Tok tok tok
Suara ketukan pintu diluar kamarnya mengagetkan Lea yang masih merasakan dilema saat ini. Jika dia bangun dan diam saja saat tahu dirinya ada dalam pelukan Bayu, pasti lelaki itu akan kegedean rasa, mengira dirinya mengharap sentuhan suaminya. Tapi kalau ributpun dia pasti malu mengingat mereka sudah sah sebagai suami istri.
'Duh, gimana ini?' batin Lea masih berusaha untuk tetap pura-pura tidur. Dia sebenarnya merasa sesak karena lengan kekar Bayu yang melingkar di pinggang rampingnya dengan begitu nyaman, 'aih, dasar duda lapuk! Bilang jangan dekat-dekat malah dia yang main nyosor kek gini. Bikin aku kesulitan nafas kek gini, gimana ini?' keluh Lea dalam hati.
Tok tok tok
"Kak Bayu, bangunlah! Kenapa sudah siang belum juga pada keluar sih? Kak Bayu!" Teriak Farida yang sudah tidak sabar menunggu seseorang membuka pintu kamar sang kakak tercinta.
"Kak Bayu, apa pengasuh itu membuat kamu ga bisa tidur semalam?" tanya Farida yang mulai kesal.
Bayu yang merasa terganggu dengan teriakan Farida hanya memicingkan mata karena silau dengan sinar matahari yang menerobos melalui celah jendela yang sedikit terbuka tirainya. "Sayang, kamu buka pintunya. Aku masih ngantuk!" Pinta Bayu yang kemudian melanjutkan tidurnya kembali.
Deg!!
"Sayang?"
Bayu yang tampaknya mendengar suara Lea sontak membuka matanya. "Aih, kenapa kamu dekat sekali denganku?" tanya Bayu seperti yang tak berdosa sama sekali.
Lea membelalakkan matanya melihat ekspresi Bayu yang seakan berpikir bahwa dirinya yang nyosor duluan pada duda lapuk itu. "Ih, ga salah tuh?" tanya Lea yang terlihat jengkel. Tetapi dia berusaha untuk mendamaikan debaran jantungnya yang terus bertalu-talu.
Lea langsung bangkit dari tempat tidurnya, Lea tampaknya lupa bahwa dirinya hanya menggunakan piyama yang tipis dan menerawang yang tadi malam disediakan oleh Mbok Dari. "Ada apa sih, pagi-pagi gini udah ribut di kamar orang!" Kesal Lea yang masih menguap karena mengantuk.
Farida melotot sempurna saat melihat penampilan Lea berdiri tengah di hadapannya. Dengan tidak sopan dia pun mendorong tubuh Lea hingga hampir terjatuh dan langsung masuk ke dalam kamar. "Eh, dasar adik ipar ga ada akhlak! Pagi-pagi sudah ganggu pengantin baru." Kesal Lea yang mau tidak mau lalu mengikuti Farida melangkah masuk ke dalam kamarnya.
Farida langsung menarik tangan kakaknya yang masih begitu nyenyak dalam tidur. "Kak, bangun! Bukankah Kakak sudah janji padaku, tidak akan menyentuh pengasuh ini? Lalu apa ini?" tanya Farida yang melihat kamar itu berantakan seperti kapal pecah.
Lea yang berdiri tidak jauh dari tempat Farida, dia tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat Farida kebakaran jenggot. "Eh, kamu! Pengasuh ga tahu diri! Kenapa kamu berpakaian tidak senonoh seperti itu, hah? Kenapa ga jual diri sekalian!" Sengit Farida kesal luar biasa.
Apalagi Faridah masih melihat Bayu yang belum juga mau bergerak dari tidurnya. Padahal dia sudah menggunakan segala cara untuk membangunkan kakaknya. "Ih, kamu ga tahu ya? Aku kan emang udah jual diri. Kakak kamu itu pelanggan tetapnya. Lihat tuh, dia kelelahan karena semalam suntuk bertempur denganku. Kenapa, iri ya? Kasihan!" Ejek Lea dengan senyumnya yang membuat Farida kesal bukan kepalang.
"Kak, bangun ga!! Atau aku akan katakan semua ini kepada kedua anakmu. Masalah pernikahan kalian yang tidak meminta restu kepada mereka dulu." Ancam Farida yang merasa gemas dengan Bayu yang sudah ingkar janji.
