Share

Part 95 Penyesalan 2

Author's POV

Andrean dan Embun duduk di bangku kayu tepi danau buatan. Memandang pantulan cahaya rembulan di atas permukaan air yang tenang. "Besok pagi kita pulang," kata Andrean.

"Hu um. Papanya Mas juga ingin segera bertemu. Mungkin ada hal penting yang ingin dibahas."

"Kadang Mas malas bertemu Papa."

Embun menatap suaminya. "Jangan malas, Mas. Jika dihati Mas ada unek-unek yang ingin disampaikan, sebaiknya Mas mengajak papa bicara. Biar Mas lega."

Andrean menggenggam jemari istrinya dan membawanya ke atas paha. "Apa yang kamu lakukan jika kecewa dengan ibu tirimu? Pernah protes dengan bapak, nggak?"

Embun menggeleng pelan.

"Kenapa?"

"Karena aku takut hubungan mereka rusak disebabkan aku."

"Dan itu yang Mas pikiran juga, walaupun cerita hubungan antara bapak dan papaku jelas saja berbeda. Cukup aku saja yang kehilangan mama. Hendriko jangan."

Mendengar kalimat Andrean yang terakhir membuat Embun merinding. Ia menatap suaminya. Dalam luka hati yang teramat sakit, Andrean masih memi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (7)
goodnovel comment avatar
Barra
Andrean .....orang baik pasti di jodohkan dengan yg baik pula
goodnovel comment avatar
Teli Apriani
ingin sih melihat bu salwa hancur lewat anaknya tersayang dan semua masalalunya di ketahui oleh sang anak
goodnovel comment avatar
ghaurii
pelajaran hidup yang luar biasa...kebanyakan memang perjuangan dengan istri pertama pontang panting dr Nol diawal2..tapi setelah sukses malah dinikmati istri muda. dan ketika usia mulai senja akhirnya yang tersisa hanya penyesalan. poor pak darmawan...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status