"Apa benar kalau Mas Bayu sudah menikah lagi? Dengan siapa?" tanya Nitha pada Farida yang hari itu menelponnya.
"Ya, Mbak! Nyebelin banget sih. Padahal aku kan berharap banget mas Bayu bisa rujuk sama Mbak. Mama menyebalkan banget. Mau meninggal aja bikin rusuh hidup anaknya. Kesel banget aku tuh Mba!" Adu Farida dengan suara manjanya.
Lea yang kebetulan lewat di depan kamar Farida tanpa sengaja mendengarkan percakapan mereka berdua karena pintu kamar yang memang tidak tertutup rapat. Entah disengaja atau memang lupa karena terlalu asyik mengobrol dengan Nitha yang sejak dulu amat dipuja dan disayangi oleh Farida.
"Kamu kenapa ga suka sama istri baru Mas Bayu? Bukannya itu bagus ya, si kembar jadi ada yang mengurus?" tanya Nitha masih biasa saja menanggapi perihal pernikahan Bayu, mantan suaminya yang sudah bercerai dengan ya 8 tahun yang lalu.
"Ih, bagus apaan? Dia itu cuma anak panti asuhan yang tidak memiliki orang tua. Dia itu pengasuh mama dan si kembar. Mama yang sudah memaksa Kak Bayu untuk menikahi perempuan miskin itu. Menyebalkan sekali. Udah gitu dia mengancam akan menyetop finansial yang biasanya di kasih Kak Bayu buat aku. Kan nyebelin banget, Mbak."Kesal Farida sambil menghentakkan kakinya ke lantai.
Hal yang amat biasa bagi Faridah ketika dia curhat pada Nitha. Walaupun dia sudah bercerai dengan Bayu tetapi hubungan mereka masih terjalin dengan baik. Apalagi Nitha masih sering mengirim tas dan sepatu branded buat Farida, demi bisa mendapatkan informasi tentang Bayu maupun si kembar darinya.
"Apa? Kok bisa Mas Bayu menikahi gadis seperti itu? Kenapa selera dia jatuh banget? Menikah dengan gadis panti? Astaga ga banget ya, jadi saingan aku!!" Pekik Nitha merasa tidak terima sang mantan menikahi wanita yang dipandang lebih rendah darinya.
Dia pikir Bayu seharusnya menikahi wanita yang lebih segala-galanya daripada dirinya. Selama 8 tahun mantan suaminya itu begitu betah menduda. Dia pikir karena sang suami yang masih belum bisa move on dan melupakan dirinya. Ya, Nitha pikir Bayu masih mengharapkan dirinya untuk kembali ke pelukan lelaki tampan itu. Tapi sekarang malah ada kabar pernikahan Bayu dengan wanita biasa yang bahkan tidak memiliki karir apapun.
"Kenapa kamu tidak menghentikan Mama ketika meminta Mas Bayu menikahi gadis itu?" tanya Nitha yang mulai kesal.
Nitha tidak bisa menerima anak-anaknya diasuh oleh gadis biasa saja yang tidak memiliki kualifikasi apapun sebagai ibu sambungnya. "Aku bisa apa Mbak? Mamaku sedang meregang nyawa. Sakaratul maut, Mbak. Mas Bayu juga kesulitan untuk menolaknya. Apalagi aku?" Farida terlihat menghembus nafas kasar. Frustasi sekali.
Lea hanya diam saja mendengar semua percakapan mereka. Walaupun kupingnya lumayan panas mendengar hinaan Farida dan Nitha atas dirinya. "Bicara sama siapa itu wewe gombel. Astaga! Sepagi ini sudah ngegibahin aku. Apakah dia ga pergi kerja alih-alih buat dosa berjamaah dengan menghina orang lain?" Lea akhirnya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku adik iparnya yang jahat itu.
***
Lea belum terlalu mengenal sosok Nitha yang begitu dipuja oleh Farida. Tapi dari isi pembicaraan mereka kemarin pagi, dia bisa menarik kesimpulan. "Pasti wanita yang sibuk berteleponan dengan Farida adalah ibu dari si kembar. Aku yakin banget!" Monolog Lea sambil berjalan ke arah si kembar yang sudah siap ke mall bersama Bayu.
Bayu sudah bersiap untuk mengantarkan mereka berdua ke mall. "Tante, ayo ikut kami ke mall. Kami perlu membeli kostum untuk pagelaran seni yang akan diadakan di sekolah Minggu depan. Ya kan, Pah?" tanya Bima sambil melirik ke arah Bayu yang sudah bersiap untuk keluar dari pintu utama.
