku melayang tak karuan saat ini. Aku mulai memikirkan usul konyol Ji Hyun tentang berpura-pura kencan dengan Lee Ki atau menerima Seung Jo Oppa dan Mike menjadi pacar.“Pura-pura berkencan dengan Lee Ki? Tidak! Tidak! Aku tidak mungkin tega menyakiti dan memanfaatkan Lee Ki seperti itu. Menerima Seung Jo oppa dan Mike? Apa memang sebaiknya seperti itu saja? Toh selama beberapa hari ini kedua laki-laki itu aktif dan gencar mendekatiku dengan berbagai cara kan? Mereka selalu saja berlomba-lomba mengantar jemputku sekolah, mengajakku jalan-jalan, bahkan tak jarang mereka bertengkar hanya karena siapa yang pantas untuk mendapatkan perhatian dariku. Sepertinya lebih baik aku menyelesaikan masalah ini secepatnya daripada kedua kakak beradik itu terus menerus bertengkar hanya karena memperebutkan hatiku. Apalagi mereka sendiri yang pernah menawarkanku untuk menerima cinta mereka, jadi keputusan ini sepertinya tidak salah.”Aku bergidik ngeri membayangkan ide gilaku saat

  • Fake Girlfriend   Bab 28 : Cemburu

    Cha Jung Won POV“Argh! Dave kau benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya kau berbuat curang dengan menjadi guru les musik di SNHS!” gerutuku di dalam kelas.Kuacak rambut frustrasi. Rasanya hati ini tak rela jika Dave akan lebih sering bertemu dengan Kim Na Ra. Itu artinya kesempatanku untuk memenangkan hati gadis itu mulai menipis. Apalagi aku tahu pasti, Kim Na Ra memang pernah menyukai Dave.Gadis mana yang tidak senang jika didekati oleh laki-laki yang ia sukai? Aku takut hati Kim Na Ra akan mulai berpaling dariku. Berpaling? Kuralat ucapanku sendiri. Sebenarnya Kim Na Ra memang tidak pernah terang-terangan membuka atau menutup hatinya untukku. Apa ia pernah menyukaiku? Aku juga tidak tahu. Miris rasanya ketika aku mulai merasakan jatuh cinta. Namun, ternyata rivalku adalah kakakku sendiri. Haruskah kami bertengkar hanya karena seorang gadis?“Jung Won kau kenapa? Sepertinya wajahmu terus menerus ditekuk sejak pagi?” tanya Nam Gil menggodaku.“Nam Gil berhentilah menggodaku! Aku sed

  • Fake Girlfriend   Bab 27 : Kim Na Ra Berkencanlah dengan Kami!

    Kim Na Ra POV “Duduklah! Makan bersamaku,” ajak Mike. “Tidak perlu! Aku akan makan bersama Ji Hyun,” tolakku. “Statusmu masih pacarku Kim Na Ra. Semua orang di sekolah ini tahu kalau kau pacarku. Duduk! Temani aku makan,” perintahnya. Dengan terpaksa aku pun ikut duduk di samping Mike. Ia memesankan jjajangmyeon untukku. Akhirnya, kami pun makan bersama di kantin. Tak ada pembicaraan khusus antara kami. Aku lebih banyak diam dan terkesan tak peduli dengan kehadiran Mike. Aku masih bingung harus bersikap seperti apa kepada Mike sekarang. “Kalian sedang apa di sini?” sebuah suara laki-laki mengagetkan aku dan Mike. Refleks kami pun menoleh ke sumber suara, Seung Jo oppa. Ia langsung duduk di sebelah kami tanpa meminta persetujuan apa pun. “Untuk apa kau datang ke sini?” kedua alis Mike bertaut tanda tak suka jika Seung Jo oppa ikut bergabung dengan kami. “Mulai hari ini aku akan mengajar ekskul musik di SNHS. Sekalian mengisi kekosongan selama aku cuti kuliah. Baguskan? Aku dan ka

  • Fake Girlfriend   Bab 26: Sibling Rivalry

    Cha Seung Jo POV “Dave, aku perlu berbicara denganmu,” panggil Mike padaku. Aku berusaha bersikap tenang meski sebenarnya tangan ini ingin sekali memukul wajahnya sekarang. Emosiku memuncak setiap kali mengingat Mike seenaknya mencium Kim Na Ra. Bahkan, berkali-kali menciumnya! Aargh! Sialan! “Kalau kau ingin memintaku menyerah tentang Kim Na Ra, jawabanku tetap sama. Aku tidak akan pernah melepaskannya untukmu!” Udara yang kuhirup saat ini tidak terasa menyegarkan tetapi menyesakkan. Beberapa kali kukepalkan lenganku berusaha untuk tak bertindak kasar pada adikku. “Aku juga akan melakukan hal yang sama. Aku tidak akan pernah melepaskan Kim Na Ra untukmu!” ucapnya penuh penekanan. “Mike, pergilah sebelum aku naik pitam,” pintaku. “Kenapa kau harus emosi padaku hah? Aku tidak pernah tahu kalau gadis yang kukencani adalah gadis yang kau sukai!” bentaknya. “Kalau aku tahu, aku tidak mungkin menyukai Kim Na Ra!” tambahnya lagi. “Bajingan! Dia bukan kekasihmu! Sejak kapan dia setuju

  • Fake Girlfriend   Bab 25 : O, Ow Mike? Seung Jo Oppa?

