Share

Bab 6. Bertemu Mantannya Suami

"Apa benar kalau Mas Bayu sudah menikah lagi? Dengan siapa?" tanya Nitha pada Farida yang hari itu menelponnya.

"Ya, Mbak! Nyebelin banget sih. Padahal aku kan berharap banget mas Bayu bisa rujuk sama Mbak. Mama menyebalkan banget. Mau meninggal aja bikin rusuh hidup anaknya. Kesel banget aku tuh Mba!" Adu Farida dengan suara manjanya. 

Lea yang kebetulan lewat di depan kamar Farida tanpa sengaja mendengarkan percakapan mereka berdua karena pintu kamar yang memang tidak tertutup rapat. Entah disengaja atau memang lupa karena terlalu asyik mengobrol dengan Nitha yang sejak dulu amat dipuja dan disayangi oleh Farida.

"Kamu kenapa ga suka sama istri baru Mas Bayu? Bukannya itu bagus ya, si kembar jadi ada yang mengurus?" tanya Nitha masih biasa saja menanggapi perihal pernikahan Bayu, mantan suaminya yang sudah bercerai dengan ya 8 tahun yang lalu.

"Ih, bagus apaan? Dia itu cuma anak panti asuhan yang tidak memiliki orang tua. Dia itu pengasuh mama dan si kembar. Mama yang sudah memaksa Kak Bayu untuk menikahi perempuan miskin itu. Menyebalkan sekali. Udah gitu dia mengancam akan menyetop finansial yang biasanya di kasih Kak Bayu buat aku. Kan nyebelin banget, Mbak."Kesal Farida sambil menghentakkan kakinya ke lantai.

Hal yang amat biasa bagi Faridah ketika dia curhat pada Nitha. Walaupun dia sudah bercerai dengan Bayu tetapi hubungan mereka masih terjalin dengan baik. Apalagi Nitha masih sering mengirim tas dan sepatu branded buat Farida, demi bisa mendapatkan informasi tentang Bayu maupun si kembar darinya.

"Apa? Kok bisa Mas Bayu menikahi gadis seperti itu? Kenapa selera dia jatuh banget? Menikah dengan gadis panti? Astaga ga banget ya, jadi saingan aku!!" Pekik Nitha merasa tidak terima sang mantan menikahi wanita yang dipandang lebih rendah darinya.

Dia pikir Bayu seharusnya menikahi wanita yang lebih segala-galanya daripada dirinya. Selama 8 tahun mantan suaminya itu begitu betah menduda. Dia pikir karena sang suami yang masih belum bisa move on dan melupakan dirinya. Ya, Nitha pikir Bayu masih mengharapkan dirinya untuk kembali ke pelukan lelaki tampan itu. Tapi sekarang malah ada kabar pernikahan Bayu dengan wanita biasa yang bahkan tidak memiliki karir apapun.

"Kenapa kamu tidak menghentikan Mama ketika meminta Mas Bayu menikahi gadis itu?" tanya Nitha yang mulai kesal.

Nitha tidak bisa menerima anak-anaknya diasuh oleh gadis biasa saja yang tidak memiliki kualifikasi apapun sebagai ibu sambungnya. "Aku bisa apa Mbak? Mamaku sedang meregang nyawa. Sakaratul maut, Mbak. Mas Bayu juga kesulitan untuk menolaknya. Apalagi aku?" Farida terlihat menghembus nafas kasar. Frustasi sekali.

Lea hanya diam saja mendengar semua percakapan mereka. Walaupun kupingnya lumayan panas mendengar hinaan Farida dan Nitha atas dirinya. "Bicara sama siapa itu wewe gombel. Astaga! Sepagi ini sudah ngegibahin aku. Apakah dia ga pergi kerja alih-alih buat dosa berjamaah dengan menghina orang lain?" Lea akhirnya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku adik iparnya yang jahat itu.

***

Lea belum terlalu mengenal sosok Nitha yang begitu dipuja oleh Farida. Tapi dari isi pembicaraan mereka kemarin pagi, dia bisa menarik kesimpulan. "Pasti wanita yang sibuk berteleponan dengan Farida adalah ibu dari si kembar. Aku yakin banget!" Monolog Lea sambil berjalan ke arah si kembar yang sudah siap ke mall bersama Bayu.

Bayu sudah bersiap untuk mengantarkan mereka berdua ke mall. "Tante, ayo ikut kami ke mall. Kami perlu membeli kostum untuk pagelaran seni yang akan diadakan di sekolah Minggu depan. Ya kan, Pah?" tanya Bima sambil melirik ke arah Bayu yang sudah bersiap untuk keluar dari pintu utama.