"Hmm," jawabnya singkat sambil masuk mobil. Bersiap untuk pergi demi memenuhi keinginan kedua anaknya untuk pergi ke mall. Mumpung dia sedang libur, tidak ada salahnya mengikuti keinginan mereka berdua hanya sekedar untuk membahagiakan keduanya.
Lea yang awalnya hendak menyalami tangan suaminya akhirnya memilih mundur. "Ayo, Tante! Ikut kami ke mall. Tante harus bantu kami pilih kostum yang keren untuk acara nanti di sekolah kami!" Rengek Sakti sambil terus bergelayut manja di lengan Lea.
Lea awalnya hendak menolak keinginan mereka berdua. Tapi Lea akhirnya menerima karena dia juga butuh untuk membeli beberapa kebutuhannya yang lupa belum dibeli kemarin saat pergi bersama Mbok Darmi untuk belanja bulanan. "Apakah Papa kalian mengizinkan kalau Mama juga ikut?" tanya Lea yang mulai membiasakan dirinya untuk dipanggil mama oleh si kembar.
"Mama? Kenapa Tante Lea panggil diri sendiri sebagai mama Kami? Kami kan punya mama sendiri," protes Bima menatap tajam ke arah Lea. Dia tidak senang posisi ibunya digantikan oleh siapapun. Termasuk wanita cantik yang sudah 2 tahun menjadi Baby Sitter mereka.
Bayu memanggil kedua anaknya untuk segera masuk ke dalam mobil. "Cepatlah masuk ke mobil! Kenapa kalian masih kecil sangat hobi untuk berdebat sih? Jangan ketularan pengasuh kalian yang hobinya debat kusir itu!" Lea melotot sempurna mendengar pernyataan Bayu yang menghina dirinya.
"Eh, Siapa yang kau bilang hobi debat Kusir, hmm? Coba kalau berani sebut merk depan aku!" Tantang Lea sambil melotot ke arah Bayu tanpa merasa takut sama sekali.
Bayu melihat jam tangan mewahnya yang sudah mulai menunjukkan waktu 11.00 siang. Dia benar-benar tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan Lea yang pastinya akan butuh waktu yang banyak, mengingat karakter Lea yang tidak mau kalah dengan siapapun.
"Masuk ke mobil kalau mau ikut mereka ke mall! Aku ga punya waktu debat dengan kamu!" Perintah Bayu yang tidak ingin dibantah oleh siapapun.
Lea kicep seketika. Dia tidak menyangka Bayu sama sekali tidak mengajak dia ribut. Bayu juga tidak memarahinya karena sudah memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Mamah di hadapan kedua anaknya.
"Mulai sekarang Tante Lea adalah mama kalian karena Tante sudah menjadi istri papa kalian. Paham?" tanya Lea sambil menatap tajam ke arah si kembar yang tampaknya tidak terima dengan pengakuan Lea pada mereka.
"Gak mungkin! Papa itu hanya mencintai mama kami. Ga mungkin Papa menikahi tante yang tidak cantik ini. Tante jangan bohong ya!" Sengit Bima yang mulai menunjukkan gejala tantrum kembali.
Bayu yang sedang dikejar waktu pun hanya melotot ke arah Lea. "Bisa tidak kita berangkat sekarang? Kalian ini masih pagi sudah ribut. Mengurangi rejeki saja!" Bayu kemudian langsung mengunci pintu mobil dan segera menyalakan mesinnya.
Awalnya si kembar protes ketika melihat Lea yang duduk di sebelah Bayu, tapi Lea yang sedang berusaha untuk mendisiplinkan keduanya agar tidak selalu manja pada Bayu tidak mau mengalah sama sekali. Mereka bertiga malah membuat kepala Bayu semakin pusing dengan tingkah absurd mereka bertiga.
Saat belanja ke mall, tanpa sengaja Lea dan Bayu malah bertemu dengan Nitha dan Farida yang tampak sedang melakukan janji temu di sana. Lea awalnya tidak ngeh siapa sosok wanita angkuh yang begitu akrab dengan adik iparnya, tapi Nitha sengaja mencari gara-gara dengan Lea karena tidak menyukai pernikahan Lea dengan Bayu.
Apa yang akan Bayu lakukan saat dia bertemu kembali dengan mantan istrinya yang sudah benar-benar menyakiti hatinya di masa lalu?
