Home / Pendekar / Era Baru / Memulai Serangan

Share

Memulai Serangan

Author: omuraryu
last update Last Updated: 2022-01-01 18:46:03

Kekacauan di pusat kerajaan telah menimbulkan kepanikan yang cukup besar di sisi para penduduk. Kematian para Kontraktor turut membuat situasi menjadi lebih suram. Ken Bamang segera mengendalikan situasi agar tidak berubah menjadi lebih buruk dan suram lagi. Saat ini, pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan tentang tujuan Barata melakukan serangan tersebut.

“Aku memiliki lawan yang berbeda kali ini. Sebelumnya pria pengendali mayat itu sangat kuat dan memiliki bawahan yang tak terhitung jumlahnya. Kini aku harus berhadapan dengan seseorang yang tak kuketahui tingkat kekuatan serta pasukannya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan situasi di tempat ini?” Ken Bamang kesal dengan situasi yang terjadi di sekitarnya. Mereka yang melakukan serangan ke tempatnya memiliki kemampuan yang tinggi.

Kekesalannya cukup beralasan. Beruntung, para penduduk bisa mengerti dan membuat situasi kembali menjadi kondusif. Ken Bamang memanggil kembali pasukan yang dia kirim ke berbagai

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Era Baru   Ken Bamang bertindak

    Kemunculan Barata dan pasukannya telah ia antisipasi. Ken Bamang menunggu mereka di bentengnya bersama dengan seluruh pasukan yang ada di dalam Pusat Kerajaan. Dia tak menutup gerbang seperti seharusnya, melainkan membiarkannya terbuka lebar-lebar agar musuh berpikir mudah untuk menyusupinya.Ken Bamang berdiri dengan tenang, tapi aura yang merembes keluar dari tubuhnya memancarkan hawa membunuh yang sangat-sangat kuat. Tatapan matanya yang begitu dingin menyapu pepohonan rimbun di sekeliling pertahanan. Ketika Barata dan pasukannya muncul, di waktu itu pula dia mengangkat tangannya dan memberikan sinyal pada pasukannya untuk menyerang.Para prajurit sekaligus Kontraktor bergegas menyerang Barata dan pasukannya. Mereka merangsek bagaikan binatang buas yang kelaparan dan dilepaskan dari kandang. Situasi berubah dengan cepat. Dalam kedipan mata, Barata yang awalnya ingin menyerang malah berbalik menjadi pihak yang diserang. Dia tak mengira mereka akan mengambil sikap ber

    Last Updated : 2022-01-02
  • Era Baru   Beringas

    Barata terpental mundur. Dia kalah adu kekuatan dengan Ken Bamang. Wajahnya dipenuhi dengan keterkejutan. Dia tak menduga kekuatan yang Ken Bamang miliki akan sedemikian besarnya. Walau mereka hanya beradu kekuatan dengan pedang, Barata tetap tak bisa mengunggulinya.Ken Bamang terlalu kuat. Hanya satu ayunan tunggalnya, tekanan yang dihasilkan sangatlah menekan jiwa. Barata yang mencoba menangkisnya tidak hanya tidak bisa melakukannya, dia malah dikirim terbang. Barata tidak hanya berpikir kekuatan ini berasal dari kekuatan Ken Bamang semata tapi juga dipengaruhi oleh pedang yang ada dalam genggamannya.Ya, dugaannya memang benar. Senjata yang digenggam oleh Ken Bamang merupakan salah satu Pusaka Ilahi dan itu hanyalah perwujudannya. Ken Bamang hanya mengenakan satu bulan cincin saja dan terlihat ada sesuatu yang berbeda di telinganya. Dia memiliki sebuah anting, dan itu hanya di satu sisi saja.Pakaiannya yang terbuat dari kulit monster memberikan tekanan yang

    Last Updated : 2022-01-02
  • Era Baru   Munculnya kematian

    Barata berkutat dengan Ken Bamang dalam pertarungan yang menghancurkan. Tidak ada yang mengalah dari keduanya. Mereka mengerahkan segalanya, meski tubuh sulit untuk bergerak, mereka paksakan untuk bergerak.Luka yang tak parah dan menghambat tak menjadikan mereka lemah, malahan merangsang keinginan bertarung mereka semakin besar. Barata yang terus berada dalam posisi yang cukup buruk tidak bisa mengesampingkan kekuatan yang dimiliki oleh Ken Bamang. Ketika dia terluka dan memulihkan diri, Ken Bamang melepaskan serangan lain yang jauh lebih kuat dari yang bisa dia bayangkan.Setiap pukulan yang ia lepaskan telah menghancurkan tanah dan mengguncangnya. Batu-batu yang ada di sekitarnya pun lenyap. Dia benar-benar membuat siapa saja merasa tak bisa bergerak ketika dihadapannya. Ken Bamang tidak terganggu oleh luka yang ada di sekujur tubuhnya. Dia hanya tersenyum sepanjang pertarungannya dengan Barata berlangsung.Barata merasa tidak ada sedikitpun peluang baginya u