Dengan isengnya Lea memang sengaja membuka kancing kemeja Bayu dan meninggalkan beberapa jejak merah di leher suaminya yang membuat Farida mengamuk. Dalam waktu singkat saja Lea sudah berhasil menciptakan kamar yang berantakan seakan di sana habis ada gempa.
Lea memang sengaja melakukan itu semua untuk menggoda adik iparnya yang ga ada akhlak itu. Dia hanya ingin mengokohkan statusnya di rumah itu sebagai istri dari Bayu. Apa kabar dirinya kalau Farida tahu kakaknya yang duda lapuk itu tidak menginginkan dirinya pada malam pertama mereka. Bisa hancur harga diri Lea di depan Farida yang selama ini selalu merendahkan dirinya yang dianggap hina dan miskin.
"Apa sih, Dek? Masih pagi sudah membuat keributan di kamarku." Tanya Bayu yang tampaknya mulai terganggu dengan suara berisik adiknya yang emang rese itu.
Farida yang sedang mencak-mencak di depan Bayu langsung menarik tangan sang kakak untuk masuk ke kamar mandi, "Lihatlah, kakakku sayang! Bagaimana keadaan dirimu sekarang?" tanya Farida sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Bayu yang kesadarannya belum 100% kembali masih melongo di depan cermin yang menampilkan wajah tampannya serta perut sixpack nya yang menawan. Bayu tampaknya belum ngeh dengan apa yang dimaksud oleh Farida memaksa dirinya bercermin sepagi itu.
"Lihat itu leher dan dadamu! Ih kakak benar-benar menyebalkan!" Farida bersikap layaknya seperti pasangan yang merasa cemburu karena menangkap suaminya berselingkuh. Aneh bukan? Sejak tadi Lea hanya terkekeh melihat drama lucu yang ditunjukkan oleh kedua adik kakak itu.
Lea malas melayani keduanya, yang selalu jadi raja dan ratu drama. Lea lebih memilih untuk masuk ke dalam kamar si kembar dan memastikan mereka sudah bangun. "Kalian sudah bangun? Pintar sekali kalian ini!" Gemas Lea sambil mencium pipi ke dua bocah tampan itu yang masih memperlihatkan wajah bantal mereka. Tapi keduanya memang terlihat begitu menawan mewarisi garis wajah sang ayah.
"Tante, kenapa pakai baju kayak gitu?" tanya Bima yang merasa heran melihat penampilan Lea yang tak biasanya. Lea sepintas selalu memindai dirinya sendiri. Lea auto tepuk jidat saat dia mulai menyadari bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan besar di hadapan si kembar. "Aih, ini semua gara-gara adik ipar yang ga ada akhlak itu. Menyebabkan!" Lea kemudian berpamitan kepada si kembar untuk kembali masuk ke dalam kamarnya bersama Bayu.
Saat Lea masuk ke dalam kamar dia dikejutkan dengan Bayu yang menatap dirinya dengan lapar. "Hmm, kamu memang sengaja menggoda aku kan, dengan pakai pakaian itu, hmm? Ayo ngaku!" Tuntut Bayu dengan muka garangnya yang begitu mengintimidasi Lea.
"Kamu bicara apa, sih? Random banget!" Lea memilih untuk menghindari Bayu daripada jantungnya kembali maraton seperti tadi. Dada dan sixpack Bayu memang benar-benar meresahkan dirinya. 'Duda meresahkan! Aku harus menguatkan iman dan taqwaku untuk tidak tergoda padanya. Jangan sampai aku menerkam dia dan menyantapnya!' batin Lea yang bergidik ngeri membayangkan hal yang amat dia hindari itu.
Bagaimanapun juga Lea sadar bahwa pernikahan mereka bukan didasari atas nama cinta. Dia tidak mau menggadaikan masa depannya di tangan lelaki yang tak mengharap dirinya sebagai istri yang dicintai.
Bayu yang baru saja selesai mandi memilih untuk menggunakan pakaian. Dia merasa risih dengan teriakan Farida yang terus saja memintanya untuk keluar dari kamar dan sarapan dengannya dan si kembar yang sudah rapi dan wangi. Mereka sudah disiapkan oleh Mbok Darmi untuk berangkat ke sekolahan.
