Home / Pendekar / Era Baru / Sang Penyendiri

Share

Sang Penyendiri

Author: omuraryu
last update Last Updated: 2021-11-17 21:56:18

Selama sehari lebih mereka melakukan perjalanan dari Kota Brawali hingga ke sebuah hutan yang memiliki sebuah danau di tengah-tengahnya. Ketika mereka sampai di hutan dan memasuki area danau, mereka segera berhenti karena merasakan sebuah gelombang energi yang kuat di tengah-tengah danau. Di sana, terdapat sebuah batu berukuran besar, dua kali ukuran rumah biasa dan di tengah-tengahnya ada seorang pria yang hanya mengenakan celana dan bertelanjang dada tengah duduk.

Pria itu duduk di atas batu dan mengabaikan semua yang ada di sekitarnya. Menariknya, air yang ada di danau itu mengelilingi batu dan membentuk sebuah medan penghalang sekaligus pelindung. Pria itu tetap tak beranjak dari posisinya meskipun air itu mulai mengelilingi tubuhnya secara nyata dan membentuk sebuah aliran yang terlihat seperti melilitnya.

Ketika mereka tiba di tempat itu dan melihat sosok yang begitu memukau, mereka tidak bisa tidak merasa tertekan. Apa yang mereka lihat benar-benar sama seperti

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Era Baru   Ki Silamut

    Pria itu memberi rasa tak nyaman saat membuka matanya dan menunjukkan perubahan besar ketika matanya terbuka. Perasaan itu mengalir dengan kuatnya, rasa teror yang dibawa oleh pria itu terlalu kuat. Meski penampilannya begitu lusuh dan tidak karuan, dia tetap memancarkan wibawa yang tak tergoyahkan. Hawa keberadaan semacam itu tidak bisa dimiliki oleh setiap orang. Hanya mereka yang memiliki pengaruh atau kekuasaan yang memiliki wibawa seperti itu.Barata tak mengenali pria itu, tapi perasaannya tidak begitu baik ketika menatapnya. Pertemuan itu memberikan dampak tak terkira pada rasa percaya dirinya. Barata tak mengambil sikap bertarung maupun bertahan, tapi kewaspadaannya tidak pernah ia hapus. Dengan menatap sosok itu, dia merasakan ancaman yang besar, terutama saat pria itu melompat dan melintasi danau dengan cepatnya dan tak membutuhkan waktu lama untuk pria itu tiba di depan Barata.“Siapa gerangan kau? Mengganggu waktu tenangku! Sudah berapa lama? Seminggu

    Last Updated : 2021-11-18
  • Era Baru   Menerima

    Silamut menggerakkan air di sekitarnya dan juga angin yang berada sangat dekat dengannya. Dua pemandangan segera hadir di depan mata Barata, sebuah gelombang air berbentuk naga segera mengelilingi tubuh Silamut di sertai dengan sebuah pusaran angin di sekitarnya. Melihat dua hal tersebut, Barata menduga kemampuan milik Silamut terkait dengan pengendalian angin dan air.Saat dia melihat pemandangan tersebut, Barata tahu jika api yang dia kuasai tidak akan banyak membantu. Apalagi, dia telah merasakan penguasaan Silamut akan pusakanya. Dia tak lagi memiliki keunggulan dalam menggunakan api, hal itu juga karena serangan sebelumnya dimentahkan begitu saja oleh Silamut. Dia tak memiliki pilihan lain selain menghadapinya dengan menggunakan pusaka lain.“{Pemanggilan Golem}!” Barata menggunakan pusaka gelangnya lantas dia mundur dan menarik keluar sabit serta pedang besar berukir dari cincin penyimpanan. Begitu dua senjata itu keluar, dia segera menggunakan teknik