"Hmm," jawabnya singkat sambil masuk mobil. Bersiap untuk pergi demi memenuhi keinginan kedua anaknya untuk pergi ke mall. Mumpung dia sedang libur, tidak ada salahnya mengikuti keinginan mereka berdua hanya sekedar untuk membahagiakan keduanya.

Lea yang awalnya hendak menyalami tangan suaminya akhirnya memilih mundur. "Ayo, Tante! Ikut kami ke mall. Tante harus bantu kami pilih kostum yang keren untuk acara nanti di sekolah kami!" Rengek Sakti sambil terus bergelayut manja di lengan Lea.

Lea awalnya hendak menolak keinginan mereka berdua. Tapi Lea akhirnya menerima karena dia juga butuh untuk membeli beberapa kebutuhannya yang lupa belum dibeli kemarin saat pergi bersama Mbok Darmi untuk belanja bulanan. "Apakah Papa kalian mengizinkan kalau Mama juga ikut?" tanya Lea yang mulai membiasakan dirinya untuk dipanggil mama oleh si kembar.

"Mama? Kenapa Tante Lea panggil diri sendiri sebagai mama Kami? Kami kan punya mama sendiri," protes Bima menatap tajam ke arah Lea. Dia tidak senang posisi ibunya digantikan oleh siapapun. Termasuk wanita cantik yang sudah 2 tahun menjadi Baby Sitter mereka.

Bayu memanggil kedua anaknya untuk segera masuk ke dalam mobil. "Cepatlah masuk ke mobil! Kenapa kalian masih kecil sangat hobi untuk berdebat sih? Jangan ketularan pengasuh kalian yang hobinya debat kusir itu!" Lea melotot sempurna mendengar pernyataan Bayu yang menghina dirinya.

"Eh, Siapa yang kau bilang hobi debat Kusir, hmm? Coba kalau berani sebut merk depan aku!" Tantang Lea sambil melotot ke arah Bayu tanpa merasa takut sama sekali.

Bayu melihat jam tangan mewahnya yang sudah mulai menunjukkan waktu 11.00 siang. Dia benar-benar tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan Lea yang pastinya akan butuh waktu yang banyak, mengingat karakter Lea yang tidak mau kalah dengan siapapun. 

"Masuk ke mobil kalau mau ikut mereka ke mall! Aku ga punya waktu debat dengan kamu!" Perintah Bayu yang tidak ingin dibantah oleh siapapun.

Lea kicep seketika. Dia tidak menyangka Bayu sama sekali tidak mengajak dia ribut. Bayu juga tidak memarahinya karena sudah memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Mamah di hadapan kedua anaknya.

"Mulai sekarang Tante Lea adalah mama kalian karena Tante sudah menjadi istri papa kalian. Paham?" tanya Lea sambil menatap tajam ke arah si kembar yang tampaknya tidak terima dengan pengakuan Lea pada mereka.

"Gak mungkin! Papa itu hanya mencintai mama kami. Ga mungkin Papa menikahi tante yang tidak cantik ini. Tante jangan bohong ya!" Sengit Bima yang mulai menunjukkan gejala tantrum kembali.

Bayu yang sedang dikejar waktu pun hanya melotot ke arah Lea. "Bisa tidak kita berangkat sekarang? Kalian ini masih pagi sudah ribut. Mengurangi rejeki saja!" Bayu kemudian langsung mengunci pintu mobil dan segera menyalakan mesinnya.

Awalnya si kembar protes ketika melihat Lea yang duduk di sebelah Bayu, tapi Lea yang sedang berusaha untuk mendisiplinkan keduanya agar tidak selalu manja pada Bayu tidak mau mengalah sama sekali. Mereka bertiga malah membuat kepala Bayu semakin pusing dengan tingkah absurd mereka bertiga.

Saat belanja ke mall, tanpa sengaja Lea dan Bayu malah bertemu dengan Nitha dan Farida yang tampak sedang melakukan janji temu di sana. Lea awalnya tidak ngeh siapa sosok wanita angkuh yang begitu akrab dengan adik iparnya, tapi Nitha sengaja mencari gara-gara dengan Lea karena tidak menyukai pernikahan Lea dengan Bayu.

Apa yang akan Bayu lakukan saat dia bertemu kembali dengan mantan istrinya yang sudah benar-benar menyakiti hatinya di masa lalu? 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status