Adik ipar Lea selalu cari gara-gara. Farida tidak merestui pernikahan Bayu dan Lea karena masih menginginkan Bayu kembali bersama Nitha yang kini tinggal di luar negeri bersama selingkuhannya. Mereka bahkan sudah memiliki seorang anak yang amat tampan. Entah apa yang ada di dalam pikiran Farida saat ini ketika dia mendoakan Bayu bisa kembali rujuk dengan Nitha. Sungguh aneh!
"Apa benar kalau Mas Bayu sudah menikah lagi? Dengan siapa?" tanya Nitha pada Farida yang hari itu menelponnya."Ya, Mbak! Nyebelin banget sih. Padahal aku kan berharap banget mas Bayu bisa rujuk sama Mbak. Mama menyebalkan banget. Mau meninggal aja bikin rusuh hidup anaknya. Kesel banget aku tuh Mba!" Adu Farida dengan suara manjanya. Lea yang kebetulan lewat di depan kamar Farida tanpa sengaja mendengarkan percakapan mereka berdua karena pintu kamar yang memang tidak tertutup rapat. Entah disengaja atau memang lupa karena terlalu asyik mengobrol dengan Nitha yang sejak dulu amat dipuja dan disayangi oleh Farida."Kamu kenapa ga suka sama istri baru Mas Bayu? Bukannya itu bagus ya, si kembar jadi ada yang mengurus?" tanya Nitha masih biasa saja menanggapi perihal pernikahan Bayu, mantan suaminya yang sudah bercerai dengan ya 8 tahun yang lalu."Ih, bagus apaan? Dia itu cuma anak panti asuhan yang tidak memiliki orang tua. Dia itu pengasuh mama dan si kembar. Mama yang sudah memaksa
"Apa kabar kamu, Mas? Lama sekali kita tak bertemu." Nitha mengulurkan telapak tangannya untuk bersalaman dengan Bayu.Bayu hanya melengos pergi sambil menggandeng tangan Lea dengan mesra tanpa perduli pada Nitha yang auto pucat wajahnya. , Lea tentu saja kaget dengan kelakuan Bayu yang tidak diduga sebelumnya, "Sayang kita pindah mall aja ya? Disini banyak lalat soalnya, Mas ga suka!" Bisik Bayu di telinga Lea tapi masih bisa didengarkan oleh Nitha dan Farida.Nitha meremas telapak tangannya dengan kesal. Dia merasa sakit hati karena Bayu menyamakan dirinya dengan lalat. Apakah Bayu sebenci itu padanya sehingga tidak ingin berada di satu tempat bersamanya? Nitha merasakan tubuhnya begitu lemas karena harapan untuk bisa rujuk kembali seakan tertutup rapat.Sebenarnya Nitha sudah berpisah dengan suaminya yang baru karena mendapatkan sang lelaki yang berselingkuh dia sengaja pulang ke Indonesia karena ingin kembali merayu Bayu yang dia kira masih menunggu dirinya. Tidak disangka setelah
"Kenapa kamu bersikap begitu kasar kepada mantan istrimu?" tanya Lea ketika mereka sudah berada di dalam mobil.Si kembar tampak sudah terlelap di kursi belakang. Mereka kelelahan setelah berjalan-jalan di mall seharian demi mendapatkan kostum yang akan mereka gunakan di acara sekolah."Itu bukan urusanmu! Kamu tidak usah merasa geer karena masalah tadi. Aku hanya tidak mau kalau Nitha kembali masuk ke dalam hidupku. Aku ga akan pernah mengizinkan wanita itu untuk mendekati kedua anakku." Jawab Bayu dengan dingin.Lea sebenarnya ingin mendebat suaminya. Tetapi dia melihat raut wajah Bayu yang begitu lelah dan kesal. Dia akhirnya memilih untuk diam dan tidak menanggapinya lagi. Tapi Lea sesekali melirik ke arah Bayu yang begitu fokus dengan jalanan. Lea tidak mengetahui bagaimana masa lalu mereka. Akan tetapi, melihat si kembar yang tampak begitu asing dengan Nitha, dia bisa tahu bagaimana Nitha memperlakukan mereka di masa lalu."Kenapa si kembar tidak mengenali ibunya sendiri?" "Buk
