Sebelumnya, Stella juga beberapa kali yang duluan mendekati mereka.Namun sekarang, jika mau bertemu gadis kecil itu secara diam-diam bakal lebih susah.Steven mengernyit, masalah ini jadi agak rumit … Aduh, padahal dulu ada banyak kesempatan, tapi semuanya terlewatkan … menyesal sekali … “Steven, jangan khawatir, serahkan saja urusan ini ke aku. Hanya sehelai rambut saja, aku bisa mengurusnya.”Stegen mengedipkan mata dengan nakal, penuh percaya diri.Steven agak ragu dan berkata, “Stegen, kamu jangan gegabah. Itu Keluarga Taslim di Kota Rom, salah langkah sedikit bisa ketahuan sama pria licik itu. Sekarang, keselamatan kita paling penting, jangan sampai mendatangkan masalah untuk Selina sayang.”Walaupun mereka lebih cerdas dari anak-anak lagi, pengalaman hidup mereka masih terbatas, tidak mungkin bisa menandingi ayah mereka yang licik.Ayah bajingan mereka sudah veteran dalam urusan tipu muslihat … “Tenang saja, aku akan hati-hati!” ujar Stegen begitu yakin.Steven juga tidak ban
“Iya, iya, harus traktir tante cantik ini makan!” ujar Stella dengan penuh semangat sambil bergerak-gerak di pelukan ayahnya.Melihat tante cantik, berarti sebentar lagi bisa bertemu dengan ibu!Stella sengaja tidak bilang bahwa dirinya melihat tante cantik ini di rumah ibu, karena dia ingin memberi kejutan untuk ayahnya.Dia yang menemukan ibunya sendiri!Mendengar itu, Vina merasa tenggorokannya terasa tercekat. Tidak boleh sampai ini terjadi.Dirinya tidak akan bisa … pasti akan ketahuan!“Nggak perlu, Pak Samuel. Kamu nggak perlu begitu sungkan padaku!”“Harus. Kamu begitu mempedulikan Selina dulu dan sekarang kamu juga begitu baik pada putriku. Jadi, aku harus membalasnya dengan mengajakmu makan.”Samuel berbicara dengan tenang sambil terus mengamati ekspresi Vina. Dia curiga bahwa Vina tahu sesuatu tentang Selina!Vina menggigit bibir bawahnya, hampir saja emosinya tak terkendali.Kenapa harus menyebut-nyebut nama Selina di saat seperti ini?“Apa Nona Vina sudah ada janji dengan
Setiap hari harus berurusan dengan es batu sebesar ini dan auranya terasa seperti bisa menghancurkan segelanya kapan saja.Namun harus diakui, Pak Samuel memang luar biasa tampan.Di seluruh Kota Rom, dia pasti number 1.Samuel mengangguk dan dengan lembut menggendong putrinya lebih erat.Setelah melewati satu sekat, akhirnya mereka sampai di meja makan.Melihat orang-orang di sana sudah pergi, Vina baru bisa bernapas lega.Tampaknya sahabatnya menangkap isyaratnya yang dia berikan tadi.Melihat keadaan meja yang berantakan, alis Samuel berkerut tajam dan bertanya, “Nona Vina datang bersama teman lain?”“Nggak, semuanya aku pesan untukku sendiri. Aku … memang kuat makan,” jawab Vina dengan cepat, hampir tersedak dengan kata-katanya sendiri.Pasti sahabatnya pergi terburu-buru, sampai tidak sempat membereskan meja.Samuel memandang meja yang penuh dengan makanan untuk tiga orang, ditambah satu paket makanan anak-anak.Jelas, Vina pasti janjian dengan seseorang.Namun, kenapa harus berbo
“Aaa … “Teriak Vina.“Sst, ini aku,” ujar Selina buru-buru menutup mulut Vina, khawatir pria di dalam akan mendengarnya.Begitu melihat bahwa itu sahabatnya, Vina akhirnya bisa bernapas lega.Dirinya hampir saja terkena serangan jantung … “Naik … naik mobil dulu,” ucap Vina yang lemas menyeka keringat di dahinya. Jika bukan Selina yang menopangnya, dia mungkin sudah terjatuh ke lantai.Setelah masuk ke mobil, Vina segera mengunci pintu dan menutup semua jendela. Seolah-olah ada binatang buas yang mengejarnya.Dan memang … Samuel lebih menakutkan daripada binatang buas mana pun.“Aku bertemu dengan Samuel tadi,” kata Vina setelah menenangkan diri. Bahkan menyebut nama itu saja membuatnya merinding.“Kami sudah tahu.”Steven mengalihkan pandangannya dari layar laptop, menatap ibu angkatnya.Baru saja dia berhasil meretas sistem CCTV restoran … “Jadi, kalian sudah melihat semua yang terjadi di dalam tadi?”Sudut mulut Vina berkedut.Ibu dan anak itu mengangguk serempak.“Meski aktingny
“Maaf bos, aku salah bicara.”Orang itu sama sekali tidak pantas menjadi ibu Stella!Jika bukan karena Stella yang sering terbangun di tengah malam dan mencari ibunya, mungkin seumur hidup ini Samuel tidak akan mencari Selina lagi!“Bagaimanapun, aku merasa Nona Selina pasti sudah kembali.”Ujar Billy dengan yakin.Samuel mencibit, “Heh, kali ini dia nggak akan bisa mempermainkanku lagi.”Enam tahun yang lalu, itu karena kelalaiannya … Dirinya juga meremehkan kemampuan Selina.Namun kali ini, tidak akan seperti itu lagi.“Billy, selidiki pacar Vina dan lihat … apakah dia punya anak.”Meskipun ini adalah privasi Vina, Samuel merasa ada sesuatu yang tidak beres.Billy tertegun sejenak lalu segera mengangguk, jejak nyonya tidak bisa ditemukan, tetapi menyelidiki Vina tidak akan menjadi masalah.Ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan kemampuannya.…Di dalam vila.Keempat orang itu, semuanya dengan pose yang sama … menopang dagu di atas meja ruang tamu, mencoba memikirkan strategi!