    Last Updated : 2021-11-18
  • Era Baru   Terluka

    Tidak masalah sekuat apa lawannya, selama mereka terpengaruh oleh ilusinya. Mereka sudah tak memiliki harapan lagi, terutama jika kegelapan di dalam hati mereka sudah terlalu kuat. Baru-baru ini Barata merasakan adanya peningkatan dalam penguasaan Pusaka Kalimedeni. Hal itu terjadi saat dia sedang beristirahat. Ketika dia sedang terlelap dalam tidurnya, Sang Ratu atau roh pusaka yang berada di dalam Ruang Jiwa menghampirinya dan berbincang dengannya cukup lama. Sayangnya, hal itu tak dia ingat setelah ia terbangun.Namun, saat dia menyaksikan kejadian di depannya. Dia mengerti jika ada sebuah perubahan tak terduga dalam kekuatannya dan itu merupakan hal yang sangat baik. Tentu saja, perkembangan ini membuat Barata lebih memahami kekuatannya lebih dari sebelumnya. Silamut yang terus melayangkan serangan ke udara kosong membuktikan jika kekuatannya telah mengalami peningkatan. Hanya saja, tubuhnya terasa mati rasa saat itu dan keringat dingin memenuhi tubuhnya.Silamut y

    Last Updated : 2021-11-19
  • Era Baru   Tanah Tandus

    Bawono dan Leman tidak hanya meninggalkan tempat itu dan menghindari pertarungan yang menyakitkan itu. Mereka mendapatkan tugas untuk mencari tahu keadaan di wilayah barat. Ketika mereka berada di sana. Mereka menyaksikan sebuah area yang lapang, terlalu lapang bahkan untuka area lapang. Tak ada apa-apa di sana, hanya sebuah tanah tandus yang terkoyak-koyak dengan berbagai macam retakan.Tempat itu tidak begitu enak untuk dipandang dan berada di sana membuat perasaan mereka menjadi buruk. Seolah-olah mereka terhimpit oleh sesuatu yang membuat mereka merasakan perasaan sesak di benak mereka. Sulit untuk melihat sebuah area yang begitu gersang, apalagi tak jauh dari tempat tersebut terdapat hutan yang cukup lebat dan dipenuhi dengan warna hijau yang menyegarkan.Bawono dan Leman mengamati sekelilingnya dengan saksama tanpa melewatkan apapun. Mereka merasa kesal dengan apa yang mereka saksikan di tempat itu. Sungguh pemandangan yang menyedihkan sekaligus menyiksa. Tidak m

    Last Updated : 2021-11-20
  • Era Baru   Kembali dan Persiapan

    Setelah mengalahkan Silamut yang memiliki kekuatan besar, Barata tidak bergegas menemui bawahannya melainkan pergi ke Kota Brawali. Dia merasa ada sesuatu yang salah dalam kesepakatan yang telah dia buat dengan Sabarang. Dia tidak mengharapkan lawan yang dihadapinya akan sedemikian mengerikannya. Namun, tanpa dia ketahui sosok yang dia lawan bukanlah orang yang dimaksud oleh Sabarang, melainkan ada sosok lainnya.Ketika berada di dalam tempat persembunyiannya. Barata memikirkan keseluruhan kejadian yang dia alami dan lewati dalam beberapa waktu belakangan ini, termasuk ketika dia membuat kesepakatan dengan Sabarang. Dia tidak bisa melupakan raut wajah yang ditunjukkan oleh Sabarang setelah kesepakatan terbentuk. Tidak mungkin dia tidak merasakan ada yang janggal dengan sikap yang ditunjukkan oleh Sabarang waktu itu.“Apa yang terjadi sebenarnya dan apa yang dipikirkan oleh Sabarang saat memutuskan untuk bekerja sama denganku. Aku tidak bisa memikirkan hal lain ke

    Last Updated : 2021-11-21
  • Era Baru   Sergapan I

    Beberapa hari perjalanan pasti melelahkan dan Barata mengalaminya ketika dia tiba di markas Sabarang. Sesampainya dia di sana dia tidak bisa memikirkan beberapa masalah yang terbesit di benaknya, sosok yang menguasai zombie, Ki saprang, dan Sabarang yang saat ini sedang dia temui. Barata merasakan getaran kengerian saat berada di depan Sabarang karena dia masih bisa mencium bau darah segar darinya. Di sisi lain, dia mengkhawatirkan bawahannya yang belum juga kembali.“Entah ini hanya perasaanku saja atau tempatmu semakin ramai, Sabarang. Hmmm … sepertinya kau menaklukkan beberapa kelompok setelah aku pergi, kan? Sungguh menarik, sekarang apa yang ingin kau lakukan pada kerja sama kita, Sabarang? Aku yakin, kau memiliki beberapa pemikiran tentang hal ini bukan? Menyebalkan sebenarnya untuk mengatakan ini. Namun, kau tumbuh dengan berbeda!” Barata mengatakannya tepat di depan wajah Sabarang dan tidak mengubah ekspresi wajahnya.Sabarang tersenyum penuh

