Keesokan harinya, kejadian di acara peluncuran merek Linda langsung menjadi topik terpanas di internet. Popularitasnya pun melonjak.#Pakaian Linda robek di depan umum##Produk merek Samda gagal##Video Samuel#Hanya dalam waktu semalam, semua mendominasi topik panas.Samuel melihat semua pencarian itu dengan wajah muram, hampir saja pulpen di tangannya patah.“Tim IT nggak ada gunanya? Mereka nggak melihat pencarian seperti ini?”Wajah Samuel tampak semakin muram, dengan tatapan mata yang seolah-olah membeku karena marah.Asisten setianya, Billy menjadi orang yang paling sial … “Semua peretas perusahaan sudah bekerja keras semalaman untuk menghapus video itu. Awalnya kami berhasil, tapi entah kenapa, pagi ini ada sebuah akun dengan nama bocah nakal mempostingnya lagi … dan anehnya, kami nggak bisa menghapusnya.”Billy sendiri merasa bingung.Secara logika, tim IT Grup Taslim adalah yang terbaik di negeri ini. Tidak mungkin mereka tidak bisa menangani video kecil seperti itu … “Maks
Ketika mendengar kata dokter hebat, mata Samuel perlahan terbuka, tatapannya begitu tajam dan misterius, seakan siapa pun yang melihatnya merasa terintimidasi. “Jam berapa?”Dengan suara tenang dan berwibawa, Samuel melontarkan dua kata, “Jam sepuluh,” jawab Linda reflek.Samuel melirik jam tangan mahal di pergelangan tangannya, masih ada dua jam lagi.Tanpa ragu, Samuel langsung berdiri dan berkata, “Kita berangkat sekarang.”Melihat punggung pria itu yang tampak terburu-buru, Linda merasa tidak nyaman.Hanya untuk seorang gadis sialan saja, Samuel bisa sebegitu pedulinya?Sepanjang perjalanan, mobil melaju dengan sangat cepat. Linda hampir muntah karena mabuk darat, tetapi pria di kursi kemudi itu tak sedikit pun memedulikan kondisinya.Linda menahan rasa mual dan baru merasa agak lebih baik setelah sampai di rumah sakit.“Tenang saja Samuel, dia baru akan datang dalam satu jam lagi … “Melalui pintu kaca, Samuel melihat putrinya yang kecil sedang bermain lego dengan tenang. Dia be
Mendengar logat yang sedikit kebarat-baratan, Linda perlahan menghela napas lega. Hanya terlihat mirip saja, bukan wanita itu. Wanita itu sudah meninggal lama! Lagipula, wanita itu tidak mungkin memiliki aura seperti Sunny!“Iya benar, aku.”Linda memaksakan senyumannya, terlihat jelas kurang ramah dibandingkan sebelumnya.Dia menatap wajah Sunny, merasakan ketidaknyamanan yang begitu kuat di dalam hatinya.Tak lama kemudian, pria di dalam ruangan juga berdiri. Suara gesekan sepatu kulit dengan lantai semakin dekat, membuat kelopak mata Selina semakin berkedut.“Dokter Sunny, aku sudah lama mendengarmu,” ujar pria dengan postur tubuh tinggi tegap berdiri di depan Selina, suaranya begitu memabokkan seperti anggur yang telah lama disimpan, membuat orang larut.Perasaan yang sudah lama tak dirasakan tiba-tiba menyebar ke seluruh tubuh.Tubuh Selina membeku, dia tak berani bergerak sedikit pun. Dia merasakan tenggorokannya menegang dan darah di seluruh tubuhnya mengalir deras ke otaknya.P
Gadis kecil itu sedang memegang sebuah foto, menatap foto ibunya. Setiap kali tidak ada kegiatan, Stella suka melamun melihat foto ibunya.Samuel membuka pintu, melangkah maju dan menggendong Stella dan bertanya, “Stella, sedang melihat apa?”“Foto ibu~”Stella mengayunkan tangan kecilnya sambil berbicara dengan manis.Seperti namanya, setiap kali gadis kecil ini berbicara, orang yang mendengarnya merasa nyaman.Setiap kali melihat Stella, Selina selalu merasakan sesuatu yang aneh di dalam hatinya. Padahal tidak ada hubungan apa-apa di antara mereka … Samuel tersenyum tipis, lalu menggendong Stella mendekati Selina. Dia ingin melihat seberapa tega wanita ini …Anak kandungnya sendiri ada di depan mata, apakah dia benar-benar bisa bersikap tak acuh?“Stella, ini adalah Dokter Sunny. DIa akan menyembuhkan penyakitmu.”Samuel menjelaskan dengan lembut pada putrinya.Stella mengedipkan mata besarnya. Meski mendengar akan ada yang menyembuhkannya, dia tidak takut. Lagipula, selama bertahun
