“Aaa … “Teriak Vina.“Sst, ini aku,” ujar Selina buru-buru menutup mulut Vina, khawatir pria di dalam akan mendengarnya.Begitu melihat bahwa itu sahabatnya, Vina akhirnya bisa bernapas lega.Dirinya hampir saja terkena serangan jantung … “Naik … naik mobil dulu,” ucap Vina yang lemas menyeka keringat di dahinya. Jika bukan Selina yang menopangnya, dia mungkin sudah terjatuh ke lantai.Setelah masuk ke mobil, Vina segera mengunci pintu dan menutup semua jendela. Seolah-olah ada binatang buas yang mengejarnya.Dan memang … Samuel lebih menakutkan daripada binatang buas mana pun.“Aku bertemu dengan Samuel tadi,” kata Vina setelah menenangkan diri. Bahkan menyebut nama itu saja membuatnya merinding.“Kami sudah tahu.”Steven mengalihkan pandangannya dari layar laptop, menatap ibu angkatnya.Baru saja dia berhasil meretas sistem CCTV restoran … “Jadi, kalian sudah melihat semua yang terjadi di dalam tadi?”Sudut mulut Vina berkedut.Ibu dan anak itu mengangguk serempak.“Meski aktingny
“Maaf bos, aku salah bicara.”Orang itu sama sekali tidak pantas menjadi ibu Stella!Jika bukan karena Stella yang sering terbangun di tengah malam dan mencari ibunya, mungkin seumur hidup ini Samuel tidak akan mencari Selina lagi!“Bagaimanapun, aku merasa Nona Selina pasti sudah kembali.”Ujar Billy dengan yakin.Samuel mencibit, “Heh, kali ini dia nggak akan bisa mempermainkanku lagi.”Enam tahun yang lalu, itu karena kelalaiannya … Dirinya juga meremehkan kemampuan Selina.Namun kali ini, tidak akan seperti itu lagi.“Billy, selidiki pacar Vina dan lihat … apakah dia punya anak.”Meskipun ini adalah privasi Vina, Samuel merasa ada sesuatu yang tidak beres.Billy tertegun sejenak lalu segera mengangguk, jejak nyonya tidak bisa ditemukan, tetapi menyelidiki Vina tidak akan menjadi masalah.Ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan kemampuannya.…Di dalam vila.Keempat orang itu, semuanya dengan pose yang sama … menopang dagu di atas meja ruang tamu, mencoba memikirkan strategi!
“Ada apa Linda?”Celine Taslim baru saja keluar dari kamar dengan kursi rodanya. Tengah malam dia merasa sedikit haus dan ingin minum air, tetapi kemudian dia melihat Linda dengan wajah yang terlihat sangat cemas.Linda adalah teman kuliah Celine. Dia juga pernah menyelamatkan nyawa Celine. Bisa dibilang, Linda adalah penyelamat bagi kedua kakak adik itu. Sehingga tidak heran jika Celine lebih cenderung memihak pada Linda.Saat melihat Celine keluar, Linda segera mendekat dan mendorong kursi rodanya, bertanya, “Celine, apa aku membangunkanmu?”Celine menggelengkan kepalanya, wajahnya agak pucat tetap tenang tanpa ekspresi. “Ada apa? Apa terjadi sesuatu?’Setelah kecelakaan mobil itu, meskipun nyawa Celine berhasil diselamatkan, kakinya mengalami cedera yang sangat parah. Dokter mengatakan bahwa kecuali terjadi keajaiban, dia akan terpaksa menggunakan kursi roda seumur hidupnya.Bagi putri kecil Keluarga Taslim yang tidak pernah mengalami luka sedikit pun, ini adalah pukulan yang sanga
“Aduh … yang paling aku khawatirkan adalah bagaimana menjelaskan ini pada kakakmu. Kalau karenaku Stella kehilangan kesempatan untuk sembuh, kamu tahu sendiri sifat kakakmu, dia pasti nggak akan mau melanjutkan pernikahan kami.”Suara Linda mulai terdengar serak, hampir menangis.“Linda, kenapa kamu begitu bersikeras ingin menikah dengan kakakku? Menjadi istri di keluarga kaya nggak semudah itu … kamu telah menyelamatkan kami, apapun yang kamu minta sebagai kompensasinya pasti akan diberikan oleh kakakku. Itu nggak akan lebih buruk daripada menjadi istri di keluarga kaya.”Lahir di keluarga kaya, Celine tidak pernah merasa ada keistimewaan di statusnya. Jika bisa, dia lebih memilih hidup sebagai orang biasa.Namun, saran baiknya terdengar sangat menyakitkan di telinga Linda.Dalam hatinya, Linda sudah mengutuk Celine berkali-kali … Linda memasang wajah sedihnya, dengan mata yang mulai berkaca-kaca.“Celine, aku benar-benar mencintai kakakmu, bukan karena uang atau harta. KAlau aku ben