    Last Updated : 2021-11-21
  • Era Baru   Sergapan II

    Barata merasakan ada sesuatu yang tak menyenangkan saat mereka berada di tepi hutan dan sebelum mereka masuk ke dalam hutan. Perasaan itu menguat saat dia mengarahkan pandangan matanya ke arah tertentu, terutama pepohonan yang lebat. Ketika matanya tertuju ke arah tersebut, dia merasakan aura yang kuat menyerebak keluar seperti sebuah bunga yang mekar memancarkan aura yang kuat.Perasaan tidak enak dan ketidaknyamanan segera memenuhi benaknya. Barata yang memperhatikan gerakan-gerakan aneh dari titik-titik tersebut mulai merasa ada sesuatu yang sangat mengganggu dan perasaan itu semakin menguat setiap detiknya dan Barata tidak bisa membiarkan perasaan ini berkembang lebih dari yang bisa dia kendalikan.“Bersiaplah!! Mereka akan keluar, aku bisa merasakan hawa keberadaan mereka dan sebagian dari mereka merupakan Kontraktor. Ini tidak diharapkan, tapi pertempuran pasti terjadi. Mereka tidak mudah dihadapi dan aku rasa mereka sudah mempersiapkannya. Tidak ... Ini su

    Last Updated : 2021-11-21
  • Era Baru   Sergapan III

    Barata mengacungkan pedangnya ke leher pria yang baru saja dia hancurkan. Dia mengarahkan matanya yang tajam nan dingin ke arah pria tersebut, dia menunjukkan sikap yang menggetarkan jiwanya. Barata mengancamnya dengan serius, ia merasakan kekuatan yang dimiliki oleh pria di depannya berasal dari klan bukan hanya belajar sendiri, terutama caranya bergerak dan menghindari serangan. Dia tertarik dengan pria itu dan ingin tahu siapa yang mengirimnya.“Bilah dingin pedang ini sudah merasa haus akan darah. Aku tidak bisa menahannya lebih lama dari ini. Katakan padaku, siapa pemimpinmu? Alasan apa yang membawamu kemari dan menyiapkan serangan kejutan ini? Jangan menutup mulutmu karena itu tak akan berguna. Dia tidak akan menyelamatkanmu meski kau membungkam mulutmu, hidupmu berada di tanganmu dan pastinya ada di tanganku. Sekarang, terserah padamu, menutup mulutmu hanya akan membawa petaka!” ancam Barata pada pria itu. Dia melepaskan niat membunuh yang kuat.Mesk

    Last Updated : 2021-11-22

Latest chapter

  • Era Baru   Penentuan II (End)

    Waktu mereka masuk ke dalam alam ketiadaan. Barata merasakan sensasi kesemutan dan getaran hebat di sekujur tubuhnya. Bagian-bagian tubuh yang sebelumnya tak berfungsi menunjukkan sedikit peningkatan yang membuat dia menjadi semangat. Di sisi lain, Hyang Barakala tidak hanya mengompres seluruh energi yang mengitari tubuhnya. Dengan satu tatapan yang serius serta mematikan, dia menarik seluruh energi tersebut dan menyatukannya dengan tubuhnya. Lantas, dengan sebuah gerakan sederhana, Hyang Barakala melesat maju ke arah Barata. Keadaan segera berubah saat Hyang Barakala mengambil langkah. Tidak hanya tekanan besar yang datang tapi juga sebuah ancaman yang langsung membuat Barata melipat gandakan kewaspadaannya. Walau begitu, dia tetap mengelak dari Hyang Barakala dan tidak menangkis maupun menahan serangannya. Ia tahu betul seberapa merusaknya serangan yang Hyang Barakala lepaskan barusan. Energi yang besar dan merusak saling bertemu. Baik energi yang Barata miliki mau

