"Apa kabar kamu, Mas? Lama sekali kita tak bertemu." Nitha mengulurkan telapak tangannya untuk bersalaman dengan Bayu.
Bayu hanya melengos pergi sambil menggandeng tangan Lea dengan mesra tanpa perduli pada Nitha yang auto pucat wajahnya. , Lea tentu saja kaget dengan kelakuan Bayu yang tidak diduga sebelumnya, "Sayang kita pindah mall aja ya? Disini banyak lalat soalnya, Mas ga suka!" Bisik Bayu di telinga Lea tapi masih bisa didengarkan oleh Nitha dan Farida.
Nitha meremas telapak tangannya dengan kesal. Dia merasa sakit hati karena Bayu menyamakan dirinya dengan lalat. Apakah Bayu sebenci itu padanya sehingga tidak ingin berada di satu tempat bersamanya? Nitha merasakan tubuhnya begitu lemas karena harapan untuk bisa rujuk kembali seakan tertutup rapat.
Sebenarnya Nitha sudah berpisah dengan suaminya yang baru karena mendapatkan sang lelaki yang berselingkuh dia sengaja pulang ke Indonesia karena ingin kembali merayu Bayu yang dia kira masih menunggu dirinya. Tidak disangka setelah dia menginjakkan kakinya di Indonesia ternyata mendapatkan kabar tentang pernikahan Bayu yang membuatnya sangat shock. Nitha kesulitan menelan salivanya sendiri ketika melihat Bayu yang melangkahkan kakinya menjauh bersama Lea dan kedua anak mereka yang dia rindukan.
"Mas! Tunggu dulu aku ingin bertemu dengan si kembar. Kenapa Kamu jahat sekali tidak mengizinkan aku bersama mereka?" Terlihat Nitha yang mulai meneteskan air mata karena merasa sedih dan terluka dengan perlakuan mantan suaminya.
Sejenak Bayu menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke belakang. "Apakah kau merasa bahwa dirimu layak menjadi seorang ibu? Lihatlah apakah kedua anakmu kenal dengan kamu?" Tanya Bayu sambil melirik kepada Bima dan Sakti yang sejak tadi anteng bersama Lea.
Nitha benar-benar kehilangan kata-kata. Bayu yang sekarang benar-benar sudah berubah tidak seperti yang dulu. Rupanya waktu memang benar-benar telah memisahkan mereka menjadi orang asing. "Apa kita tidak bisa ngobrol bersama Mas Aku Rindu denganmu dan juga kedua anak kita," lirih saja suara itu tetapi bayi masih bisa mendengarnya dengan baik.
Lea sejak tadi hanya diam saja dan mengawasi mereka berdua. "Apa kamu tidak salah bicara? Rindu apa yang kamu maksudkan, hah? Kamu sudah memiliki suami dan aku sudah memiliki seorang istri. Hey, tidak mungkin bagi kita berdua untuk mengatakan kata rindu lagi. Kau tahu kenapa? Karena kata-kata itu benar-benar tidak pantas kamu sebutkan di hadapan Istriku yang tercinta!" Ucapan Bayu benar-benar sangat tajam dan membuat semua orang yang ada di sana mendadak bisu.
Nitha bahkan sudah gemetar karena malu dan sakit hati. Dia benar-benar tidak menyangka akan mendapatkan penolakan seperti itu. Bayu terlalu kejam dan terlalu kasar. Farida hendak memprotes kakaknya tetapi langsung dihentikan oleh Nitha. Dia tidak mau kalau sampai Bayu semakin membencinya.
"Kakak ini gimana sih? Kenapa kasar sekali sama mama si kembar? Mbak Nitha yang lebih berhak untuk mengurus si kembar. Bukan perempuan kampung itu!" Sengit Farida yang tidak terima dengan perlakuan Bayu kepada Nitha yang amat dipuja dan sanjungnya.
Bayu langsung menjauhi mereka tetapi Nitha malah mendekati Lea yang hanya diam saja, lebih tepatnya menjadi penonton. Lea tidak ingin ikut campur dengan urusan mereka yang baginya tidak penting sama sekali. Lea juga penasaran dengan pandangan Bayu tentang mantan istrinya yang begitu cantik dan seksi.
'Heran juga nih ama duda lapuk satu ini. Punya istri secantik itu kenapa malah di cerai? Apa kabar diriku yang burik ini?' batin Lea yang seketika merasa insecure dengan dirinya sendiri ketika menatap penampilan Nitha yang glamour dan mewah.
