Share

46. kubayangkan

Tentu aku sangat terkejut dengan kedatangan lelaki itu karena kami saat itu sedang berada di moment bahagia dan penuh keharuan. Melihat ekspresi wajahnya yang sedikit kebingungan dan sinis aku jadi merasa tidak nyaman.

"Ada apa?" tanyaku. Pikiranku mendadak kosong karena aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Seharusnya aku tidak perlu menanyakan ada apa dia kemari Karena sejujurnya rumah ini adalah hasil keringatnya jadi dia masih berhak untuk datang kapanpun dengan alasan ingin bertemu anaknya.

"Maaf kalau aku datang di waktu yang tidak tepat."

"Iya, tidak apa apa, langsung saja kau ada perlu apa?"

"Sebaiknya aku pulang saja," ujarnya sambil melirik cincin yang ada di jariku. Dia terlihat sedih dan kecil hati lebih saat memandang Mas Rusdi yang nampak sumringah dan bahagia bersama keluarganya.

"Oh, baiklah."

Kupersilahkan dia untuk pergi karena aku tidak punya alasan untuk menahannya, apa pentingnya dia mengunjungiku di malam-malam begini setelah percakapan kami di toko kue sore
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Neng Sri
faisal sudah memetik hasilnya. apa yg sudah dia perbuat
goodnovel comment avatar
Isabella
Faisal apa enggak ingat datang gebrak" meja dan mencekik Hery . sekarang mau nyesel udah basi sal . noh istri mudamu yg cantik itu biar dia bangga.
goodnovel comment avatar
Imas Suhartini
semoga bahagia Mutia bersama Rusdi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status