"Apa kabar kamu, Mas? Lama sekali kita tak bertemu." Nitha mengulurkan telapak tangannya untuk bersalaman dengan Bayu.Bayu hanya melengos pergi sambil menggandeng tangan Lea dengan mesra tanpa perduli pada Nitha yang auto pucat wajahnya. , Lea tentu saja kaget dengan kelakuan Bayu yang tidak diduga sebelumnya, "Sayang kita pindah mall aja ya? Disini banyak lalat soalnya, Mas ga suka!" Bisik Bayu di telinga Lea tapi masih bisa didengarkan oleh Nitha dan Farida.Nitha meremas telapak tangannya dengan kesal. Dia merasa sakit hati karena Bayu menyamakan dirinya dengan lalat. Apakah Bayu sebenci itu padanya sehingga tidak ingin berada di satu tempat bersamanya? Nitha merasakan tubuhnya begitu lemas karena harapan untuk bisa rujuk kembali seakan tertutup rapat.Sebenarnya Nitha sudah berpisah dengan suaminya yang baru karena mendapatkan sang lelaki yang berselingkuh dia sengaja pulang ke Indonesia karena ingin kembali merayu Bayu yang dia kira masih menunggu dirinya. Tidak disangka setelah
"Kenapa kamu bersikap begitu kasar kepada mantan istrimu?" tanya Lea ketika mereka sudah berada di dalam mobil.Si kembar tampak sudah terlelap di kursi belakang. Mereka kelelahan setelah berjalan-jalan di mall seharian demi mendapatkan kostum yang akan mereka gunakan di acara sekolah."Itu bukan urusanmu! Kamu tidak usah merasa geer karena masalah tadi. Aku hanya tidak mau kalau Nitha kembali masuk ke dalam hidupku. Aku ga akan pernah mengizinkan wanita itu untuk mendekati kedua anakku." Jawab Bayu dengan dingin.Lea sebenarnya ingin mendebat suaminya. Tetapi dia melihat raut wajah Bayu yang begitu lelah dan kesal. Dia akhirnya memilih untuk diam dan tidak menanggapinya lagi. Tapi Lea sesekali melirik ke arah Bayu yang begitu fokus dengan jalanan. Lea tidak mengetahui bagaimana masa lalu mereka. Akan tetapi, melihat si kembar yang tampak begitu asing dengan Nitha, dia bisa tahu bagaimana Nitha memperlakukan mereka di masa lalu."Kenapa si kembar tidak mengenali ibunya sendiri?" "Buk
Bayu tak pernah anggap Lea sebagai istri. Dia selalu memperlakukan Lea sebagai pembantu ataupun pengasuh anaknya. Tapi hari ini agak berbeda. Entah kenapa begitu. "Apa karena ada Mbak Nitha yang membuatmu mendadak kayak gini? Biasanya kan jahat sama aku!" Bayu mendengus kesal di hadapan Lea, "kenapa serba salah berhadapan denganmu? Aku galak salah, romantic salah, lalu, aku harus bagaimana menghadapi Nyonya Bayu?" tanya Bayu sambil mendekatkan wajahnya kepada Lea yang langsung tersipu.Dari arah ruang tamu, terlihat Nitha dan Farida terus memperhatikan mereka. Farida bahkan hampir saja melabrak Lea kalau seandainya tidak dicegah oleh Nitha. "Sabarlah! Jangan bertindak gegabah dihadapan perempuan itu kalau tidak Kakakmu malah makin ilfil padaku. Kita harus bertindak cepat untuk mengalahkan dia." Pesan Nitha sambil berbisik di telinga Farida yang tak sabar dengan adegan romantis yang dipertunjukkan oleh Bayu pada mereka.Entah kenapa Farida begitu benci dengan Lea. Padahal Lea selama i
Lea tahu kalau dia hanya sedang memperjuangkan sesuatu yang tidak mungkin. Begitu banyak hal yang membuat hatinya terluka dan ingin menyerah dengan pernikahannya bersama Bayu.Seperti hari ini Lea harus mengelus dada saat melihat Nitha yang terus saja berusaha untuk mendekati Bayu dan menggodanya dengan segala cara. "Eh, mereka lagi? Apakah mereka sebenarnya masih saling mencintai? Aku lihat Mas Bayu masih belum bisa melupakan sakit hati dia kepada mantannya itu. Apakah kalau Mas Bayu tahu mantannya sudah bercerai, dia akan kembali padanya? Secara kan, dia sampai ga menikah selama 8 tahun lamanya setelah mereka cerai.' monolog Lea.Sangking asyiknya melamun tentang mereka berdua, Lea sampai tidak menyadari ketika Bayu menghampirinya. "Sayang, kita jalan-jalan yuk!" Tiba-tiba saja Bayu sudah berada di sampingnya sambil merangkul pinggang dan juga bahunya.Deg!!!Lea terpana beberapa saat lamanya. Sejak kehadiran Nitha di dalam rumah itu, Bayu sering sekali membuatnya terkejut dengan ti
