Hufft!
Si Asia ada ada aja kalau lagi galau. Masa masalah jendela aja sampai teriak - teriak, untung nggak rusak kuping bang Rizky. Coba kalau bermasalah gimana, gue juga kan yang repot. Batin Rizky.
“Ehh.. gelap banget sih kok ditutup segala. Kan gue minta tadi dibuka bang?” protes Asia yang berteriak kencang dari tadi.
“Ehh abangg,” erang Asia dengan suara bangun tidur khasnya.”Ya ampun dimintain tolong kayak mau minta hutang aja,”
Asia mulai kesal dengan tingkah laku abangnya, dia mulai membuka matanya perlahan - lahan. Lalu dia tidak menyangka kenapa ada Dylan, pria yang disukainya selama ini. Apakah ini nyata atau fiksi?
Asia mulai menyadarkan diri, apa mungkin ini mimpi? Dia lalu mengerjapkan matanya kembali dan pandangannya tetap sama itu Dylan.
“Kaa..kamu kenapa?”
Kata Dylan yang seolah memberikan hipnotis kepada Asia, ia tahu pemuda itu memang masih ada di kamarnya. Mata Asia se
Asia hanya bisa terdiam!Ia hanya ingin tahu bukan hanya dia yang mencintai pemuda itu. Dia hanya menginginkan pemuda itu juga mencintainya tetapi sayangnya itu tidak terjadi. Lagian Dylan susah banget, sih, ngomong cinta aja gengsinya setinggi langit.“Bodoh!” batinnya. “Bodoh banget sih lo, Dyl!”Asia mulai berdiri dari tempat tidurnya, dia ingin menutup pintu yang sengaja dibuka lebar oleh Dylan. Tetapi saat ingin keluar, tak sengaja tubuh mereka saling bertabrakan hingga jatuh ke lantai.“Duhh..”Lalu Dylan datang menghampiri gadis itu untuk mencari tahu apakah ada yang terluka. “Kamu ada masalah?”“Ehemm..jangan bikin baper kenapa bang! Kasian tahu kalau cinta mah perjuangin kali,” katanya.Dylan ingin sekali memberikan pelajaran kepada adik tercintanya ini.“Bodoh banget sih bang. Kalau cinta itu ya diperjuangin bukan malah ditinggalin, parah banget lo udah
“Jatuh cinta sama orang yang sudah punya istri dosa nggak sih, Al?” Asia Armelina mendongak sambil menatap wajah sahabatnya.Alya sampai nggak bisa napas karena perkataan sahabatnya itu. Dengan mulut yang penuh kripik, dia berkata,”Sebenarnya dosa, sih, tapi kalau sudah takdir ya apa boleh buat?!”Asia mendengar perkataan temannya perlahan-lahan, ia yakin walaupun keinginannya ini akan dilarang. Tapi tidak ada salahnya jika mencoba siapa tahu, kan, pria yang diinginkan Asia memiliki keinginan yang sama.“Gue cuma kagum dengan cara berpikir dia yang sudah dewasa, beda aja sama teman-teman kita. Lagian gue sebenarnya bukan tipe cewe yang mau ngerebut cowok orang, apalagi kalau udah punya istri. ” ujar Asia.“Tapi ya saran gue, mendingan lo pilih cowok yang sesuai sama usia lo. Jangan lo pilih cowok yang diatas lo. Ya bahaya aja, sih, menurut gue. Bahaya, nih, lo yang dosa juga dan kena karma
Cemburu sama siapa, sih, gue bukan siapa-siapanya kepedean banget, sih, gue....Asia baru saja sampai kantornya pagi tadi, tepat 1 menit sebelum jam masuk kantor tiba. Hari ini dia tidak melihat Dylan, entah kemana dia pergi. Tetapi saat Asia mulai mengerjakan pekerjaannya, dia malah diberitahu Alex teman kantornya kalau Dylan sedang rapat. Ahh syukurlah gue kira dia kenapa tumben nggak kelihatan, batin Asia.Tapi saat dia sedang melihat ponselnya, tak sengaja dia melihat postingan Dylan bersama istrinya. Rasanya cemburu itu mulai membuncah di hati Asia, dia tak suka jika melihat calon gebetannya sendiri bersama perempuan lain. Tapi apa boleh buat, dirinya bukan siapa-siapa Dylan melainkan hanya sebatas teman kerja saja.“Kenapa lo tumben cemberut gitu, nggak enak tahu dilihatnya?” Alya menepuk bahu Asia yang membuat sahabatnya itu tersentak kaget.“Alya, lo nyebelin banget, sih, pagi-pagi. Untung gue ngg