Bayu tak pernah anggap Lea sebagai istri. Dia selalu memperlakukan Lea sebagai pembantu ataupun pengasuh anaknya. Tapi hari ini agak berbeda. Entah kenapa begitu. "Apa karena ada Mbak Nitha yang membuatmu mendadak kayak gini? Biasanya kan jahat sama aku!" Bayu mendengus kesal di hadapan Lea, "kenapa serba salah berhadapan denganmu? Aku galak salah, romantic salah, lalu, aku harus bagaimana menghadapi Nyonya Bayu?" tanya Bayu sambil mendekatkan wajahnya kepada Lea yang langsung tersipu.Dari arah ruang tamu, terlihat Nitha dan Farida terus memperhatikan mereka. Farida bahkan hampir saja melabrak Lea kalau seandainya tidak dicegah oleh Nitha. "Sabarlah! Jangan bertindak gegabah dihadapan perempuan itu kalau tidak Kakakmu malah makin ilfil padaku. Kita harus bertindak cepat untuk mengalahkan dia." Pesan Nitha sambil berbisik di telinga Farida yang tak sabar dengan adegan romantis yang dipertunjukkan oleh Bayu pada mereka.Entah kenapa Farida begitu benci dengan Lea. Padahal Lea selama i
Lea tahu kalau dia hanya sedang memperjuangkan sesuatu yang tidak mungkin. Begitu banyak hal yang membuat hatinya terluka dan ingin menyerah dengan pernikahannya bersama Bayu.Seperti hari ini Lea harus mengelus dada saat melihat Nitha yang terus saja berusaha untuk mendekati Bayu dan menggodanya dengan segala cara. "Eh, mereka lagi? Apakah mereka sebenarnya masih saling mencintai? Aku lihat Mas Bayu masih belum bisa melupakan sakit hati dia kepada mantannya itu. Apakah kalau Mas Bayu tahu mantannya sudah bercerai, dia akan kembali padanya? Secara kan, dia sampai ga menikah selama 8 tahun lamanya setelah mereka cerai.' monolog Lea.Sangking asyiknya melamun tentang mereka berdua, Lea sampai tidak menyadari ketika Bayu menghampirinya. "Sayang, kita jalan-jalan yuk!" Tiba-tiba saja Bayu sudah berada di sampingnya sambil merangkul pinggang dan juga bahunya.Deg!!!Lea terpana beberapa saat lamanya. Sejak kehadiran Nitha di dalam rumah itu, Bayu sering sekali membuatnya terkejut dengan ti
"Udah ah, sandiwara nya ga lucu. Lagian kenapa sih kudu kayak gini? Kalau Mas Bayu tidak suka dengan kedatangan mantan istrimu di rumah ini, seharusnya kamu bilang secara langsung padanya. Kenapa harus melakukan hal konyol begini? Menyebalkan sekali!" Lea pada akhirnya mendorong tubuh Bayu yang berada di atas tubuhnya.Sejujurnya Lea merasa tersiksa sendiri dengan apa yang dilakukan Bayu kepadanya. Jantung nya sejak tadi gak berhenti marathon. Lea takut dirinya akan benar-benar jatuh cinta kepada suaminya yang belum menerimanya sebagai istri. Hati Lea nelangsa sekali.Saat Lea hendak turun dari ranjang, Bayu malah menarik tangan Lea dan mendekatkan wajahnya pada Lea. Bersiap untuk mencium wanita yang telah sah sebagai istrinya. Lea yang merasa gugup langsung mendorong tubuh Bayu untuk menjauh darinya. Lea tidak mau menjadi alat bagi Bayu menyakiti hati Nitha yang tampaknya masih bersemayam di hati suaminya. Buktinya Bayu melakukan banyak cara untuk menyakiti Nitha.Lea kesal dan marah
Dengan perasaan bahagia Lea mendatangi kantor suaminya untuk mengantarkan makan siang. Lea tidak mengabarkan Bayu kalau dia akan datang ke sana. Lea memang sengaja melakukan itu untuk memberikan kejutan pada Bayu. Lea datang ke kantor Bayu, tetapi begitu sampai disana, dia mengetahui kalau Bayu sedang keluar makan siang. Lea bertanya pada sekretaris Bayu dimana suaminya berada. "Dimana suamiku sekarang?" tanya Lea dengan santai dan perasaan senang karena akan bertemu dengan suaminya yang semalam berjanji akan membuat rumah tangga mereka berjalan normal seperti orang lain.Karena mengingat janji itulah yang membuat Lea begitu percaya diri untuk mendatangi suaminya dan membawakan makan siang buat Bayu. Lea memiliki harapan besar untuk memperbaiki rumah tangganya agar menjadi lebih baik sesuai harapan Sulastri. Sebelum meninggal dunia."Tuan Bayu sedang menghadiri makan siang di sebuah restoran baru, disana ada acara dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Apa Nyonya mau saya tuliskan ala