    Last Updated : 2022-01-04
  • Era Baru   Pertemuan Tiga Kekuatan I

    Ketika mereka berhenti sejenak dari pertarungan yang sengit, baik Ken Bamang maupun Barata melihat ada zombie dalam jumlah yang sangat besar dan mereka merupakan zombie yang sudah mengalami evolusi. Suara-suara yang pernah memberikan teror kembali. Dengan jumlah yang begitu banyak, zombie-zombie itu memberikan tekanan yang hebat untuk kedua sisi. Ken Bamang mengernyitkan dahinya ketika dia melihat kumpulan zombie itu. “Sial! Dia benar-benar datang dan mengamati seluruh situasi ini sejak tadi! Ini benar-benar tidak menyulitkan.” Ken Bamang tidak bisa menghapus bayangan pria itu dari benaknya. Keberadaannya merupakan sebuah petaka yang tak dapat dihindari dan sulit untuk dilawan. Kekuatannya yang mampu membalikkan kematian menjadi kehidupan dan mengendalikan zombie menjadi sebuah kekuatan yang sangat mengerikan dan patut untuk diperhitungkan. Ketika dia fokus bertarung dengan Barata, sebenarnya dia sudah mendapatkan peringatan dari Roh penjaga pusaka yang berad

    Last Updated : 2022-01-05
  • Era Baru   Pertemuan Tiga Kekuatan II

    Di tengah-tengah lautan zombie. Seorang pria berjubah yang membawa tongkat berjalang dengan langkah lambat dan menebarkan senyum keji. Tangannya bergerak menyusuri zombie-zombie yang dia kendalikan. Tangannya menyentuh mereka dengan lembut. Tatapan matanya tak berubah sedikitpun dan tak ada rasa takut kecuali kegilaan dalam pandangan matanya.“Bamang! Aku sudah menunggumu. Kau akan datang kemari bukan? Kita selesaikan pertarungan tempo itu. Luka ini, dada ini berdenyut tanpa henti saat aku memikirkanmu. Bamang oh Bamang, kenapa kau baru muncul sekarang!” pria itu bergoyang pelan saat melangkah menyusuri zombie-zombie yang tak terhitung jumlahnya.Dia membuka ruang dan dikelilingi Zombie Durma, Zombie Kabewo, dan Zombie Monar. Pria itu tertawa lepas saat dia melihat salah satu zombie yang berhasil dia evolusikan hingga menjadi pilar dari pasukan zombienya. Meskipun tubuhnya tidak terlalu besar seperti yang lainnya, zombie ini memiliki kekuatan yang sangat be

    Last Updated : 2022-01-05
  • Era Baru   Berbalik

    Ken Bamang berhadapan dengan Salam. Dia mendistorsi ruang di sekitar tangannya saat dia mengepalkan tinjunya. Udara yang berhembus di sekitar tubuhnya menjadi tidak karuan. Dia memberikan tekanan yang menghancurkan saat berada dia mengepalkan tinjunya.Salam mulai terpengaruh dengan atmosfer yang berubah tak terkendali. Kehadiran Ken Bamang memang memberikan tekanan yang sangat kuat. Mau berapa kali dia melihatnya, perasaan tertekan dan terkendali selalu muncul saat dia berhadapan dengannya. Dia tidak tahu mengapa perasaannya bisa berakhir seperti itu setiap kali dia berhadapan dengannya.Ken Bamang menatap Salam dengan ganas. Dia melawannya dengan tenang dan tak terganggu oleh para zombie yang berada di sekitarnya. Semua zombie itu dilibas oleh Barata. Tidak ada yang selamat dari serangan Barata.Salam tidak menahan serangan yang mengarah padanya. Pukulan yang Ken Bamang lepaskan seperti meruntuhkan segala hal. Salam tahu jika dia tak memiliki kekuatan untuk me

