Kim Na Ra POV Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghindari perasaanku pada Mike. Tidak mungkin aku jatuh cinta padanya bukan? Aku yakin hatiku sepenuhnya masih milik Seung Jo Oppa. Apalagi kemarin Seung Jo Oppa juga sudah menyatakan perasaannya padaku meski tidak secara langsung dan pernyataan itu benar-benar membuatku terbang bak mengawan di langit ke tujuh. Rasanya seperti mimpi dapat kembali bertemu dengannya. Apalagi ternyata lelaki itu juga pernah menyukaiku. Rasanya semesta memang baik padaku. “Yeobseo oppa, aku sudah sampai! Aku tunggu di pojok kanan dekat pintu masuk bioskop ya!” ucapku pada Seung Jo oppa. “Oke. Oppa sedang berjalan ke arah sana.” Kudengar suara khas Seung Jo Oppa di ponselku. Mike tiba-tiba menggenggam tanganku secara posesif. Astaga! Apa maksudnya? Padahal jelas-jelas Seung Jo Oppa akan segera tiba. Argh! Menyebalkan! “Mike jangan pegang-pegang tanganku!” Aku berusaha melepaskan tanganku dari cengkraman Mike. “Shut up, aku akan memperkenalkanmu kepada hy
Cha Seung Jo POV “Dave, aku perlu berbicara denganmu,” panggil Mike padaku. Aku berusaha bersikap tenang meski sebenarnya tangan ini ingin sekali memukul wajahnya sekarang. Emosiku memuncak setiap kali mengingat Mike seenaknya mencium Kim Na Ra. Bahkan, berkali-kali menciumnya! Aargh! Sialan! “Kalau kau ingin memintaku menyerah tentang Kim Na Ra, jawabanku tetap sama. Aku tidak akan pernah melepaskannya untukmu!” Udara yang kuhirup saat ini tidak terasa menyegarkan tetapi menyesakkan. Beberapa kali kukepalkan lenganku berusaha untuk tak bertindak kasar pada adikku. “Aku juga akan melakukan hal yang sama. Aku tidak akan pernah melepaskan Kim Na Ra untukmu!” ucapnya penuh penekanan. “Mike, pergilah sebelum aku naik pitam,” pintaku. “Kenapa kau harus emosi padaku hah? Aku tidak pernah tahu kalau gadis yang kukencani adalah gadis yang kau sukai!” bentaknya. “Kalau aku tahu, aku tidak mungkin menyukai Kim Na Ra!” tambahnya lagi. “Bajingan! Dia bukan kekasihmu! Sejak kapan dia setuju
Kim Na Ra POV “Duduklah! Makan bersamaku,” ajak Mike. “Tidak perlu! Aku akan makan bersama Ji Hyun,” tolakku. “Statusmu masih pacarku Kim Na Ra. Semua orang di sekolah ini tahu kalau kau pacarku. Duduk! Temani aku makan,” perintahnya. Dengan terpaksa aku pun ikut duduk di samping Mike. Ia memesankan jjajangmyeon untukku. Akhirnya, kami pun makan bersama di kantin. Tak ada pembicaraan khusus antara kami. Aku lebih banyak diam dan terkesan tak peduli dengan kehadiran Mike. Aku masih bingung harus bersikap seperti apa kepada Mike sekarang. “Kalian sedang apa di sini?” sebuah suara laki-laki mengagetkan aku dan Mike. Refleks kami pun menoleh ke sumber suara, Seung Jo oppa. Ia langsung duduk di sebelah kami tanpa meminta persetujuan apa pun. “Untuk apa kau datang ke sini?” kedua alis Mike bertaut tanda tak suka jika Seung Jo oppa ikut bergabung dengan kami. “Mulai hari ini aku akan mengajar ekskul musik di SNHS. Sekalian mengisi kekosongan selama aku cuti kuliah. Baguskan? Aku dan ka
Kim Na Ra POV“Seonbae[1], kau tidak perlu berharap lagi padaku. Aku secara resmi akan memperkenalkan pacarku padamu, Kim Na Ra.”WHAT? Apa katanya? PACARKU? Sejak kapan aku menjadi pacarnya? Mataku membulat mendengar pernyataan Mike barusan. Iblis! Laki-laki ini benar-benar iblis! Kulihat perempuan di sebelahnya terkejut dan terperangah tak percaya.“DIA? Perempuan biasa ini? Pacarmu?” Perempuan itu tertawa sinis merendahkanku. Suaranya melengking menusuk telinga! Apalagi dia berbicara setengah berteriak dengan kata-kata tajamnya, membuat semua mata tertuju padaku. Sepertinya perempuan ini perlu disumpal mulutnya supaya tidak asal bicara!“Iya. Dia pacarku, jadi kau tidak perlu mengejar-ngejarku lagi.” Kulihat beberapa perempuan di kursi penonton terbelalak tak percaya. Mereka seolah menahan napas kecewa.“Tunggu! Ini hanya kesalahpahaman. Aku bukan pacarnya.” Aku buru-buru menolak pengakuan Mike tadi. Mike GILA!"Jagiya[2], kenapa kau tidak mau mengakuiku? Kau tidak perlu malu. Tenan