“Ada apa Linda?”Celine Taslim baru saja keluar dari kamar dengan kursi rodanya. Tengah malam dia merasa sedikit haus dan ingin minum air, tetapi kemudian dia melihat Linda dengan wajah yang terlihat sangat cemas.Linda adalah teman kuliah Celine. Dia juga pernah menyelamatkan nyawa Celine. Bisa dibilang, Linda adalah penyelamat bagi kedua kakak adik itu. Sehingga tidak heran jika Celine lebih cenderung memihak pada Linda.Saat melihat Celine keluar, Linda segera mendekat dan mendorong kursi rodanya, bertanya, “Celine, apa aku membangunkanmu?”Celine menggelengkan kepalanya, wajahnya agak pucat tetap tenang tanpa ekspresi. “Ada apa? Apa terjadi sesuatu?’Setelah kecelakaan mobil itu, meskipun nyawa Celine berhasil diselamatkan, kakinya mengalami cedera yang sangat parah. Dokter mengatakan bahwa kecuali terjadi keajaiban, dia akan terpaksa menggunakan kursi roda seumur hidupnya.Bagi putri kecil Keluarga Taslim yang tidak pernah mengalami luka sedikit pun, ini adalah pukulan yang sanga
“Aduh … yang paling aku khawatirkan adalah bagaimana menjelaskan ini pada kakakmu. Kalau karenaku Stella kehilangan kesempatan untuk sembuh, kamu tahu sendiri sifat kakakmu, dia pasti nggak akan mau melanjutkan pernikahan kami.”Suara Linda mulai terdengar serak, hampir menangis.“Linda, kenapa kamu begitu bersikeras ingin menikah dengan kakakku? Menjadi istri di keluarga kaya nggak semudah itu … kamu telah menyelamatkan kami, apapun yang kamu minta sebagai kompensasinya pasti akan diberikan oleh kakakku. Itu nggak akan lebih buruk daripada menjadi istri di keluarga kaya.”Lahir di keluarga kaya, Celine tidak pernah merasa ada keistimewaan di statusnya. Jika bisa, dia lebih memilih hidup sebagai orang biasa.Namun, saran baiknya terdengar sangat menyakitkan di telinga Linda.Dalam hatinya, Linda sudah mengutuk Celine berkali-kali … Linda memasang wajah sedihnya, dengan mata yang mulai berkaca-kaca.“Celine, aku benar-benar mencintai kakakmu, bukan karena uang atau harta. KAlau aku ben
Linda tidak tidur semalaman. Dia meminta bantuan seorang teman yang ahli menulis artikel untuk segera menuliskan sesuatu.Setelah melihat tulisan panjang itu, sudut bibir Linda terangkat membentuk senyuman puas … Akhirnya selesai juga.Kali ini, dia ingin melihat bagaimana Sunny akan menanganinya!…Keesokan harinya …Selina masih tertidur.Vina masuk dengan tergesa-gesa dan berkata, “Selina, bangun! Jangan tidur lagi!”“Ada apa?” tanya Selina yang masih mengantuk, membuka matanya dengan malas. Tadi malam dia tidur larut dan sekarang sedang menikmati tidurnya. Mendengar suara keras Vina, dia merasa tubuhnya hampir tak tahan.“Kamu menjadi topik hangat lagi!”Vina melompat ke kasur dengan penuh semangat dan berteriak.Topik hangat?Selina mengusap matanya yang masih mengantuk, perlahan-lahan membuka matanya. “Aku bahkan bukan artis, kenapa bisa menjadi topik hangat? Mungkin hanya sama nama saja.”Dirinya seorang warga biasa, tidak ada alasan untuk menjadi topik hangat.“Kamu lihat saja