Nitha mengajak Lea makan siang dan meminta kepada Lea untuk berpisah dengan Bayu yang dia niatkan untuk rujuk. Bayu tentu saja melotot sempurna mendengar penuturan Mantan istrinya pada istri barunya yang belum seminggu dinikahi. 'Bahkan unboxing saja belum mereka lakukan. Masa mau cerai? Apa kata dunia??' batin Lea mulai kesal pada Nitha yang menurutnya tidak tahu diri dan tak punya malu sama sekali.
"Tampaknya penampilan glamour dan barang-barang mewah yang melekat pada dirinya tidak berefek sama sekali!" Sengit Lea yang mulai menancapkan kukunya di dalam hati Nitha yang begitu berani mengusik kehidupan pribadinya bersama Bayu.
Nitha terkejut mendengar penuturan Lea, "maksud kamu apa?" tanya Nitha merasa tersinggung dengan ucapan Lea yang keras.
Farida sudah bersiap di hadapan Nitha, hampir menampar Lea. Tentu saja Lea tidak akan terima dihina oleh orang lain dihadapan Bayu yang merupakan suaminya. Apalagi di hadapan mantan istrinya yang tampaknya masih belum bisa move on dari suaminya. 'Ternyata yang belum move on itu bukan si duda lapuk, tapi wanita pengkhianat itu. Memangnya apa yang dia cari di atas dunia ini sampai lelaki setampan Mas Bayu masih dikhianati. Duda meresahkan ini, aku harus gimana sekarang?? Kenapa dia mendadak menjadi sweet begini padaku? Aku kan jadi terharu kalau kayak gini!' Monolog Lea sambil terus memperhatikan wajah Bayu yang tampak begitu tegang.
Saat melihat Farida hendak mendekati lea, Bayu langsung berdiri di hadapan Lea dan melindunginya. "Jangan keterlaluan kamu Farida! Sadarlah! Yang menjadi kakak iparmu di sini adalah Lea bukan perempuan itu! Apakah kamu lupa dengan pengkhianatan dia beberapa tahun yang lalu kepada kakakmu ini?" tajam Bayu menatap kepada Farida yang jadi serba salah. Dilema kini dirasakan oleh Farida saat berhadapan dengan dua kubu yang berlawanan begitu.
Lea cukup merasa bangga dengan Bayu yang sudah membelanya. 'Ternyata duda meresahkan ini tidak seburuk itu. Jadi dia pernah dikhianati mantan istrinya? Mungkin alasan itulah yang membuat mereka berpisah. Ckckck, ternyata wajah tampan, kaya raya dan penampilan menawan tidak menjadi tolak ukur kebahagiaan seseorang.' Lea malah lebih fokus untuk memperhatikan Bayu yang sejak tadi menahan amarahnya pada Farida dan Nitha.
Nitha susah payah menahan air matanya yang hendak berderai di pipi mulusnya. Lea sebenarnya merasa iba kepada Nitha yang sejak tadi terus saja mendapatkan serangan dari Bayu dengan kata-kata pedas. Lea benar-benar tidak menyangka kalau suaminya bermulut lemas pada mantan istrinya.
'Seberapa besar luka yang diberikan oleh mantan istrinya sehingga membuat Mas Bayi begitu membenci Dia? Si kembar juga tampaknya begitu acuh kepada Nitha. Aih, kenapa aku jadi pusing memikirkan mereka?' Lea terus menggoyangkan kepalanya untuk menolak semua pemikiran yang ada di kepalanya. Dia memutuskan untuk menyerahkan semuanya kepada Bayu.
"Mas, kamu selesaikan saja urusanmu dengan mereka. Aku akan mengantar anak-anak untuk mencari kostum yang mereka inginkan. Nanti aku telpon kamu kalau sudah selesai." Lea akhirnya memilih untuk menghindari mereka.
Bayu langsung menggelengkan kepala dan menarik tangan Lea untuk menjauh dari mereka. "Aku sudah tidak punya urusan dengan wanita ini. Kita pergi ke mall lain saja. Mas tidak suka harus berbagi langit dengan wanita itu!" Sengit Bayu menunjukkan permusuhan yang begitu besar kepada Nitha yang tampak kesulitan untuk menghapus air matanya yang terus berderai tanpa permisi.
Lea sebenarnya cukup iba dengan Nitha. Tapi dia juga merasa tersinggung atas penghinaan Nitha padanya. Lea memilih untuk mengikuti Bayu pergi dari mall dan mengacuhkan mereka Yang sejak tadi terus menatap kepadanya dengan Penuh kebencian.