Lea bisa bertahan dengan sikap acuh dan dingin Bayu kepadanya. Tapi dia tidak bisa melihat suaminya lebih bahagia dengan orang lain selain dirinya. Hati Lea hancur kerena melihat Bayu bersama Nitha. Impian indah yang dia bangun semalam seakan hancur berkeping tanpa sisa.Anak buah Bayu yang melihat istri bosnya terluka amat kasihan pada Lea dan berniat menghiburnya tapi Lea kabur begitu saja dari restoran itu tanpa menemui Bayu maupun anak buahnya."Kamu baik-baik saja, Lea?" tanya Firman yang merasa tidak senang melihat Lea bersedih.Lea menatap jalanan yang padat merayap. Acara pembukaan restoran itu tampaknya sukses karena mengundang banyak tamu untuk menghadirinya. Lea melihat banyak artis dan juga foto model disana. Pantas saja karena Nitha memang seorang public figure yang lumayan ternama."Mau mampir dulu ke suatu tempat? Tampaknya kau membutuhkan sesuatu untuk menghiburmu." Tawar Frman merasa khawatir dengan Lea yang sejak tadi hanya diam dan terisak."Bawa aku ke sebuah tempa
Hidup terlalu panjang untuk dilewatkan bersama orang yang tidak kita cintai. Itulah yang sedang di pikirkan oleh Lea. Dia masih mempertimbangkan tawaran Bayu untuk kembali bersamanya."Aku mencintaimu. Apa kamu ragu dengan cintaku? Apa yang harus aku lakukan agar kamu percaya?" tanya Bayu saat mereka sudah berada di dalam mobil miliknya.Ya, karena merasa malu menjadi tontonan orang-orang yang akhirnya mau diajak oleh Bayu untuk masuk ke mobilnya. Hal itu semata-mata dilakukan demi menghindari pandangan dan pembicaraan orang lain atas diri mereka."Lalu apa yang terjadi pada hari pembukaan restoran milik mantan istrimu? Hmm? Apa? Bukankah kamu begitu bahagia berada disisinya? Bahkan si kembar pun untuk pertama kali aku lihat tersenyum begitu lebar!" lirih Lea akhirnya mau membuka suara tentang alasan dirinya terus menghindari Bayu.
"Ga perlu! Aku sudah kenyang hanya melihat wajah rakusmu itu!" sentak Lea yang kemudian beranjak pergi. Saat Lea mau melangkahkan kaki, Bayu menarik tangan Lea hingga terjatuh ke pangkuannya. Pipi Lea sampe memerah karena menahan rasa malu, di lihatin oleh orang-orang yang sedang makan disana."Ih, lepas! Apa-apaan kamu ini?" tolak Lea yang berusaha brontak. Tapi Bayu bukanlah orang yang mudah menyerah. Dia bersekeras agar Lea menghabiskan makanan yang tadi dia pesan."Duduklah dan habiskan semua makanan yang aku pesan ini. Aku tidak mau kalau sampai calon anakku kelaparan! Bisa?" tanya Bayu dengan menatap lekat manik mata Lea.Lea masih diam dan tidak merespon apapun yang dikatakan oleh Bayu. Dia lebih memilih untuk menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami. Malu? Tentu saja! Mereka bahkan sekarang menjadi bahan gunjingan orang-orang yang terus melihat ke arah mereka."Atau perlu aku cium dulu bibir kamu?" bisik Bayu di telinga Lea yang auto melotot."Apa?""Hmm??"Lea terus