Samuel mengangkat sedikit kepalanya dan berkata, “Biarkan dia mencoba, selama masih ada secercah harapan, kita harus mencobanya.”Linda menggigit bibirnya, menunggu cukup lama sebelum akhirnya berkata lagi, “Samuel, kamu juga merasa Sunny terlihat familiar?Linda mulai merasa cemas, khawatir jika Samuel benar-benar memiliki pemikiran lain.“Linda, seharusnya perhatianmu nggak terfokus pada hal-hal yang nggak berguna seperti ini,” jawab pria itu secara tidak langsung, tetapi seakan mengisyaratkan pengakuan.“Samuel, jangan berpikiran aneh-aneh. Aku hanya khawatir Stella akan terluka lagi,” jawab Linda dengan lembut dan segera memaksakan senyuman.“Kamu tahu sendiri, aku sudah menyukaimu selama bertahun-tahun. Satu-satunya keinginanku adalah menikah denganmu. Aku takut tiba-tiba ada orang yang akan merebutmu dariku.”“Aku sudah bilang, aku akan menikah denganmu. Tapi kalau kamu nggak bisa menunggu, kamu bisa mengajukan permintaan lain. Aku akan memenuhinya. Tapi, jangan membicarakan hal
Begitu menyebut putrinya, sudut bibir pria itu tampak tersenyum.“Selama sebulan ini, apa yang perlu diperhatikan untuk Stella?” Samuel tiba-tiba teringat bahwa operasi Stella belum ditentukan, jadi dirinya harus lebih hati-hati selama jangka waktu ini.“Jaga agar suasana hatinya tetap bahagia, usahakan untuk menuruti keinginannya. Nanti aku akan memberikan beberapa obat, pastikan dia meminumnya secara teratur.”Samuel mengangguk, mengingat semua yang dikatakan oleh wanita itu.Menjaga suasana hati tetap bahagia?Hal ini … mungkin hanya wanita di depannya ini yang bisa melakukannya.Namun sebelum itu, dirinya harus memastikan identitas asli Sunny!“Kalau nggak ada hal lain lagi, aku akan pergi dulu. Aku akan menyampaikan resep obatnya pada Nona Linda.”Selina tersenyum lembut dan hampir tak bisa menahan diri.Dia takut dirinya akan meninggalkan celah.Bagaimanapun, dirinya telah hidup selama tiga tahun bersama pria di depannya ini. Meskipun hubungan mereka hanya sebatas formalitas, tet
Setelah keluar dari rumah sakit, Selina akhirnya bisa bernapas lega. Untung saja, tadi dirinya cepat tanggap, langsung mengganti foto profilnya saat Samuel bilang ingin menambah kontaknya.Saat Selina hendak pergi, tiba-tiba terdengar suara yang memanggilnya, “Sunny, barangmu ketinggalan.”Linda berlari kecil menghampirinya, terengah-engah, lalu membuka telapak tangannya. Di sana ada sebuah kalung baru yang terlihat sangat indah.Selina melirik sekilas dan seketika matanya menunjukkan keterkejutan. Ini … adalah hadiah ulang tahun pernikahan yang diberikan Samuel padanya dulu. Setelah dirinya pergi, dirinya tidak membawa apa-apa … Tak disangka, ternyata Samuel langsung memberikan kalung itu pada Linda?Benar-benar pasangan yang saling mencintai.Namun, Selina menajamkan sudut bibirnya dengan dingin. Ini hanyalah cara Linda untuk mengujinya.“Ini bukan milikku. Aku ngak pernah memakai kalung yang didesain oleh orang lain,” jawan Selina dengan nada angkuh.“Hehe.” Linda tersenyum dan se
Enam tahun yang lalu, Linda melemparkan beberapa lembar uang kertas ke arahnya sambil berkata, “Ambil uang ini dan pergi atau tunggu Samuel sendiri yang akan memutuskanmu.”“Selina, kalau aku menjadi dirimu, aku sudah mengambil uang itu dan pergi. Kenapa kamu begitu rendah diri? Suka dihina oleh Samuel?”Kata-kata itu sangat menyakitkan, menancap dalam di hatinya. Namun, jika bukan karena cinta, bagaimana mungkin Selina mau diperlakukan seperti itu oleh Linda?Saat itu, Selina tidak punya kepercayaan diri. Dia tahu Samuel tidak menyukainya, jadi dia tidak bisa membalas.“Maaf, aku nggak akan mengambil pekerjaan ini.”Ujar Selina dengan dingin, ucapannya begitu ringan namun tegas.Linda panik, berusaha menahan Selina untuk membujuknya agar tetap bekerja sama.Namun, sebuah mobil sport merah berhenti dengan elegan di samping Selina. Orang yang duduk di kursi kemudi keluar dan dengan hormat membukakan pintu, mempersilakan, “Silakan, Nona.”Selina tidak memberikan kesempatan dan dengan ang