"Kenapa kamu bersikap begitu kasar kepada mantan istrimu?" tanya Lea ketika mereka sudah berada di dalam mobil.Si kembar tampak sudah terlelap di kursi belakang. Mereka kelelahan setelah berjalan-jalan di mall seharian demi mendapatkan kostum yang akan mereka gunakan di acara sekolah."Itu bukan urusanmu! Kamu tidak usah merasa geer karena masalah tadi. Aku hanya tidak mau kalau Nitha kembali masuk ke dalam hidupku. Aku ga akan pernah mengizinkan wanita itu untuk mendekati kedua anakku." Jawab Bayu dengan dingin.Lea sebenarnya ingin mendebat suaminya. Tetapi dia melihat raut wajah Bayu yang begitu lelah dan kesal. Dia akhirnya memilih untuk diam dan tidak menanggapinya lagi. Tapi Lea sesekali melirik ke arah Bayu yang begitu fokus dengan jalanan. Lea tidak mengetahui bagaimana masa lalu mereka. Akan tetapi, melihat si kembar yang tampak begitu asing dengan Nitha, dia bisa tahu bagaimana Nitha memperlakukan mereka di masa lalu."Kenapa si kembar tidak mengenali ibunya sendiri?" "Buk
Bayu tak pernah anggap Lea sebagai istri. Dia selalu memperlakukan Lea sebagai pembantu ataupun pengasuh anaknya. Tapi hari ini agak berbeda. Entah kenapa begitu. "Apa karena ada Mbak Nitha yang membuatmu mendadak kayak gini? Biasanya kan jahat sama aku!" Bayu mendengus kesal di hadapan Lea, "kenapa serba salah berhadapan denganmu? Aku galak salah, romantic salah, lalu, aku harus bagaimana menghadapi Nyonya Bayu?" tanya Bayu sambil mendekatkan wajahnya kepada Lea yang langsung tersipu.Dari arah ruang tamu, terlihat Nitha dan Farida terus memperhatikan mereka. Farida bahkan hampir saja melabrak Lea kalau seandainya tidak dicegah oleh Nitha. "Sabarlah! Jangan bertindak gegabah dihadapan perempuan itu kalau tidak Kakakmu malah makin ilfil padaku. Kita harus bertindak cepat untuk mengalahkan dia." Pesan Nitha sambil berbisik di telinga Farida yang tak sabar dengan adegan romantis yang dipertunjukkan oleh Bayu pada mereka.Entah kenapa Farida begitu benci dengan Lea. Padahal Lea selama i
Lea tahu kalau dia hanya sedang memperjuangkan sesuatu yang tidak mungkin. Begitu banyak hal yang membuat hatinya terluka dan ingin menyerah dengan pernikahannya bersama Bayu.Seperti hari ini Lea harus mengelus dada saat melihat Nitha yang terus saja berusaha untuk mendekati Bayu dan menggodanya dengan segala cara. "Eh, mereka lagi? Apakah mereka sebenarnya masih saling mencintai? Aku lihat Mas Bayu masih belum bisa melupakan sakit hati dia kepada mantannya itu. Apakah kalau Mas Bayu tahu mantannya sudah bercerai, dia akan kembali padanya? Secara kan, dia sampai ga menikah selama 8 tahun lamanya setelah mereka cerai.' monolog Lea.Sangking asyiknya melamun tentang mereka berdua, Lea sampai tidak menyadari ketika Bayu menghampirinya. "Sayang, kita jalan-jalan yuk!" Tiba-tiba saja Bayu sudah berada di sampingnya sambil merangkul pinggang dan juga bahunya.Deg!!!Lea terpana beberapa saat lamanya. Sejak kehadiran Nitha di dalam rumah itu, Bayu sering sekali membuatnya terkejut dengan ti
"Udah ah, sandiwara nya ga lucu. Lagian kenapa sih kudu kayak gini? Kalau Mas Bayu tidak suka dengan kedatangan mantan istrimu di rumah ini, seharusnya kamu bilang secara langsung padanya. Kenapa harus melakukan hal konyol begini? Menyebalkan sekali!" Lea pada akhirnya mendorong tubuh Bayu yang berada di atas tubuhnya.Sejujurnya Lea merasa tersiksa sendiri dengan apa yang dilakukan Bayu kepadanya. Jantung nya sejak tadi gak berhenti marathon. Lea takut dirinya akan benar-benar jatuh cinta kepada suaminya yang belum menerimanya sebagai istri. Hati Lea nelangsa sekali.Saat Lea hendak turun dari ranjang, Bayu malah menarik tangan Lea dan mendekatkan wajahnya pada Lea. Bersiap untuk mencium wanita yang telah sah sebagai istrinya. Lea yang merasa gugup langsung mendorong tubuh Bayu untuk menjauh darinya. Lea tidak mau menjadi alat bagi Bayu menyakiti hati Nitha yang tampaknya masih bersemayam di hati suaminya. Buktinya Bayu melakukan banyak cara untuk menyakiti Nitha.Lea kesal dan marah
