Share

Kadipaten Swangiri I

Setelah membuka mulutnya hingga berbusa-busa, Barata mengamati setiap ekspresi yang terlihat di wajah bawahannya. Dia tidak bisa terganggu oleh mereka yang tak menerima kata-katanya, tapi itu tidak berarti dia tak bisa menerima ketidaksetujuan mereka. Oleh sebab itu, dia hanya melihat mereka sambil mencermati para pengungsi yang ikut serta dengannya.

“Kematian para pejuang akan selalu menjadi suatu hal yang menyedihkan dan menguras emosi. Namun, jangan memandangnya dari sudut yang buruk, tapi lihat di sisi baiknya.”

“Sopo Barungan! Sebagai seorang pemimpin yang sudah diberi sebuah tanggung jawab, kau belum mampu memberikan yang terbaik. Jadi, aku akan menghukummu. Kau dan regu yang kau pimpin, para pemanah harus kembali ke Paviliun Lembah Kehidupan sembari melindungi para pengungsi. Tugas ini bukan tugas mudah, lakukan dengan baik untuk menebus kesalahanmu,” seru Barata dengan tegasnya.

Sopo Barungan menghela nafas lemah, dia tidak ingin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status