Share

Bab 7. Permintaan Nitha

"Apa kabar kamu, Mas? Lama sekali kita tak bertemu." Nitha mengulurkan telapak tangannya untuk bersalaman dengan Bayu.

Bayu hanya melengos pergi sambil menggandeng tangan Lea dengan mesra tanpa perduli pada Nitha yang auto pucat wajahnya. , Lea tentu saja kaget dengan kelakuan Bayu yang tidak diduga sebelumnya, "Sayang kita pindah mall aja ya? Disini banyak lalat soalnya, Mas ga suka!" Bisik Bayu di telinga Lea tapi masih bisa didengarkan oleh Nitha dan Farida.

Nitha meremas telapak tangannya dengan kesal. Dia merasa sakit hati karena Bayu menyamakan dirinya dengan lalat. Apakah Bayu sebenci itu padanya sehingga tidak ingin berada di satu tempat bersamanya? Nitha merasakan tubuhnya begitu lemas karena harapan untuk bisa rujuk kembali seakan tertutup rapat.

Sebenarnya Nitha sudah berpisah dengan suaminya yang baru karena mendapatkan sang lelaki yang berselingkuh dia sengaja pulang ke Indonesia karena ingin kembali merayu Bayu yang dia kira masih menunggu dirinya. Tidak disangka setelah dia menginjakkan kakinya di Indonesia ternyata mendapatkan kabar tentang pernikahan Bayu yang membuatnya sangat shock. Nitha kesulitan menelan salivanya sendiri ketika melihat Bayu yang melangkahkan kakinya menjauh bersama Lea dan kedua anak mereka yang dia rindukan.

"Mas! Tunggu dulu aku ingin bertemu dengan si kembar. Kenapa Kamu jahat sekali tidak mengizinkan aku bersama mereka?" Terlihat Nitha yang mulai meneteskan air mata karena merasa sedih dan terluka dengan perlakuan mantan suaminya.

Sejenak Bayu menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke belakang. "Apakah kau merasa bahwa dirimu layak menjadi seorang ibu? Lihatlah apakah kedua anakmu kenal dengan kamu?" Tanya Bayu sambil melirik kepada Bima dan Sakti yang sejak tadi anteng bersama Lea.

Nitha benar-benar kehilangan kata-kata. Bayu yang sekarang benar-benar sudah berubah tidak seperti yang dulu. Rupanya waktu memang benar-benar telah memisahkan mereka menjadi orang asing. "Apa kita tidak bisa ngobrol bersama Mas Aku Rindu denganmu dan juga kedua anak kita," lirih saja suara itu tetapi bayi masih bisa mendengarnya dengan baik.

Lea sejak tadi hanya diam saja dan mengawasi mereka berdua. "Apa kamu tidak salah bicara? Rindu apa yang kamu maksudkan, hah? Kamu sudah memiliki suami dan aku sudah memiliki seorang istri. Hey, tidak mungkin bagi kita berdua untuk mengatakan kata rindu lagi. Kau tahu kenapa? Karena kata-kata itu benar-benar tidak pantas kamu sebutkan di hadapan Istriku yang tercinta!" Ucapan Bayu benar-benar sangat tajam dan membuat semua orang yang ada di sana mendadak bisu.

Nitha bahkan sudah gemetar karena malu dan sakit hati. Dia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan penolakan seperti itu. Bayu terlalu kejam dan terlalu kasar. Farida hendak memprotes kakaknya tetapi langsung dihentikan oleh Nitha. Dia tidak mau kalau sampai Bayu semakin membencinya.

"Kakak ini gimana sih? Kenapa kasar sekali sama mama si kembar? Mbak Nitha yang lebih berhak untuk mengurus si kembar. Bukan perempuan kampung itu!" Sengit Farida yang tidak terima dengan perlakuan Bayu kepada Nitha yang amat dipuja dan sanjungnya. 

Bayu langsung menjauhi mereka tetapi Nitha malah mendekati Lea yang hanya diam saja, lebih tepatnya menjadi penonton. Lea tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka yang baginya tidak penting sama sekali. Lea juga penasaran dengan pandangan Bayu tentang mantan istrinya yang begitu cantik dan seksi. 

'Heran juga nih ama duda lapuk satu ini. Punya istri secantik itu kenapa malah di cerai? Apa kabar diriku yang burik ini?' batin Lea yang seketika merasa insecure dengan dirinya sendiri ketika menatap penampilan Nitha yang glamour dan mewah.

