Share

43. Salah Menilai

"A-anda?" Mataku melotot dengan mulut terbuka lebar begitu mengetahui siapa yang berdiri di depanku.

"M-m-maaf, tadi saya nggak sengaja." Ya. Dia barusan menabrakku, tapi aku tetap berdiri layaknya patung tanpa menjawab permintaan maafnya. "Saya sedang buru-buru. Maaf sekali lagi."

Aku baru tersadar selepas wanita itu hilang dari pandanganku meski sempat kulihat ia beberapa kali menoleh ke belakang untuk menatapku.

Mataku mengerjap. "Dia ... di sini? Di Indonesia?"

"Lo kenapa?" tanya Kenn.

"Di-dia?" Aku masih syok. Sedetik kemudian aku berteriak histeris, "Aaaaaaaaaaaa—"

Serta-merta Kenn membekap mulutku. "Lo bisa diem, nggak? Ini panti."

Kuangguk-anggukkan kepalaku. Seketika Kenn melepaskan tangannya dan aku langsung cengengesan.

"Lo tau tadi sia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status