    Last Updated : 2022-01-06
  • Era Baru   Ambil Kesempatan itu

    Salam tersentak begitu Ken Bamang melepaskan serangan yang begitu kuat. Dia tertebas dan memiliki luka di dadanya. Wajahnya sangat pucat dengan darah yang menetes dari dada serta bibirnya. Energi yang menghantam tubuhnya mengirimnya terbang beberapa meter jauhnya.Keberhasilannya dalam melepaskan serangan yang kuat harus ia bayar dengan cukup mahal. Ken Bamang semakin memucat dan lelah. Dia kehilangan banyak tenaga serta Energi Kehidupan. Menggunakan dua Pusaka Ilahi dengan memaksimalkannya benar-benar menghabiskan seluruh tenaganya.Barata yang mengamati pertarungan mereka berdua merasakan penurunan intensitas dalam pertarungan tersebut. Namun, ketegangan masih mengudara di sekitar mereka berdua. Di belum memutuskan untuk mengambil tindakan meskipun situasi sudah berpihak padanya. Dia menanti mereka berdua untuk terus memberikan segalanya dalam pertarungan itu.“Aku tidak bisa terlalu jelas. Mereka memang kelelahan tapi kekuatan mereka masih banyak. Aku s

    Last Updated : 2022-01-10
  • Era Baru   Menyelesaikan

    Setelah beberapa saat menunggu, Barata bergegas menyerang mereka dan dia menargetkan Ken Bamang yang tak berada dalam posisi baik. Setelah Ken Bamang melepaskan serangan yang begitu kuat, dia tampak begitu tertekan dan kelelahan.Barata memanfaatkan kondisi Ken Bamang yang buruk dan mengeksploitasinya dengan memberikan serangan yang menggebu-gebu. Setelah menahan diri dan mengembalikan Energi kehidupan yang sempat ia pakai saat menghadapi Ken Bamang,.Kini dia membalikkan situasi dengan Energi Kehidupan yang telah ia kembalikan. Meski begitu, dia hanya mengandalkan teknik ilusinya yang mana kekuatannya memang mengerikan dan mengancam tapi kelemahannya cukuplah besar. Selama seseorang berhasil mengetahui titik lemahnya maka berakhir sudah dan dia melihat serta merasakan jika Ken Bamang mengetahuinya.“Ini kesempatanku untuk mengakhiri situasi ini dan mengambil pusaka mereka. Aku tidak bisa melewatkannya. Sungguh ini situasi yang sangat melelahkan. Tekanan y

    Last Updated : 2022-01-11

Latest chapter

  • Era Baru   Penentuan II (End)

    Waktu mereka masuk ke dalam alam ketiadaan. Barata merasakan sensasi kesemutan dan getaran hebat di sekujur tubuhnya. Bagian-bagian tubuh yang sebelumnya tak berfungsi menunjukkan sedikit peningkatan yang membuat dia menjadi semangat. Di sisi lain, Hyang Barakala tidak hanya mengompres seluruh energi yang mengitari tubuhnya. Dengan satu tatapan yang serius serta mematikan, dia menarik seluruh energi tersebut dan menyatukannya dengan tubuhnya. Lantas, dengan sebuah gerakan sederhana, Hyang Barakala melesat maju ke arah Barata. Keadaan segera berubah saat Hyang Barakala mengambil langkah. Tidak hanya tekanan besar yang datang tapi juga sebuah ancaman yang langsung membuat Barata melipat gandakan kewaspadaannya. Walau begitu, dia tetap mengelak dari Hyang Barakala dan tidak menangkis maupun menahan serangannya. Ia tahu betul seberapa merusaknya serangan yang Hyang Barakala lepaskan barusan. Energi yang besar dan merusak saling bertemu. Baik energi yang Barata miliki mau

  • Era Baru   Penentuan I

    Semuanya berjalan sesuai dengan keinginan Hyang Barakala. Barata yang mengalami peningkatan drastis menjadi sesuatu hal yang memberi Hyang Barakala sebuah rasa takut. Dia memang menginginkan hal ini kembali, rasa takut yang sudah lama tak dia rasakan. Bagaimana dia tidak merasa senang saat dia menyaksikan perubahan pada Barata yang benar-benar jauh dari ekspektasinya dan sekarang dia merasa lebih segar.“Kau masih bisa bertahan, bukan? Kau membuat aku bersemangat dan semangat ini semakin lama menjadi semakin besar. Aku benar-benar bahagia sekarang. Pertarungan ini akan terus kukenang! Barata, kau benar-benar sosok penantang yang hebat dan aku senang. Aku senang kaulah yang berhasil mendapatkan semua benda itu, jika itu orang lain. Entah bagaimana akhirnya, mungkin aku tidak akan sesemangat ini!” ujar Hyang Barakala ketika dia melihat tubuh Barata mengalami perubahan dimana energi dalam jumlah besar mengelilinginya.Barata mendengar sebuah hal yang tak ingin