Cha Jung Won POV “Jeogiyo[1]! Bolehkah aku tahu siapa namamu?” tanya seorang perempuan dengan rambut ikal padaku. Wajahnya cukup manis. “Cha Jung Won,” ucapku. Aku mengenalkan nama depanku seperti sebelumnya karena di sekolah memang aku di kenal dengan nama Cha Jung Won bukan Mike. “Seonbae, aksi basketmu sangat hebat!” pujinya. Kulihat beberapa anggota fans clubku terlihat geram. Perempuan ini tidak sadar serigala-serigala betina di kursi penonton siap menerkam. “Seonbae, apa kau sudah memiliki kekasih?” tanyanya lagi. “SUDAH NONA,” ucap seorang perempuan di belakangku. Siapa lagi kalau bukan Yoon Na. Mata Yoon Na menguliti perempuan berambut ikal itu dengan sinis dan tajam. “Ah~mianhe[2]! Kau kekasih Jung Won Seonbae? Kalian benar-benar pasangan serasi,” ucap perempuan itu terbata. Kemudian, ia meninggalkan aku dan Yoon Na. “Kau tidak perlu mengaku-ngaku menjadi pacarku!” pintaku seraya menatap tajam. “Jagiya[sayang], aku tidak mengaku-ngaku. Aku sangat yakin sebentar lagi ka
Kim Na Ra POV Setelah tubuh ini terasa lebih baik, aku langsung kembali ke kelas. Aku masih sangat kesal dengan lelaki aneh itu. Semoga saja kami tak pernah bertemu lagi. Kenapa dia dapat menilai orang seenaknya hanya dengan sekali lihat? Dia benar-benar menyebalkan! "Na Ra, kau baik-baik saja? Tadi aku tak sengaja melihatmu digendong siswa SIHS ke ruang kesehatan," tanya Lee Ki dengan ekskpresi wajah penuh kekhawatiran. "Aku baik-baik saja, Lee Ki kau tidak perlu mencemaskanku." Aku tersenyum lalu duduk di kursiku. Seberapa keras aku berusaha menjaga jarak darinya, Lee Ki selalu saja berusaha dekat denganku. "Kenapa kau bisa pingsan seperti tadi? Kalau kau tidak enak badan harusnya kau istirahat saja di rumah, tidak perlu memaksakan diri masuk sekolah." Lee Ki mengomeliku seperti biasanya. Beberapa kali ia menempelkan punggung tangannya di dahiku. Aku segera menurunkan tangan Lee Ki. "Lee Ki, kumohon berhenti mengkhawatirkanku seperti ini. Aku benar-benar tidak nyaman." Sekali-s
Cha Jung Won POV Waktu bergulir tanpa henti. Waktu cepat sekali membawaku sampai di muka kelas. Ruang kelas yang terlihat lebih rapi dibandingkan ruang kelas sekolahku dulu. Jika dulu aku selalu jadi kaum minoritas dengan mata sipit, di sini wajah kami terasa sama. Untung saja wajahku cukup memikat sehingga teman-temanku di London tidak pernah membuatku merasa menjadi minoritas. Mereka baik padaku, pun sebaliknya. Ah, jadi teringat masa lalu. "Neo nugu ni[1]?" Tiba-tiba suara Seonsaengnim perempuan yang terdengar cempreng membingungkanku. "Siapa? Siapa yang siapa?" Aku menoleh ke arah belakangku. Melarak-lirik sekeliling, barang kali ada si siapa yang di maksud Seonsaengnim itu. "Kau!" Aku diam sejenak mengartikan tiap huruf yang keluar dari mulut guru itu. Kenapa aku tiba-tiba bodoh begini? Apa semua karena Kim Na Ra, gadis sombong itu? Ah, sudahlah Mike fokus pada sekolahmu saja. “Oh, saya? Joneun[2] Cha Jung Won, Seonsaengnim." Terdengar beberapa keributan kecil di bagian temp
Kim Na Ra POV “Na Ra, benarkan yang aku katakan, Cha Jung Won fans club benar-benar ada!” ujar Ji Hyun menggebu-gebu. Ji Hyun selalu punya banyak waktu untuk membicarakan laki-laki tampan seperti sekarang. Bahkan, sejak laki-laki itu sekolah sebulan yang lalu, tidak henti-hentinya dia bercerita tentang laki-laki itu. Ji Hyun mengatakan bahwa sikap Cha Jung Won sangat dingin sedingin es pada perempuan. Meskipun dingin, Jung Won termasuk siswa cerdas dalam mata pelajaran apapun. Pesonanya yang luar biasa di atas rata-rata membuat setiap wanita jatuh cinta dan masih banyak cerita lainnya. “Lalu? Kau juga jatuh cinta padanya?” cecarku. Aku sangat yakin kali ini Ji Hyun tidak hanya sekadar suka pada Jung Won hanya karena laki-laki itu tampan. Sepertinya Ji Hyun benar-benar sudah jatuh cinta pada Jung Won. “Ani, Anieyo! Jinjja anieyo[1]!” ucapnya gugup. Aku tahu jika saat ini Ji Hyun sedang berbohong padaku. “Benarkah? Apa kau tidak membohongiku? Jujur saja kau menyukainya lebih dari sek