Dengan perasaan bahagia Lea mendatangi kantor suaminya untuk mengantarkan makan siang. Lea tidak mengabarkan Bayu kalau dia akan datang ke sana. Lea memang sengaja melakukan itu untuk memberikan kejutan pada Bayu. Lea datang ke kantor Bayu, tetapi begitu sampai disana, dia mengetahui kalau Bayu sedang keluar makan siang. Lea bertanya pada sekretaris Bayu dimana suaminya berada. "Dimana suamiku sekarang?" tanya Lea dengan santai dan perasaan senang karena akan bertemu dengan suaminya yang semalam berjanji akan membuat rumah tangga mereka berjalan normal seperti orang lain.Karena mengingat janji itulah yang membuat Lea begitu percaya diri untuk mendatangi suaminya dan membawakan makan siang buat Bayu. Lea memiliki harapan besar untuk memperbaiki rumah tangganya agar menjadi lebih baik sesuai harapan Sulastri. Sebelum meninggal dunia."Tuan Bayu sedang menghadiri makan siang di sebuah restoran baru, disana ada acara dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Apa Nyonya mau saya tuliskan ala
Lea bisa bertahan dengan sikap acuh dan dingin Bayu kepadanya. Tapi dia tidak bisa melihat suaminya lebih bahagia dengan orang lain selain dirinya. Hati Lea hancur kerena melihat Bayu bersama Nitha. Impian indah yang dia bangun semalam seakan hancur berkeping tanpa sisa.Anak buah Bayu yang melihat istri bosnya terluka amat kasihan pada Lea dan berniat menghiburnya tapi Lea kabur begitu saja dari restoran itu tanpa menemui Bayu maupun anak buahnya."Kamu baik-baik saja, Lea?" tanya Firman yang merasa tidak senang melihat Lea bersedih.Lea menatap jalanan yang padat merayap. Acara pembukaan restoran itu tampaknya sukses karena mengundang banyak tamu untuk menghadirinya. Lea melihat banyak artis dan juga foto model disana. Pantas saja karena Nitha memang seorang public figure yang lumayan ternama."Mau mampir dulu ke suatu tempat? Tampaknya kau membutuhkan sesuatu untuk menghiburmu." Tawar Frman merasa khawatir dengan Lea yang sejak tadi hanya diam dan terisak."Bawa aku ke sebuah tempa
Lea kembali ke panti asuhan yang dulu menemukan dia di tempat sampah. Lea sangat bahagia hidup disana. Dia merasa bersyukur dengan keputusannya untuk meninggalkan Bayu.Sementara Firman terpaksa harus kembali ke sisi Bayu. Dia masih ingat dengan ibu dan adiknya yang berada di kampung yang membutuhkan hasil kerjanya. Firmab tidak bisa menutup mata dengan masa depan keluarganya demi Lea, gadis yang dia cintai. Firman sadar bahwa Lea tidak akan pernah bisa dia miliki mengingat saingannya adalah majikannya sendiri. Setelah memastikan bahwa Lea dalam keadaan baik-baik saja Bayu pun kembali ke Jakarta. "Aku berharap kamu bisa menemukan kebahagiaanmu. Tolong maafkan aku yang tidak bisa berbuat apapun untuk menolong dirimu!" Minta Bayu dengan perasaan sedih atas ketidakberdayaan dirinya sendiri saat Lea sedang membutuhkan bantuan."Sudah cepatlah kembali ke Jakarta sebelum suamiku menyadari kalau kamu tidak ada di sana. Aku mohon dengan sangat kau jangan pernah membuka keberadaanku di sini k
Sepulang dari restoran Nitha, Bayu kebingungan karena tak menemukan Lea di manapun. Biasanya gadis itu akan menyambut dirinya pulang dengan kecerewetan dan sikap ramahnya yang tak pernah membosankan untuk Bayu."Lea di mana kamu kenapa tidak menyambut suami mau datang?" tanya Bayu sambil matanya terus melihat ke sekeliling mencari keberadaan Lea.Farida yang sudah merasa berat menggendong Bima langsung menuju kamar keponakannya untuk menidurkannya di sana. Sementara Sakti yang digendong oleh Bayu sudah bobok cantik di ranjang miliknya yang ada dalam satu kamar dengan Bima."Dasar Baby Sitter nggak ada akhlak! Bisa-bisanya dia tidak melakukan tugasnya sebagai seorang pengasuh kedua ponakan aku. Kenapa dia tidak ikut dengan kita ke acara pembukaan restoran tadi Mas? Aku kan jadi tidak capek mengasuh kedua anak nakal ini!" Protes Farida kesal sambil menatap tajam kepada Bayu yang masih berusaha untuk mencari keberadaan Lea.Farida menghentakkan kakinya karena merasa diacuhkan oleh kakakn