Masalah Nitha dulu adalah kelengahan Bayu yang terlalu mempercayai asistennya untuk mengurus segala keperluan Nitha ketika dia berada di luar negeri maupun luar kota. Dari sana Bayu banyak belajar untuk lebih waspada dalam memberikan kepercayaan kepada orang lain. Bayu sekarang melarang karyawan datang ke mansionnya. Semua urusan pekerjaan harus diselesaikan di kantor."Kayaknya kali ini Lea memang sudah sukses menaklukan hati bosku. Bagus juga kalau mereka bisa kembali bersama. Lama-lama, capek juga aku. Jika harus selalu menjadi sasaran tuan Bayu ketika dia marah dan frustasi gegara Lea," lirihnya sambil terus menatap ke arah Bayu yang saat ini sedang berjalan menuju ke arah Lea yang sedang bersama dengan Rahman. Bayu langsung duduk disebelah Lea, mengalungkan tangannya di bahu sang istri tanpa merasa berdosa sama sekali. Bayu juga dengan begitu percaya diri langsung mengambil sendok yang ada di tangan Lea, kemudian menyendokan isinya ke mulutnya sendiri. Lea dan Rahman membelalaka
Pikiran dan hati benar-benar sudah tidak sinkron lagi. Akal sehatnya mengatakan bahwa dia harus meninggalkan Bayu tetapi hatinya menginginkan mereka untuk bersama lagi. Bayu merasa begitu bahagia mendapatkan respon dan kepasrahan dari Lea. Dia merasa yakin jika dirinya memiliki harapan untuk kembali bersama Lea. Dia bisa merasakan ada kesedihan di hati Lea yang disembunyikan darinya . "Aku mencintai kamu, Sayang. Apakah kamu tidak bisa memberikan kesempatan kepadaku satu kali lagi demi calon anak kita?" tanya Bayu di sela-sela ciuman panas mereka.Nafas keduanya memburu. Karena kehabisan nafas saat berciuman tadi. Mereka dikagetkan dengan suara pintu yang sibuk dari luar. Mereka menoleh ke arah samping dan begitu kaget saat melihat petugas UKS yang tiba-tiba masuk tanpa permisi."Ya Allah, maaf sudah mengganggu kalian!! Silahkan dilanjutkan!" Wanita paruh baya itu pun kemudian langsung berpamitan karena tidak ingin mengganggu dua sejoli yang sedang mabuk asmara.Wanita itu rasanya be
"Maafkan kami, pah!" jawab Sakti sambil menundukkan kepalanya.Nitha merasa bahagia sekali dengan apa yang dilakukan oleh kedua anaknya. Dia merasa seperti ada harapan untuk bisa kembali merengkuh rumah tangganya bersama Bayu."Lea, aku mohon padamu! Lepaskanlah Mas Bayu agar aku bisa kembali lagi bersama dia untuk bisa merawat kedua anak kami bersama-sama! Aku mohon, Lea!" pinta Nitha dengan begitu percaya diri.Brakkk!!!!"Hentikan omong kosong kamu, Nitha! Selamanya Aku tidak akan pernah mau kembali padamu. Jangan pernah bermimpi!!" sengit Bayu yang terlihat begitu marah dengan apa yang dilakukan oleh Nitha dengan mempengaruhi Lea untuk meninggalkannyaSemua orang dikagetkan dengan bunyi dari arah samping dan suara teriakan Bayu yang menggelegar memecah kesunyian. Lea sampai terbelalak matanya saat melihat Bayu yang menghempaskan tangannya ke kaca jendela mobilnya hingga retak. Darah segar mengucur melalui sela-sela jarinya."Astaghfirullah Mas! Apa yang kau lakukan?" Lea langsung
Setelah mengetahui keberadaan Lea, Bayu pun mulai beraksi dan membujuk istrinya untuk kembali ke sisinya. Bayu mencoba untuk mengerti kondisi psikis dan mental Lea yang masih labil karena usianya yang masih muda. Bayu yang sudah dewasa tentu harus bisa membimbing istrinya agar lebih terbuka tentang masalah yang menimpa keluarga kecil mereka yang masih seumur jagung. Bayu membujuk Lea untuk mau kembali kepadanya dan kembali menjalankan biduk rumah tangga bersamanya. Lea yang sudah merasa nyaman dan bahagia hidup jauh dari Bayu terus menolak mentah-mentah permintaan itu."Aku tidak mau menjadi duri di dalam hubungan Mas bersama ibu dari anak-anakmu. Pergilah, Mas!! Aku baik-baik saja tanpamu, jangan kawatir!" tegas Lea pagi itu.Lea berusaha untuk tegar dan terus menekan dadanya yang terasa sesak dan sakit setiap kali dia membayangkan perpisahan dengan Bayu. Duda meresahkan yang telah mengusik hatinya sejak pertama kali dia melangkahkan kaki di kediaman keluarga Herlambang."Kamu kenap