    Kim Na Ra POV Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghindari perasaanku pada Mike. Tidak mungkin aku jatuh cinta padanya bukan? Aku yakin hatiku sepenuhnya masih milik Seung Jo Oppa. Apalagi kemarin Seung Jo Oppa juga sudah menyatakan perasaannya padaku meski tidak secara langsung dan pernyataan itu benar-benar membuatku terbang bak mengawan di langit ke tujuh. Rasanya seperti mimpi dapat kembali bertemu dengannya. Apalagi ternyata lelaki itu juga pernah menyukaiku. Rasanya semesta memang baik padaku. “Yeobseo oppa, aku sudah sampai! Aku tunggu di pojok kanan dekat pintu masuk bioskop ya!” ucapku pada Seung Jo oppa. “Oke. Oppa sedang berjalan ke arah sana.” Kudengar suara khas Seung Jo Oppa di ponselku. Mike tiba-tiba menggenggam tanganku secara posesif. Astaga! Apa maksudnya? Padahal jelas-jelas Seung Jo Oppa akan segera tiba. Argh! Menyebalkan! “Mike jangan pegang-pegang tanganku!” Aku berusaha melepaskan tanganku dari cengkraman Mike. “Shut up, aku akan memperkenalkanmu kepada hy

  • Fake Girlfriend   Bab 24: Inikah Rasanya Cemburu

    Cha Jung Won POV “Argh! Dave kau benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya kau berbuat curang dengan menjadi guru les musik di SNHS!” gerutuku di dalam kelas. Kuacak rambut frustrasi. Rasanya hati ini tak rela jika Dave akan lebih sering bertemu dengan Kim Na Ra. Itu artinya kesempatanku untuk memenangkan hati gadis itu mulai menipis. Apalagi aku tahu pasti, Kim Na Ra memang pernah menyukai Dave. Gadis mana yang tidak senang jika didekati oleh laki-laki yang ia sukai? Aku takut hati Kim Na Ra akan mulai berpaling dariku. Berpaling? Kuralat ucapanku sendiri. Sebenarnya Kim Na Ra memang tidak pernah terang-terangan membuka atau menutup hatinya untukku. Apa ia pernah menyukaiku? Aku juga tidak tahu. Miris rasanya ketika aku mulai merasakan jatuh cinta. Namun, ternyata rivalku adalah kakakku sendiri. Haruskah kami bertengkar hanya karena seorang gadis? “Jung Won kau kenapa? Sepertinya wajahmu terus menerus ditekuk sejak pagi?” tanya Nam Gil menggodaku. “Nam Gil berhentilah menggodaku! Aku

  • Fake Girlfriend   Bab 23: Akhirnya Dia Membalas Perasaanku

    Kim Na Ra POV Setelah Seung Jo Seonbae keluar, Ji Hyun langsung mengomeliku. “Na Ra apa yang kau lakukan? Kenapa kau bersikap genit seperti itu di hadapan Seung Jo Seonbae? Ingat Na Ra, kau sekarang tidak sendirian. Dua bulan lalu kau sudah resmi berkencan dengan Jung Won!” tegas Ji Hyun seraya meminum latte kesukaannya. Aku tahu dari ekspresinya Ji Hyun sedang marah padaku. “Ji Hyun ah~ apa sekarang kau sedang cemburu? Apa mungkin kau masih menyukai Mike?” tanyaku. Aku menggigit bibir bawahku. “Astaga! Kim Na Ra pikiranmu sungguh dangkal! Mana mungkin aku masih menyukai Jung Won? Aku hanya tidak suka jika kau menyakitinya hanya karena kau jatuh cinta lagi pada Seung Jo Seonbae. Aku tahu sekali bagaimana kau tergila-gila padanya,” cerocos Ji Hyun seraya menoyor kepalaku. “Kau tenang saja. aku hanya akan berteman dengan Seung Jo Seonbae,” pungkasku yakin. Tak lama setelah percakapan ini selesai. Aku dan Ji Hyun pun memutuskan pulang. Namun, Mike sudah ada di depan café untuk menje

  • Fake Girlfriend   Bab 22 : DIA Kembali

    Kim Na Ra POV Saat ini aku sedang berada di sebuah café tempat nongkrong anak muda bersama dengan Ji Hyun. Ji Hyun memintaku untuk menemaninya pergi ke Mall untuk sekadar refreshing dan belanja. Seperti biasa, gadis itu kumat lagi penyakit shopaholicnya. Jika sudah berbelanja, gadis berambut pendek setengkuk itu bisa kalap luar biasa. Segala macam barang yang dia suka akan dibeli tanpa berpikir apakah barang itu penting atau tidak. “Na Ra kulihat kau semakin dekat dengan Jung Won. Aku tidak mengira kau bisa dekat dengannya padahal awalnya kalian saling membenci satu sama lain. Bahkan, sekarang kalian berkencan,” celetuk Ji Hyun. “HAHA dekat? Kau jangan bercanda Ji Hyun, Mike memang raja drama. Cocok sekali jika ia menjadi pemeran opera sabun di televisi. Ji Hyun ah~, kemarin Mike mengajakku ….” Oops! Hampir saja aku buka rahasia mengenai Mike yang menyatakan cinta padaku kemarin. Aku langsung menghentikan ucapanku. TAk perlu lah mengatakan apa-apa karena Ji Hyun mengira aku dan Mike

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status