  • Era Baru   Penentuan I

    Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Hyang Barakala. Barata yang mengalami peningkatan drastis menjadi sesuatu hal yang memberi Hyang Barakala sebuah rasa takut. Dia memang menginginkan hal ini kembali, rasa takut yang sudah lama tak dia rasakan. Bagaimana dia tidak merasa senang saat dia menyaksikan perubahan pada Barata yang benar-benar jauh dari ekspektasinya dan sekarang dia merasa lebih segar.“Kau masih bisa bertahan, bukan? Kau membuat aku bersemangat dan semangat ini semakin lama menjadi semakin besar. Aku benar-benar bahagia sekarang. Pertarungan ini akan terus kukenang! Barata, kau benar-benar sosok penantang yang hebat dan aku senang. Aku senang kaulah yang berhasil mendapatkan semua benda itu, jika itu orang lain. Entah bagaimana akhirnya, mungkin aku tidak akan sesemangat ini!” ujar Hyang Barakala ketika dia melihat tubuh Barata mengalami perubahan dimana energi dalam jumlah besar mengelilinginya.Barata mendengar sebuah hal yang tak ingin

  • Era Baru   Terluka

    Pukulan itu melayang dengan kecepatan tinggi dan sangat menekan. Seluruh energi berkumpul dalam kepalan tangan Barata yang melesat ke arah Hyang Barakala. Udara terpecah belah dan berbagai pusaran angin dalam bermacam-macam ukuran muncul saat pukulan itu mendekati tubuh Hyang Barakala.Sewaktu pukulan itu menghantam tubuh Hyang Barakala sontak sebuah gelombang kejut muncul dari benturan itu. Hyang Barakala cukup terkejut dengan kemampuan Barata yang begitu mengerikan terutama daya ledak dari pukulannya. Energinya sungguh besar dan dampak dari pukulannya langsung terasa. Tidak ada sedikitpun celah dalam serangan itu dan Hyang Barakala melihatnya dalam cahaya berbeda, seolah serangan itu merupakan serangan terkuat yang Barata lepaskan sejak pertarungan pertama.“Uagh!!” Hyang Barakala terdorong mundur dan memuntahkan seteguk darah serta di dadanya ada sebuah luka yang berbentuk seperti kepalan tangan. Tatapannya sedikit menunjukkan rasa takut saat Barata meny

  • Era Baru   Satu Pukulan

    Hyang Barakala menembakkan bola energi yang sudah dia kompresi hingga ke titik terbaik. Bola energi yang seharusnya sangat besar ia kompresi menjadi sedemikian rupa. Lantas dengan satu gerakkan telunjuknya, dia menembakkan bola energi itu ke arah Barata yang juga melakukan hal yang sama dengannya. Kumpulan bola energi saling bertabrakan dan berbenturan. Sebuah gelombang kejut yang sangat kuat menghantam seluruh area.Barata terdorong mundur dan memiliki berbagai macam luka di tubuhnya hingga mengeluarkan darah yang tak terhitung jumlahnya. Hanya saja, Barata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan kemampuan itu berkembang dengan cepat, sehingga ketika luka itu muncul di waktu yang sama luka itu segera pulih. Kejadian itu tak luput dari mata Hyang Barakala dan dia merasa bila kemampuan Barata semakin membaik di setiap detiknya.“Hahahaha … sungguh pertarungan yang menyenangkan. Aku tidak pernah berharap kau bisa mengeluarkan kekuatan yang sama dengan

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan III

    Tubuhnya melenting saat Barata menyerap seluruh energi yang ada di sekitarnya. Baik Hyang Barakala maupun Barata saling menyerap energi di sekitarnya hingga menyebabkan fluktuasi menakutkan di lingkungan sekitarnya dan membuat ruang serta udaranya terdistorsi dengan hebatnya. Barata melayang dan energi di sekitarnya bergerak menuju ke dirinya dengan kecepatan tinggi membuat dia menjadi lebih berbahaya.Hyang Barakala tersenyum puas ketika dia menyaksikan perubahan pada Barata. Walaupun hal itu akan membuatnya makin berbahaya dan mengancamnyam Hyang Barakala tetap merasa senang karena dia tidak bisa menghadapi lawan yang setara selama ini. Dengan adanya Barata yang mulai berkembang dan bertambah kuat seiring mereka bertarung, Hyang Barakala menjadi semakin bersemangat hingga wajahnya berseri-seri.“Aku melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada makhluk yang bisa menahanku dan kau bisa datang ke tempat ini juga karenaku. Kau bertambah kuat atas izinku. Tidak ada