  • Era Baru   Terluka

    Pukulan itu melayang dengan kecepatan tinggi dan sangat menekan. Seluruh energi berkumpul dalam kepalan tangan Barata yang melesat ke arah Hyang Barakala. Udara terpecah belah dan berbagai pusaran angin dalam bermacam-macam ukuran muncul saat pukulan itu mendekati tubuh Hyang Barakala.Sewaktu pukulan itu menghantam tubuh Hyang Barakala sontak sebuah gelombang kejut muncul dari benturan itu. Hyang Barakala cukup terkejut dengan kemampuan Barata yang begitu mengerikan terutama daya ledak dari pukulannya. Energinya sungguh besar dan dampak dari pukulannya langsung terasa. Tidak ada sedikitpun celah dalam serangan itu dan Hyang Barakala melihatnya dalam cahaya berbeda, seolah serangan itu merupakan serangan terkuat yang Barata lepaskan sejak pertarungan pertama.“Uagh!!” Hyang Barakala terdorong mundur dan memuntahkan seteguk darah serta di dadanya ada sebuah luka yang berbentuk seperti kepalan tangan. Tatapannya sedikit menunjukkan rasa takut saat Barata meny

  • Era Baru   Satu Pukulan

    Hyang Barakala menembakkan bola energi yang sudah dia kompresi hingga ke titik terbaik. Bola energi yang seharusnya sangat besar ia kompresi menjadi sedemikian rupa. Lantas dengan satu gerakkan telunjuknya, dia menembakkan bola energi itu ke arah Barata yang juga melakukan hal yang sama dengannya. Kumpulan bola energi saling bertabrakan dan berbenturan. Sebuah gelombang kejut yang sangat kuat menghantam seluruh area.Barata terdorong mundur dan memiliki berbagai macam luka di tubuhnya hingga mengeluarkan darah yang tak terhitung jumlahnya. Hanya saja, Barata memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan kemampuan itu berkembang dengan cepat, sehingga ketika luka itu muncul di waktu yang sama luka itu segera pulih. Kejadian itu tak luput dari mata Hyang Barakala dan dia merasa bila kemampuan Barata semakin membaik di setiap detiknya.“Hahahaha … sungguh pertarungan yang menyenangkan. Aku tidak pernah berharap kau bisa mengeluarkan kekuatan yang sama dengan

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan III

    Tubuhnya melenting saat Barata menyerap seluruh energi yang ada di sekitarnya. Baik Hyang Barakala maupun Barata saling menyerap energi di sekitarnya hingga menyebabkan fluktuasi menakutkan di lingkungan sekitarnya dan membuat ruang serta udaranya terdistorsi dengan hebatnya. Barata melayang dan energi di sekitarnya bergerak menuju ke dirinya dengan kecepatan tinggi membuat dia menjadi lebih berbahaya.Hyang Barakala tersenyum puas ketika dia menyaksikan perubahan pada Barata. Walaupun hal itu akan membuatnya makin berbahaya dan mengancamnyam Hyang Barakala tetap merasa senang karena dia tidak bisa menghadapi lawan yang setara selama ini. Dengan adanya Barata yang mulai berkembang dan bertambah kuat seiring mereka bertarung, Hyang Barakala menjadi semakin bersemangat hingga wajahnya berseri-seri.“Aku melakukan apapun yang aku inginkan tanpa ada makhluk yang bisa menahanku dan kau bisa datang ke tempat ini juga karenaku. Kau bertambah kuat atas izinku. Tidak ada