Bayu akhirnya mencari informasi tentang Lea dengan bantuan anak buahnya. Bayu merasa bersalah karena membiarkan Lea pergi dari rumahnya begitu saja. "Aku pasti bisa membawa istriku kembali," tekad Bayu kala itu.Bayu mendatangi Panti Asuhan untuk membuat kesepakatan dengan Lea. Lea tak mau kalah dari suaminya yang keras kepala dan arogan. "Kenapa kamu masih belum menyuruh anak buahmu untuk pergi dari Panti Asuhan ini?" tanya Lea kesal.Bayu mendekati Lea. "Kenapa aku harus menyuruh anak buahku pergi dari sini?" tanya Bayu sambil duduk di depan Lea. Tangan Bayu terus mempermainkan rambut Lea yang amat dia sukai.Lea yang merasa kesal dengan kelakuan Bayu pun akhirnya menepisnya dengan kasar. "Lepaskan aku! Pergilah untuk merayu mantan istrimu! Kenapa kau mana membuang waktumu dengan berada di sini? Aneh!" Cecar Lea yang tampaknya masih belum bisa melupakan kejadian yang dia lihat di restoran itu. Hati Lea masih sakit tiap kali ingat hal itu.Bayu tampak mengerutkan keningnya karena tid
Bayu benar-benar merasa tersinggung dengan apa yang dilakukan oleh Lea yang lebih memilih orang lain daripada dirinya yang masih sah sebagai suaminya.Bayu memutuskan untuk mencari keberadaan Lea dengan menggunakan informasi panti asuhan yang dia baca di bus pariwisata tempo hari. Bayu tidak akan membiarkan Lea bertindak sesuka hati dan mempermalukan dirinya sebagai seorang suami."Aku akan memberikan pelajaran kepada pemuda itu yang berani bermain-main dengan istriku. Dia akan tahu siapa itu Bayu Herlambang! Aku gak akan mengizinkan siapapun menyentuh apa yang sudah menjadi milikku!" Ujannya geram.Bayu sebenarnya merasa bingung dengan dirinya sendiri yang merasakan kecemburuan saat melihat Lea yang begitu akrab dengan Rahman. "Apakah aku jatuh cinta pada gadis miskin itu? Ah, tidak! Tidak mungkin semudah itu bagi diriku untuk mencintainya. Pasti ini hanya karena harga diriku yang tinggi dan tidak rela sesuatu yang menjadi miliki untuk orang lain!" sangkal Bayu dengan mata sayu. Dia
"Lea, ayo pulanglah denganku. Aku adalah suami kamu. Kenapa kamu main pergi begitu saja dari rumahku? Apakah aku memiliki kesalahan padamu?" tanya Bayu sambil menatap wajah Lea yang masih saja cuek dan acuh padanya.Lea masih merasakan sakit hatinya ketika mengingat kejadian itu. Saat melihat Bayu yang terlihat begitu bahagia di samping Nitha yang menjadi mantan sang suami. Lea berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis di hadapan Bayu."Lea, aku menunggumu di sana ya. Kasihan juga anak-anak kalau pulangnya lama-lama." Pamit Rahman pada Lea.Lea yang merasa tidak memiliki kepentingan apa-apa dengan Bayu, lebih memilih mengikuti Rahman. Bayu langsung menarik tangan Lea untuk mengikutinya ke mobil. Bayu merasa kesal sekali dengan kelakuan Lea yang begitu Acuh padanya."Lepas, Mas! Kamu apa-apaan sih? Udah sana! Kumpul saja bersama dengan mantanmu dan anak kalian! Aku udah iklas, Mas! Kamu segera urus perceraian kita berdua. Aku ga mau jadi istri kamu lagi!" Cicit Lea dengan hati yang b