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan II

    Hyang Barakala kembali mengirimkan sebuah bola energi yang jauh lebih kuat. Saat dilihat lebih dekat dan teliti, bola energi itu dipenuhi dengan kandungan elemen alam. Barata memperkuat pertahanannya dengan menebalkan dinding pertahanan dari energi di sekitar tubuhnya. Tatapan matanya terus tertuju dan terpaku pada Hyang Barakala yang melakukan gerakan yang sama tapi dengan tekanan serta momentum yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.Serangan kedua datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Barata tidak menahan diri saat dia melihat gerakan yang dilakukan oleh Hyang Barakala. Bola energi itu datang dengan kecepatan tinggi. Barata yang begitu fokus melihat arah serangan itu dan secepat mungkin dia bergerak ke samping untuk menghindarinya, akan tetapi begitu dia hendak bergerak. Tatapan mata Hyang Barakala segera tertuju padanya dan memiliki dominasi tertentu hingga membuat Barata terpaku diam untuk beberapa saat.Pada waktu Barata hendak menghindar, dia benar-benar d

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan I

    Tanpa menunggu Hyang Barakala bertindak, Barata mengambil langkah pertama dengan melancarkan sebuah serangan yang didasari akan seluruh kekuatan serta emosinya. Hasilnya, serangannya memberikan tekanan yang begitu besar. Di sekitar kepalan tangannya muncul retakan ruang dan tampak waktu terhenti karena tak ada hembusan apapun, lalu disertai dengan ilusi sebuah makhluk kuat. Ada beberapa elemen alam yang menyatu dalam kepalan tangannya yang membuat sebuah luka dari kepalan tangannya hingga bahunya, tapi pulih dengan sendirinya.Hyang Barakala tersenyum ketika dia merasakan kekuatan yang ada dalam pukulan Barata. Dia tidak menghindarinya ataupun membuat suatu gerakan tertentu untuk menahan pukulan itu. Hyang Barakala membiarkan serangan itu menghantam tubuhnya dan pukulan itu menabrak langsung ke dadanya hingga memicu sebuah dentuman yang memekakkan telinga serta mendorongnya mundur. Sorot matanya sedikit berubah saat dia terdorong mundur.Ada rasa tidak percaya dalam so

  • Era Baru   Hyang Barakala II

    Barata meresapi perkataan Kalia dan menatap sosok yang menyebut dirinya Hyang Barakala sekaligus mengatakan dirinya sebagai Dewa ataupun Tuhan. Sulit untuknya menerima hal itu begitu saja. Dia sendiri tidak yakin akan keberadaan Dewa, tapi dihadapannya saat ini muncul sesosok makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai Dewa. Sesuatu hal yang cukup aneh sebenarnya. Sayangnya, apa yang terjadi sebelumnya dan keadaan saat ini membuka mata Barata lebar-lebar. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengakui bila ucapan sosok itu benar adanya.Mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh sosok itu, Barata tak begitu memikirkannya pada awalnya. Hanya saja, setelah dia mendengar ucapan Kalia. Dia menjadi lebih sadar akan keberadaan serta kekuatan yang dimiliki oleh Hyang Barakala. Selain itu, di sepanjang waktu pembicaraan terjadi, Barata bisa melihat ada sedikit rasa senang dari sorot mata serta wajah yang Hyang Barakala tunjukkan seolah dia sudah menanti pertemuan ini sejak lama.

  • Era Baru   Hyang Barakala I

    Sosok yang melepaskan dominasi menakutkan itu tak bergerak. Dia juga tidak merespons pertanyaan Barata. Sosok itu hanya menatapnya dan terus mengawasinya seolah-olah dia sedang mengukur kemampuannya. Tatapan itu mengandung tekanan yang jauh melampaui segala tekanan yang pernah Barata rasakan. Penampilannya yang begitu agung tampak seperti manusia tapi jauh lebih menawan dari manusia biasa dan memiliki beberapa tanduk di kepalanya dengan rambut panjang yang terurai serta taring yang menjulur keluar dari mulutnya. Matanya besar dengan pupil menonjol. Saat dia tersenyum dunia tampak berhenti.Pandangan matanya terus menyapu sekitarnya dan sosok itu perlahan-lahan menunjukkan senyuman dinginnya. Tatapannya juga mulai mengalami perubahan saat menatap Barata yang mencoba untuk menahan segala tekanan yang dia keluarkan. Bagaimanapun situasi saat ini ada karena tindakannya dan dia menyukai sikap yang Barata tunjukkan.Sosok itu menatap Barata dengan dingin seraya berujar, &ldq

DMCA.com Protection Status