Nitha mengajak Lea makan siang dan meminta kepada Lea untuk berpisah dengan Bayu yang dia niatkan untuk rujuk. Bayu tentu saja melotot sempurna mendengar penuturan Mantan istrinya pada istri barunya yang belum seminggu dinikahi. 'Bahkan unboxing saja belum mereka lakukan. Masa mau cerai? Apa kata dunia??' batin Lea mulai kesal pada Nitha yang menurutnya tidak tahu diri dan tak punya malu sama sekali.

"Tampaknya penampilan glamour dan barang-barang mewah yang melekat pada dirinya tidak berefek sama sekali!" Sengit Lea yang mulai menancapkan kukunya di dalam hati Nitha yang begitu berani mengusik kehidupan pribadinya bersama Bayu.

Nitha terkejut mendengar penuturan Lea, "maksud kamu apa?" tanya Nitha merasa tersinggung dengan ucapan Lea yang keras.

Farida sudah bersiap di hadapan Nitha, hampir menampar Lea. Tentu saja Lea tidak akan terima dihina oleh orang lain dihadapan Bayu yang merupakan suaminya. Apalagi di hadapan mantan istrinya yang tampaknya masih belum bisa move on dari suaminya. 'Ternyata yang belum move on itu bukan si duda lapuk, tapi wanita pengkhianat itu. Memangnya apa yang dia cari di atas dunia ini sampai lelaki setampan Mas Bayu masih dikhianati. Duda meresahkan ini, aku harus gimana sekarang?? Kenapa dia mendadak menjadi sweet begini padaku? Aku kan jadi terharu kalau kayak gini!' Monolog Lea sambil terus memperhatikan wajah Bayu yang tampak begitu tegang.

Saat melihat Farida hendak mendekati lea, Bayu langsung berdiri di hadapan Lea dan melindunginya. "Jangan keterlaluan kamu Farida! Sadarlah! Yang menjadi kakak iparmu di sini adalah Lea bukan perempuan itu! Apakah kamu lupa dengan pengkhianatan dia beberapa tahun yang lalu kepada kakakmu ini?" tajam Bayu menatap kepada Farida yang jadi serba salah. Dilema kini dirasakan oleh Farida saat berhadapan dengan dua kubu yang berlawanan begitu.

Lea cukup merasa bangga dengan Bayu yang sudah membelanya. 'Ternyata duda meresahkan ini tidak seburuk itu. Jadi dia pernah dikhianati mantan istrinya? Mungkin alasan itulah yang membuat mereka berpisah. Ckckck, ternyata wajah tampan, kaya raya dan penampilan menawan tidak menjadi tolak ukur kebahagiaan seseorang.' Lea malah lebih fokus untuk memperhatikan Bayu yang sejak tadi menahan amarahnya pada Farida dan Nitha.

Nitha susah payah menahan air matanya yang hendak berderai di pipi mulusnya. Lea sebenarnya merasa iba kepada Nitha yang sejak tadi terus saja mendapatkan serangan dari Bayu dengan kata-kata pedas. Lea benar-benar tidak menyangka kalau suaminya bermulut lemas pada mantan istrinya.

'Seberapa besar luka yang diberikan oleh mantan istrinya sehingga membuat Mas Bayi begitu membenci Dia? Si kembar juga tampaknya begitu acuh kepada Nitha. Aih, kenapa aku jadi pusing memikirkan mereka?' Lea terus menggoyangkan kepalanya untuk menolak semua pemikiran yang ada di kepalanya. Dia memutuskan untuk menyerahkan semuanya kepada Bayu.

"Mas, kamu selesaikan saja urusanmu dengan mereka. Aku akan mengantar anak-anak untuk mencari kostum yang mereka inginkan. Nanti aku telpon kamu kalau sudah selesai." Lea akhirnya memilih untuk menghindari mereka. 

Bayu langsung menggelengkan kepala dan menarik tangan Lea untuk menjauh dari mereka. "Aku sudah tidak punya urusan dengan wanita ini. Kita pergi ke mall lain saja. Mas tidak suka harus berbagi langit dengan wanita itu!" Sengit Bayu menunjukkan permusuhan yang begitu besar kepada Nitha yang tampak kesulitan untuk menghapus air matanya yang terus berderai tanpa permisi.

Lea sebenarnya cukup iba dengan Nitha. Tapi dia juga merasa tersinggung atas penghinaan Nitha padanya. Lea memilih untuk mengikuti Bayu pergi dari mall dan mengacuhkan mereka Yang sejak tadi terus menatap kepadanya dengan Penuh kebencian. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status