Share

109. Anger and Disappointment

Keesokan paginya, Esme terbangun sangat pagi dengan segala perasaan hati yang masih kesal dan marah. Dia melihat Darren masih terlelap di sofa. Esme pun bersiap dan membawa beberapa barangnya kembali ke bakery.

Nyatanya, saat dia tiba di sana, saat dia telah memasuki bakery-nya, dia merasakan tempat itu kosong.

Esme menuju lantai 3 dan mendapati seluruh kamar kosong. Tidak ada Catherine, tidak ada juga ibunya.

Hatinya mencelos ngilu. Apakah Catherine telah meninggalkan tempat ini? Kenapa?

Dengan segenap rasa sedih di hatinya, Esme menekan nomor Cahterine di ponselnya.

“Cath!” serunya saat sepupunya itu telah menjawab. “Kau di mana? Kenapa tidak ada di bakery?”

“Maaf, Esme, aku pulang ke rumah. Menemani Mom. Dia terlihat takut, dan masih shock. Aku harus menemaninya. Lagipula, aku juga sedang hamil. Mom bisa membantuku mengurus bayi saat aku sudah melahirkan nanti.”

“Oh, Catherine. Aku sungguh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status