“Asia Armelina, lo dimana sekarang?”Asia kaget saat mendengar ucapan dari Dylan, belum sempat dia berbicara tetapi dia malah dikejutkan dengan suara yang dirindukannya. Dylan, calon gebetannya yang sudah disukai sejak lama.Padahal Asia pikir dia masih bersama istrinya, ternyata tanpa dipikirkan oleh Asia. Dylan tiba-tiba datang sendiri ke rumahnya. Oh my god, sendirian pula nekat juga Dylan menemui Asia. Padahal hari ini ada drama Jepang favoritnya, Dylan selalu datang di waktu yang tidak tepat.Untungnya saja orangtuanya tidak ada, sedangkan kakak perempuannya sedang ada urusan diluar. Kalau ada orangtuanya bisa bahaya, dan Dylan malah kepedean tingkat dewa nanti.“Ya ampun, biasa aja kali, Dyl. Gue lagi di rumah, kenapa?”“Lo tahu nggak, sih. Gue tuh di depan rumah lo. Cepet buruan nggak pakai lama, Asia Armelina.” bentak Dylan.Asia seketika tak percaya dengan apa yang di
Asia yang baru keluar kamar tiba-tiba kaget melihat Dylan yang ada di rumahnya. Tepat jam 6 malam, Dylan sudah ada dirumahnya bahkan sudah berbicara dengan ayahnya. Sedangkan kakanya malah sibuk menelepon seseorang disamping ayahnya.Bukannya berduaan sama istrinya sendiri, Dylan malah datang ke rumah Asia yang jelas-jelas tidak ada hubungan dengan Dylan. Mbak Laras tiba-tiba masuk kamar katanya mau diapel pacarnya, dia bahkan sudah berdandan cantik sejak setengah jam yang lalu.“Nggak berduaan sama istri lo?” Asia bertanya sambil melirik ke arah ayahnya yang sedang mengobrol dengan Dylan.Ahh,.. itu dimsum favoritku. Tahu aja, deh, Dylan kalau Asia suka dimsum. Tapi sayang Asia mau tapi gengsi.“Ya enggaklah, kan, ratu gue ada disini,” katanya sambil melirik ke arah Asia.Ayah Asia hanya tertawa kecil mendengar ucapan Dylan, dan Mbak Laras hanya menggoda dirinya terus-menerus. Katanya nggak mas
“Jangan dilepas ya, As, nanti lo hilang. Gue malah yang harus tanggungjawab nanti. Dan gue juga nggak mau lo dilihatin sama cowok-cowok genit di luar sana,” kata Dylan masih memegang erat tangan Asia.Asia hanya merasakan kebahagiaan hari ini. Tak menyangka ternyata Dylan bisa memberikan perhatian sebaik ini. Walaupun Asia dan Dylan tidak ada hubungan apa-apa. Tapi herannya kenapa Asia terlihat senang dengan perlakuan dari Dylan, dari suami orang pula.“Tutup mata, lo, deh”“Eh, mau kemana?”“Udah nurut aja kenapa, sih?”Asia hanya menurut apa yang dikatakan oleh Dylan. Dylan menutup mata Asia dengan kain hitam yang sudah dipersiapkannya. Di sisi lain, Asia merasa satu-satunya gadis yang diperlakukan oleh pangerannya seperti ini. Lalu Dylan menuntun Asia ke sebuah tempat, membiarkan gadis itu duduk di tempat.Lalu Dylan membuka kain penutup dan meminta Asia m
“Bagus banget, Dyl, suasana disini. Thank you, ya, udah ngajakin gue kesini” Asia sambil melihat-lihat pemandangan disini.“Gue harusnya yang bilang makasih. Makasih, lo mau keluar malam malam demi nge-date sama gue. ” Dylan sambil memegang tangan Asia.Dylan, bisa nggak, sih, nggak usah gandeng tangan gue. Gemeteran woy, gue nggak ngebayangin gimana kalau gue jadi istri kedua lo haha. Halu banget, ya, Asia, batinnya.“Btw, lo laper nggak? Gue laper, nih,” ujar Dylan sesekali melihat ke arah Asia.“Boleh, gue juga laper, nih.”“Yaudah, yuk ikut gue. Gue tau tempat makan yang pas,”“Eh..ehh mau kemana, Dyl”“Ke suatu tempat dan yang pasti lo suka,” kata Dylan langsung menggandeng tangan Asia.Asia hanya menurut saja atas permintaan dari Dylan. Bagaimanapun, Dylan lah yang men
"Eh Dyl?"Dylan yang sedang bersama Asia tiba-tiba mendengar namanya dipanggil.Ternyata suara itu datang dari sahabat istrinya, Shania.Shania Nur Imran, cewek berdarah Indonesia-India ini merupakan model iklan. Terlihat jelas dari cara berpakaiannya, yang feminim dan modis. Tak salah jika Shania berteman dengan istri Dylan, Nafisah yang tak kalah modis dengan Shania."Eh Sha?"Melihat kedatangan Shania, Dylan langsung melepas tangan Asia. Dylan tak ingin kalau Shania melaporkan hal ini ke Nafisah. Bisa-bisanya perang dunia ke 2, kalau Nafisah tahu!"Sama siapa, Dyl?" tanya Shania sambil menyindir ke arah wanita di sebelah Dylan. Shania hanya mau lihat apakah Dylan tetap ketakutan karena kedatangannya."Nih, sama temanku," ujar Dylan seolah tidak terjadi apa-apa.Sedangkan Asia yang hanya melihat saja dan tanpa berkata 1 kata pun. Kini mulai membuka suaranya."Oh, iya..kelupaan. Kenalin dia temanku, waktu di tempat