Linda tidak tidur semalaman. Dia meminta bantuan seorang teman yang ahli menulis artikel untuk segera menuliskan sesuatu.Setelah melihat tulisan panjang itu, sudut bibir Linda terangkat membentuk senyuman puas … Akhirnya selesai juga.Kali ini, dia ingin melihat bagaimana Sunny akan menanganinya!…Keesokan harinya …Selina masih tertidur.Vina masuk dengan tergesa-gesa dan berkata, “Selina, bangun! Jangan tidur lagi!”“Ada apa?” tanya Selina yang masih mengantuk, membuka matanya dengan malas. Tadi malam dia tidur larut dan sekarang sedang menikmati tidurnya. Mendengar suara keras Vina, dia merasa tubuhnya hampir tak tahan.“Kamu menjadi topik hangat lagi!”Vina melompat ke kasur dengan penuh semangat dan berteriak.Topik hangat?Selina mengusap matanya yang masih mengantuk, perlahan-lahan membuka matanya. “Aku bahkan bukan artis, kenapa bisa menjadi topik hangat? Mungkin hanya sama nama saja.”Dirinya seorang warga biasa, tidak ada alasan untuk menjadi topik hangat.“Kamu lihat saja
“Kita cerai saja.”Pria itu mengucapkan tiga kata dengan tegas.Selina Sandra meletakkan hidangan terakhir di meja makan, seolah-olah tidak mendengarnya dan mengalihkan pembicaraan, “Samuel, kamu terlalu lelah bekerja hari ini? Ayo kita makan dulu, kita bicarakan lagi setelah makan.”“Perjanjian tiga tahun sudah habis, mohon Nona Selina menepati janjinya.”Pria itu menatapnya, wajah tampannya tak menunjukkan sedikit pun ekspresi.Namun meskipun begitu, Selina tetap saja terpesona.Dirinya sudah menikah masuk ke Keluarga Taslim selama tiga tahun, melayani suaminya dengan sepenuh hati selama ini. Bahkan sebuah batu yang tak berperasaan pun seharusnya akan terasa hangat akan perhatiannya, tetapi Samuel tak punya perasaan.Seharusnya dirinya sadar sejak dulu … Wanita itu sudah kembali, itulah mengapa Samuel tak sabar untuk memutuskan hubungan dengannya hari ini.“Baiklah, aku akan memenuhi perjanjian tiga tahun ini, tapi bisakah kita makan bersama dulu?”Ujar Selina dengan susah payah, l
“Steven, kamu dengar nggak?”Selina merasa sedikit tersinggung melihat putra sulungnya tidak memberikan tanggapan.Sebagai seorang ibu … dia merasa sedikit diabaikan.“Aku tahu Selina sayang. Aku akan menjaga Stegen dan memastikan dia nggak membuat masalah.”Mendengar itu, Stegen langsung merasa tersinggung dan membantah, “Aku nggak perlu dijaga! Aku ini anak yang baik, nggak pernah membuat masalah untuk Selina sayang.”Selina hanya bisa menghela napas. Kedua anaknya ini memang terdeteksi memiliki IQ di atas rata-rata sejak mereka berusia tiga tahun. Namun anehnya, mereka bisa menjadi sangat kekanak-kanakan saat lagi berdebat.Namun itu hal yang baik, masa kecil mereka jadi sedikit berbeda.Selina selalu merasa bersalah karena tidak bisa meraw at mereka dengan baik saat masih kecil.“Steven, Stegen!”Vina langsung berseri-seri saat melihat dua anak yang imut dan tampan itu.“Akhirnya aku bisa bertemu kalian berdua! Ibu angkat sudah merindukan kalian!”“Ibu angkat, kami juga merinduka
“Panggil aku kakak,” ujar Steven dengan sedikit meremehkan.Stegen merengut, “Aku nggak mau! Kamu hanya keluar tiga menit lebih dulu dariku, itu nggak adil.”Steven menepuk kepala adiknya sedikit keras, seperti memberikan hukuman dan menegurnya, “Sudah kubilang tadi lihat dari jauh saja, kenapa kamu mendekat? Hampir saja membuat masalah.”Stegen menjulurkan lidah dan berkata, “Tapi … ayah nggak curiga padaku.”Stegen sedikit sedih.Padahal dirinya sangat mirip dengan ayahnya, tapi kenapa ayahnya sama sekali tidak ada reaksi? Waktu dirinya mendekati ayahnya tadi, rasanya ada kehangatan yang tidak bisa dijelaskan.“Bodoh, kamu pakai topi, dia nggak melihat wajahmu dan lagipula … “ Steven menundukkan kepala dan melanjutkan, “Dia sama sekali nggak tahu kita ada, jadi tentu saja nggak bakal mengenalimu.”“Benar juga!” jawab Stegen sambil mengangkat kepalanya tiba-tiba, mata bulatnya dipenuhi kemarahan dan melanjutkan, “Ayah bajingan itu malah menggendong anak kecil! Itu pasti anaknya dengan