"Udah ah, sandiwara nya ga lucu. Lagian kenapa sih kudu kayak gini? Kalau Mas Bayu tidak suka dengan kedatangan mantan istrimu di rumah ini, seharusnya kamu bilang secara langsung padanya. Kenapa harus melakukan hal konyol begini? Menyebalkan sekali!" Lea pada akhirnya mendorong tubuh Bayu yang berada di atas tubuhnya.Sejujurnya Lea merasa tersiksa sendiri dengan apa yang dilakukan Bayu kepadanya. Jantung nya sejak tadi gak berhenti marathon. Lea takut dirinya akan benar-benar jatuh cinta kepada suaminya yang belum menerimanya sebagai istri. Hati Lea nelangsa sekali.Saat Lea hendak turun dari ranjang, Bayu malah menarik tangan Lea dan mendekatkan wajahnya pada Lea. Bersiap untuk mencium wanita yang telah sah sebagai istrinya. Lea yang merasa gugup langsung mendorong tubuh Bayu untuk menjauh darinya. Lea tidak mau menjadi alat bagi Bayu menyakiti hati Nitha yang tampaknya masih bersemayam di hati suaminya. Buktinya Bayu melakukan banyak cara untuk menyakiti Nitha.Lea kesal dan marah
Dengan perasaan bahagia Lea mendatangi kantor suaminya untuk mengantarkan makan siang. Lea tidak mengabarkan Bayu kalau dia akan datang ke sana. Lea memang sengaja melakukan itu untuk memberikan kejutan pada Bayu. Lea datang ke kantor Bayu, tetapi begitu sampai disana, dia mengetahui kalau Bayu sedang keluar makan siang. Lea bertanya pada sekretaris Bayu dimana suaminya berada. "Dimana suamiku sekarang?" tanya Lea dengan santai dan perasaan senang karena akan bertemu dengan suaminya yang semalam berjanji akan membuat rumah tangga mereka berjalan normal seperti orang lain.Karena mengingat janji itulah yang membuat Lea begitu percaya diri untuk mendatangi suaminya dan membawakan makan siang buat Bayu. Lea memiliki harapan besar untuk memperbaiki rumah tangganya agar menjadi lebih baik sesuai harapan Sulastri. Sebelum meninggal dunia."Tuan Bayu sedang menghadiri makan siang di sebuah restoran baru, disana ada acara dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Apa Nyonya mau saya tuliskan ala
Lea bisa bertahan dengan sikap acuh dan dingin Bayu kepadanya. Tapi dia tidak bisa melihat suaminya lebih bahagia dengan orang lain selain dirinya. Hati Lea hancur kerena melihat Bayu bersama Nitha. Impian indah yang dia bangun semalam seakan hancur berkeping tanpa sisa.Anak buah Bayu yang melihat istri bosnya terluka amat kasihan pada Lea dan berniat menghiburnya tapi Lea kabur begitu saja dari restoran itu tanpa menemui Bayu maupun anak buahnya."Kamu baik-baik saja, Lea?" tanya Firman yang merasa tidak senang melihat Lea bersedih.Lea menatap jalanan yang padat merayap. Acara pembukaan restoran itu tampaknya sukses karena mengundang banyak tamu untuk menghadirinya. Lea melihat banyak artis dan juga foto model disana. Pantas saja karena Nitha memang seorang public figure yang lumayan ternama."Mau mampir dulu ke suatu tempat? Tampaknya kau membutuhkan sesuatu untuk menghiburmu." Tawar Frman merasa khawatir dengan Lea yang sejak tadi hanya diam dan terisak."Bawa aku ke sebuah tempa
Lea kembali ke panti asuhan yang dulu menemukan dia di tempat sampah. Lea sangat bahagia hidup disana. Dia merasa bersyukur dengan keputusannya untuk meninggalkan Bayu.Sementara Firman terpaksa harus kembali ke sisi Bayu. Dia masih ingat dengan ibu dan adiknya yang berada di kampung yang membutuhkan hasil kerjanya. Firmab tidak bisa menutup mata dengan masa depan keluarganya demi Lea, gadis yang dia cintai. Firman sadar bahwa Lea tidak akan pernah bisa dia miliki mengingat saingannya adalah majikannya sendiri. Setelah memastikan bahwa Lea dalam keadaan baik-baik saja Bayu pun kembali ke Jakarta. "Aku berharap kamu bisa menemukan kebahagiaanmu. Tolong maafkan aku yang tidak bisa berbuat apapun untuk menolong dirimu!" Minta Bayu dengan perasaan sedih atas ketidakberdayaan dirinya sendiri saat Lea sedang membutuhkan bantuan."Sudah cepatlah kembali ke Jakarta sebelum suamiku menyadari kalau kamu tidak ada di sana. Aku mohon dengan sangat kau jangan pernah membuka keberadaanku di sini k