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan II

    Hyang Barakala kembali mengirimkan sebuah bola energi yang jauh lebih kuat. Saat dilihat lebih dekat dan teliti, bola energi itu dipenuhi dengan kandungan elemen alam. Barata memperkuat pertahanannya dengan menebalkan dinding pertahanan dari energi di sekitar tubuhnya. Tatapan matanya terus tertuju dan terpaku pada Hyang Barakala yang melakukan gerakan yang sama tapi dengan tekanan serta momentum yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.Serangan kedua datang dengan kekuatan yang jauh lebih besar. Barata tidak menahan diri saat dia melihat gerakan yang dilakukan oleh Hyang Barakala. Bola energi itu datang dengan kecepatan tinggi. Barata yang begitu fokus melihat arah serangan itu dan secepat mungkin dia bergerak ke samping untuk menghindarinya, akan tetapi begitu dia hendak bergerak. Tatapan mata Hyang Barakala segera tertuju padanya dan memiliki dominasi tertentu hingga membuat Barata terpaku diam untuk beberapa saat.Pada waktu Barata hendak menghindar, dia benar-benar d

  • Era Baru   Pertempuran Menentukan I

    Tanpa menunggu Hyang Barakala bertindak, Barata mengambil langkah pertama dengan melancarkan sebuah serangan yang didasari akan seluruh kekuatan serta emosinya. Hasilnya, serangannya memberikan tekanan yang begitu besar. Di sekitar kepalan tangannya muncul retakan ruang dan tampak waktu terhenti karena tak ada hembusan apapun, lalu disertai dengan ilusi sebuah makhluk kuat. Ada beberapa elemen alam yang menyatu dalam kepalan tangannya yang membuat sebuah luka dari kepalan tangannya hingga bahunya, tapi pulih dengan sendirinya.Hyang Barakala tersenyum ketika dia merasakan kekuatan yang ada dalam pukulan Barata. Dia tidak menghindarinya ataupun membuat suatu gerakan tertentu untuk menahan pukulan itu. Hyang Barakala membiarkan serangan itu menghantam tubuhnya dan pukulan itu menabrak langsung ke dadanya hingga memicu sebuah dentuman yang memekakkan telinga serta mendorongnya mundur. Sorot matanya sedikit berubah saat dia terdorong mundur.Ada rasa tidak percaya dalam so

  • Era Baru   Hyang Barakala II

    Barata meresapi perkataan Kalia dan menatap sosok yang menyebut dirinya Hyang Barakala sekaligus mengatakan dirinya sebagai Dewa ataupun Tuhan. Sulit untuknya menerima hal itu begitu saja. Dia sendiri tidak yakin akan keberadaan Dewa, tapi dihadapannya saat ini muncul sesosok makhluk yang mengatasnamakan dirinya sebagai Dewa. Sesuatu hal yang cukup aneh sebenarnya. Sayangnya, apa yang terjadi sebelumnya dan keadaan saat ini membuka mata Barata lebar-lebar. Sehingga, mau tidak mau dia harus mengakui bila ucapan sosok itu benar adanya.Mengenai apa yang dikatakan dan dilakukan oleh sosok itu, Barata tak begitu memikirkannya pada awalnya. Hanya saja, setelah dia mendengar ucapan Kalia. Dia menjadi lebih sadar akan keberadaan serta kekuatan yang dimiliki oleh Hyang Barakala. Selain itu, di sepanjang waktu pembicaraan terjadi, Barata bisa melihat ada sedikit rasa senang dari sorot mata serta wajah yang Hyang Barakala tunjukkan seolah dia sudah menanti pertemuan ini sejak lama.

  • Era Baru   Hyang Barakala I

    Sosok yang melepaskan dominasi menakutkan itu tak bergerak. Dia juga tidak merespons pertanyaan Barata. Sosok itu hanya menatapnya dan terus mengawasinya seolah-olah dia sedang mengukur kemampuannya. Tatapan itu mengandung tekanan yang jauh melampaui segala tekanan yang pernah Barata rasakan. Penampilannya yang begitu agung tampak seperti manusia tapi jauh lebih menawan dari manusia biasa dan memiliki beberapa tanduk di kepalanya dengan rambut panjang yang terurai serta taring yang menjulur keluar dari mulutnya. Matanya besar dengan pupil menonjol. Saat dia tersenyum dunia tampak berhenti.Pandangan matanya terus menyapu sekitarnya dan sosok itu perlahan-lahan menunjukkan senyuman dinginnya. Tatapannya juga mulai mengalami perubahan saat menatap Barata yang mencoba untuk menahan segala tekanan yang dia keluarkan. Bagaimanapun situasi saat ini ada karena tindakannya dan dia menyukai sikap yang Barata tunjukkan.Sosok itu menatap Barata dengan dingin seraya berujar, &ldq

DMCA.com Protection Status